Contoh Kalimat Ambigu – Di dalam bahasa Indonesia, setiap kata akan mempunyai artinya masing-masing. Namun bagaimana hasilnya jikalau ada kata, frasa, atau klausa yang justru mempunyai makna lebih dari satu. Kondisi inilah yang lalu disebut dengan ambigu.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, ambigu berarti mempunyai makna lebih dari satu. Keambiguan ini sanggup menjadikan keraguan atau ketidakjelasan dalam kalimat yang diucapkan atau ditulis. Keambiguan lebih sering muncul dalam bahasa tulisan.
Penyebab, Jenis dan Contoh Kalimat Ambigu
Hal ini sanggup terjadi apabila penanda ejaan tidak diletakkan secara tepat, maka akan timbul makna ganda. Keambiguan ini sanggup terjadi pada kata, frasa, atau kalimat. Biasanya, untuk menghindari ambigu maka harus memilih pemilihan kata yang sempurna atau dengan meletakkan tanda baca di daerah yang semestinya.

Faktor Penyebab Ambiguitas
Sebelum Ada tiga faktor yang sanggup menyebakan terjadinya keambiguitas baik pada komunikasi mulut maupun tulisan. Hal itu ialah :
1. Faktor Morfologi
Faktor ini muncul diakibatkan oleh pembentukan kata atau kalimat itu sendiri. Contoh :
Pensil Andi terbawa Iwan. Kalimat ini sanggup berarti :
- Pensil milik Andi tidak sengaja terbawa Irwan
- Pensil milik Andi sengaja dibawa Irwan
Masuk angin, sanggup menjadikan makna yang berbeda dalam sebuah kalimat.
- Karena kehujanan semalam, Ayah merasa tidak yummy tubuh lantaran masuk angin.
- Saat Iman Membuka pintu masuklah angin yang sangat kencang ke dalam rumah.
2. Faktor Sintaksis
Faktor ini muncul diakibatkan problem sintak atau penyusunan pada kata atau frasa itu sendiri.
Contoh :
Gigit jari, perhatikan kalimat berikut :
- Tim bola basket itu harus gigit jari lantaran kalah.
- Adik kecilku sekarang bahagia menggigit jari tangannya.
Keras kepala
- Iwan ialah anak yang keras kepala.
- Pemain sirkus tadi mempunyai kepala yang keras.
3. Faktor Struktural
Faktor ini muncul lantaran diakibatkan oleh struktur pada kalimat itu sendiri. Contoh :
Irwan anak Pak Bambang terjatuh dari sepeda. Struktur kalimat ibarat ini sanggup mengakibatkan ambigu. Perhatikan kalimat dibawah ini :
- Irwan anak Pak Bambang terjatuh dari sepeda (Irwan yang terjatuh dari sepeda)
- Irwan, anak Pak Bambang terjatuh dari sepeda (anak Pak bambang yang terjatuh dari sepeda)
Aldi, Iwan, Doni dimarahi Bu guru. Perhatikan kalimat berikut :
- Aldi. Iwan, Doni dimarahi Bu guru (Iwan dan Doni yang dimarahi Bu guru)
- Aldi, Iwan. Doni dimarahi Bu guru (Doni yang dimarahi Bu guru)
- Aldi, Iwan, Doni dimarahi Bu guru (Aldi, Iwan, dan Doni yang dimarahi Bu guru)
Jenis Kalimat Ambigu
Dari faktor-faktor tersebut kalimat ambiguitas pun terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya :
1. Ambiguitas Fonetik
Jenis ambigu yang pertama yaitu ambiguitas fonetik. Jenis keambiguan ini terjadi jawaban persamaan suara yang diucapkan. Karena keambiguan ini terjadi ketika percakapan, maka jenis ini sering terjadi dalam obrolan sehari-hari. Contoh:
- Putri tiba ke sini memberi tahu.
Frasa “memberi tahu” sanggup mengandung dua arti yaitu memberi tahu (makanan yang terbuat dari kedelai), ataukah memperlihatkan suatu informasi.
Keambiguan ini muncul lantaran suara yang diucapkan antara “memberi tahu” yang berarti memperlihatkan masakan dan “tahu” yang berarti “memberikan informasi” sama. Oleh lantaran itu perlu didengarkan pembicaraan secara lengkap.
2. Ambiguitas Gramatikal
Sesuai dengan namanya, ambiguitas gramatikal terjadi lantaran proses pembentukan ketatabahasaannya. Akan tetapi, kata-kata yang mengalami ambiguitas jenis ini akan hilang jikalau sudah masuk dalam konteks kalimat. Contoh:
Orang tua
Kata tersebut mempunyai dua arti yaitu (1) orang yang sudah tua, dan (2) ibu bapak. Ketidakjelasan ini akan sirna sesudah adanya kalimat berikut :
- Orang renta kandung Budi belum diketahui keberadaannya. (makna: ibu bapak)
- Kemarin maghrib saya bertemu orang renta bertongkat hitam. (makna: orang yang sudah tua)
3. Ambiguitas Leksikal
Jenis ambigu yang ketiga ialah ambiguitas leksikal. Keambiguan jenis ini disebabkan oleh faktor kata itu sendiri. Contoh:
- Anton berlari dengan sangat kencang ketika lomba maraton.
- Anton lari dari kenyataan hidup yang pahit.
Kata “lari” pada kedua kalimat di atas mempunyai beda makna. Pada kalimat pertama, “lari” berarti acara lari, sedangkan kalimat kedua “lari” berarti menjauh.
Bagaimana? Kini adik-adik sudah paham bukan dengan kalimat ambigu, dan tentu sudah sanggup menciptakan kalimat ambigu sendiri.
Demikianlah ulasan seputar penyebab, jenis dan teladan kalimat ambigu dari kami. Semoga bermanfaat untuk adik-adik semau. Jangan lupa juga untuk membagikan artikel ini kepada teman-temannya ya. Supaya teman-temannya juga ikutan berilmu deh, 😀
Jangan lewatkan juga: Ciri dan Contoh Kalimat Persuasif
Sumber http://jadijuara.com