Friday, February 17, 2017

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Budaya Organisasi

[vc_row css=”.vc_custom_1544440140525{margin-bottom: 30px !important;}”][vc_column][vc_single_image source=”featured_image” img_size=”large”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Kepemimpinan mengandung arti kemampuan mempengaruhi, menggerakkan, dan mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang untuk mncapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.


Sejak beberapa tahun belakangan, para pakar bisnis sangat memperhatikan perihal budaya organisasi. Hal ini sanggup dilihat dari goresan pena di majalah, buku maupun acara seminar dan pelatihan-pelatihan. Budaya intinya merupakan pola yang terintegrasi dari sikap manusia, yang terdiri dari pikiran, bahasa, perbuatan dan hasil- hasil budaya lainnya.


Budaya organisasi mempengaruhi cara mengerjakan segala hal dalam organisasi. Tidak jauh berbeda dengan budaya yang mempengaruhi masyarakat, maka budaya organisasi juga akan mempengaruhi sikap dan sikap semua anggota dalam organisasi tersebut.  Budaya yang kuat sanggup menawarkan dorogan atau paksaan kepada para anggota untuk bertindak atau berperilaku sesuai dengan yang dibutuhkan oleh organisasi. Organisasi yang dimaksud disini yakni perusahaan dan anggota yakni karyawan.


Menurut Anda, apakah ada kekerabatan kepemimpinan dengan budaya organisasi?  Bagaimana kira-kira kekerabatan antara keduanya?


Nah, sehabis Anda baca artikel ini hingga selesai Anda akan mengetahui keterkaitan antara kepemimpinan dengan budaya organisasi yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya. Dengan mengetahui hal ini nantinya akan mengubah cara berpikir Anda sebagai seorang pemimpin biar membentuk budaya perusahaan yang lebih baik sehingga kuat ke kinerja karyawan Anda. Mari kita simak bersama klarifikasi berikut.


Hubungan Kepemimpinan dan Budaya Organisasi


Kepemimpinan dan Budaya organisasi merupakan fenomena yang sangat bergantung, alasannya setiap aspek dari kepemimpinan karenanya membentuk budaya organisasi. Contohnya kalau memasuki ruang perkantoran suatu organisasi akan berbeda dengan kantor organisasi lain. Mengapa demikian? Karena pemimpin tiap perusahaan berbeda. Fenomena yang didapatkan menyerupai etos kerja karyawan, team work, sikap, dan integritas. Semua hal tersebut menggambarkan kepemimpinan yang ada dalam sebuah perusahaan dan juga menggambarkan budaya yang ada pada perusahaan tersebut. Kita akan membahas satu per satu fenomena sebagai akhir dari keterkaitan kepemimpinan dan budaya perusahaan.



  1. Etos Kerja Karyawan


Etos yakni kemampuan seseorang dengan keahlian yang mempunyai dapat dipercaya dan reputasi andal, sehingga ia mendapat kepercayaan penuh dari banyak orang. Seseorang dikatakan mempunyai etos dianggap terpercaya dan bisa melaksanakan pekerjaannya dengan andal dan berkualitas.


Biasanya dalam perusahaan, etos menggambarkan kemampuan seseorang bersama profesi/pekerjaannya. Etos tidak tergantung pada tingginya pendidikan seseorang atau banyaknya gelar akademis yang dimilikinya. Etos yakni perihal kemampuan bertindak, mengeksekusi, melakukan, menghasilkan yang terbaik dan kerja lapangan yang berkualitas.


Dalam budaya organisasi yang kuat, etos dihasilkan dari konsep budaya yang dilembagakan oleh perusahaan melalui nilai-nilai, keyakinan, tata kelola, moral, sistem, prosedur, hukum kepemimpinan, visi, misi, kemampuan, standar, pengetahuan dan sikap kerja. Hasil akhirnya, etos muncul sebagai gaya kerja, kebiasaan kerja, pola kerja, abjad kerja, dan motivasi kerja. Dimana etos menjadi menyerupai sebuah kepribadian kerja perusahaan yang diwakili oleh setiap insan perusahaan dengan sepenuh hati.


Jadi, budaya organisasi dicetuskan oleh hukum kepemimpinan dari tiap pemimpin perusahaan. Budaya yang kuat akan menghasilkan sebuah etos kerja karyawan yang baik. Misalnya dalam hukum kepemimpinan dituntut untuk disiplin waktu maka budaya perusahaannya yakni kedisplinan dan dalam bekerja etos kerja karyawannya selalu tiba kantor sempurna waktu. Hal ini berkaitan satu sama lain.



  1. Team Work


Budaya yang kuat menciptakan semua karyawan patuh pada hukum dan bertanggungjawab untuk menjalankan sistem dengan penuh integritas. Perusahaan yang andal selalu dihasilkan dari sebuah tim yang andal. Tim yang andal lahir dai budaya perusahaa yang kuat. Selain itu juga tim yang andal didasari pada pemimpin yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik.


Para pemimpin kadang terlalu fokus membangun tim yang kuat untuk melayani kebutuhan bisnis namun lupa membangun budaya perusahaan yang tangguh. Hal ini menciptakan tim yang dibangun berada dalam fondasi yan ringkih sehingga gampang menemukan ketidakcocokan dan pada karenanya kinerja karyawan yang rendah.


Pemimpin yang mempunyai sifat kepemimpinan yang transformasional ialah pemimpin yang bisa menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan kondisi yang ada. Dengan demikian, cara menghadapi aneka macam abjad karyawan dalam sebuah tim lebih fleksibel. Setelah membangun budaya perusahaan yang kuat, pemimpin dengan gaya ini akan menyatukan perilaku, sifat, persepsi, karakter, kompetensi, kebiasaan dan etos kerja masing-masing karyawannya. Oleh lantaran itu, semua individu dalam tim sanggup berkolaborasi dengan baik dan kompak.


Pemimpin memulai kepemimpinannya dengan visi dan misi. Visi dan misi membutuhka sebuah budaya yang kuat biar sanggup mewujudkannya maka pemimpin harus bisa mendefinsikan sebuah budaya perusahaan yang bisa melancarkan geraknya dari misi dan visi menuju proses mewujudkannya. Budaya yang kuat akan menyatukan individu dan kelompok dalam sebuah etos kerja yang produktif sehingga menyebabkan mereka bekerja lebih iklas dan juga mereka patuh pada hukum dan bertanggungjawab untuk menjalankan sistem dengan integritas.



  1. Sikap


Dalam membangun sebuah budaya perusahaan, Anda sebagai pemilik bisnis harus membuatkan sebuah standar sikap yang mendeskripsikan bagaimana visi dan misi perusahaan yang akan diterapkan. Mungkin Anda menduga semua karyawan yang Anda rekrut mengetahui bagaiman cara bersikap dan menghadapi suatu kondisi, misal ketika bertemu atau berkomunikasi dengan customer, namun bahu-membahu tidak semua karyawan tahu bagaimana cara bersikap dengan tepat.


Cara terbaik untuk mendapat sikap yang perusahaan inginkan secara konsisten yakni dengan menciptakan standar secara tertulis dan sanggup diukur. Sebagai contoh, karyawan wajib menyapa klien dengan senyuman, menunjukkan hasil final produk sebelum dibayar oleh klien dan melaksanakan followup kepada calon klien minimal satu kali. Sikap ini nantinya akan terbentuk menjadi budaya dari perusahaan Anda. Tentunya Anda sebagai seorang pemimpin perlu menyusun standar sikap untuk karyawan Anda biar nantinya budaya perusahaan Anda baik dan diingat sebagai sebuah keunikan dan jati diri perusahaan Anda.



  1. Integritas


Integritas yakni salah satu atribut terpenting/kunci yang harus dimiliki seorang pemimpin. Integritas yakni suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan, nilai, metode, ukuran, prinsip, ekspektasi dan aneka macam hal yang dihasilkan. Orang yang berintegritas berarti mempunyai langsung yang jujur dan mempunyai abjad kuat. Karakter kuat maksudnya ialah sikap teguh yang mempertahankan prinsip yang menjadi dasar yang menempel pada dirinya sebagai nilai moral.


Nilai integritas dari seorang pemimpin sanggup dituangkan dalam budaya perusahaan. Hal ini menyebabkan setiap karyawan dalam perusahaan akan mempunyai integritas yang sama dengan pemimpinnya sehingga dalam bekerja akan professional dan mempunyai visi misi yang sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam perusahaan.


Karyawan yang berintegritas akan dipengaruhi dari budaya perusahaan yang telah dibentuk oleh pemimpinnya sehingga apa yang tertanam dalam diri karyawan tersebut menyebabkan dirinya mempunyai sikap kerja yang bertanggungjawab dan mempunyai hasil kerja yang baik.


Dari keempat fenomena dibutuhkan menjelaskan bagaimana kekerabatan kepemimpinan dan budaya organisasi/perusahaan sehingga kedua hal tersebut nantinya sejalan dengan kinerja, sikap serta abjad karyawan dalam lingkungan bekerja yang membantu bisnis Anda berkembang lebih baik.


Setelah membaca artikel ini Anda tentu sudah paham perihal efek kepemimpinan dan budaya organisasi dan Anda sanggup mengecek dan mereview kembali bagaimana gaya kepimpinan Anda dan budaya perusahaan Anda. Apabila artikel ini menawarkan ilham untuk Anda silakan bagikan ke social media Anda atau ke kerabat dan partner bisnis Anda biar mereka sanggup mencicipi manfaat yang sama dengan Anda.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]



Sumber aciknadzirah.blogspot.com