Sunday, January 27, 2019

√ Fakta Ilmiah: Mukjizat Nabi Muhammad Membelah Bulan

Fakta Ilmiah: Mukjizat Nabi Muhammad Membelah Bulan   KISAH ini diceritakan oleh Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar (pakar Geologi Muslim) perihal pengalaman seorang pemimpin Al-Hizb al-Islamy Inggris yang masuk Islam lantaran takjub dengan kebenaran terbelahnya bulan.   Allah berfirman: “Sungguh telah bersahabat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah” (QS. Al-Qamar 1).   Apakah kalian akan membenarkan kisah dari ayat Al-Quran ini yang menjadikan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris?   Di bawah ini yaitu kisahnya:  Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat al-Qamar di atas mempunyai kandungan mukjizat secara ilmiah?   Maka, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris pecahan barat, dan para penerima yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu yaitu seputar mukjizat ilmiah dari al-Quran. Salah seorang cowok yang beragama muslim pun bangun dan bertanya, “Wahai Tuan, apakah berdasarkan anda ayat yang berbunyi, “Telah bersahabat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah”, mengandung mukjizat secara ilmiah?”   Maka saya menjawabnya: Tidak, lantaran kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak sanggup diterangkan ilmu pengetahuan, lantaran ia tidak sanggup menjangkaunya. Dan perihal terbelahnya bulan, maka itu yaitu mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad Saw. sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana Nabi-nabi sebelumnya.   Mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi, hal itu memang benar termaktub di dalam al-Quran dan sunnah-sunnah Rasulullah Saw.   Allah ta’alaa memang benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu. Maka, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu yaitu sebelum hijrah dari Makkah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang sanggup menerangkan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?”   …Allah memberitahu Muhammad semoga mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka, Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya…   Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba belah bulan”. Maka, Rasulullah pun bangun dan terdiam, kemudian berdoa kepada Allah semoga menolongnya. Lalu, Allah memberitahu Muhammad semoga mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka, Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Maka, serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!” Akan tetapi, para hebat menyampaikan bahwa sihir memang benar sanggup saja “menyihir” orang yang ada disampingnya, akan tetapi tidak sanggup menyihir orang yang tidak ada di kawasan itu. Maka, mereka pun menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Lalu, orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Makkah menanti orang yang gres pulang dari perjalanan.   Dan ketika tiba rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Makkah, orang-orang musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang absurd dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang kemudian kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali…”.    Tentang Bulan terbelah   Akhirnya, sebagian mereka pun beriman sedangkan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh lantaran itu, Allah menurunkan ayat-Nya: Sungguh, telah bersahabat hari qiamat dan telah terbelah bulan. Ketika melihat gejala kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini yaitu sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap …. (sampai final surat Al-Qamar).   Ini yaitu kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan sehabis selesainya Prof. Dr. Zaghlul memberikan hadits nabi tersebut, bangun seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb al-Islamy Inggris.   Wahai tuan, bolehkah saya menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan bahagia hati.” Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemahan al-Quran yang mulia. Aku pun berterima kasih kepadanya dan membawa terjemah itu pulang ke rumah. Ketika saya membuka-buka terjemahan al-Quran itu di rumah, surat yang pertama saya buka ternyata al-Qamar. Dan saya pun membacanya: “Telah bersahabat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah… “.   Aku pun bergumam: “Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan sanggup terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang sanggup melaksanakan hal itu? Maka, saya pun menghentikan pembacaan ayat-ayat selanjutnya dan saya menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, Allah Maha Tahu perihal tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.   suatu hari saya pun duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi di antara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan perihal dana yang begitu besar dalam rangka melaksanakan perjalanan ke antariksa, padahal dikala yang sama dunia sedang mengalami dilema kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, ” Andai dana itu dipakai untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna”. Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa imbas yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Kaprikornus pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, tetapi justru dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.   Dan, di antara diskusi tersebut yaitu perihal turunnya astronot menjejakkan kakinya di bulan, di mana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk sanggup mendarat di bulan?”   Mereka pun menjawab, “Tidak, !!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah menerima hakikat perihal bulan itu, yang kalau kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memperlihatkan dana itu kepada siapapun.   Maka presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya? Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!! Gambar ini di foto dari pesawat ulang alik NASAPresenter pun bertanya, “Bagaimana kalian sanggup yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara niscaya dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan hingga di dalam (perut) bulan. Lalu, kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya dan mereka mengatakan, “Hal ini mustahil telah terjadi kecuali kalau memang bulan pernah terbelah kemudian bersatu kembali”.   …“Kami mendapati secara niscaya dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan hingga di dalam (perut) bulan. Lalu, kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya dan mereka mengatakan, “Hal ini mustahil telah terjadi kecuali kalau memang bulan pernah terbelah kemudian bersatu kembali”…   Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, “Maka saya pun turun dari bangku dan berkata, “Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad Saw. 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk tetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini mustahil salah.   Maka, saya pun berguman, “Maka, saya pun membuka kembali Mushhaf al-Quran dan saya baca surat Al-Qamar, dan … dikala itu yaitu awal saya mendapatkan dan masuk Islam.   Mahabenar Allah dengan segala Firman-Nya. demikian menyerupai dikutip dari : voa-islam   Catatan Redaksi Voa-Islam:  Mengenai data terbelahnya bulan apakah fakta ataukah fiktif, para ilmuwan memang ada yang kontra dan banyak pula yang pro. Pro dan kontra ini terletak pada interpretasi terhadap gambar foto permukaan bulan yang memperlihatkan terusan panjang di permukaan bulan.   Mengenai kebenaran isu tersebut, kami tidak berani berspekulasi, wallahu a’lam mana yang benar. Kami muat artikel “Mukjizat Terbelah” (Arab: Shaqq al-Qamar, Inggris: Moon Rille) di Citizen Journalism dengan banyak pertimbangan. Antara lain, lantaran sebelumnya artikel tersebut –atau yang serupa dengan artikel tersebut– sudah pernah dipublikasikan di banyak sekali media, antara lain:  1. Majalah Qiblati Vol. 01/ No.05-Januari 2006 dengan judul “Bulan memang Terbelah.”  2. Koran Republika, Jumat, 27 Februari 2009 dengan judul “Bulan Terbelah Memang Pernah Terjadi.”  3. Majalah FOKKAL terbitan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Volume 7 Nomor 1 2007, dengan judul “Benarkah Bulan Pernah Terbelah?”   Terlepas dari kontroversi tersebut, kita wajib meyakini adaya mukjizat Rasulullah yang memperlihatkan bahwa bulan terbelah yang dikaitkan dengan asbabun nuzul QS 54:1-2. Bisa dibuktikan atau tidak pada zaman kini ini, mukjizat tersebut harus kita imani, lantaran ada nasnya. Sebagaimana pula dengan mu’jizat Nabi Musa AS membelah maritim Merah, kita yakini benar terjadi lantaran disebutkan dalam kisah Nabi Musa sanggup menyeberanginya, walaupun kita bidak sanggup menerangkan prosedur fisisnya.   Subhanallah, Jempolnya Di Goyang
KISAH ini diceritakan oleh Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar (pakar Geologi Muslim) perihal pengalaman seorang pemimpin Al-Hizb al-Islamy Inggris yang masuk Islam lantaran takjub dengan kebenaran terbelahnya bulan.

Allah berfirman: “Sungguh telah bersahabat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah” (QS. Al-Qamar 1).

Apakah kalian akan membenarkan kisah dari ayat Al-Quran ini yang menjadikan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris?

Di bawah ini yaitu kisahnya:
Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat al-Qamar di atas mempunyai kandungan mukjizat secara ilmiah?

Maka, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris pecahan barat, dan para penerima yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu yaitu seputar mukjizat ilmiah dari al-Quran. Salah seorang cowok yang beragama muslim pun bangun dan bertanya, “Wahai Tuan, apakah berdasarkan anda ayat yang berbunyi, “Telah bersahabat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah”, mengandung mukjizat secara ilmiah?”

Maka saya menjawabnya: Tidak, lantaran kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak sanggup diterangkan ilmu pengetahuan, lantaran ia tidak sanggup menjangkaunya. Dan perihal terbelahnya bulan, maka itu yaitu mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad Saw. sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana Nabi-nabi sebelumnya.

Mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi, hal itu memang benar termaktub di dalam al-Quran dan sunnah-sunnah Rasulullah Saw.

Allah ta’alaa memang benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu. Maka, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu yaitu sebelum hijrah dari Makkah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang sanggup menerangkan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?”

…Allah memberitahu Muhammad semoga mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka, Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya…

Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba belah bulan”. Maka, Rasulullah pun bangun dan terdiam, kemudian berdoa kepada Allah semoga menolongnya. Lalu, Allah memberitahu Muhammad semoga mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka, Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya. Maka, serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!” Akan tetapi, para hebat menyampaikan bahwa sihir memang benar sanggup saja “menyihir” orang yang ada disampingnya, akan tetapi tidak sanggup menyihir orang yang tidak ada di kawasan itu. Maka, mereka pun menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Lalu, orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Makkah menanti orang yang gres pulang dari perjalanan.

Dan ketika tiba rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Makkah, orang-orang musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang absurd dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang kemudian kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali…”.


Tentang Bulan terbelah

Akhirnya, sebagian mereka pun beriman sedangkan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh lantaran itu, Allah menurunkan ayat-Nya: Sungguh, telah bersahabat hari qiamat dan telah terbelah bulan. Ketika melihat gejala kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini yaitu sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap …. (sampai final surat Al-Qamar).

Ini yaitu kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan sehabis selesainya Prof. Dr. Zaghlul memberikan hadits nabi tersebut, bangun seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb al-Islamy Inggris.

Wahai tuan, bolehkah saya menambahkan?” Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan bahagia hati.” Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemahan al-Quran yang mulia. Aku pun berterima kasih kepadanya dan membawa terjemah itu pulang ke rumah. Ketika saya membuka-buka terjemahan al-Quran itu di rumah, surat yang pertama saya buka ternyata al-Qamar. Dan saya pun membacanya: “Telah bersahabat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah… “.

Aku pun bergumam: “Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan sanggup terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang sanggup melaksanakan hal itu? Maka, saya pun menghentikan pembacaan ayat-ayat selanjutnya dan saya menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, Allah Maha Tahu perihal tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.

suatu hari saya pun duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi di antara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan perihal dana yang begitu besar dalam rangka melaksanakan perjalanan ke antariksa, padahal dikala yang sama dunia sedang mengalami dilema kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, ” Andai dana itu dipakai untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna”. Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa imbas yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Kaprikornus pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, tetapi justru dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.

Dan, di antara diskusi tersebut yaitu perihal turunnya astronot menjejakkan kakinya di bulan, di mana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk sanggup mendarat di bulan?”

Mereka pun menjawab, “Tidak, !!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah menerima hakikat perihal bulan itu, yang kalau kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memperlihatkan dana itu kepada siapapun.

Maka presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya? Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!! Gambar ini di foto dari pesawat ulang alik NASAPresenter pun bertanya, “Bagaimana kalian sanggup yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara niscaya dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan hingga di dalam (perut) bulan. Lalu, kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya dan mereka mengatakan, “Hal ini mustahil telah terjadi kecuali kalau memang bulan pernah terbelah kemudian bersatu kembali”.

…“Kami mendapati secara niscaya dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan hingga di dalam (perut) bulan. Lalu, kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya dan mereka mengatakan, “Hal ini mustahil telah terjadi kecuali kalau memang bulan pernah terbelah kemudian bersatu kembali”…

Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, “Maka saya pun turun dari bangku dan berkata, “Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad Saw. 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk tetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini mustahil salah.

Maka, saya pun berguman, “Maka, saya pun membuka kembali Mushhaf al-Quran dan saya baca surat Al-Qamar, dan … dikala itu yaitu awal saya mendapatkan dan masuk Islam.

Mahabenar Allah dengan segala Firman-Nya. demikian menyerupai dikutip dari : voa-islam

Catatan Redaksi Voa-Islam:
Mengenai data terbelahnya bulan apakah fakta ataukah fiktif, para ilmuwan memang ada yang kontra dan banyak pula yang pro. Pro dan kontra ini terletak pada interpretasi terhadap gambar foto permukaan bulan yang memperlihatkan terusan panjang di permukaan bulan.

Mengenai kebenaran isu tersebut, kami tidak berani berspekulasi, wallahu a’lam mana yang benar. Kami muat artikel “Mukjizat Terbelah” (Arab: Shaqq al-Qamar, Inggris: Moon Rille) di Citizen Journalism dengan banyak pertimbangan. Antara lain, lantaran sebelumnya artikel tersebut –atau yang serupa dengan artikel tersebut– sudah pernah dipublikasikan di banyak sekali media, antara lain:
1. Majalah Qiblati Vol. 01/ No.05-Januari 2006 dengan judul “Bulan memang Terbelah.”
2. Koran Republika, Jumat, 27 Februari 2009 dengan judul “Bulan Terbelah Memang Pernah Terjadi.”
3. Majalah FOKKAL terbitan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Volume 7 Nomor 1 2007, dengan judul “Benarkah Bulan Pernah Terbelah?”

Terlepas dari kontroversi tersebut, kita wajib meyakini adaya mukjizat Rasulullah yang memperlihatkan bahwa bulan terbelah yang dikaitkan dengan asbabun nuzul QS 54:1-2. Bisa dibuktikan atau tidak pada zaman kini ini, mukjizat tersebut harus kita imani, lantaran ada nasnya. Sebagaimana pula dengan mu’jizat Nabi Musa AS membelah maritim Merah, kita yakini benar terjadi lantaran disebutkan dalam kisah Nabi Musa sanggup menyeberanginya, walaupun kita bidak sanggup menerangkan prosedur fisisnya.

Subhanallah, 
sumber : https://www.facebook.com/groups/ikhwahfillah/permalink/440465592668915/

Sumber http://www.hendrisetiawan.com