Kalimat undangan merupakan salah satu diantara jenis-jenis kalimat menurut fungsinya, selain kalimat imperatif, kalimat deklaratif, dan kalimat interogatif. Definisi dari kalimat ini sendiri merupakan kalimat yang berisi ungkapan perasaan seseorang. Bebebrapa pola dari jenis kalimat ini sudah ditampilkan di beberapa arikel sebelumnya, yaitu: contoh kalimat undangan kekaguman, contoh kalimat undangan kebahagiaan, dan contoh kalimat undangan kesedihan.
Untuk artikel kali ini, kita akan mengetahui menyerupai apa pola kalimat undangan yang menyatakan ekspresi kemarahan. Adapun beberapa pola tersebut yaitu sebagai berikut ini!
- Sudahlah, saya tak ingin mendengar perkataanmu lagi!
- Pergilah dari sini, atau kamu akan saya usir secara paksa!
- Kau tunggu saja pembalasanku, anak muda!
- Kurang ajar! berani-beraninya ia mengusik ketenanganku!
- Awas kau, akan kukejar kamu hingga ke ujung samudera!
- Masa bodoh! Aku sudah peduli dengan omong-kosongmu!
- Cukup! Aku tak mau lagi mendengar keluh kesahmu!
- Pergilah! Aku sudah tak mau lagi melihat sosokmu!
- Sudahlah, hentikan segala omong kosongmu!
- Ini, kukembalikan semua barang pemberianmu!
- Ambillah, saya sudah tak ingin menyimpan barang-barang pemberianmu ini!
- Tutup mulutmu sebentar! Aku masih belum tamat bicara!
- Minggir! Aku sedang terburu-buru dan ingin segera melewati jalan ini!
- Berisik! Kau sudah terlalu banyak bicara!
- Kurang ajar! Berani-beraninya kamu menghina kedua orang tuaku!
- Cukup! Aku sudah tak ingin meladeni omong kosongmu itu!
- Sialan! Bisa-bisanya kamu mempermainkanku menyerupai ini!
- Oh, jadi kamu mau main-main ya denganku? Sini, saya layani!
- Keparat! Aku telah ditipu mentah-mentah olehnya!
- Dasar sialan! Tega-teganya ia pergi tanpa mempertanggungjawabkan perbuatanny!
- Sudah kubilang berkali-kali, kamu pergi sana yang jauh-jauh!
- Payah! Melakukan hal semudah itu saja kamu tak bisa!
- Membosankan! Apa yang kamu tampilkan itu sungguh membosankan tahu!
- Benar-benar tak tau watak kau, bocah!
- Hei, anak kemarin sore! Jangan pikir saya tak ada nyali ya? Sini, kalau berani!
- Jangan ganggu aku! Aku sedang ingin sendirian dikala ini!
- Berisik! Kalian jangan ribut-ribut di sini!
- Menyebalkan sekali dia! Sudah kutunggu beberapa jam, ia malah membatalkan kesepakatan seenaknya!
- Hei, dasar tak tahu malu! Pergi sana kamu jauh-jauh!
- Berisik! Omonganmu itu sama sekali tidak berguna!
- Eh, kau, anak kedaluwarsa kencur! Berani-beraninya kamu meludah di depanku!
- Sudah kubilang jangan ya jangan! Eh, kamu malah melakukanny!
- Dengar! Sekali lagi kamu berbuat macam-macam, saya takkan sungkan-sungkan untuk memberimu pelajaran!
- Cis, menjijikan sekali kelakuanmu itu!
- Sekali lagi kamu berbuat menyerupai itu, saya tak akan segan-segan untuk membawamu ke penjara!
- Keparat! Akau kuhajar kamu hingga wajamu tak berbentuk lagi!
- Hei, pencuri! Berani-beraninya kamu mencuri di rumahku! Awas, ya, akan kutangkap dan kubawa kamu ke kantor polisi!
- Jangan berkilah! Aku tahu kamu menyembunyikan sesuatu dariku. Ayo, cepat katakan kepadaku, sebelum saya semakin naik darah!
Contoh-contoh di atas hanyalah segelintir dari pola kalimat undangan kemarahan dalam bahasa Indonesia. Pembaca bisa menciptakan dan berbagi sendiri kalimat undangan kemarahan. Adapun pembahasan kali ini, dicukupkan saja hingga di sini, biar bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, entah itu mengenai kalimat undangan pada khususnya, mau pun mengenai bahan pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan pula jikalau terdapat kesalahan dan kekurangan di dalam pembahasan artikel kali ini. Sekian dan juga terima kasih yang sebesar-besarnya.
Sumber https://dosenbahasa.com