Pada kesempatan yang lalu, kita telah mengulas secara singkat wacana banyak sekali macam teks di antaranya teks diskusi, teks berita, teks eksempulum, teks ulasan, dan teks mekanisme dalam bahasa Indonesia. Kali ini, kita akan mengulas wacana teks ide terkait dengan pengertian, ciri, dan unsur-unsur yang membangun teks inspirasi.
Pengertian
Menurut Kemendikbud (2018), yang dimaksud dengan teks ide atau teks dongeng inspiratif yaitu salah satu bentuk teks narasi yang bertujuan untuk memperlihatkan ide bagi banyak orang. Cerita yang disampaikan dalam teks ide umumnya sanggup menggungah perasaan atau memberi kesan yang sangat mendalam bagi pembacanya. Tak jarang, dongeng yang disajikan bisa menciptakan seseorang berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi insan yang lebih baik lagi.
Teks ide atau teks dongeng inspiratif sering kita temui di banyak sekali media massa menyerupai surat kabar atau media online. Adapun dongeng yang disajikan dalam teks ide biasanya berasal dari kisah hidup seseorang, rekaan, atau kisah-kisah yang sanggup diambil dari sikap hewan di kehidupan nyata. Agar sebuah dongeng sanggup menginspirasi banyak orang maka harus memenuhi beberapa ciri khusus.
Ciri
Agar sebuah dongeng sanggup menginspirasi banyak orang maka harus memenuhi beberapa ciri khusus. Adapun ciri-ciri teks inpirasi atau teks dongeng inpiratif di antaranya yaitu sebagai berikut.
- Teks ide mempunyai struktur teks yang terdiri dari orientasi, perumitan peristiwa, komplikasi, resolusi, dan koda.
- Teks ide biasanya mempunyai tema tertentu yang sanggup dikembangkan menjadi sebuah kisah yang menarik.
- Selain tema, teks ide pun mempunyai alur dongeng tertentu hingga pembaca sanggup memahami dongeng yang disajikan serta pesan yang terkandung didalamnya.
- Teks ide pun mempunyai amanat atau pesan yang hendak disampaikan kepada pembacanya. Misalnya, hidup senang dengan segala kekurangan yang dimiliki.
- Teks ide bersifat naratif alasannya yaitu menceritakan wacana seseorang atau sesuatu yang sanggup memperlihatkan ide bagi siapa pun membaca kisah tersebut.
- Teks ide umumnya menceritakan kisah hidup seorang tokoh yang sanggup menjadi suri tauladan bagi pembacanya. Tokoh dalam teks ide sanggup berupa tokoh yang ada dalam kehidupan faktual atau rekaan. Bisa juga teks ide diwujudkan dalam dongeng hewan atau fabel.
Unsur
Unsur teks ide merujuk pada struktur teks ide yang terdiri dari orientasi, perumitan peristiwa, komplikasi, resolusi, dan koda.
- Orientasi merujuk pada pengantar dongeng yakni semacam bab pendahuluan yang berisi citra umum sebelum masuk ke dongeng yang lebih rinci.
- Perumitan insiden umumnya berisi wacana perjalanan kisah tokoh dan insiden yang dialami sang tokoh menuju ke puncak dongeng atau konflik.
- Komplikasi berisi puncak atau inti cerita, daerah kisah yang menjadi inspirasi. Pada bab ini, biasanya disajikan banyak sekali permasalahan yang dialami sang tokoh dan bagaimana sang menghadapi banyak sekali permasalahan yang ada.
- Resolusi merujuk pada insiden yang menyadarkan tokoh wacana kebaikan. Pada bab ini, dikisahkan banyak sekali peristiwa-peristiwa yang dialami sang tokoh dan menyadarkan sang tokoh wacana kebaikan yang didapat.
- Koda merujuk pada epilog dongeng dan biasanya berisi kesimpulan serta pesan moral yang sanggup dipetik bagi pembacanya.
Contoh
Berikut disajikan referensi teks ide singkat yang dikutip dari beberapa media online.
1. Contoh 1
Berikut referensi teks ide berjudul Dedikasi Penyapu Jalan yang Bisu, Tuli, dan Hanya Punya 1 Kaki yang dikutip dari laman Liputan 6, tanggal 31 Januari 2018.
Kisah laki-laki yang satu ini menyentuh banyak orang alasannya yaitu dedikasinya dalam bekerja. Shang Wuyi (46) yaitu proa tunarungu sekaligus tunadaksa yang hanya mempunyai satu kaki. Ia telah menjadi penyapu jalanan selama hampir 12 tahun hidupnya.
Yang menakjubkan, meski tiap pagi harus bangkit pukul 4 pagi untuk bekerja, ia tidak pernah libur satu hari pun. Setiap hari, ia bekerja bersama istrinya, Wang Yaqing, yang juga seorang penyapu jalan, untuk menyapu jalanan di Xi’an, Tiongkok.
Melansir dari Asia One, sebagai pekerja yang berdedikasi, keduanya berangkat bekerja 30 menit sebelum giliran mereka. Namun, apabila sang istri sakit atau mengambil cuti, laki-laki itu akan berangkat pukul 3 pagi untuk memastikan pekerjaan mereka selesai.
Awalnya, atasan Shang khawatir proa itu tidak sanggup bekerja dengan baik alasannya yaitu cacat fisik yang ia miliki.
“Tapi berdasarkan pengamatan saya, ia bisa menuntaskan tugasnya dengan baik. Bukan hanya pekerja keras. Shang juga menyapu jalan dengan sangat bersih,” kata sang atasan.
Sang istri menjelaskan bahwa suaminya dan saudara perempuannya terlahir tuli dan mempunyai cacat keturunan yang didapat dari ibu mereka. Sedangkan untuk kakinya, Shang kehilangan kakinya pada usia muda alasannya yaitu ditabrak kereta yang tidak ia dengar kedatangannya.
“Meski ia tidak bisa bicara dan tuli, saya tahu ia sangat menghargai pekerjaannya, ia tahu tubuhnya cacat, jadi beliau harus bekerja lebih keras darpada yang lain,” kata Wang yang telah menikah dengan Shang selama 21 tahun.
2. Contoh 2
Berikut yaitu referensi teks ide berjudul “Koran Bekas, Sumiyati, dan Terapi Orang Gangguan JIwa” yang dikutip dari laman Kompas tanggal 18 Juli 2017.
Sumiyati (44) warga Lingkungan Sukowidi Kelurahan Klatak Kecamatan Kalipuro terlihat terampil menggulung kertas Koran bekas hingga memanjang kemudian ditekan menjadi pipih.
Dengan alat bantu gunting, cutter, dan lem, ia kemudian membentuk gulungan-gulungan kertas Koran tersebut menjadi barang-barang kerajinan berbentuk serangga, nampan, daerah air mineral, bros, daerah hantaran, hingga kap lampu.
Agar gulungan kertasnya padat dan besarannya seragam beliau menggulung kertas dengan sumbangan bambu yang sudah diserut.
Sebagai pelindung, beliau memakai pelitur transparan biar detil goresan pena korannya tetap terlihat.
Kegiatan tersebut sudah dilakukan Sumiyati semenjak tahun 2014 lalu. Awalnya beliau melihat banyak tumpukan kertas Koran bekas dan berangkat dari keisengan beliau kemudian membuatnya menjadi tatakan piring dan gelas.
“Coba-coba buat kesudahannya ya jadi attakan gelas. Kemudian terus dikembangkan menyerupai buat bros bentuk bunga, nampan, kap lampu dan kini lagi buat serangga,” kata Sumiyati kepada Kompas .com, Selasa (18/7/2017).
Harga yang dipatok juga cukup terjangkau antara Rp 3.000 untuk satu buah bros hingga Rp 350.000 untuk kap lampu. “Saya pernah buat kereta kencana plus kudanya dari kertas limbah koran. Saya enggak kasih harga tapi orangnya yang membeli yang memperlihatkan harga. Semakin rumit pembuatannya harganya semakin mahal,” jelasnya.
Walaupun masih industri rumah tangga, pesanan kerajinan banyak yang tiba dari luar kota Banyuwangi.
Sumiyati mencontohkan beliau sempat mendapat pesanan daerah parsel untuk Idulfitri dari Sidoarjo beberapa waktu yang lalu. Untuk pembuatannya pun tidak mebutuhkan waktu lama. Dalam satu hari, beliau bisa menuntaskan tiga buah kerajinan berbentuk serangga.
“Beda kalau rumit dan detil agak lama. Serangga kan bentuknya kecil,” katanya.
Ibu rumah tangga yang sudah mempunyai tiga anak tersebut juga sering memperlihatkan pelatihan-pelatihan di masyarakat termasuk bawah umur kebutuhan khusus di SLB dan juga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Puskesmas Gitik Rogojampi.
“Kalau di puskesmas Gitik memang untuk orang gangguan jiwa yang emosi yang dinilai stabil. Ada banyak yang ikut tapi hanya satu orang yang lebih focus dibandingkan yang lain,” ujarnya.
Dia diminta melatih orang dengan gangguan jiwa menciptakan kerajinan dari limbah sebagai terapi kerja dengan impian biar mereka lebih mandiri.
“Saat melatih orang-orang dengan gangguan jiwa didampingi oleh pihak puskesmas. Memang butuh kesabaran ekstra dan telaten. Saya menyadari kalau tiba-tiba mereka ngambek dan engak mau mengerjakan,” katanya sambil tersenyum.
Hal serupa juga dirasakan ketika beliau melatih bawah umur kebutuhan khusus dan difabel di sekolah luar biasa.
Dia sering kesulitan berkomunikasi dengan para siswa dan harus dibantu dengan guru pendamping untuk mengarahkan para siswa.
“Semuanya saya latih kecuali yang Tuna Netra alasannya yaitu memang agak sulit, bukannya tidak bisa tapi harus khusus penanganannya alasannya yaitu mereka tidak bisa melihat, “ sebut dia.
Yang menciptakan Sumiyati bersyukur yaitu acara yang dilakukan bisa bermanfaat buat orang lain terutama mereka yang minoritas. Bahkan siswa sekolah luar biasa yang pernah ia latih akan menggelar bazar kerajinan dari kertas Koran bekas di Jakarta dalam waktu bersahabat ini.
“Modalnya murah hanya Koran bekas, lem, cutter, gunting. Kertasnya tinggal digulung kemudian dirangkai sesuai dengan kreativitas. Dan mereka orang dengan gangguan jiwa serta siswa SLB bisa mengikuti. Akan berbeda jikalau kertas korannya dijadikan bubur dulu kemudian dicetak, mereka akan kesulitan mengeajari alasannya yaitu sedikit,” pungkas Sumiyati.
Demikianlah ulasan singkat wacana teks insprasi terkait dengan pengertian, ciri, dan unsur-unsur yang menyertainya. Artikel lain yang sanggup dibaca antara lain contoh teks diskusi wacana teknologi, contoh teks diskusi wacana pendidikan, contoh teks diskusi wacana kesehatan, referensi teks diskusi wacana lingkungan, contoh teks diskusi wacana narkoba, contoh teks diskusi wacana kenakalan remaja, contoh iklan makanan, contoh iklan minuman, contoh iklan lowongan kerja, berikan referensi kalimat opini dalam iklan, referensi teks gosip singkat, contoh teks gosip di koran, contoh teks gosip wacana sekolah, dan contoh teks gosip duka. Semoga bermanfaat. Terima kasih.
Sumber https://dosenbahasa.com