[vc_row css=”.vc_custom_1544440140525{margin-bottom: 30px !important;}”][vc_column][vc_single_image source=”featured_image” img_size=”large”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Coba Anda pikirkan, apa yang dulunya Anda inginkan ketika awal menetapkan menjadi Pemilik Bisnis? Tentu berbagai harapan yang anda inginkan menyerupai kebebasan financial, kebebasan waktu. Lihat kembali ke diri Anda kini apakah semua hal itu sudah tercapai?
Anda mungkin tidak lagi memikirkan hal itu. Namun, kebanyakan pemilik bisnis tidak sadar bahwa telah mencapai salah satu hal di atas menyerupai kebebasan financial. Akan tetapi, hal yang paling sulit diraih ketika bisnis Anda sedang berkembang ialah kebebasan waktu. Anda sering merasa kurang waktu berkualitas dengan keluarga bahkan untuk diri sendiri saja tidak ada.
Untuk menjawab permasalahan Anda perihal keterbatasan waktu alasannya ialah bisnis maka Anda perlu mengubah bisnis Anda menjadi bisnis autopilot. Bisnis Autopilot ialah sebuah bisnis dimana pemasukan pasif bisa didapatkan meskipun Anda sedang berlibur atau sedang tidur sekalipun.
Dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut bagaimana membangun bisnis autopilot. Anda akan memahami cara dan apa saja yang perlu dilakukan biar bisnis Anda menjelma bisnis autopilot. Untuk lebih jelas, mari kita simak bersama.
1. Pembuatan Struktur Organisasi yang Jelas dan Sesuai Target
Struktur Organisasi ialah kerangka dalam sebuah bisnis. Dengan adanya struktur organisasi terlihat terperinci posisi dan jabatan dari masing-masing individu dalam perusahaan. Jabatan dari masing-masing karyawan beserta nama sebaiknya dibentuk terperinci dalam struktur organisasi. Divisi-divisi dalam perusahaan juga dicantumkan dan diberikan tanda berupa garis untuk menyatakan hubungan atau keterkaitan antara satu bab ke bab lain atau antara satu individu dengan yang lain untuk mengetahui hubungan kerja dan tanggung jawab.
2. Penyeleksian dan Penempatan Karyawan
Anda perlu melaksanakan tes untuk mengetahui karakter, personality dan kemampuan dari karyawan Anda. Anda juga sebaiknya menyeleksi beberapa karyawan inti yang bekerja di bawah manajemen. Karyawan inti ialah orang-orang kepercayaan anda yang mempunyai perilaku kerja , kemampuan dan sanggup dipercaya oleh perusahaan.
3. Rekrutmen Karyawan
Apabila perusahaan membutuhkan karyawan maka perlu dilakukan rekrutmen karyawan oleh bab HR(human resource). Saat rektrutmen karyawan sebaiknya perusahaan menawarkan kiprah dan tanggungjawab yang terperinci kepada karyawan baru. Akan lebih baik kalau ada dokumentasi yang perihal kiprah dan tanggungjawab mmasing-masing posisi. Bagian HR bisa menjelaskan perihal apa saja yang perlu dikerjakan secara detil, dan bagaimana kegiatan kesehariannya.
4. Pembuatan Surat Kesepakatan Kerja
Tujuan pembuatan surat komitmen kerja biar adanya kejelasan perihal tugas, tanggungjawab dan kemampuan karyawan serta hukum perusahaan sudah dimengerti oleh karyawan. Seperti dijelaskan di atas perihal klarifikasi kiprah dan tanggungjawab secara lisan. Surat Kesepakatan Kerja ialah bentuk dokumentasi dari kiprah dan tanggungjawab tersebut.
Surat Kesepakatan kerja dibentuk juga bertujuan menghindari kesalahpahaman antara karyawan dengan hukum yang ditetapkan oleh perusahaan. Surat ini harus ditandatangani oleh karyawan dan diketahui oleh pemilik bisnis.
5. Ritual Keja & Sosialisasi Kultur Perusahaan
Dalam sebuah perusahaan tentu ada ritual-ritual yang biasa dijalankan. Ritual tersebut mempunyai tujuan tertentu. Misalkan ritual meeting koordinasi setiap pagi kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Hymne Perusahaan atau Yel-yel. Tujuannya ialah membangun komuikasi antar bab dan membuat semangat kerja. Contoh lainnya ialah berdoa sebelum memulai semua kegiatan pekerjaan. Nah, ritual dan kebiasaan menyerupai ini perlu diketahui oleh tiap karyawan di perusahaan Anda.
Selain ritual kerja, perusahaan niscaya mempunyai kultur perusahaan. Kultur perusahaan mungkin terdiri dari beberapa kata-kata. Anda sanggup menawarkan klarifikasi makna dari setiap kata tersebut kepada karyawan Anda. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan sekaligus menanamkan kultur perusahaan dalam diri tiap karyawan. Contohnya saja kata Efektif. Anda disebut Efektif apabila melaksanakan segala hal sesuai pada waktu dan tempatnya. Seperti tidur ketika waktu istirahat dan bekerja ketika waktu bekerja.
6. Training Karyawan
Training disini bukan berarti hanya menawarkan sosialisasi. Kedual hal itu ialah berbeda. Pada ketika training, karyawan dipaksa dan dipacu untuk bekerja dengan hasil yang lebih maksimal. Materi dalam pelatihan diadaptasi dengan kebutuhan dari tim Anda. Permasalahan apa yang sering menghambat mereka dan butuh dilakukan pelatihan untuk melatih kelemahan mereka tersebut. Dalam training, karyawan tidak hanya mendengarkan saja namun harus praktek pribadi terhadap apa yang telah disampaikan dan diberikan dalam training.
7. Coaching dan Mentoring
Menurut Anda bagaimana coaching dan mentoring bisa mengubah bisnis Anda menjadi autopilot? Dalam coaching, prinsip utamanya ialah bisnis coach akan bertanya dengan tujuan menggali potensi diri Anda. Lalu mentoring ialah sebagai kompas untuk membantu mengarahkan Anda membawa tim Anda ke jalan menuju tujuan Anda.
Karakter Coach yang sanggup membantu Bisnis Anda menjadi Autopilot adalah:
- Mampu melihat peluang
- Memiliki network yg luas
- Memiliki instruktur bisnis yang peduli dan bisa melatih dengan benar
Ketiga abjad coach ini ada dalam diri tiap bisnis coach yang ada di GLC sehingga sudah banyak perusahaan di seluruh Indonesia yang sanggup berjalan autopilot dengan pemberian bisnis coach dari GLC.
Dengan ketiga abjad coach tersebut bisnis Anda akan menjadi bisnis Autopilot tanpa perlu Anda pusingkan lagi. Anda sanggup menawarkan coaching dan mentoring tidak hanya untuk diri Anda namun kepada seluruh karyawan Anda terutama karyawan inti biar mereka mempunyai kemampuan yang sama dengan Anda sehingga bisa menjalankan bisnis tanpa perlu isyarat dari anda. Itulah arti keberhasilan dari bisnis autopilot.
8. Evaluasi kinerja
Hal paling penting yang sering dilupakan banyak pemilik bisnis ialah penilaian kinerja. Setelah menjalankan sebuah sistem atau SOP (standar operasional perusahaan), pemilik bisnis cenderung merasa bisnis telah berjalan dengan baik sehingga tidak lagi dievaluasi. Pola pikir inilah yang sanggup menghancurkan bisnis Anda lambat laun.
Setiap individu di perusahaan harus selalu diberikan penilaian kinerja dengan rentang waktu tertentu. Umumnya dilakukan 1 tahun atau 6 bulan sekali. Hal ini bertujuan untuk melihat kualitas dan kemampuan dari karyawan tersebut apakah masih cocok dalam posisi itu atau apakah ada peningkatan kemampuan sehingga ia bisa dipromosikan. Evaluasi ini merupakan hal yang penting untuk efisiensi dalam SDM. Tentunya penilaian disarankan untuk dilakukan utamanya pada karyawan inti anda kemudian ke karyawan lainnya.
Dari kedelapan langkah tersebut, silakan Anda pelajari dan praktekkan dalam perusahaan Anda semoga dapar membantu Anda mempunyai bisnis autopilot. Apabila artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan untuk Anda jangan segan-segan untuk dibagikan ke orang lain atau klien Anda biar menawarkan citra perihal bisnis autopilot.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]
Sumber aciknadzirah.blogspot.com