Persilangan dihibrid yaitu percobaan dalam genetika di mana fenotip dari dua gen diikuti melalui perkawinan individu yang membawa banyak alel di lokus gen tersebut. Sebagian besar organisme yang bereproduksi secara generatif membawa dua salinan dari masing-masing gen, yang memungkinkan mereka membawa dua alel yang berbeda.
Secara historis, suatu organisme dengan bagian-bagian dari dua garis pembiakan sejati yang berbeda disebut sebagai “hibrida”. Dengan demikian, nama “persilangan dihibrid” berasal dari tindakan historis mengamati generasi masa depan sesudah dua “garis murni” disilangkan. Hari ini, kita merujuk pada organisme yang “benar-berkembang biak” untuk gen tertentu sebagai homozigot. Ini merujuk pada bagaimana alel yang dipakai untuk membentuk zigot yaitu sama. Individu heterozigot, di sisi lain, memakai dua alel yang berbeda untuk membentuk zigot. Oleh alasannya yaitu itu, persilangan dihibrid yaitu perkawinan dua individu, keduanya heterozigot untuk dua gen berbeda yang diamati.
Contoh dari persilangan dihibrid
Perbedaan penting harus dibentuk antara persilangan dihibrid dan cara pewarisan. Sementara persilangan dihibrid biasanya dianggap sebagai pengamatan dua gen yang mengendalikan dua sifat fenotipik yang berbeda, keduanya bertindak di bawah cara dominasi lengkap pewarisan. Ini tidak selalu terjadi. Contoh-contoh berikut mengatakan bagaimana persilangan dihibrid sanggup dipakai di banyak sekali cara pewarisan.
Contoh Klasik dengan Dominasi Lengkap
Model klasik dari persilangan dihibrid didasarkan pada genetika Mendel, jadi kita akan memakai kacang polong Mendel sebagai teladan kita. Lihat gambar di bawah ini. Gambar ini menggambarkan persilangan dihibrid antara dua flora kacang polong, perhatikan ciri-ciri warna polong dan bentuk polong. Polong sanggup berwarna kuning atau hijau, yang ditentukan oleh gen “R”. Alel “R” dominan, dan akan menyebabkan polong menjadi hijau di flora mana pun yang hadir. Alel “r” resesif, dan genotipe “rr” akan menyebabkan polong kuning. Untuk bentuk polong, ada juga dua alel yang hadir untuk gen. Alel “Y” secara umum dikuasai dan menyebabkan polong keriput, sedangkan dua alel “y” menyebabkan polong berbentuk halus. Karakter yang diwakili oleh alel-alel ini sanggup dilihat di bab bawah tabel, di kotak kuning.
Bermacam-macam dan pemisahan independen
Di bab atas grafik yaitu gamet yang diproduksi oleh ibu. Ibu dan ayah keduanya dihibrid, “RrYy”. Ini berarti bahwa sesudah proses gametogenesis, mereka akan menghasilkan gamet yang sama. Dua sel di bab atas grafik mewakili dua sel diploid, saat mereka memasuki meiosis. Dua jalur yang ditampilkan menyoroti bagaimana delapan kombinasi berbeda sanggup dibentuk dengan dua sel ini. Jalur kiri mengatakan bagaimana alel individu dipisahkan ke dalam gamet mereka sendiri sesudah direplikasi selama meiosis I, kemudian dipisahkan selama meiosis II. Jalur sisi kanan mengatakan hal yang sama, dengan penataan ulang suplemen dari gen orangtua. Ini dikenal sebagai Hukum Asortasi atau berbasangan secara bebas, dan juga menjelaskan variasi yang diciptakan oleh reproduksi generatif.
Pada selesai proses ini, empat kelas gamet yang berbeda dibuat. Mereka adalah: “ry”, “RY”, “rY”, dan “Ry”, sebagaimana tercantum di bab atas dan samping grafik. Kotak Punnett selesai, mengatakan keturunan bahwa persilangan ini akan menghasilkan. Jika Anda menghitung banyak sekali jenis keturunan, Anda akan melihat bahwa hanya ada beberapa jenis. Ada 1 flora kuning yang halus. Ada 3 flora kuning yang keriput. Ada 3 flora hijau dan halus. Terakhir, ada 9 flora hijau keriput. Persilangan dihibrid ini mengatakan rasio fenotipik 9: 3: 3: 1 yang khas yang dibutuhkan saat sifat-sifat tersebut keduanya mengatakan dominasi lengkap dan tidak tergantung satu sama lain.
Cara peWarisan Lainnya
Contoh di atas gampang dipahami, tetapi ingatlah bahwa persilangan dihibrid tidak selalu menghasilkan rasio fenotipik 9: 3: 3: 1. Kapan pun cara pewarisan berbeda, rasio ini akan berbeda. Amati diagram berikut, yang dikenal sebagai “metode pohon” untuk persilangan dihibrid. Dalam metode ini, rasio genotip dari masing-masing gamet yang berbeda dikalikan dengan gen kedua untuk mendapat hasil yang sama, hanya ditampilkan secara vertikal dan bukan dalam kotak. Ingat metode ini untuk matematika yang lebih cepat saat mencoba mencari tahu jumlah keturunan yang akan membawa sifat tertentu.

Jika alel-alel ini mewakili alel yang sama dengan yang kita bicarakan pada flora kacang, kita sanggup dengan gampang menghitung genotipe mana yang termasuk fenotipe mana, dan kita akan menemukan perbandingan 9: 3: 3: 1. Namun, tidak semua gen mengatakan dominasi total. Alih-alih hanya bulat atau keriput, flora kacang polong akan menghasilkan varietas menengah dengan genotipe “Yy”. Ini dikenal sebagai dominasi tidak lengkap, dan itu akan mengubah rasio fenotipik yang ditemukan. Sekarang, di mana-mana ada “Yy” ada fenotipe gres yang akan kita sebut “setengah keriput”. Hitung rasio fenotipik baru.
Anda seharusnya menemukan bahwa kini ada 2 fenotipe lagi, kuning setengah keriput dan hijau setengah keriput. Ada 2 hijau keriput, 2 hijau setengah keriput, 2 hijau bulat, 1 kuning keriput, 1 kuning setengah keriput, dan 1 bulat kuning. Dalam istilah lain, rasio fenotipik gres yaitu 2: 2: 2: 1: 1: 1. Anda sanggup melihat bagaimana banyak sekali hal mulai menjadi rumit saat banyak sekali cara pewarisan terlibat. Banyak cara pewarisan lainnya dimungkinkan, dan banyak gen sanggup mengontrol satu sifat. Lebih lanjut, seringkali ada lebih dari 2 alel dalam suatu populasi. Meskipun prinsipnya sama, para ilmuwan mulai memakai komputer untuk menganalisis persilangan dihibrid yang kompleks, dan bahkan sanggup meningkatkan jumlah gen yang dilihat. Ini disebut persilangan polihibrid, dan Anda akan membutuhkan kotak Punnett yang jauh lebih besar untuk menyelesaikannya.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com