Kemokin yaitu protein pemberi sinyal yang dikeluarkan oleh sel-sel sistem kekebalan badan yang memicu pergerakan sel-sel lain. Namanya mengingatkan fungsi mereka alasannya yaitu berasal dari kemotaksis, atau gerakan dalam menanggapi stimulus kimia, dan sitokin, yang merupakan protein kecil yang terlibat dalam pensinyalan sel. Artinya, kemokin yaitu sitokin yang menstimulus gerakan.
Kemokin memainkan tugas kunci dalam reaksi imunologis, di mana mereka yaitu perantara proinflamasi sekunder yang dipicu oleh perantara proinflamasi primer, dan pada homeostasis, di mana mereka mengatur pergerakan sel untuk menjaga kesehatan dan fungsi normal sistem kekebalan tubuh. Tidak mengherankan, reseptor kemokin sebagian besar hadir pada permukaan sel darah putih (sel-sel secara umum dikuasai terlibat dalam reaksi imunologis). Kemokin telah ditemukan di semua vertebrata dan bahkan pada beberapa organisme bersel tunggal ibarat virus dan kuman tetapi mereka belum diamati sejauh ini pada non-vertebrata.
Kemokin sangat kecil, antara 8 dan 10 kDa. Ada aneka macam jenis, yang semuanya sangat mirip. Sebagian besar dari mereka membuatkan keberadaan empat asam amino sistein, dua di antaranya dipakai untuk mengklasifikasikan semua kemokin menjadi empat jenis. Secara khusus, dua asam amino yang akrab dengan N-terminal kemokin dipakai untuk pembagian terstruktur mengenai menjadi tipe CC, CXC, C, dan CX3C. Kemokin CC mempunyai dua sistein, satu bersebelahan; CXC mempunyai satu asam amino antara dua residu sistein; Kemokin C secara total hanya mempunyai dua sistein alih-alih empat, salah satunya yaitu pada N-terminus; dan kemokin CX3C mempunyai tiga asam amino antara dua sistein. Struktur keempat jenis kemokin ini sanggup diamati di sini:

Fungsi kemokin
Fungsi kemokin yaitu untuk menghasilkan pergerakan sel. Tidak hanya ini, tetapi fungsinya memberi mereka dua tugas kunci: kemokin terlibat dalam reaksi imunologis dan homeostasis sistem kekebalan tubuh.
Kemokin dan Reaksi Imunologis
Peran imunologis pro-inflamasi dari kemokin dimulai saat beberapa sel dari sistem kekebalan melepaskan kemokin dan sel-sel lain mendeteksinya. Sel-sel yang melepaskan kemokin yaitu kemoatraktan, alasannya yaitu mereka menarik sel-sel lain ke situs di mana mereka berada. Sel-sel ini melepaskan kemokin saat ada distributor patologis yang perlu diperangi semoga organisme tetap sehat. Dengan cara ini, kehadiran distributor asing, mikroba, atau virus memunculkan pelepasan kemokin semoga sel imunologis lainnya — sel darah putih — untuk mencapai titik invasi.
Sel-sel yang mendeteksi kemokin mempunyai reseptor pada permukaan sel yang diaktifkan saat kemokin mengikat mereka, menghasilkan kaskade pensinyalan intraseluler yang pada karenanya menghasilkan gerakan. Reseptor-reseptor yang terikat kemokin yaitu dari tipe G protein-coupled receptor (GPCR). Sembilan belas jenis telah diidentifikasi hingga kini dan, ibarat dengan kemokin, mereka diklasifikasikan menjadi empat jenis tergantung pada kemokin mana yang mengikatnya: CCR, CXCR, CR dan CX3CR (R untuk reseptor). Ketika GPCR diaktifkan oleh kemokin, mereka memulai jalur transduksi sinyal C (PLC) fosfolipase. Hasilnya yaitu pergerakan sel-sel ini ke situs benjol (kemotaksis, atau gerakan sebagai respons terhadap sinyal kimia) dan pelepasan zat beracun untuk menghilangkan patogen. Sel imunologis yang tertarik ke daerah benjol yaitu leukosit (sel darah putih) ibarat monosit, makrofag, dan limfosit T.
Kemokin dan Homeostasis
Peran kemokin dalam homeostasis juga melibatkan pergerakan sel oleh kemotaksis; dalam situasi ini, bagaimanapun, kemokin tidak dilepaskan sebagai respons terhadap patogen apa pun. Homeostasis mengacu pada pengaturan semua variabel dalam badan untuk menjaga keseimbangan yang diharapkan semoga badan menjadi sehat. Misalnya, saat kadar glukosa terlalu tinggi dalam darah, badan bereaksi untuk mengembalikannya ke tingkat yang sehat atau, dengan kata lain, mempertahankan homeostasis. Dalam perkara kemokin homeostatik, tugas mereka memerlukan pengawasan sistem kekebalan tubuh, yang meliputi proses ibarat migrasi leukosit — leukosit basal — di sekitar sistem kekebalan badan sehingga mereka sanggup mencari patogen dan bereaksi sebagai respons terhadapnya dengan menginduksi imunologis. reaksi.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com