Definisi, Ciri, & Contoh Kalimat Majemuk – Kalimat beragam ialah kalimat yang di dalamnya terdapat dua klausa atau lebih yang saling berkaitan satu sama lainnya. kalimat beragam memakai konjungsi atau kata hubung yang befungsi sebagai penghubung antara klausa yang berkedudukan sebagai induk kalimat dengan klausa yang berkedudukan sebagai anak kalimat.
Kalimat beragam jikalau didasarkan pada kekerabatan antar klausa setidaknya sanggup diklasifikasikan ke dalam empat macam kalimat. Diantaranya ialah kalimat beragam setara, bertingkat, rapatan, dan campuran. Berikut penjelasannya:
Jenis-Jenis Kalimat Majemuk
a. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat beragam setara ialah kalimat beragam yang pada kedua klausanya memunyai keterkaitan atau kekerabatan yang sederajat atau setara. Kalimat beragam setara secara umum mempunyai beberapa ciri diantaranya yakni :
– Diantara klausa-klausa yang ada pada kalimat memunyai kekerabatan yang berisfat koordinatif yang menjadikan klausa meski dipisah tetap mempunyai makna dan sanggup berdiri sendiri.
– Pada kalimatnya memakai konjungsi / kata penghubung dan, lalu, bahkan, kemudian, setelah, sebelum, berupa, dan sebelum.
Contoh :
1. Irma sedang mendengarkan musik dan Arni sedang menonton film.
Penjelasan :
Klausa 1 = Irma sedang mendengarkan musik. (dapat berdiri sendiri)
Klausa 2 = Arni sedang menonton film. (dapat beridri sendiri)
Kedua klausa tersebut dihubungkan dengan konjungsi “dan” sehingga membentuk sebuah kalimat beragam setara. Kedua klausa tersebut tetap mempunyai makna dan sanggup berdiri sendiri meski tak dihubungkan menjadi satu kalimat.
2. Dino menghabiskan dua mangkuk mie instan kemudian ia melahap habis 3 mangkuk somay goreng.
Penjelasan :
Klausa 1 = Dino menghabiskan dua mangkuk mie instan. (dapat berdiri sendiri)
Klausa 2 = Dino melahap habis 3 mangkuk somay goreng. (dapat beridri sendiri)
Klausa-klausa di atas terhubung oleh konjungsi “kemudian” sehingga membentuk sebuah kalimat beragam setara yang pada tiap klausanya tetap bermakna dan sanggup berdiri sendiri walaupun tidak dihubungkan menjadi satu kalimat.
3. Ahsan shalat sunnah rawatib dua rakaat sebelum ia melakukan shalat subuh berjamaah di masjid.
b. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat beragam bertingkat merupakan kalimat yang di dalamnya terdapat klausa induk kalimat dan klausa anak kalimat. Klausa induk kalimat berfungsi sebagai klausa inti yang mempunyai makna dan sanggup berdiri sendiri. Sedangkan klausa anak kalimat tidak bermakna dan tidak sanggup berdiri sendiri. Pada kalimat beragam bertingkat memakai konjungsi sebab, bagaikan, sehingga, walaupun, ketika, jika, dan bahwa. Contoh :
1. Kebakaran yang terjadi malam tadi memperabukan seluruh bangunan ruko sehingga menyebabkan kerugian besar.
Penjelasan :
Klausa 1 (induk kalimat) = Kebakaran yang terjadi malam tadi memperabukan seluruh bangunan ruko
Klausa 2 (anak kalimat) = menyebabkan kerugian besar.
Pada klausa pertama merupakan induk kalimat yang merupakan klausa inti bermakna dan sanggup berdiri sendiri. Sedangkan pada klausa kedua merupakan klausa anak kalimat yang jikalau dipisah dari kalimat menjadi tak bermakna dan tidak sanggup berdiri sendiri.
2. Tentara itu dengan gigih berjuang di medan pertempuran walaupun ia harus mati.
Penjelasan :
Klausa 1 (induk kalimat) = Tentara itu dengan gigih berjuang di medan pertempuran
Klausa 2 (anak kalimat) = ia harus mati.
Seperti halnya klausa yang berperan sebagai induk kalimat, pada klausa 1 mempunyai makna dan sanggup berdiri sendiri. Sedangkan pada klausa 2 berperan sebagai anak kalimat yang tidak bermakna dan tak sanggup beridi sendiri jikalau dipisah dari kalimat.
3. Roni tetap memacu sepeda motornya dengan kencang dikala hujan deras.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">
c. Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat beragam rapatan ialah kalimat beragam yang terdiri atas kalimat-kalimat tunggal yang diintegrasikan ke dalam satu kalimat. Kalimat tunggal tersebut menjadi satu kalimat beragam dengan menyebutkan pecahan kata yang berbeda. Konjungsi pada kalimat beragam rapatan memakai kata hubung dan, juga, dan serta.
Contoh :
1. Ayah sedang menikmati kopi pahit dan sepiring singkong rebus di pagi hari.
Penjelasan :
Kalimat beragam rapatan di atas berasal dari dua kalimat tunggal berikut :
– Ayah sedang menikmati kopi pahit di pagi hari.
– Ayah sedang enikmati singkong rebus di pagi hari.
2. Indra sedang mengerjakan kiprah kuliah dan mendengarkan musik.
Penjelasan :
Kalimat beragam rapatan di atas berasal dari dua kalimat tunggal berikut :
– Indra sedang mengerjakan kiprah kuliah
– Indra sedang mendengarkan musik
d. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat Majemuk Campuran ialah terdiri atas gabungan dari kalimat beragam bertingkat dan kalimat beragam setara. Kalimat beragam adonan memunyai lebih dari dua buah klausa dan memakai kata penghubung yang umum dipakai pada kalimat beragam setara dan kalimat beragam campuran.
Contoh :
1. Ketika ayah gres saja pulang, makanan telah habis, padahal ayah belum makan.
Penjelasan :
Klausa 1 = Makanan telah habis
Klausa 2 = Ayah gres saja pulang
Klausa 3 = ayah belum makan
Ketiga klausa tersebut dihubungakan oleh konjungsi “padahal” yang membentuknya menjadi sebuah kalimat majemuk.
2. Fery ialah anak yang sangat cerdas, namun sayang ia sekarang menjadi pemalas, sehingga nilai-nilainya merah semua.
3. Zubaidah selalu menyempatkan untuk makan sahur sebelum berpuasa, meskipun hanya dengan sepotong roti.
Sumber :
http://www.prbahasaindonesia.com/2015/05/pengertian-ciri-ciri-contoh-kalimat.html/m=1
Baca Juga:
- Pengertian & Contoh Kalimat Majemuk Campuran
- Pengertian dan Contoh Paragraf Proses
- Contoh Paragraf Deduktif & Definisinya
Sumber https://ruangseni.com