Friday, August 2, 2019

√ 4 Makna Imbuhan -Isme, -Isasi, -Logi, -Or Dalam Bahasa Indonesia

Imbuhan merupakan suatu bubuhan–baik berupa awalan, akhiran, awalan-akhiran, maupun sisipan–yang dibubuhkan pada suatu contoh kata dasar dan mengakibatkan kata dasar tersebut menjelma kata turunan atau kata berimbuhan. Imbuhan memiliki beberapa macam, di mana salah satu diantara macam-macam imbuhan tersebut ialah imbuhan akhiran atau imbuhan sufiks. Sesuai namanya, imbuhan ini letaknya ada di final atau di belakang sebuah kata dasar. Imbuhan akhiran atau sufiks sendiri terbagi ke dalam aneka macam macam, di mana macam-macam imbuhan sufiks tersebut secara keseluruhan terdiri atas imbuhan akhiran orisinil bahasa Indonesia dan imbuhan akhiran serapan dari bahasa lain.


-isme, -isasi, -logi, dan -or adalah empat imbuhan akhiran termasuk ke dalam imbuhan akhiran serapan dari bahasa lain. Menurut Nababan (2008:35), keempat imbuhan yang diserap dari bahasa Inggris tersebut memiliki sejumlah makna yang terkandung di dalamnya, di mana makna-makna tersebut adalah:


1. Bermakna Paham atau Ajaran


Makna yang pertama ini terkandung di dalam imbuhan -isme. Makna ini akan terbentuk bilamana imbuhan tersebut dibubuhkan pada jenis-jenis kata benda abnormal atau jenis-jenis kata sifat yang bermakna aliran ataupun sifat. Misalnya:



  • Kolonialisme (kolonial + imbuhan -isme): paham atau aliran perihal penguasaan suatu wilayah atau negara oleh negara lain yang bertujuan untuk memperluas wilayah negara lain tersebut.

  • Konsumerisme (konsumen + imbuhan -isme): paham yang menganggap bahwa tolok ukur kebahagiaan hidup seseorang diukur dari cara ia membeli atau mengkonsumsi barang-barang glamor yang ada.


2. Bermakna Proses atau Menjadikan Sesuatu


Makna yang terkandung pada imbuhan -isasi ini dapat terbentuk bila imbuhan tersebut dibubuhkan pada jenis-jenis kata benda nyata ataupun abstrak. Misalnya:



  • Komputerisasi (komputer+ imbuhan -sasi): proses atau menjadikan sesuatu dengan memakai komputer sebagai alatnya.

  • Normalisasi (normal + imbuhan -sasi): proses atau menjadikan sesuatu yang semula tidak normal menjadi normal kembali.


3. Bermakna Nama Suatu Cabang Ilmu


Makna ini terkandung di dalam imbuhan -logi dan akan terbentuk jikalau imbuhan tersebut dibubuhkan pada kata benda abnormal yang bermakna nama suatu ilmu. Misalnya:



  • Sosiologi (sosial/sosio + imbuhan -logi): suatu cabang ilmu yang membahas perihal sifat, perilaku, dan perkembangan insan di lingkungan sosialnya.

  • Biologi (bio + imbuhan -logi): suatu cabang ilmu yang membahas perihal keadaan atau sifat dari makhluk hidup.


4. Bermakna Pelaku Suatu Tindakan


Makna ini terbentuk dikala imbuhan -or dibubuhkan pada jenis-jenis kata kerja atau beberapa kata benda tertentu. Makna ini sama menyerupai makna imbuhan -wan dan -wati. Hanya saja, pada imbuhan -or, makna pelakunya lebih luas, di mana pelaku tindakan tersebut dapat laku-laki ataupun perempuan. Hal ini berbeda dengan imbuhan -wan yang bermakna bahwa pelaku suatu tindakan tersebut ialah laki-laki, atau imbuhan -wati yang bermakna bahwa pelaku suatu tindakan tersebut ialah perempuan.  Adapun cotoh dari makna imbuhan ini adalah:



  • Orator (orasi + imbuhan -or): orang yang melaksanakan orasi.

  • Komentator (komentar + imbuhan -or): orang yang sedang berkomentar.


Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa imbuhan -isme, -isasi, -logi, dan -or mempunyai makna masing-masing yang khas. Adapun makna-makna tersebut antara lain bermakna paham atau ajaran, cara atau proses, nama suatu cabang ilmu, dan pelaku suatu tindakan. Semua makna tersebut dapat timbul atau terbentuk jikalau keempat imbuhan tersebut dibubuhkan pada beberapa jenis kata tertentu.


Demikianlah pembahasan mengenai makna imbuhan serapan -isme, -isasi, -logi, -or dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian. Terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com