Thursday, February 7, 2019

√ Ingin Badan Bugar? Perbanyak Sarapan Protein


TRIBUNNEWS.COM - Sarapan sebelum beraktivitas terkadang diabaikan. Padahal, sarapan di pagi hari kontribusinya tidak sedikit terhadap kebugaran seseorang.
Memang, tanpa sarapan pagipun seseorang masih tetap sanggup bekerja, namun seberapa jauh ketahanan fisik seseorang jikalau dibandingkan dengan yang sarapan pagi. Penelitian yang dilakukan pada anak sekolah menawarkan bahwa anak sekolah yang tidak sarapan pagi konsentrasi belajarnya rendah.
Mengapa kebiasaan sarapan pagi itu penting? Karena lambung telah ditinggalkan oleh masakan selama 10-12 jam, sehingga jikalau lambung terisi kembali maka kadar gula darah akan meningkat kembali dan keadaan ini kuat terhadap produktivitas kerja seseorang.
Gula dalam darah merupakan sumber energi untuk bekerja yang diperoleh dari proses metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Dengan sarapan pagi, maka sumber energi sanggup segera didapat sehingga kadar gula darah normal kembali. Kadar gula darah normal yakni 80 - 120 mg%.
Selain itu, jenis masakan yang dimakan pada waktu sarapan pagi sangat memilih kestabilan gula darah. Sarapan pagi yang hanya terdiri dari karbohidrat saja menyerupai kue, roti, gula serta minuman maka akan menaikkan kadar gula dengan cepat, kemudian turun dibawah normal sesudah kurang lebih dua jam.
"Sarapan di pagi hari yang banyak mengandung protein sanggup mempertahankan kadar gula dalam darah pada tingkat normal, dari pagi hingga sore hari," kata Supriyono, SKM, M.Kes,  Pengamat duduk kasus gizi masyarakat.
Dalam tulisannya di grup facebook Protein yakni zat pembangun yang merupakan komponen penting dalam siklus kehidupan manusia. Selain sebagai zat pembangun, protein diharapkan untuk mengganti dan memelihara sel badan yangrusak, proses reproduksi, mencerna masakan serta kelangsungan proses metabolisme dalam tubuh. Protein dibutuhkan yakni 12% dari total kalori sehari. Sumber protein yakni kacang-kacangan, telur, teri, ikan segar, ikan asin, daging, udang, susu, keju dan sebagainya.
Widyaiswara di Bapelkes Batam ini menyampaikan oleh sebab itu, untuk meningkatkan atau mempertahankan produktivitas kerja tidak berarti harus makan sebanyak-banyaknya, tetapi kualitas masakan amat menentukan.
"Biasakan sarapan secara teratur, serta tidak lupa memperhatikan kualitas masakan yang dikonsumsi maka akan tercapai status kesehatan yang prima, yang pada alhasil sanggup meningkatkan atau mempertahankan produktivitas kerja," kata Supriyono.

Sumber http://www.hendrisetiawan.com