Aneuploidi dan poliploidi ialah dua kelainan kromosom pada binatang dan tumbuhan. Hampir setiap fitur dalam manusia, baik itu warna mata Anda, panjang kaki Anda, atau bentuk hidung Anda, ada hubungannya dengan gen yang terkandung dalam kromosom. Kromosom-kromosom ini ditemukan dalam inti sel. Kadang-kadang kita menemukan organisme lain yang mempunyai kromosom ekstra atau lebih sedikit atau set kromosom ekstra. Kejadian menyerupai itu lebih baik dijelaskan oleh perbedaan antara aneuploidi dan poliploidi menyerupai yang kami lakukan di bawah ini.
Singkatnya, aneuploidi mengacu pada perubahan asing dalam jumlah kromosom tertentu. Ini sanggup berupa penambahan atau penghilangan kromosom tertentu. Di sisi lain, poliploidi mengacu pada perubahan jumlah set kromosom dalam sel. Kebanyakan organisme eukariotik ialah diploid, dengan demikian dilambangkan dengan 2n, sehingga organisme poliploid mungkin mempunyai lebih banyak pasangan, yaitu triploid, tetraploid, heptaploid, dll. Intinya ialah bahwa kedua aneuploidi dan poliploidi mengacu pada kelainan kromosom dalam sel.
Pengertian kromosom
Kromosom ialah struktur penting yang sangat diharapkan dari setiap sel hidup dan mereka ditemukan dalam nukleus. Struktur kromosom mempunyai dua molekul identik yang disebut kromatid yang terikat pada sebuah sentromer. Dalam sel normal, kromosom ditemukan berpasangan dan dengan demikian disebut kromosom homolog.
Pada manusia, misalnya, ada 23 kromosom homolog 22 di antaranya dikenal sebagai autosom dan pasangan lainnya yang ditunjuk untuk penentuan jenis kelamin sering disebut allosom. Sebagian besar organisme diploid dan dilambangkan dengan 2n dan yang mempunyai seperangkat kromosom disebut haploid dan dilambangkan dengan n.
Organisme yang mempunyai lebih dari dua set disebut poliploidi. Ini lazim pada spesies tumbuhan daripada pada insan / hewan. Itulah perbedaan utama antara aneuploidi dan poliploidi, lantaran yang lain, aneuploidi, ialah umum pada manusia, sedangkan poliploidi ialah umum pada tanaman.
Pengertian Aneuploidi
Seperti yang disorot di atas, aneuploidi mengacu pada perubahan nomor kromosom dalam sel di mana kromosom sanggup ditambahkan atau dihilangkan. Ini ialah kelainan yang sanggup mematikan pada insan dan menjadikan cacat lahir atau bahkan keguguran. Kelainan ini sering disebabkan oleh kegagalan dalam pemisahan kromosom selama pembelahan nuklir dalam meiosis atau mitosis.
Aneuploidi menjadikan aneka macam kelainan genetik yang diklasifikasikan ke dalam kelainan kromosom autosomal dan jenis kelamin. Selama proses meiosis, kromosom homolog dipisahkan ke dalam setiap sel. Kromosom kelamin juga dibagi menjadi dua sel. Dalam suatu insiden di mana pasangan lain tetap tidak terbagi, mereka akan ditempatkan dalam gamet, yang lalu akan terdiri dari kromosom ekstra sementara yang lain mempunyai kromosom yang hilang. Itu ialah munculnya kelainan genetik yang disebabkan oleh aneuploidi.
Ada beberapa jenis kelainan aneuploidi. Kita mempunyai disomi (n +1), trisomi (2n +1), monosomi (2n-1) dan nullisomi (2n-2). Disomi menggambarkan situasi di mana dua salinan hadir dalam kromosom, monosomi penghilangan kromosom dalam sel diploid, trisomi kehadiran tiga salinan dalam kromosom, dan nullisomi mengacu pada penghilangan sepasang kromosom. Mungkin ada pentasomi atau tetrasomi, yang jarang terjadi. Jenis aneuploidi ini dikaitkan dengan kelainan genetik yang berbeda menyerupai yang disorot dalam tabel di bawah ini:
Monosomi | Sindrom Turner (kelainan kromosom kelamin) |
Nullisomi | Efek mematikan |
Trisomi | Trisomi 16 (keguguran), trisomi 21 (sindrom Down), trisomi 18 (sindrom Edward), trisomi 13 (Sindrom Patau). Umumnya kelainan kromosom sec dan autosomal. |
Disomi | Menyebabkan aneuploidi pada organisme tetraploid dan triploid |
Ketika binatang kawin, telur dan sperma bergabung untuk menghasilkan keturunan. Masing-masing, telur dan sperma, mengandung 23 kromosom dan saat mereka menggabungkan mereka akan berbagi. Itu sebabnya kami mempunyai 46 kromosom pada manusia, misalnya.
Kadang-kadang sperma dan sel telur mempunyai jumlah kromosom yang abnormal. Yang lain mungkin mempunyai kromosom ekstra atau hilang. Dan saat mereka bergabung, keturunannya tidak akan mempunyai 46 kromosom yang lengkap. Ini mungkin mempunyai 45 pasang di mana ada kromosom yang hilang atau 47 di mana ada tambahan. Dalam suatu insiden di mana hasil kromosom tambahan, sindrom Down ialah kelainan genetik yang umum yang mungkin terjadi. Dan jikalau ada kromosom Y ekstra, hasil sindrom Klinefelter.
Pengertian Poliploidi
Kita telah menyoroti di atas bahwa poliploidi mengacu pada kelainan kromosom di mana ada lebih dari dua set kromosom. Kondisi ini terlihat dalam kelimpahan pada tumbuhan dibandingkan pada binatang dengan pengecualian invertebrata dan vertebrata.
Seperti dalam aneuploidi, ada aneka macam jenis poliploidi. Ini termasuk autopoliploidi daerah multiplikasi genom spesies yang sama terjadi, dan allopoliploidi daerah multiplikasi genom spesies berbeda terjadi. Autopoliploidi sering terjadi selama meiosis oleh non-disjungsi kromosom dalam produksi secual, sedangkan allopoliploidi terjadi dalam hibridisasi spesies yang berbeda.
Poliploidi umumnya kurang umum pada manusia, tetapi endopoliploidi ialah tipe pengecualian yang terjadi terutama di hati, sel otot dan sumsum tulang. Poliploidi lebih sering terjadi selama kelainan pembelahan sel dalam metafase I pada meiosis dan mitosis. Triploidi dan tetraploidi lebih sering terjadi pada manusia. Poliploidi sanggup menjadikan keguguran pada manusia.
Poliploidi sanggup diklasifikasikan menjadi triploid, tetraploid, heptaploid, hexaploid, octaploid, dll. Contoh tumbuhan yang termasuk dalam pembagian terstruktur mengenai ini diberikan di bawah ini dalam tabel:
Pisang, apel, semangka | Triploid |
Gandum, buah kiwi | heksaploid |
Canola, kacang | Tetraploid |
Stroberi, tebu | oktaploid |
Ringkasan Perbedaan antara Aneuploidi dan poliploidi
Secara ringkas, aneuploidi mengacu pada kelainan kromosom di mana ada kromosom ekstra atau hilang dalam sel. Berbagai jenis ialah disomi, monosomi, trisomi, dan nullisomi. Ini lebih sering terjadi pada insan dan sanggup menjadikan kelainan genetik menyerupai sindrom Turner dan sindrom Down. Efeknya bahkan sanggup menjadikan keguguran atau cacat lahir.
Di sisi lain, poliploidi mengacu pada keberadaan lebih dari dua set kromosom pada organisme diploid. Kondisi ini lebih banyak terjadi pada tumbuhan daripada pada hewan. Triploid dan tetraploid sanggup terjadi pada manusia, dan juga sanggup menjadikan dampak mematikan menyerupai keguguran. Berbagai jenis poliploidi termasuk triploidi, tetraploidi, heksaploid, oktaploid, dll.
Baik aneuploidi dan poliploidi mencerminkan kelainan kromosom sesuai dengan sifat biologisnya. Mereka semua mengarah pada gangguan kromosom.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com