Download Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018 SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/SMAK dan yang Sederajat
Menimbang : Bahwa sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2017 perihal Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan perlu memutuskan Prosedur Operasional Standar (POS) yang mengatur penyelenggaraan dan teknis pelaksanaan Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 perihal Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 perihal Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 perihal Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 perihal Standar Nasional Pendidikan (LembarTambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 perihal Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 perihal Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 perihal Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5157);
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 Tahun 2007 perihal Standar Isi untuk Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 3 Tahun 2008 perihal Standar Proses Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C;
6. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2012 perihal Penyelenggaraan Pendidikan Keagamaan Kristen;
7. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2014 perihal Pendidikan Keagamaan Islam;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2012 perihal Badan Akreditasi Nasional;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 31 Tahun 2014 perihal Kerja Sama Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan oleh Lembaga Pendidikan Asing dengan Lembaga Pendidikan di Indonesia;
10. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2014 perihal Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2013 perihal Sekolah Menengah Agama Katolik;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 129 Tahun 2014 perihal Sekolah Rumah.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 perihal Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 perihal Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 perihal Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 perihal Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TENTANG PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018.
Berikut yaitu tautan Download Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2017/2018 SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/SMAK dan yang Sederajat
Berikut yaitu kutipan dari POS UN Tahun Pelajaran 2017/2018 tersebut:
Pasal 1
(1) POS UN ini mengatur penyelenggaraan dan teknis pelaksanaan Ujian Nasional SMP (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)/Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK), SMP Luar Biasa (SMPLB), SMP Terbuka (SMPT), Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)/Sekolah Menengah Agama Nasrani (SMAK)/Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), Sekolah Menengah Atas Terbuka (SMAT), Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK), serta Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C/Ulya Tahun Pelajaran 2017/2018.
(2) POS UN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bab tidak terpisahkan dari Peraturan BSNP ini.
Pasal 2
Hal-hal lain yang belum diatur dan/atau perubahan terhadap POS UN ini akan ditetapkan oleh BSNP dan disosialisasikan melalui surat edaran.
Pasal 3
Peraturan BSNP ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 28 November 2017
DAFTAR ISI
BAB I PENGERTIAN ............................................................................................................ 8
BAB II PESERTA UJIAN NASIONAL ................................................................................... 11
A. Hak dan Kewajiban Peserta Ujian Nasional .............................................................. 11
B. Persyaratan Peserta Ujian Nasional.......................................................................... 11
C. Pendaftaran Peserta Ujian Nasional ......................................................................... 13
BAB III PENYELENGGARA DAN PELAKSANA UJIAN NASIONAL ......................................... 17
A. Penyelenggara Ujian Nasional .................................................................................. 17
B. Pelaksana Ujian Nasional ....................................................................................... 17
C. Panitia Ujian Nasional Tingkat Provinsi ................................................................. 19
D. Panitia Ujian Nasional Tingkat Kabupaten/Kota .................................................... 21
E. Panitia Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan ................................................ 23
F. Panitia UN Sekolah Indonesia Luar Negeri ............................................................. 25
BAB IV BAHAN UJIAN NASIONAL...................................................................................... 26
A. Kisi-Kisi Ujian Nasional.......................................................................................... 26
B. Perangkat Soal ....................................................................................................... 26
C. Penyiapan Bahan Ujian Nasional ........................................................................... 26
D. Penggandaan dan Pendistribusian Bahan Ujian .................................................... 27
BAB V PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK) ........................ 28
A. Penyiapan Sistem UNBK.......................................................................................... 28
B. Penetapan Tim Teknis UNBK ................................................................................... 28
C. Penetapan Sekolah/Madrasah Pelaksana UNBK ...................................................... 29
D. Penerapan Resource Sharing (Berbagi Sumber Daya) UNBK ...................................... 29
E. Penetapan Tim Help Desk (Tim Layanan Bantuan) ................................................... 30
F. Kriteria dan Persyaratan Proktor, Teknisi, dan Pengawas ......................................... 30
G. Penetapan Proktor, Teknisi, dan Pengawas UNBK .................................................... 31
H. Pelatihan Teknis Pelaksanaan UNBK ....................................................................... 31
I. Penyiapan Sistem UNBK di Sekolah/Madrasah Pelaksana UNBK ............................. 31
J. Prosedur Pelaksanaan UNBK ................................................................................... 32
K. Jadwal Pelaksanaan UNBK ...................................................................................... 35
BAB VI PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KERTAS DAN PENSIL (UNKP) ......... 36
A. Penetapan Sekolah/Madrasah Pelaksana UNKP ....................................................... 36
B. Penetapan Pengawas Ruang UNKP........................................................................... 36
C. Prosedur Pelaksanaan UNKP ................................................................................... 36
D. Jadwal Pelaksanaan UNKP ...................................................................................... 41
BAB VII PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL UNTUK PENDIDIKAN KESETARAAN ................. 42
A. Moda Ujian Nasional ............................................................................................... 42
B. Penetapan Satuan Pendidikan Pelaksana UN ........................................................... 42
C. Penetapan Ruang Ujian ...........................................................................................
D. Penetapan Pengawas Ruang Ujian ........................................................................... 42
E. Prosedur Pelaksanaan Ujian .................................................................................... 43
F. Jadwal Pelaksanaan UN untuk Pendidikan Kesetaraan ............................................ 43
BAB VIII PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL UNTUK PERBAIKAN ........................................ 44
A. Peserta.................................................................................................................... 44
B. Persyaratan............................................................................................................. 44
C. Pendaftaran ............................................................................................................ 44
D. Mekanisme dan Prosedur Pendaftaran ..................................................................... 45
E. Pelaksanaan............................................................................................................ 46
F. Jadwal Pelaksanaan UN untuk Perbaikan ................................................................ 46
G. Mata Ujian .............................................................................................................. 46
BAB IX PEMERIKSAAN HASIL UJIAN NASIONAL .............................................................. 47
A. Pengumpulan dan Pengolahan Hasil UNBK.............................................................. 47
B. Pengumpulan dan Pengolahan Hasil UNKP .............................................................. 47
C. Pengolahan Hasil UNKP ........................................................................................... 48
BAB X KRITERIA PENCAPAIAN KOMPETENSI LULUSAN BERDASARKAN HASIL UJIAN NASIONAL ............................................................................................................. 50
BAB XI PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN ........................................................ 51
BAB XII BIAYA PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL .............................................................. 52
BAB XIII PROSEDUR PENANGANAN MASALAH DAN TINDAK LANJUT ............................... 55
BAB XIV SANKSI ............................................................................................................... 58
BAB XV PENGATURAN KHUSUS ....................................................................................... 59
BAB XVI KEJADIAN LUAR BIASA ...................................................................................... 60
Lampiran 1 : Daftar Sekolah Indonesia Luar Negeri dan Tempat Pelaksanaan Ujian Nasional untuk Pendidikan Kesetaraan di Luar Negeri. ............................................... 61
Lampiran 2 : Jumlah Butir Soal dan Alokasi Waktu untuk Masing-Masing Jenjang dan Mata
Ujian............................................................................................................ 62
Lampiran 3 : Tanggal-Tanggal Penting Pelaksanaan UN Tahun Pelajaran 2017/2018 ......... 67
Lampiran 4 : Jadwal UN Tahun Pelajaran 2017/2018........................................................ 69
Lampiran 5 : Contoh Pakta Integritas ................................................................................ 75
BAB I PENGERTIAN
Dalam Prosedur Operasional Standar ini yang dimaksud dengan:
1. Satuan Pendidikan yaitu satuan pendidikan dasar dan menengah yang meliputi Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), SMP Teologi Kristen (SMPTK), SMP Luar Biasa (SMPLB), SMP Terbuka (SMPT), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)/Sekolah Menengah Agama Nasrani (SMAK)/Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK), Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), Sekolah Menengah Atas Terbuka (SMAT), dan Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK), serta forum pendidikan yang menyelenggarakan Program Paket B/Wustha dan Program Paket C/Ulya.
2. Satuan Pendidikan Kerja Sama, yang selanjutnya disebut SPK, yaitu satuan pendidikan yang diselenggarakan atau dikelola atas dasar kolaborasi antara Lembaga Pendidikan Asing (LPA) yang terakreditasi/diakui di negaranya dengan Lembaga Pendidikan di Indonesia (LPI) pada jalur formal dan nonformal yang sesuai dengan ketentuan perundang- undangan.
3. Pendidikan Kesetaraan yaitu pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan setara SMP/MTs dan SMA/MA meliputi Program Paket B/Wustha dan Program Paket C/Ulya.
4. Jenjang pendidikan yaitu tahapan pendidikan yang ditetapkan menurut tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan
5. Program Wustha yaitu pendidikan dasar tiga tahun pada Pondok Pesantren Salafiyah setingkat Program Paket B dengan kekhasan pendalaman pendidikan agama Islam.
6. Program Ulya yaitu pendidikan dasar tiga tahun pada Pondok Pesantren Salafiyah setingkat Program Paket C dengan kekhasan pendalaman pendidikan agama Islam.
7. Ujian Sekolah Berstandar Nasional yang selanjutnya disebut USBN yaitu kegiatan pengukuran capaian kompetensi siswa yang dilakukan sekolah untuk seluruh mata pelajaran dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar, kecuali mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok).
8. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN yaitu kegiatan pengukuran capaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan.
9. Ujian Nasional Berbasis Komputer yang selanjutnya disebut UNBK yaitu ujian yang memakai komputer sebagai media untuk menampilkan soal dan proses menjawabnya.
10. Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil yang selanjutnya disebut UNKP yaitu ujian nasional yang memakai naskah soal dan Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) berbasis kertas dan memakai pensil.
11. Tim Teknis UNBK yaitu petugas di provinsi dan Kabupaten/Kota yang diberi kewenangan sebagai koordinator teknis dalam melaksanakan verifikasi sekolah/madrasah sebagai pelaksana UNBK.
12. Proktor yaitu petugas yang diberi kewenangan untuk menangani aspek teknis pelaksanaan UNBK di ruang ujian.
13. Teknisi yaitu petugas pengelola laboratorium komputer (pranata komputer) di sekolah/madrasah yang melaksanakan UNBK.
14. Pengawas Ujian yaitu guru yang diberi kewenangan untuk mengawasi dan menjamin kelancaran pelaksanaan UNBK atau UNKP di ruang ujian.
15. Ujian Nasional untuk Pendidikan Kesetaraan yaitu kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu secara nasional dan sekaligus sebagai penilaian penyetaraan pada Program Paket B/Wustha setara SMP/MTs dan Program Paket C/Ulya setara SMA/MA.
16. UN Susulan yaitu ujian nasional untuk peserta didik yang berhalangan mengikuti UN alasannya yaitu alasan tertentu yang sanggup diterima oleh sekolah/madrasah pelaksana UN dan disertai bukti yang sah.
17. Nilai Ujian Nasional yang selanjutnya disebut Nilai UN yaitu nilai yang diperoleh peserta didik dari hasil UN yang telah ditempuh.
18. Badan Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya disebut BSNP yaitu tubuh sanggup bangun diatas kaki sendiri dan profesional yang bertugas menyelenggarakan UN.
19. Kisi-kisi UN yaitu contoh dalam pengembangan dan perakitan soal UN yang disusun menurut kriteria pencapaian Standar Kompetensi Lulusan, standar isi, dan kurikulum yang berlaku.
20. Paket naskah soal UN yaitu variasi perangkat tes yang paralel, terdiri atas sejumlah butir soal yang dirakit sesuai dengan kisi-kisi UN.
21. Bahan UN yaitu naskah soal, kaset/compact disk (CD) untuk ujian listening comprehension (LC), lembar balasan UN, isu acara, daftar hadir, amplop, tata tertib, dan pakta integritas pengawas.
22. Dokumen UN yaitu materi UN yang bersifat rahasia, terdiri atas naskah soal, balasan peserta ujian, daftar hadir, isu acara, baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy, dan CD untuk ujian LC.
23. Lembar balasan UN yang selanjutnya disebut LJUN yaitu lembaran kertas yang dipakai oleh peserta didik untuk menjawab soal UN.
24. Dokumen pendukung UN yaitu seluruh materi UN yang tidak bersifat rahasia, terdiri atas blangko daftar hadir, blangko lembar jawaban, blangko isu acara, tata tertib, pakta integritas, amplop naskah, dan amplop lembar jawaban.
25. Sertifikat Hasil Ujian Nasional yang selanjutnya disebut SHUN yaitu surat keterangan yang berisi Nilai UN serta tingkat capaian Standar Kompetensi Lulusan yang dinyatakan dalam kategori.
26. Pendistribusian materi UN yaitu rangkaian kegiatan yang tidak terpisahkan dari proses pengiriman, penyerahan dan penerimaan, serta penyimpanan materi UN yang terjamin keamanan, kerahasiaan dan ketepatan waktu dan tempat tujuan.
27. Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian dan Pendidikan dan Kebudayaan di tingkat provinsi yang selanjutnya disebut Pokja ULP yaitu panitia yang dibuat oleh Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertugas melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa untuk penggandaan dan pendistribusian materi UN.
28. Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional yang selanjutnya disebut POS UN yaitu ketentuan yang mengatur penyelenggaraan dan teknis pelaksanaan UN.
29. Kementerian yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
30. Menteri yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
31. Pemerintah yaitu pemerintah pusat.
32. Pemda yaitu pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota.
BAB II
PESERTA UJIAN NASIONAL
A. Hak dan Kewajiban Peserta Ujian Nasional
1. Hak Peserta Ujian Nasional
a. Setiap peserta didik pendidikan dasar dan menengah jalur formal dan jalur nonformal kesetaraan berhak mengikuti UN dan berhak mengulang sebelum mencapai kriteria cukup yang ditetapkan BSNP.
b. Peserta didik pada pendidikan jalur informal yang terdaftar di satuan pendidikan nonformal kesetaraan atau formal berhak mengikuti UN dan mengulang UN sebelum mencapai kriteria cukup yang ditetapkan BSNP.
c. Setiap peserta UN berhak mendapatkan Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN) yang memuat mata pelajaran yang ditempuh dalam ujian dan nilai capaiannya.
d. Peserta UN yang tidak sanggup mengikuti UN di satuan pendidikannya alasannya yaitu alasan tertentu dan disertai bukti yang sah, sanggup mengikuti UN di sekolah/madrasah lain pada jenjang dan jenis pendidikan yang sama.
e. Peserta UN alasannya yaitu alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak sanggup mengikuti UN utama berhak mengikuti UN susulan.
2. Kewajiban Peserta Ujian Nasional
a. Setiap peserta didik pendidikan dasar dan menengah jalur formal termasuk SPK, nonformal kesetaraan dan informal wajib mengikuti UN satu kali untuk seluruh mata pelajaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku tanpa dipungut biaya dalam rangka pengukuran capaian standar kompetensi lulusan secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistemik.
b. Setiap peserta ujian wajib mematuhi tata tertib UN.
B. Persyaratan Peserta Ujian Nasional
1. Persyaratan umum peserta UN
a. Peserta didik telah atau pernah berada pada tahun terakhir pada suatu jenjang pendidikan di satuan pendidikan tertentu.
b. Peserta didik mempunyai laporan lengkap penilaian hasil berguru pada suatu jenjang pendidikan di satuan pendidikan tertentu mulai semester I tahun pertama hingga dengan semester pertama pada tahun terakhir.
c. Peserta didik mempunyai laporan lengkap penilaian hasil berguru pada Pendidikan Kesetaraan.
Dalam rangka penjaminan mutu pendidikan, dinas pendidikan sesuai kewenangannya sanggup memutuskan persyaratan perhiasan sesuai dengan kebutuhan dan/atau perkembangan pendidikan di daerah.
2. Persyaratan peserta UN dari Pendidikan Formal
a. Peserta didik terdaftar pada SMP/MTs/SMPTK, SMPT, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMAT, SMK/MAK, SUPM, SMALB, atau SPK.
b. Peserta didik SMK/MAK Program 4 (empat) tahun yang telah menuntaskan proses pembelajaran selama 3 (tiga) tahun.
c. Peserta didik yang mempunyai ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau berpenghargaan sama dengan ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah. Penerbitan ijazah yang dimaksud sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun pelajaran sebelum mengikuti UN, atau sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun pelajaran untuk peserta jadwal SKS.
d. Peserta UN dari jadwal SKS harus berasal dari satuan pendidikan formal yang terakreditasi A dan mempunyai izin penyelenggaraan jadwal SKS.
3. Persyaratan peserta UN untuk Pendidikan Kesetaraan
a. Peserta didik terdaftar pada PKBM, SKB, Pondok Pesantren penyelenggara Program Wustha, Program Ulya, atau kelompok berguru sejenis yang mempunyai izin.
b. Peserta didik telah mengikuti proses pembelajaran untuk mencapai seluruh kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran sesuai dengan Satuan Kredit Kompetensi (SKK) yang telah ditetapkan dalam bentuk tatap muka, tutorial dan pembelajaran mandiri.
c. Peserta didik mempunyai laporan lengkap penilaian hasil berguru setiap derajat kompetensi pada masing-masing jenjang pendidikan kesetaraan.
d. Peserta didik dari Program Paket B/Wustha dan Program Paket C/Ulya harus mempunyai ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau berpenghargaan sama dengan ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah dengan minimum usia ijazah 3 (tiga) tahun.
e. Peserta didik yang terdaftar pada satuan pendidikan nonformal yang belum terakreditasi sanggup mengikuti UN pada satuan pendidikan nonformal atau formal yang terakreditasi yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
4. Persyaratan peserta UN untuk Pendidikan Informal (Sekolah
Rumah)
a. Peserta didik terdaftar pada sekolah rumah yang mempunyai izin dari Dinas Pendidikan yang berwenang.
b. Peserta didik mempunyai laporan hasil berguru lengkap d
c. Peserta didik terdaftar untuk mengikuti ujian selesai satuan pendidikan pada satuan pendidikan formal atau nonformal pada jenjang tertentu yang ditetapkan Dinas Pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
Peserta mendaftar pada satuan pendidikan formal atau satuan pendidikan nonformal pada jenjang tertentu yang ditetapkan Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota untuk mengikuti UN.
5. Persyaratan peserta UN untuk Pendidikan Kesetaraan di Luar
Negeri
a. Peserta didik terdaftar pada satuan pendidikan kesetaraan yang telah mendapatkan izin dan mempunyai laporan kegiatan tutorial dari forum pendidikan nonformal.
b. Peserta didik telah mengikuti proses pembelajaran untuk mencapai seluruh kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran sesuai dengan Satuan Kredit Kompetensi (SKK) yang telah ditetapkan dalam bentuk tatap muka, tutorial dan pembelajaran mandiri.
c. Peserta didik dari Program Paket B/Wustha dan Program Paket C/Ulya harus mempunyai ijazah atau surat keterangan lain yang setara, atau berpenghargaan sama dengan ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah dengan minimum usia ijazah 3 (tiga) tahun.
d. Peserta didik mempunyai bukti kegiatan pembelajaran dan laporan lengkap penilaian hasil berguru yang sudah dicap dan ditandatangani oleh pimpinan forum penyelenggara pendidikan nonformal dan diserahkan pada ketika mendaftar menjadi peserta UN Pendidikan Kesetaraan kepada Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal untuk diteruskan ke Panitia UN Tingkat Pusat.
Dalam hal tidak berada dalam pembinaan Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal, bukti kegiatan pembelajaran dan laporan lengkap penilaian hasil berguru yang sudah dicap dan ditandatangani oleh pimpinan forum penyelenggara pendidikan nonformal diserahkan pada ketika mendaftar menjadi peserta UN Pendidikan Kesetaraan kepada Panitia UN Tingkat Pusat dengan verifikasi dari Direktorat terkait.
C. Pendaftaran Peserta Ujian Nasional
1. Pendidikan Formal
a. Sekolah/Madrasah pelaksana UN melaksanakan pendataan calon peserta.
b. Warga Negara Indonesia yang berguru di sekolah abnormal di luar negeri sanggup mendaftar UN, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah dan/atau instansi yang berwenang di Kementerian Agama.
c. Sekolah/Madrasah pelaksana UN mengirimkan data calon peserta
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dan/atau Education Management Information System (EMIS) Kementerian Agama (Kemenag) dan mengirimkan tembusannya ke Panitia UN Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya.
d. Panitia UN Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya melaksanakan verifikasi data calon peserta untuk diterbitkan Daftar Nominasi Sementara (DNS) dan mengirimkannya ke satuan pendidikan.
e. Satuan pendidikan melaksanakan verifikasi DNS dan mengirimkan kesannya ke Panitia UN Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya.
f. Panitia UN Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya melakukan:
1) pemutakhiran data;
2) penetapan dan pencetakan Daftar Nominasi Tetap (DNT) dan Kartu Peserta Ujian (KPU); dan
3) pengiriman DNT dan KPU peserta UN ke satuan pendidikan.
g. Data peserta Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) dikirim ke
Panitia UN Tingkat Pusat.
h. Kepala sekolah/madrasah pelaksana UN menerbitkan, menandatangani, dan membubuhkan stempel sekolah/madrasah pada kartu peserta UN yang telah ditempel foto peserta.
2. Pendidikan Kesetaraan di Dalam Negeri
a. Penyelenggara Program Paket B/Wustha dan Program Paket C/Ulya mendata peserta didik yang memenuhi persyaratan melalui Dapodikmas, Kemdikbud dan mengirimkan tembusannya ke Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota, c.q. Unit pelaksana UN untuk Pendidikan Kesetaraan.
b. Penyelenggara Program Paket B/Wustha dan Program Paket C/Ulya pada Pondok Pesantren mendaftarkan peserta didik yang memenuhi persyaratan ke Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Selanjutnya Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melaksanakan entri dan verifikasi data calon peserta dengan memakai aplikasi EMIS dan menyerahkannya ke Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota.
c. Unit pelaksana UN untuk Pendidikan Kesetaraan melaksanakan verifikasi berkas registrasi dan menyusun Daftar Calon Peserta.
d. Unit pelaksana UN untuk Pendidikan Kesetaraan mengirimkan
Daftar Calon Peserta ke Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota.
e. Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota melaksanakan entri data calon peserta dengan memakai aplikasi yang disiapkan oleh Puspendik.
f. Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota mencetak dan mendistribusikan Daftar Nominasi Sementara (DNS) ke Unit pelaksana dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
g. Unit Pelaksana UN untuk Pendidikan Kesetaraan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota melaksanakan verifikasi DNS dan mengirimkan hasil verifikasi ke Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota.
h. Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota merekapitulasi dan mengirimkan DNS dalam bentuk dokumen elektronik dan cetakan ke Panitia UN Tingkat Provinsi.
i. Panitia UN Tingkat Provinsi mengumpulkan, menggabungkan, menyusun daftar dan merekapitulasi data calon peserta.
j. Panitia UN Tingkat Provinsi memutuskan dan mendistribusikan
Daftar Nominasi Tetap (DNT) ke Panitia UN Kabupaten/Kota. Tingkat
k. Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota mendistribusikan Unit pelaksana UN Pendidikan Kesetaraan dan Kementerian Agama Kabupaten/Kota. DNT ke
Kantor
l. Panitia UN Tingkat Provinsi mengirimkan soft copy
Panitia UN Tingkat Pusat. DNT ke
m. DNT yang telah ditetapkan dan dikirim ke Panitia UN Tingkat
Pusat sudah tidak sanggup diubah lagi.
3. Pendidikan Kesetaraan di Luar Negeri
a. Pelaksana Program Paket B, dan Program Paket C/Ulya mendaftarkan peserta didik yang memenuhi persyaratan dalam bentuk DNS dan mengirimkan DNS ke Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat.
b. Atase Pendidikan dan/atau Konsulat Jenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat melaksanakan verifikasi terhadap DNS yang diajukan oleh penyelenggara Program Pendidikan Kesetaraan untuk diteruskan ke Panitia UN Pusat.
c. Pelaksana UN Program Paket B, dan Program Paket C/Ulya di luar negeri yang tidak berada dalam pembinaan Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat, menyusun dan mengajukan DNS secara eksklusif kepada Panitia UN Tingkat Pusat c.q. Puspendik, Kemdikbud RI di Jakarta.
d. Panitia UN Tingkat Pusat melaksanakan verifikasi DNS dan menetapkannya menjadi DNT.
e. Panitia UN Tingkat Pusat mendistribusikan DNT ke Pelaksana UN Pendidikan Kesetaraan di luar negeri melalui Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat. Dalam hal Pelaksana UN Pendidikan Kesetaraan di luar negeri tidak berada dalam pembinaan Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat, Panitia UN Tingkat Pusat mendistribusikan DNT secara eksklusif ke Pelaksana UN Pendidikan Kesetaraan di luar negeri atau melalui Direktorat terkait.
f. Panitia UN Tingkat Pusat menyimpan soft copy DNT.
4. Pendidikan Informal (Sekolah Rumah)
a. Penyelenggara sekolah rumah mendata calon peserta yang memenuhi persyaratan ujian.
b. Penyelenggara sekolah rumah mendaftarkan calon peserta pada satuan pendidikan formal atau satuan pendidikan kesetaraan pelaksana UN yang telah ditetapkan oleh dinas pendidikan sesuai dengan kewenangannya.
c. Satuan pendidikan formal atau satuan pendidikan kesetaraan memproses registrasi sesuai dengan mekanisme registrasi peserta ujian yang ditetapkan dalam POS ini.
BAB III PENYELENGGARA DAN PELAKSANA UJIAN NASIONAL
A. Penyelenggara Ujian Nasional
BSNP sebagai Penyelenggara UN bertugas:
1. menelaah dan memutuskan kisi-kisi UN;
2. menyusun dan memutuskan POS UN;
3. memutuskan naskah soal UN;
4. memperlihatkan rekomendasi kepada Menteri perihal pembentukan
Panitia UN Tingkat Pusat;
5. melaksanakan koordinasi persiapan dan pengawasan pelaksanaan UN
secara nasional; dan
6. melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan menyusun rekomendasi perbaikan pelaksanaan UN kepada Menteri.
B. Pelaksana Ujian Nasional
Pelaksana UN terdiri atas Panitia UN Tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Satuan Pendidikan:
1. Panitia UN Tingkat Pusat
a. Panitia UN Tingkat Pusat ditetapkan dengan keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, terdiri atas unsur-unsur:
1) Sekretariat Jenderal, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
2) Sekretariat Jenderal, Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi;
3) Inspektorat Jenderal, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
4) Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
5) Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
6) Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
7) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
8) Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
9) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama;
10) Direktorat Jenderal Pembinaan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama;
11) Direktorat Jenderal Pembinaan Masyarakat Katolik, Kementerian Agama;
12) Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi;
13) Atase Pendidikan dan Kebudayaan atau Konsul Jenderal
Kementerian Luar Negeri; dan
b. Panitia UN Tingkat Pusat dipimpin oleh satu orang Ketua dan satu orang Sekretaris.
c. Panitia UN Tingkat Pusat mempunyai kiprah dan tanggung jawab sebagai berikut.
Persiapan Ujian:
1) menyusun kisi-kisi UN menurut kriteria pencapaian kompetensi lulusan, standar isi, dan kurikulum yang berlaku;
2) merencanakan dan mengoordinasikan pelaksanaan UN;
3) melaksanakan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Agama, dan Kementerian Luar Negeri;
4) melaksanakan koordinasi dengan PLN dan penyedia layanan koneksi internet untuk memastikan tidak ada gangguan menjelang dan selama pelaksanaan UNBK;
5) melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan UN;
6) menyusun materi sosialisasi bagi pemangku kepentingan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan sekolah/madrasah;
7) memantau kesiapan pelaksanaan UN di daerah;
8) menyusun petunjuk teknis penggandaan dan pendistribusian materi UNKP;
9) melaksanakan penandatanganan pakta integritas dengan panitia tingkat provinsi;
10) memutuskan jadwal pelaksanaan UN;
11) mendistribusikan kisi-kisi UN;
12) menyusun dan merakit soal UN;
13) menjamin mutu soal UN;
14) menyiapkan master dan/atau database materi UN;
15) mengembangkan sistem yang meliputi desain, jadwal aplikasi, dan infrastruktur untuk mendukung pelaksanaan UNBK;
16) memutuskan Perguruan Tinggi kawan dalam pelaksanaan
UNBK;
17) berkoordinasi dengan forum lain yang relevan untuk melaksanakan penilaian jadwal aplikasi dan sistem UNBK;
18) menyusun petunjuk teknis penggunaan (user manual) dan materi training bagi tim teknis provinsi/kabupaten/kota, proktor, teknisi, dan peserta UNBK;
19) menyiapkan mekanisme remote printing untuk kondisi khusus;
20) melaksanakan perbaikan naskah soal UN dan menyiapkan master soalnya dalam hal terdapat kekeliruan dan/atau berpotensi menjadikan masalah;
21) mencetak naskah UN Braille;
22) melaksanakan verifikasi dan pengawasan sistem komputerisasi;
23) mendapatkan nilai rapor semester 1 (satu) hingga 5 (lima) untuk SMP/MTs dan SMA/MA sederajat dari Panitia UN Tingkat Provinsi atau melalui sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik); dan
24) mendapatkan nilai USBN dari Panitia UN Tingkat Provinsi melalui sistem Dapodik;
Pelaksanaan Ujian:
1) bertanggung jawab atas pelaksanaan UN secara keseluruhan;
2) melaksanakan koordinasi kegiatan pemantauan UN di daerah;
3) melaksanakan penskoran hasil UN;
4) mencetak dan mendistribusikan blangko SHUN untuk peserta luar negeri;
5) menyusun petunjuk teknis perihal mekanisme penerbitan, pengesahan, pembatalan, dan pencabutan SHUN;
6) mengirimkan Nilai UN ke provinsi dan luar negeri;
7) menganalisis hasil UN dan mengirimkan kesannya kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; dan
8) mengevaluasi pelaksanaan UN dan menciptakan laporan perihal pelaksanaan dan hasil UN kepada Penyelenggara UN.
C. Panitia Ujian Nasional Tingkat Provinsi
1. Panitia UN Tingkat Provinsi ditetapkan dengan keputusan
Gubernur, terdiri atas unsur-unsur:
a. Dinas Pendidikan Provinsi;
b. Kantor Wilayah Kementerian Agama (Bidang yang menangani pendidikan madrasah, pendidikan keagamaan, dan bidang yang menangani pendidikan nonformal: Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C/Ulya, dan Pendidikan Keagamaan Kristen dan Katolik);
c. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP);
d. Dewan Pendidikan Provinsi; dan
e. Instansi tingkat provinsi yang terkait dengan pendidikan.
2. Panitia UN Tingkat Provinsi dalam melaksanakan UN SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, dan SMK/MAK mempunyai kiprah dan tanggung jawab sebagai berikut.
Persiapan Ujian:
a. Merencanakan pelaksanaan UN di wilayahnya.
b. Melakukan sosialisasi dan mendistribusikan Permendikbud UN
dan POS UN ke Kabupaten/Kota di wilayahnya.
c. Melakukan penandatanganan pakta integritas dengan Panitia
Tingkat Kabupaten/Kota.
d. Melakukan koordinasi dengan PLN dan penyedia layanan koneksi internet untuk memastikan tidak ada gangguan menjelang dan selama pelaksanaan UNBK.
e. Menetapkan satuan pendidikan yang berwenang melaksanakan
UN, dengan mekanisme sebagai berikut:
1) melaksanakan pendataan satuan pendidikan yang mempunyai kelas/tingkat tertinggi;
2) mengidentifikasi satuan pendidikan menurut status dan jenjang pengukuhan dan dengan mempertimbangkan aspek- aspek lain untuk penetapan satuan pendidikan pelaksana UN;
3) memutuskan satuan pendidikan pelaksana UN dan satuan pendidikan yang menggabung ke satuan pendidikan lain sesuai dengan kewenangannya, yang dituangkan dalam surat keputusan dan mengirimkannya ke satuan pendidikan pelaksana UN melalui dinas pendidikan kabupaten/kota.
f. Melakukan koordinasi dengan satuan pendidikan dalam hal:
1) penetapan satuan pendidikan pelaksana UN;
2) pengumpulan dan pengelolaan database peserta UN;
3) pengumpulan dan pengelolaan database nilai rapor dan nilai US;
4) pengiriman nilai rapor untuk mata pelajaran yang diujikan dalam UN semester pertama hingga semester 5 (lima) untuk SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, dan SMK/MAK sederajat ke Panitia UN Tingkat Pusat paling lambat dua ahad sebelum UN dengan memakai aplikasi dari Kemdikbud;
5) pengiriman nilai USBN ke Panitia UN Tingkat Pusat paling lambat seminggu sebelum pengumuman kelulusan dari satuan pendidikan memakai aplikasi dari Kemdikbud;
g. Dalam hal persiapan dan pelaksanaan UNBK, Panitia UN Tingkat Provinsi mempunyai kiprah dan tanggung jawab sebagaimana diuraikan dalam BAB V dalam POS ini.
h. Dalam hal persiapan dan pelaksanaan UNKP, panitia UN Tingkat Provinsi mempunyai kiprah dan tanggung jawab sebagaimana diuraikan pada BAB VI dalam POS ini, dengan perhiasan kiprah berikut:
1) melaksanakan koordinasi dengan Panitia UN Tingkat Pusat dalam pelelangan pekerjaan penggandaan dan pendistribusian materi UN;
2) melaksanakan verifikasi jumlah amplop setiap sekolah/ madrasah dan Kabupaten/Kota serta pendistribusian materi UN;
3) mendapatkan hasil cetakan materi UN dari Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) dan mendistribusikan materi UN ke titik simpan Kabupaten/Kota;
4) menjamin pendistribusian materi UN yang meliputi naskah soal UN, LJUN, daftar hadir, isu acara, tata tertib, amplop, dan pakta integritas ke satuan pendidikan melalui Panitia UN Tingkat Kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan;
5) menjamin keamanan dan kerahasiaan materi UN.
Pelaksanaan Ujian:
a. Memantau pelaksanaan UN bersama LPMP dan Dewan
Pendidikan.
b. Memindai LJUN serta memberikan kesannya ke Panitia UN Tingkat Pusat.
c. Menerima Nilai UN dari Panitia UN Tingkat Pusat.
d. Mencetak daftar kolektif hasil ujian nasional (DKHUN) dan mengirimkan Nilai UN ke satuan pendidikan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
e. Melaksanakan penggandaan dan distribusi blangko SHUN dan blangko ijazah, mengisi SHUN.
f. Mengirimkan DKHUN dan SHUN ke satuan pendidikan melalui
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
g. Mengevaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya.
h. Membuat laporan pelaksanaan UN Tingkat Provinsi untuk disampaikan kepada Panitia UN Tingkat Pusat yang berisi perihal persiapan, pelaksanaan, dan penilaian UN yang dilengkapi dengan:
1) Surat keputusan Panitia UN Tingkat Provinsi;
2) Data peserta UN;
3) Data satuan pendidikan pelaksana UN; dan
4) Laporan kelulusan satuan pendidikan.
D. Panitia Ujian Nasional Tingkat Kabupaten/Kota
1. Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota ditetapkan dengan keputusan
Bupati/Walikota, terdiri atas unsur-unsur:
a. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
b. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota (s3ki yang menangani pendidikan madrasah, pendidikan keagamaan, dan seci yang menangani pendidikan nonformal: Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C/Ulya).
2. Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota mempunyai kiprah dan tanggung jawab sebagai berikut.
Persiapan Ujian:
Langkah-langkah persiapan ujian dilakukan sebagai berikut:
a. merencanakan pelaksanaan UN di wilayahnya;
b. melaksanakan sosialisasi dan mendistribusikan Permendikbud perihal UN, US dan POS UN ke satuan pendidikan di wilayahnya;
c. melaksanakan penandatanganan pakta integritas dengan kepala satuan pendidikan;
d. melaksanakan koordinasi dengan PLN dan penyedia layanan koneksi internet untuk memastikan tidak ada gangguan menjelang dan selama pelaksanaan UNBK.
e. memutuskan satuan pendidikan pelaksana UN, dengan mekanisme sebagai berikut:
1) melaksanakan pendataan satuan pendidikan yang mempunyai kelas/tingkat tertinggi;
2) mengidentifikasi satuan pendidikan menurut status dan jenjang pengukuhan serta aspek-aspek yang dipergunakan sebagai materi penetapan satuan pendidikan pelaksana UN;
3) memutuskan satuan pendidikan pelaksana UN, satuan pendidikan yang bergabung dengan satuan pendidikan lain, lokasi UN untuk UNBK, alokasi peserta UN di lokasi UNBK, yang dituangkan dalam surat keputusan dan mengirimkannya ke satuan pendidikan pelaksana UN.
f. Melakukan koordinasi dengan satuan pendidikan dalam hal:
1) penetapan satuan pendidikan pelaksana UN
2) pengumpulan dan pengelolaan database peserta UN;
3) pengumpulan dan pengelolaan database nilai rapor dan nilai USBN;
4) pengiriman nilai rapor untuk mata pelajaran yang diujikan dalam UN semester pertama hingga semester 5 (lima) untuk SMP/MTs sederajat ke Panitia UN Tingkat Pusat paling lambat dua ahad sebelum UN dengan memakai aplikasi dari Kemdikbud;
5) pengiriman nilai USBN ke Panitia UN Tingkat Pusat paling lambat seminggu sebelum pengumuman kelulusan dari satuan pendidikan memakai aplikasi dari Kemdikbud;
g. memutuskan pengawas ruang UN;
h. dalam hal persiapan dan pelaksanaan UNBK, Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota mempunyai kiprah dan tanggung jawab sebagaimana diuraikan dalam BAB V dalam POS ini.
Pelaksanaan Ujian:
Langkah-langkah pelaksanaan ujian dilakukan sebagai berikut.
a. memberikan daftar pengawas ruang ujian ke Panitia UN
tingkat provinsi;
b. memutuskan penanggung jawab ruang ujian dari salah seorang pengawas ruang ujian;
c. melaksanakan koordinasi keterlibatan Dewan Pendidikan
Kabupaten/Kota dalam pemantauan pelaksanaan UN;
d. menyerahkan LJUN berbasis pensil dan kertas dari satuan pendidikan pelaksana UN sesuai dengan kewenangannya ke Dinas Pendidikan Provinsi;
e. mendapatkan Nilai UN dari Dinas Pendidikan Provinsi;
f. mengirimkan Nilai UN ke satuan pendidikan;
g. mendapatkan DKHUN dan SHUN untuk diteruskan ke satuan pendidikan;
h. mendistribusikan blangko ijazah ke S/M/PK;
i. mengevaluasi pelaksanaan UN di wilayahnya; dan
j. menciptakan laporan pelaksanaan UN Tingkat Kabupaten/Kota untuk disampaikan kepada Panitia UN Tingkat Provinsi yang berisi perihal persiapan, pelaksanaan, dan penilaian UN yang dilengkapi dengan:
1) Surat keputusan Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota;
2) Data peserta UN;
3) Data pengawas ruang;
4) Data satuan pendidikan Pelaksana UN; dan
5) Laporan kelulusan satuan pendidikan.
E. Panitia Ujian Nasional Tingkat Satuan Pendidikan
1. Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan untuk sekolah/PKBM/SKB ditetapkan dengan keputusan Kepala Dinas Pendidikan sesuai dengan kewenangannya, terdiri atas unsur-unsur satuan pendidikan pelaksana UN dan satuan pendidikan yang bergabung;
2. Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan untuk madrasah/pondok pesantren ditetapkan dengan keputusan Kepala Dinas Pendidikan sesuai dengan kewenangannya berkoordinasi dengan Kepala Kanwil Kemenag atau Kantor Kemenag sesuai dengan kewenangannya, terdiri atas unsur-unsur madrasah/pondok pesantren pelaksana UN dan madrasah/pondok pesantren yang bergabung.
3. Persyaratan Satuan Pendidikan yang sanggup melaksanakan UN:
a. Sekolah/Madrasah/PKBM/SKB/Pondok Pesantren Salafiyah terakreditasi yang mempunyai peserta UN minimal 20 orang, serta memenuhi persyaratan lainnya yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan sesuai dengan kewenangannya;
b. Sekolah/Madrasah/PKBM/SKB/Pondok Pesantren Salafiyah terakreditasi yang mempunyai peserta kurang dari 20 orang sanggup menjadi pelaksana UN Tingkat Satuan Pendidikan dengan pertimbangan kelayakan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Dinas Pendidikan Provinsi berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kemenag atau Kantor Kemenag sesuai dengan kewenangannya;
c. Satuan pendidikan pelaksana UN di luar negeri yaitu institusi yang ditetapkan oleh Atase Pendidikan dan/atau Konsulat Jenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat berkoordinasi dengan Direktorat terkait atau eksklusif ditetapkan oleh Direktorat terkait.
4. Satuan pendidikan yang diusulkan untuk diakreditasi kembali dan belum dilakukan pengukuhan oleh BAN-S/M, serta BAN PAUD dan PNF tetap mempunyai status terakreditasi hingga adanya penetapan status pengukuhan gres oleh BAN-S/M, serta BAN PAUD dan PNF sesuai kewenangannya.
5. Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan mempunyai kiprah dan tanggung jawab sebagai berikut.
Persiapan Ujian:
Langkah-langkah persiapan ujian dilakukan sebagai berikut.
a. merencanakan pelaksanaan UN di sekolah/madrasah/
pondok pesantren/PKBM dan SKB masing-masing;
b. memutuskan tempat dan/atau ruang ujian (tempat dan/atau ruang ujian sanggup ditetapkan di lokasi satuan pendidikan pelaksana, di lokasi satuan pendidikan yang bergabung, atau tempat lain yang memenuhi persyaratan sarana dan prasarana serta persyaratan lain untuk pelaksanaan UN);
c. melaksanakan sosialisasi kepada guru, peserta didik, orang tua, dan masyarakat perihal kebijakan UN dan teknis pelaksanaan UN;
d. satuan pendidikan jenjang Sekolah Menengan Atas sederajat melaksanakan koordinasi peserta UN dari satuan pendidikannya dalam penentuan mata ujian pilihan sesuai jurusan dengan mekanisme sebagai berikut.
1) Penentuan mata ujian pilihan dilakukan oleh peserta ujian.
2) Setiap peserta menempuh satu mata ujian sesuai dengan pilihannya.
3) Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan jenjang Sekolah Menengan Atas sederajat melaporkan hasil pemilihan mata ujian tersebut ke Panitia UN Tingkat Provinsi.
e. satuan pendidikan mengusulkan nama calon pengawas ruang UN ke Dinas Pendidikan Provinsi atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan.
f. Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan jenjang Sekolah Menengan Atas sederajat melaporkan hasil pemilihan mata ujian tersebut ke Panitia UN Tingkat Provinsi.
g. Dalam hal persiapan dan pelaksanaan UNBK, Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan mempunyai kiprah dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam BAB V dalam POS ini.
Pelaksanaan Ujian:
Pelaksanaan ujian dilakukan sebagai berikut:
a. melaksanakan UN dan memastikan kesesuaian pelaksanaan
UN dengan POS UN;
b. mencatat dan melaporkan tragedi yang tidak sesuai dengan POS UN;
c. mengesahkan isu jadwal pelaksanaan UN di satuan pendidikan;
d. mengirimkan data calon peserta UN ke Panitia UN Tingkat
Kabupaten/Kota;
e. mengirimkan nilai rapor per semester dan nilai USBN sesuai dengan kewenangannya ke Kementerian melalui Dapodik;
f. menjamin keamanan dan ketertiban pelaksanaan UN;
g. menjelaskan tata tertib pengawasan ruang ujian kepada pengawas ruang;
h. mendapatkan DKHUN dari Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota; khusus SILN, mendapatkan DKHUN dari Panitia UN Tingkat Pusat;
i. mencetak, menerbitkan, menandatangani, dan membagikan
SHUN kepada peserta UN; dan
j. memberikan laporan pelaksanaan UN kepada Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota, khusus untuk sekolah Indonesia di luar negeri kepada Perwakilan RI setempat.
F. Panitia UN Sekolah Indonesia Luar Negeri
Satuan pendidikan pelaksana UN di luar negeri yaitu Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) yang pengelolaannya ditangani oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan atau Konsulat Jenderal, Kedutaan Republik Indonesia, dengan daftar SILN sebagaimana terlampir (Lampiran 1).
BAB IV
BAHAN UJIAN NASIONAL
A. Kisi-Kisi Ujian Nasional
1. Kisi-kisi UN tahun pelajaran 2017/2018 disusun menurut kriteria pencapaian kompetensi lulusan, standar isi, dan lingkup materi pada kurikulum yang berlaku.
2. Kisi-kisi UN memuat level kognitif dan lingkup materi.
B. Perangkat Soal
1. Bahan UN berupa master dan naskah soal, compact disk (CD) listening comprehension (LC), merupakan dokumen negara yang bersifat rahasia.
2. Naskah soal UNKP dan CD UN yang telah dipakai disimpan di satuan pendidikan dan selanjutnya dimusnahkan 1 (satu) bulan sehabis pengumuman hasil UN.
3. Pemusnahan naskah soal UNKP dan CD UN dilakukan:
a. oleh satuan pendidikan disaksikan oleh Panitia UN Tingkat
Satuan Pendidikan.
b. dengan cara pembakaran atau memakai alat penghancur dokumen/CD.
4. Satuan pendidikan menjamin keamanan dan kerahasiaan naskah soal UNKP selama masa penyimpanan.
5. Dalam hal materi UN sebagaimana dimaksud pada angka 1 terdapat kekeliruan dan/atau berpotensi menjadikan masalah, Panitia UN Tingkat Pusat sanggup melaksanakan perbaikan sehabis berkoordinasi dengan BSNP.
6. Lembar balasan UNKP yang telah diisi oleh peserta ujian merupakan dokumen negara yang bersifat rahasia.
C. Penyiapan Bahan Ujian Nasional
1. Panitia UN Tingkat Pusat menciptakan master copy naskah soal UN dan CD LC dengan langkah-langkah yang ditetapkan dalam petunjuk teknis penyiapan materi UN yang diterbitkan oleh Balitbang, Kemdikbud.
2. Naskah soal UN ditetapkan menurut mekanisme yang diatur oleh BSNP.
3. Jumlah butir soal dan alokasi waktu UN sebagai berikut:
a. Jumlah butir soal yaitu 40 hingga dengan 50;
b. Alokasi waktu untuk setiap mata ujian yaitu 120 menit;
c. Rincian jumlah butir soal dan alokasi waktu untuk masing- masing jenjang dan mata ujian yaitu sebagaimana terlampir (Lampiran 2).
4. Pengiriman master copy naskah soal UNKP:
a. Panitia UN Tingkat Pusat mengirim master copy naskah soal UN ke percetakan yang telah ditetapkan untuk mencetak naskah soal UN yang disertai isu jadwal serah terima;
b. Percetakan mendapatkan dan menyidik master copy naskah soal UN dari Panitia UN Tingkat Pusat dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Mengecek jumlah halaman setiap master copy naskah soal sesuai dengan rincian mata pelajaran yang diujikan;
2) Mengecek kelengkapan nomor soal pada setiap master copy;
3) Mengecek kesesuaian cover dan isi master copy;
4) Mengepak kembali semua dokumen yang telah diperiksa dan menyimpan di tempat yang kondusif dan rahasia;
5) Mengisi dan menandatangani isu jadwal serah terima dengan saksi dari Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kanwil Kementerian Agama;
6) Mencetak contoh naskah soal untuk difiat oleh petugas sebelum dicetak massal;
7) Menyimpan dan menjaga kerahasiaan contoh naskah soal yang sudah difiat di brankas.
c. Panitia UN Tingkat Pusat menugaskan Balitbang Kemdikbud melaksanakan pengiriman materi UN bagi peserta didik SMK/MAK yang sedang praktik kerja industri di luar negeri atau melaksanakan kiprah negara.
D. Penggandaan dan Pendistribusian Bahan Ujian
Penggandaan dan pendistribusian materi UNKP dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis penggandaan dan pendistribusian materi UNKP yang ditetapkan oleh Balitbang, Kemdikbud.
BAB V PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK)
Pelaksanaan UN Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan moda utama Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Penerapan moda UNBK dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, mutu, reliabilitas, kredibilitas, dan integritas ujian.
A. Penyiapan Sistem UNBK
1. Panitia UN Tingkat Pusat mengembangkan sistem yang meliputi desain, jadwal aplikasi, dan infrastruktur untuk mendukung pelaksanaan UNBK.
2. Panitia UN Tingkat Pusat berkoordinasi dengan forum lain yang terkait untuk melaksanakan penilaian jadwal aplikasi dan sistem UNBK.
3. Panitia UN Tingkat Pusat menyusun petunjuk teknis penggunaan (user manual) dan materi training bagi tim teknis provinsi, tim teknis kabupaten/kota, proktor, teknisi, dan peserta UNBK.
4. Panitia UN Tingkat Pusat, Panitia UN Tingkat Provinsi, dan Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN), penyedia layanan koneksi internet, dan banyak sekali forum terkait lainnya untuk memastikan tidak ada gangguan menjelang dan selama pelaksanaan UNBK.
B. Penetapan Tim Teknis UNBK
1. Panitia UN Tingkat Pusat membentuk Tim Teknis UNBK Pusat, terdiri dari unsur Puspendik, Pustekkom, PDSPK, Direktorat Pembinaan SMP, Direktorat Pendidikan Kesetaraan, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Pembinaan SMK/MAK, Kemenag, dan Perguruan Tinggi Negeri.
2. Panitia UN Tingkat Provinsi membentuk Tim Teknis UNBK Provinsi, dan memberikan ke Panitia UN Tingkat Pusat.
3. Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota membentuk Tim Teknis UNBK Kabupaten/Kota dan memberikan ke Tim Teknis UNBK Provinsi, dan ke Tim Teknis UNBK Pusat di dalam Panitia UN Tingkat Pusat melalui Provinsi.
4. Tim Teknis UNBK Pusat memasukkan data Tim Teknis UNBK
C. Penetapan Sekolah/Madrasah Pelaksana UNBK
1. Tim Teknis UNBK Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya, melaksanakan verifikasi dan memutuskan sekolah/madrasah pelaksana UNBK dan sekolah yang bergabung, dan sekolah/madrasah yang mengikuti UN di tempat pelaksanaan UNBK (menumpang).
2. Sekolah/madrasah yang sanggup ditetapkan sebagai pelaksana UNBK
telah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. telah terakreditasi;
b. tersedia sejumlah komputer dan server sesuai kebutuhan; dan
c. memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan oleh Panitia UN Tingkat pusat;
3. Tim Teknis UNBK Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya, memasukkan data sekolah/madrasah pelaksana UNBK ke situs web UNBK.
4. Sekolah/madrasah yang sudah ditetapkan sebagai pelaksana UNBK
diberi username dan password.
D. Penerapan Resource Sharing (Berbagi Sumber Daya) UNBK
1. Sumber daya meliputi, sarana dan prasarana UNBK (server, komputer client, dan jaringan), sumber daya insan untuk pelaksanaan UNBK (proktor dan teknisi).
2. Berbagi sumber daya sanggup dilakukan lintas satuan pendidikan dan lintas jenjang pendidikan.
3. Berbagi sumber daya lintas satuan pendidikan sanggup dilakukan antar sekolah dan madrasah, antar satuan pendidikan negeri dan swasta, antar satuan pendidikan formal dan nonformal.
4. Berbagi sumber daya lintas jenjang pendidikan sanggup dilakukan antar SMP/MTs/Program Paket B/Wustha dan antar SMA/MA/SMK/ Program Paket C/Ulya.
5. Berbagi sumber daya sanggup dilakukan dengan memakai sumber daya milik akademi tinggi atau instansi/lembaga pemerintah/swasta lainnya.
6. Berbagi sumber daya diatur dan dikoordinasikan oleh dinas pendidikan sesuai kewenangannya.
7. Biaya yang timbul dari pelaksanaan membuatkan sumber daya menjadi tanggung jawab bersama antara satuan pendidikan yang menginduk dan satuan pendidikan pelaksana UNBK, dengan mengacu kepada ketentuan biaya yang berlaku dalam Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau Bantuan Operasional Pendidikan (BOP), atau janji bersama sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
E. Penetapan Tim Help Desk (Tim Layanan Bantuan)
1. Panitia UN Tingkat Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya membentuk tim help desk dengan kriteria sebagai berikut.
a. Memiliki sikap dan sikap disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan.
b. Dalam keadaan sehat dan sanggup melaksanakan kiprah dengan baik.
c. Memahami POS penyelenggaraan UN.
2. Tugas tim help desk adalah:
a. memperlihatkan informasi dan klarifikasi terhadap pertanyaan atau pengaduan yang diterima dari pengawas, proktor, teknisi, atau panitia ujian;
b. menerima, merekap, dan memperlihatkan solusi terhadap pertanyaan, permasalahan dan/atau pengaduan yang terkait dengan pelaksanaan ujian sesuai petunjuk teknis (juknis) yang ditetapkan oleh Pelaksana UNBK Tingkat Pusat; dan
c. berkoordinasi dengan tim help desk di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan sentra sesuai dengan kewenangannya.
F. Kriteria dan Persyaratan Proktor, Teknisi, dan Pengawas
1. Proktor yaitu guru atau tenaga kependidikan sekolah/madrasah dengan kriteria dan persyaratan:
a. mempunyai kompetensi di bidang teknologi informasi komunikasi
(TIK);
b. pernah mengikuti training atau bertindak sebagai proktor
UNBK;
c. bersedia ditugaskan sebagai proktor di sekolah/madrasah penyelenggara UNBK; dan
d. bersedia menandatangani pakta integritas.
2. Teknisi yaitu guru atau tenaga kependidikan sekolah/madrasah dengan kriteria dan persyaratan:
a. mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam mengelola LAN sekolah/madrasah;
b. pernah mengikuti pembekalan atau bertindak sebagai teknisi
UNBK; dan
c. bersedia menandatangani pakta integritas.
3. Pengawas yaitu guru dengan kriteria dan persyaratan:
a. mempunyai sikap dan sikap disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan;
b. dalam keadaan sehat dan sanggup mengawasi UN dengan baik;
c. bukan guru mata pelajaran yang sedang diujikan;
d. tidak berasal dari sekolah yang sama dari peserta UN; dan e. bersedia menandatangani pakta integritas.
G. Penetapan Proktor, Teknisi, dan Pengawas UNBK
1. Penetapan Proktor dan Teknisi
a. Sekolah/Madrasah mengirimkan tawaran calon proktor dan teknisi ke Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota.
b. Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota melaksanakan verifikasi tawaran calon proktor dan teknisi menurut kriteria dan persyaratan yang ditetapkan.
c. Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota memutuskan proktor dan teknisi yang telah memenuhi kriteria dan persyaratan.
d. Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota memberikan surat penetapan kepada Panitia UN Tingkat Provinsi untuk diteruskan ke Panitia UN Tingkat Pusat.
2. Penetapan Pengawas
a. Sekolah/Madrasah mengirimkan tawaran calon pengawas ke
Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota.
b. Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya memutuskan pengawas ruang ujian.
c. Penempatan pengawas ditentukan dengan sistem silang
(pengawas tidak mengawas peserta didiknya sendiri).
H. Pelatihan Teknis Pelaksanaan UNBK
1. Panitia UN Tingkat Pusat melaksanakan training teknis pelaksanaan UNBK untuk Tim Teknis UNBK Provinsi dan Tim Teknis UNBK Kabupaten/Kota.
2. Tim Teknis UNBK Provinsi atau Kabupaten/Kota melaksanakan training kepada proktor dan teknisi sekolah/madrasah.
I. Penyiapan Sistem UNBK di Sekolah/Madrasah Pelaksana UNBK
1. Penyiapan server lokal, client, jaringan LAN, jaringan WAN, instalasi sistem, dan instalasi aplikasi: H-21 hingga dengan H-15.
2. Simulasi ujian dan gladi higienis sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh Tim Teknis UNBK Pusat.
3. Sinkronisasi data: H-7 hingga dengan H-2.
4. Pencetakan Berita Acara, Daftar Hadir, dan Kartu Login: H-2 hingga dengan H-1.
J. Prosedur Pelaksanaan UNBK
1. Ruang UNBK
Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan memutuskan ruang UNBK
dengan persyaratan sebagai berikut.
a. Ruang ujian kondusif dan layak untuk pelaksanaan UNBK;
b. Sekolah/Madrasah pelaksana UNBK memutuskan pembagian sesi untuk setiap peserta ujian beserta komputer client yang akan dipakai selama ujian.
c. Penetapan proktor, pengawas, dan teknisi UNBK;
1) setiap server ditangani oleh seorang proktor;
2) setiap 20 (dua puluh) peserta diawasi oleh satu pengawas;
dan
3) setiap sekolah/madrasah pelaksana UNBK ditangani minimal satu orang teknisi dan setiap teknisi menangani sebanyak-banyaknya dua ruang UNBK atau 40 (empat puluh) komputer client;
d. Setiap ruang UNBK ditempel pengumuman yang bertuliskan
”DILARANG MASUK RUANGAN SELAIN PESERTA UJIAN, PENGAWAS, PROKTOR, ATAU TEKNISI. TIDAK DIPERKENANKAN MEMBAWA ALAT KOMUNIKASI DAN/ATAU KAMERA DALAM RUANG UJIAN.”
e. Setiap ruang ujian dilengkapi skema tempat duduk peserta ujian dengan disertai foto peserta yang ditempel di pintu masuk ruang ujian;
f. Setiap ruang ujian mempunyai pencahayaan dan ventilasi yang cukup;
g. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi UN
dikeluarkan dari ruang ujian;
h. Tempat duduk peserta UNBK diatur sebagai berikut.
1) Satu komputer untuk satu orang peserta ujian untuk satu sesi ujian;
2) Jarak antara komputer yang satu dengan komputer yang lain disusun supaya antarpeserta tidak sanggup saling melihat layar komputer dan berkomunikasi; dan
3) Penempatan peserta ujian sesuai dengan nomor peserta untuk setiap sesi ujian;
i. Ruang, perangkat komputer, nomor peserta untuk setiap sesi ujian sudah dipersiapkan paling lambat 1 (satu) hari sebelum UN dimulai.
2. Pengawas Ruang UNBK, Proktor, dan Teknisi
a. Pengawas ruang, proktor, dan teknisi harus menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi pengawas ruang, proktor, dan teknisi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Pengawas ruang, proktor, dan teknisi tidak diperkenankan membawa dan/atau memakai perangkat komunikasi elektronik, kamera, dan sejenisnya ke dalam ruang ujian.
c. Proktor dan teknisi sanggup berasal dari sekolah/madrasah pelaksana UNBK.
d. Proktor mengunduh password untuk setiap peserta dari server
sentra atau akademi tinggi yang menjadi tim teknis provinsi. e. Proktor mengunduh token untuk satu sesi ujian.
f. Proktor memastikan peserta ujian yaitu peserta yang terdaftar dan menempati tempat masing-masing.
g. Proktor membagikan password kepada setiap peserta pada awal sesi ujian.
h. Proktor mengumumkan token yang akan dipakai untuk sesi ujian sehabis semua peserta berhasil login ke dalam sistem.
i. Proktor melaporkan/mengunggah hasil ujian ke server pusat.
j. Proktor mencatat hal-hal yang tidak sesuai dengan POS dalam isu jadwal pelaksanaan UNBK.
k. Proktor menciptakan dan menyerahkan isu jadwal pelaksanaan dan daftar hadir ke Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan serta mengunggah ke web UNBK.
3. Tata Tertib Pengawas Ruang Ujian, Proktor, dan Teknisi
a. Di Ruang Sekretariat UN
1) Pengawas ruang, proktor, dan teknisi harus hadir di lokasi pelaksanaan ujian 45 menit sebelum ujian dimulai;
2) Pengawas ruang, proktor, dan teknisi mendapatkan klarifikasi dan pengarahan dari Ketua Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan;
3) Pengawas ruang, proktor, dan teknisi mengisi dan menandatangani pakta integritas;
b. Di Ruang Ujian
Pengawas ruang, proktor, dan teknisi masuk ke dalam ruangan
20 menit sebelum waktu pelaksanaan ujian untuk melaksanakan secara berurutan:
1) menyidik kesiapan ruang ujian;
2) mempersilakan peserta ujian untuk memasuki ruangan dengan memperlihatkan kartu peserta ujian dan meletakkan tas di bab depan ruang ujian, serta menempati tempat duduk sesuai dengan nomor yang telah ditentukan;
3) membacakan tata tertib peserta ujian;
4) memimpin doa dan mengingatkan peserta untuk bekerja dengan jujur;
5) mempersilakan peserta ujian untuk mulai mengerjakan soal;
6) Selama ujian berlangsung, pengawas ruang ujian wajib:
a) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian;
b) memberi peringatan dan hukuman kepada peserta yang melaksanakan kecurangan;
c) melarang orang yang tidak berwenang memasuki ruang ujian selain peserta ujian; dan
d) mematuhi tata tertib pengawas, di antaranya tidak merokok di ruang ujian, tidak membawa dan/atau memakai alat komunikasi dan/atau kamera, tidak mengobrol, tidak membaca, tidak memberi isyarat, petunjuk, dan/atau santunan apapun kepada peserta berkaitan dengan balasan dari soal ujian yang diujikan.
7) Lima (5) menit sebelum waktu ujian selesai, pengawas ruang memberi peringatan kepada peserta ujian bahwa waktu tinggal lima menit; dan
8) Setelah waktu ujian selesai, pengawas mempersilakan peserta ujian untuk berhenti mengerjakan soal;
Pengawas ruang ujian tidak diperkenankan membawa perangkat komunikasi elektronik, kamera, dan sejenisnya serta membawa materi bacaan lain ke dalam ruang ujian.
4. Tata Tertib Peserta UNBK
Peserta ujian:
a. memasuki ruangan sehabis tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas) menit sebelum ujian dimulai;
b. memasuki ruang ujian sesuai dengan sesi dan menempati tempat duduk yang telah ditentukan;
c. yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti ujian sehabis mendapatkan izin dari Ketua Panitia UN Tingkat Sekolah/Madrasah, tanpa diberikan perpanjangan waktu;
d. dihentikan membawa dan/atau memakai perangkat komunikasi elektronik dan optik, kamera, kalkulator, dan sejenisnya ke dalam ruang ujian;
e. mengumpulkan tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun di bab depan di dalam ruang kelas;
f. mengisi daftar hadir dengan memakai pulpen yang disediakan oleh pengawas ruangan;
g. masuk ke dalam (login) sistem memakai username dan
password yang diterima dari proktor;
h. mulai mengerjakan soal sehabis ada tanda waktu mulai ujian;
i. selama ujian berlangsung, hanya sanggup meninggalkan ruangan dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang ujian;
j. selama ujian berlangsung, dilarang:
1) menanyakan balasan soal kepada siapa pun;
2) bekerja sama dengan peserta lain;
3) memberi atau mendapatkan santunan dalam menjawab soal;
4) memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta lain;
5) menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
k. yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu ujian berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum waktu ujian berakhir;
l. berhenti mengerjakan soal sehabis ada tanda waktu ujian berakhir; dan
m. meninggalkan ruangan sehabis ujian berakhir.
K. Jadwal Pelaksanaan UNBK
Jadwal pelaksanaan UNBK sebagaimana terlampir (Lampiran 4).
BAB VI PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KERTAS DAN PENSIL (UNKP)
A. Penetapan Sekolah/Madrasah Pelaksana UNKP
1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi atau Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya memutuskan sekolah/ madrasah pelaksana UNKP yang memenuhi kriteria menyerupai yang telah diuraikan dalam BAB III abjad E.
2. Satuan pendidikan ditetapkan sebagai pelaksana UNKP alasannya yaitu tidak sanggup melaksanakan UNBK, sehabis diverifikasi oleh dinas pendidikan provinsi atau dinas pendidikan kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan dan sehabis berkoordinasi dengan Panitia Tingkat Pusat.
3. Peserta UN yang memerlukan pengaturan khusus diatur pada BAB XIV.
B. Penetapan Pengawas Ruang UNKP
1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya memutuskan pengawas ruang UNKP menurut tawaran satuan pendidikan pelaksana ujian yang memenuhi kriteria dan persyaratan berikut:
a. mempunyai sikap dan sikap disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan;
b. dalam keadaan sehat dan sanggup mengawasi ujian dengan baik;
c. bukan guru mata pelajaran yang sedang diujikan;
d. tidak berasal dari satuan pendidikan yang sama dari peserta ujian; dan
e. bersedia menandatangani pakta integritas.
2. Mekanisme Penetapan Pengawas
a. Satuan pendidikan pelaksana ujian mengirimkan tawaran calon pengawas ke Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota.
b. Panitia UN Tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya memutuskan pengawas ruang ujian.
C. Prosedur Pelaksanaan UNKP
1. Pelaksanaan oleh satuan pendidikan:
a. mengambil naskah soal UN dari tempat penyimpanan selesai di
Kabupaten/Kota hingga ke lokasi ujian;
b. menandatangani amplop LJUN yang sudah dilem;
c. mengembalikan LJUN yang tidak terpakai dari satuan pendidikan ke Panitia UN tingkat kabupaten/kota.
d. menyidik dan memastikan amplop naskah soal UNKP dalam keadaan tertutup dan tersegel;
e. memastikan LJUN yang telah diisi dimasukkan ke dalam amplop, dilem/dilak di ruang ujian, serta ditandatangani oleh pengawas ruang dan dibubuhi stempel satuan pendidikan pada tempat yang dilem/dilak tersebut;
f. menjamin kerahasiaan dan keamanan naskah soal UN;
g. menjelaskan tata tertib pengawasan ruang ujian; dan cara pengisian LJUN kepada pengawas ruang;
h. mengumpulkan dan mengirimkan LJUN kepada Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota untuk selanjutnya dikirim ke Panitia UN Tingkat Provinsi;
i. khusus untuk SILN, mengirim LJUN eksklusif ke Panitia UN Tingkat Pusat;
j. menyimpan naskah soal UNKP yang sudah diujikan di satuan pendidikan dalam jangka waktu satu bulan sehabis pengumuman kelulusan dan sehabis itu soal UNKP dimusnahkan disertai dengan isu jadwal pemusnahan dan diserahkan ke Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota.
2. Ruang UNKP
Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan memutuskan ruang ujian dengan persyaratan sebagai berikut.
a. Ruang ujian kondusif dan layak untuk pelaksanaan ujian.
b. Setiap ruangan maksimum diisi oleh 20 peserta ujian dan diawasi oleh dua orang pengawas.
c. Setiap ruang ujian ditempel pengumuman yang bertuliskan
”DILARANG MASUK RUANGAN SELAIN PESERTA UJIAN DAN PENGAWAS. TIDAK DIPERKENANKAN MEMBAWA ALAT KOMUNIKASI DAN/ATAU KAMERA DALAM RUANG UJIAN.”
d. Setiap ruang ujian disediakan skema tempat duduk peserta ujian dengan disertai foto peserta yang ditempel di pintu masuk ruang ujian.
e. Setiap ruang ujian mempunyai pencahayaan dan ventilasi yang cukup.
f. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi ujian dikeluarkan dari ruang ujian.
g. Tempat duduk peserta ujian diatur sesuai dengan nomor urut peserta ujian.
h. Penempatan peserta UN sesuai dengan mata pelajaran pilihan dan memperhatikan nomor urut peserta.
i. Ruang ujian sudah dipersiapkan paling lambat 1 (satu) hari sebelum ujian dimulai.
3. Pengawas Ruang UNKP.
a. Pengawas ruang ujian harus menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi pengawas ruang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Pengawas ruang ujian tidak diperkenankan membawa perangkat komunikasi elektronik, kamera, dan sejenisnya serta membawa materi bacaan lain ke dalam ruang ujian.
c. Penempatan pengawas ruang ditentukan dengan sistem silang antar satuan pendidikan dalam satu kabupaten/kota.
d. Pengawas memastikan peserta ujian yaitu peserta yang terdaftar dan menempati tempat masing-masing.
e. Pengawas mencatat hal-hal yang tidak sesuai dengan POS dalam isu jadwal pelaksanaan UNKP.
f. Pengawas menciptakan dan menyerahkan isu jadwal pelaksanaan dan daftar hadir ke Panitia UN tingkat Satuan Pendidikan.
4. Tata Tertib Pengawas Ruang Ujian a. Di Ruang Sekretariat UN
1) Pengawas ruang harus hadir di lokasi pelaksanaan ujian 45 menit sebelum ujian dimulai;
2) Pengawas ruang mendapatkan klarifikasi dan pengarahan dari
Ketua Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan;
3) Pengawas ruang mengisi dan menandatangani pakta integritas;
4) Pengawas ruang mendapatkan materi UN yang berupa naskah soal UN, amplop pengembalian LJUN, daftar hadir, dan isu jadwal pelaksanaan UN;
5) Pengawas ruang menyidik kondisi materi UN dalam keadaan baik di dalam amplop naskah yang masih tersegel.
b. Di Ruang Ujian
Pengawas ruang masuk ke dalam ruangan 20 menit sebelum waktu pelaksanaan ujian untuk melaksanakan secara berurutan:
1) menyidik kesiapan ruang ujian;
2) mempersilakan peserta UN untuk memasuki ruangan dengan memperlihatkan kartu peserta UN dan meletakkan tas peserta ujian di bab depan ruang ujian, serta menempati tempat duduk sesuai dengan nomor yang telah ditentukan;
3) menyidik dan memastikan setiap peserta UN hanya membawa pensil, penghapus, peraut, dan penggaris yang akan dipergunakan ke tempat duduk masing-masing;
4) menyidik dan memastikan amplop soal dalam keadaan tertutup rapat (tersegel), membuka amplop tersebut disaksikan oleh peserta ujian;
5) membacakan tata tertib peserta UN;
6) membagikan naskah soal UN dengan cara meletakkan di atas meja peserta dalam posisi tertutup (terbalik);
7) kelebihan naskah soal UN selama ujian berlangsung tetap disimpan di ruang ujian dan tidak diperbolehkan dibaca oleh pengawas ruangan;
8) memperlihatkan kesempatan kepada peserta ujian untuk mengecek kelengkapan soal;
9) mewajibkan peserta untuk menuliskan nama dan nomor ujian pada kolom yang tersedia pada LJUN dan naskah soal;
10) mewajibkan peserta ujian untuk melengkapi isian pada LJUN
secara benar;
11) memastikan peserta UN telah mengisi identitas dengan benar sesuai dengan kartu peserta;
12) mewajibkan peserta ujian untuk memisahkan LJUN dengan naskah, secara hati-hati supaya tidak rusak;
13) memastikan peserta ujian menandatangani daftar hadir;
Demikian goresan pena perihal