Lungkang gen ialah kumpulan gen yang berbeda dalam populasi kawin silang. Konsep Lungkang gen biasanya mengacu pada penjumlahan semua alel pada semua lokus di dalam populasi gen suatu spesies tunggal. Ini meliputi keduanya gen yang diekspresikan, dan yang tidak.
Populasi yang mempunyai Lungkang gen besar dan bermacam-macam cenderung mempunyai peningkatan kebugaran biologis dan biasanya bisa mengikuti keadaan dan bertahan hidup di seluruh tekanan yang disebabkan oleh perubahan cepat dalam kondisi lingkungan atau penyakit. Meskipun individu sanggup mati dalam situasi menyerupai itu, populasi yang bermacam-macam sering mengandung variasi genetik yang cukup sehingga akan ada ketersediaan gen yang sesuai yang diharapkan untuk bertahan hidup. Ini ialah konsep dasar di balik teori seleksi alam.
Populasi dengan bak gen sempit yang mengandung keragaman rendah lebih mungkin menderita berkurangnya kebugaran saat dipengaruhi oleh tekanan dan lebih mungkin menjadi punah. Ini lantaran ketersediaan alel yang rendah yang diharapkan untuk organisme untuk bertahan hidup dalam kondisi tertentu, atau lantaran konsekuensi dari inbreeding. Ketika ada lebih sedikit variasi antara alel yang tersedia, ada kemungkinan yang lebih besar bahwa alel berbahaya, yang menjadikan deformitas atau penyakit, akan meningkatkan frekuensi.
Seiring waktu, ukuran gen manapun sanggup berubah melalui seleksi alam, anutan gen dan pergeseran genetik. Ukuran sanggup meningkat saat mutasi gen terjadi dan bertahan, dan menurun saat alel dihapus, saat suatu populasi mengalami kemacetan.
Ada beberapa variasi dari masing-masing alel untuk setiap gen, beberapa di antaranya merupakan alel lebih banyak didominasi dan beberapa di antaranya merupakan alel resesif. Dalam gen, setiap varian alel terjadi pada frekuensi tertentu, pada waktu tertentu. Ketika perubahan kecil pada frekuensi alel terjadi, ini dikenal sebagai evolusi mikro, perubahan besar, atau akumulasi hasil perubahan kecil dalam evolusi makro, yang keduanya sanggup menghasilkan spesiasi.
Variasi genetik dalam populasi ditandai oleh perbedaan frekuensi alel dan memilih frekuensi relatif masing-masing fenotipe yang ditampilkan dalam suatu populasi. Fenotip seorang individu ditentukan oleh genotipnya sendiri.
Contoh Lukang gen
Manusia
Setiap insan di Bumi sanggup saling kawin satu sama lain sebagai satu spesies. Kolam gen insan lantaran itu terdiri dari setiap varian alel dari gen insan yang diperkirakan 19.000-20.000 dalam DNA kita.
Kupu-kupu
Dalam populasi kupu-kupu, ada dua alel pada satu lokus. Individu dengan alel lebih banyak didominasi mempunyai bintik mata di sayap mereka, sedangkan individu yang homozigot (memiliki dua salinan yang sama) untuk alel resesif tidak mempunyai bintik mata. Predator gres diperkenalkan, yang bukannya terhalang malah tertarik pada bintik mata.
Predator segera memakan semua kupu-kupu yang mempunyai bintik mata. Karena alel bintik mata dominan, itu selalu diekspresikan. Kaprikornus dengan mendahulukan semua kupu-kupu dengan bintik mata, predator menghilangkan alel untuk bintik mata dan ukuran lukang gen kupu-kupu menurun.
Bintik mata bisa kembali ke populasi jikalau terjadi mutasi alel yang menjadikan bintik mata dan disukai oleh seleksi alam. Atau, bintik mata bisa kembali melalui anutan gen jikalau individu dari populasi kupu-kupu orisinil kawin dengan populasi kupu-kupu lain yang mempunyai alel untuk bintik mata.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com