Showing posts with label Bahasa. Show all posts
Showing posts with label Bahasa. Show all posts

Monday, March 19, 2018

√ Menyebarkan Bahasa Asing

Bahasa Asing atau juga bisa disebut dalam istilah Lingustik sebagai Bahasa Kedua sesudah Bahasa Ibu dan Bahasa Pertama (Bahasa Nasional). Bahasa Asing kini ini sudah saling bersaing dan berkembang ke wilayah-wilayah lain, sehingga bahasa abnormal yang umum dipergunakan oleh orang di seluruh dunia menjadi alat atau media berkomunikasi antar dunia.

Sumber Foto : http://howto.wired.com/wiki/Learn_a_New_Language_Fast

Berikut beberapa bahasa abnormal yang telah menjadi bahasa internasional :
  1. Bahasa Inggris
  2. Bahasa Arab
  3. Bahasa Prancis
  4. Bahasa Jepang
  5. Bahasa Cina
  6. Bahasa Itali
  7. Bahasa Jerman
Penglobalisasian bahasa menjadi bahasa international merupakan salah satu dampak dari mobilitas warga di seluruh dunia menyerupai dari kepariwisataan, bisnis, kerja-sama international dan lain-lain. Mobilitas menyerupai yang disebutkan mengakibatkan sebuah kebutuhan orang untuk berguru dan mengembangkan bahasa selain bahasa ibu dan bahasa nasionalnya.

Terlebih lagi kemajuan teknologi kini ini yang juga memakai bahasa-bahasa internasional menyerupai pada jaringan internet, perangkat-perangkat komputer atau petunjuk penggunaan perangkat teknologi. Hal ini menutut para pengguna untuk bisa minimal memahami bahasa abnormal secara pasif.

Untuk menyebarkan kemampuan berbahasa asing, juga diharapkan dasar bisa berbahasa pertama. Kecepatan pemahaman dan penggunaan bahasa abnormal (kedua) akan didukung oleh kemampuan dasar berbahasa pertama disamping pengetahuan-pengetahuan bidang lainnya.

Berikut beberapa cara untuk mengembangkan kemampuan berbahasa abnormal :
  1. Membentuk Mental BELAJAR pada diri. Ketika kita berkeinginan untuk bisa berbahasa abnormal diharapkan metal BELAJAR. Dengan kata lain kita siap untuk berhadapan dengan resiko malu, salah dan tidak sanggup mengerti. Semangat kita untuk berguru perlu ditumbuhkan semoga resiko tersebut yang dipengaruhi oleh faktor usia, faktor keterbatasan alat, keterbatasan warta atau keterbatasan sarana yang mendukung bisa diatasi. Sebagian besar dari kita pada usia melewati batas usia remaja berhadapan dengan malu belajar.
  2. Tanamkan Rutinitas penggunaan bahasa asing. Bahasa merupakan keahlian yang penguasaannya akan cepat dan gampang dikuasai apabila dipraktekan, diperlukan dan dibiasakan. Seperti keahlian di bidang lainnya yang juga penguasaannya dari seringnya latihan, bahasa akan sanggup dikuasai jika kita sering dan terarah dalam penggunaannya. Seperti sebuah istilah abnormal "Practice make Perfect" yang maksudnya latihan mengakibatkan kita tepat (terlatih).
  3. Hidari Kekhawatiran yang berlebihan. Setiap orang termasuk mungkin kita pernah merasa khawatir, was-was, ragu-ragu apakah kita bisa atau tidak. Hal ini yakni wajah terlebih bagi orang-orang pemikir. Akan tetapi hal-hal yang belum terjadi tidak mesti kita lebih-lebihkan kekhawatirannya. "No Body Know, After He/She Try It". Tidak ada seorangpun yang mengetahui pastinya yang akan terjadi dikemudian waktu sebelum ia mencobanya.
  4. Senangi dan Buatlah Senang. Faktor yang juga sangat penting dalam berbahasa untuk mempertahankan semangat berguru bahasa abnormal yakni perasaan senang. Kita yang menyenangi akan terasa lebih gampang dan mengurangi tekanan mentalitas belajar. Karena senangnya seseorang akan suatu hal menciptakan ia bersedia dan siap untuk berisiko, walaupun apapun resiko tersebut tidaklah ia harapkan.
  5. Carilah Sudut Ketertarikan. Dari setiap hal tentu ada yang tidak disenangi, tidak menarik, membosankan, atau rutinitas yang jemu. Cobalah cari sudut lain dari bahasa yang lebih kita senangi atau menarik untuk dipelajari. Cara menyerupai ini akan membantu mengurangi kebosanan kita sewaktu berguru bahasa terlebih bahasa yang dipelajari terasa susah. Misalnya dikala berguru Bahasa Inggris, kita merasa kurang suka dengan bahan grammar, syntax, phonetic atau yang lainnya. Di sisi lain lain kita suka membaca mengenai hal yang berkaitan dengan komputer. Ambilah ketertarikan dalam bidang komputer untuk berguru bahasa Inggris tersebut menyerupai membaca artikel-artikel perihal komputer, majalah komputer, teknologi terbaru dan lain-lainnya. Secara tidak eksklusif sudut yang menarik tersebut membantu mengatasi kebosanan kita berguru Bahasa Inggris. Mungkin saja Bahasa Inggrisnya kurang dimengerti, namun ketertarikan terhadap bidang yang lain menjadi jembatan mempelajarinya.

Sumber http://menofschool.blogspot.com

Sunday, March 18, 2018

√ Berguru Cepat Bahasa Baru

Banyak dari kita ingin sekali menguasai bahasa asing dengan cepat, namun hanya sebagian orang saja yang mempunyai teknik, cara, seni administrasi dan contoh pikir yang sesuai dengan cara belajarnya masing-masing. Banyak pula lembaga, tempat, wahana, pembinaan guna meningkatkan dan mempercepat mencar ilmu bahasa. Namun tidak semuanya bisa menjadi efektif sesuai dengan kemampuan dan daya setiap orang sampai tidak begitu menimbulkan hasil yang memuaskan.

Berikut beberapa hal yang saya dapatkan dari sebuah sumber guna meningkatkan kecepatan pemahaman dan pengembangan bahasa asing.

Jangan Menjadi Orang Tertinggal

Mulailah dengan mendengarkan kepada pembicara yang mempunyai latar belakang bahasa sama dengan kita. Dengan cara itu kata-kata akan berbeda, tetapi tidak begitu berbeda. Walupun begitu, otak kita akan memproses bunyi-bunyi yang menyerupai lebih gampang membiarkan kita terfokus.

Jangan Tertekan

Ketika kita memulai bekerja pada aksen, jangan khawatir terlalu banyak di bab pendahuluan mengenai perputaran rrrrrrr atau terpaku pengucapan dari Eyjafjallajökull. Jika kita merupakan orang yang lebih bau tanah dari seorang remaja, indera pendengaran kita tidak sanggup menangkap semua terjemahan.

Perlahan

Setelah kita merasa nyaman dengan aksen tersebut dan sanggup mendengar perbedaan antara pengucapan-pengucapan, mulailah menggabungkan bunyi-bunyi yang tepat. Jangan panik mengenai karakter yang asing dan semua kosa katanya.

Lebih Baik Terdengar Lucu daripada Menjadi Bodoh

Banyak orang seringkali menyerupai berdiam di daerah nyamannya mereka, saat hal itu tiba untuk berbicara sebuah bahasa baru. mungkin beberapa dari kita seberapa takutnya ditertawakan, dengan aksen kita yang lucu. Tetapi kalau kita benar-benar mencobanya dengan sungguh-sungguh, hanya orang-orang terbelakang yang tidak bisa menghargai jerih payah usaha. Simpan saja dipikiran bahwa yang mentertawakan kepada kita mungkin saja hanya bisa berbicara dalam satu bahasa kurang dari kita.

Dalami, Pelajari Budaya yang Datang dengan Bahasa

Kata-kata dan ungkapan-ungkapan sering berkaitan kepada kenyataan lokal, kebiasaan dan budaya-budaya. Jika kita mencoba untuk menghubungkan kata-kata dengan maksud tersebut "dalam kehidupan nyata", kita akan tidak hanya menjadi bisa untuk mengingat hal-hal tersebut dengan mudah, kita akan mampu untuk menggunakannya di dalam atau di luar dari konteksnya, dan bahkan lebih baik. Kita akan lebih baik menjadi bisa untuk untuk mengetahui kata-kata lain yang tidak dimengerti, seputar kata-kata yang kau lakukan. Semua bahasa merupakan jendela-jendela yang terbuka kepada bab budaya dan mereka yaitu kesempatan yang luar biasa untuk mencar ilmu cara gres dalam pandangan hidup dan idea-ide baru.

Jangan Makara Orang Tertinggal, Tetapi Perhatikan dan Dengarkanlah!

Mulailah menonton siaran televisi atau film-film dalam bahasa yang ingin kita pelajari, dengan terjemahannya. Dengan cara tersebut kita dengan cara bertahap sanggup menyesuaikan indera pendengaran dan pendengaran kita bagaimana  pembicara orisinil dalam situasi sesungguhnya. Akhirnya kita akan sanggup mulai mengenali contoh kalimat dan kata-kata individu.

Referensi :

  1. Learn a New Language Fast

Catatan :

  • Artikel orisinil dikirim oleh Katharine Gammon pada Wired.
  • Atikel telah dimodifikasi pada tanggal 3 Augustus 2010 oleh cpx. Berdasarkan karya louis, jflamy dan howto_admin.
  • Diterjamahkan oleh Bang Yoes Borneo pada .

Sumber http://menofschool.blogspot.com

Wednesday, March 7, 2018

√ Jenis Kata Dalam Bahasa Indonesia

Kata merupakan suatu unit dari bahasa yang memiliki makna (arti) dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata sanggup membentuk frasa, klausa, atau kalimat.
Jenis Kata
Sumber Ilutrasi : aciknadzirah.blogspot.com/search?q=22/creating-words-and-redefining-words-hidden-power-of-words-series-5/
Dalam keseharian berbahasa Indonesia mulut maupun tulisan, kita biasa memakai berbagai jenis / macam kata. Akan tetapi, adakala kita kurang mengerti posisi dari kata tersebut masuk ke dalam jenis apa dan bagaimana seharusnya dipergunakan secara baik dan benar (baku). Untuk menghindari atau mengurangi kesalahan kita berbahasa Indonesia yang benar itulah disini saya akan menyebarkan isu mengenai jenis kata dalam Bahasa Indonesia.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia terkhusus dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia, jenis kata dibagi menjadi 7 jenis, antara lain yaitu :
  1. Nomina (Kata Benda).
    Kata yang memperlihatkan kepada nama orang, tempat, semua benda atau segala yang dibendakan.
  2. Verba (Kata Kerja).
    Kata yang menyatakan suatu tindakan atau pengertian dinamis, contohnya minum, beri.
    1. Verba Transitif.
      Kata kerja yang membutuhkan objek (O). Kata kerja transitif sanggup diubah menjadi bentuk pasif. (membunuh),
    2. Verba Kerja Intransitif.
      Kata kerja yang tidak membutuhkan objek (O). Sehingga kalimat yang mengandung kata kerja intransitif tidak sanggup dipasifkan. (meninggal),
  3. Adjektiva (Kata Sifat).
    Kata yang menjelaskan kata benda
    Contoh :
    Manis, Baik, Buruk, Halus, Bagus
  4. Adverbia (Kata Keterangan).
    Kata yang menawarkan keterangan pada kata yang bukan kata benda.
    Contoh :
    sangat, agak
  5. Pronomina (Kata Ganti).
    Kata pengganti kata benda.
    1. Orang Pertama
      Contoh :
      Aku, Saya, Kita, Kami
    2. Orang Kedua
      Contoh :
      Kamu, Anda, Kalian
    3. Orang Ketiga
      Contoh :
      Dia, Mereka
    4. Kata Ganti Kepunyaan
      Contoh :
      -nya, -mu, -ku
    5. Kata Ganti Penunjuk
      Contoh :
      ini, itu
  6. Numeralia (kata bilangan).
    Kata yang menyatakan jumlah benda atau hal atau memperlihatkan urutannya dalam suatu deretan.
    1. Angka kardinal
      Contoh :
      duabelas
    2. Angka ordinal
      Contoh :
      keduabelas
  7. Kata Tugas
    yakni jenis kata di luar kata-kata di atas yang menurut peranannya sanggup dibagi menjadi lima subkelompok:
    1. Preposisi (kata depan)
      Contoh :
      dari
    2. Konjungsi (kata sambung)
      1. Konjungsi berkoordinasi
        Contoh :
        dan
      2. Konjungsi subordinat
      3. Contoh :
        karena
  8. Artikula (kata sandang)
    Contoh:
    sang, si

  9. Interjeksi (kata seru)
    Contoh:
    wow, wah

  10. Partikel

Referensi :

  • http://id.wikipedia.org/wiki/Kata
  • Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1997
  • http://kbbi.web.id/

Terima kasih sudah membaca, biar bermanfaat
Sumber http://menofschool.blogspot.com

√ Mengenal Kata Ganti (Pronomina) Dalam Bahasa Indonesia

Kata ganti yang merupakan jenis kata yang dipergunakan sebagai sapaan pengganti kepada orang atau benda. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kata ganti disebut juga dengan istilah Pronomina yang dipergunakan pada bahasa tulis maupun bahasa lisan. Kata ganti ini digunakan untuk mengacu ke kata benda (nomina) lain atau untuk menggantikan kata benda (nomina) lain. Misalnya, nomina guru dapat diacu dengan pronomina dia atau ia.

Kata Ganti
Sumber Ilustrasi : http://www.etcpb.com/love-happy-valentines-day-2015-hd-wallpapers/

Ciri-Ciri Kata Ganti

  1. Pronomina menduduki posisi fungsi subjek dan objek. Bahkan kadang pada kalimat tertentu menduduki fungsi predikat
  2. Acuannya sanggup berpindah-pindah bergantung pada siapa yang menjadi pembicara, siapa yang menjadi pembaca, atau siapa yang dibicarakan.

Jenis Penggolongan Kata Ganti

Berikut yakni salah satu cara penggolongan pronomina.
  1. Kata ganti orang (pronomina persona). Kata ganti orang terbagi menjadi tiga dan ada yang besifat bersifat tunggal (single) maupun jamak (plural). Kata ganti orang ini hanya digunakan untuk mengganti nama orang atau hal-hal lain yang dipersonifikasikan. Perkecualian yakni "ia", yang dalam kalangan terbatas sering digunakan untuk menggantikan nomina tak bernyawa. Pronomina juga sanggup dibedakan dari sapaan, menyerupai Saudara, Bapak, Ibu, Tuan, Nyonya, Yang Mulia, dan sebagainya. Sebagian dari mereka termasuk nomina.
  2. Kata ganti pemilik. Kata ganti pemilik yaitu kata ganti yang digunakan untuk menunjukan kepada kepemilikan. kata ganti ini merupakan kata ganti selain nomina orang. Misalnya -ku, -mu, -nya.
  3. Kata ganti penanya. Kata ganti yang berfungsi menanyakan benda, waktu, tempat, keadaan, atau jumlah,dsb. Misalnya apa, kapan, mengapa, siapa, bagaimana, berapa, di mana, ke mana.
  4. Kata ganti petunjuk. Kata ganti penunjuk merupakan kata ganti yang mengatakan kepada sesuatu hal. Contoh kata gantinya yakni ini dan itu.
  5. Kata ganti penghubung. Misalnya yang.
  6. Kata ganti tak tentu. Misalnya barang siapa.
Pembagian pronomina dalam bahasa Indonesia didasarkan dari hubungannya dengan nomina dan jelas tidaknya referennya.

Dilihat dari kekerabatan dengan nomina :

1. Pronomina intratekstual 

Pronomina intratekstual adalah menggantikan nomina yang terdapat dalam wacana.

Contoh :

  • Bang Tigor sopir keluarga kami. Daerah asalnya Medan 
  • Mang Miing penjaga kebun ayah. Rumahnya tidak jauh dari kebun itu 
  • Dengan gayanya yang lemah lembut, Sutari membujuk anak itu. 
  • Dengan tutur katanya yang sopan, Kak Sita menyambut tamu yang datang.

2. Pronomina ekstratekstual 

Pronomina ekstratekstual adalah menggantikan nomina yang terdapat di luar wacana.

Contoh :

  • Itu yang kubaca. 
  • Kamu yang memetiknya. 
  • Engkau jangan tidur.

Dilihat dari terang tidaknya referennya :

  1. Pronomina Takrif yakni pronomina yang menggantikan nomina yang referennya jelas.
  2. Pronomina Tak Takrif yakni pronomina yang tidak menunjuk pada orang atau benda tertentu.
Yang termasuk pronomina takrif yakni pronomina persona. Pronomina persona yakni pronomina yang digunakan untuk mengacu ke orang.

Pronomina persona terdiri atas:

  • Persona Pertama Yang termasuk dalam persona pertama adalah, saya. aku, dan daku. 
  • Persona Kedua memiliki bentuk tunggal dan jamak. Yang termasuk kedalam persona kedua tunggal yakni engkau, kamu, anda, dikau, kau-, dan -mu. Yang termasuk persona kedua jamak adalah kalian dan persona kedua ditambah sekalian. 
  • Persona Ketiga ada dua macam, yaitu persona ketiga tunggal dan persona ketiga jamak. Yang termasuk persona ketiga tunggal yakni ia, dia, -nya, beliau. Yang termasuk persona ketiga jamak yakni mereka. persona mereka hanya digunakan untuk insan saja. 
Untuk lebih jelasnya kita sanggup melihat tabel Kata ganti berikut ini :

Tabel Kata Ganti
Intratekstual Ekstratekstual
Anaforis Kataforis Takrif Tak Takrif
Ia / Dia
-nya
-nya 1 2 3 Sesuatu, Seseorang,
Barangsiapa, Siapa,
Apa, Apa-apa,
Anu, Masing-Masing,
Sendiri, Swa-
Tunggal Jamak Tunggal Jamak Tunggal Jamak
Saya
Aku
Kami (eksklusif)
Kita (inklusif)
Kamu
Kau / Engkau
Anda
Kamu
Kalian
Kamu / Anda Semua
Kamu / Anda Sekalian
Ia / Dia
Dia
Mereka
Mereka Semua

Penerapan Kata Ganti pada Kalimat

Kata Ganti "Aku" dan "Saya"

Kata Ganti "Aku" dipergunakan pada orang pertama dalam bahasa ekspresi ataupun bahasa tulisan. Begitu juga dengan kata ganti "Saya". Kedua bentuk kata ganti tersebut menerangkan kepada sisi tokoh utama orang yang berbicara (dalam goresan pena atau lisan). Perbedaan penggunaanya yakni kata "Aku" biasa dipergunakan dalam bahasa non formal (kehidupan sosial keseharianan, pertemanan, dan lain-lain) sedangkan kata "Saya" biasa dipergunakan dalam bahasa formal (sambutan, surat lamaran, surat perkantoran, dan  lain-lain).

Contoh :

  1. Aku seorang pelajar. (sebagai subjek kalimat)
  2. Bapak guru meminta ku ke ruangan kantor. (sebagai objek kalimat)
  3. Saya seorang pelajar. (sebagai subjek kalimat)
  4. Ada yang menunggu saya setelah program ini selesai. (sebagai objek kalimat)
  5. Aku akan berangkat ke sekolah sekarang. (sebagai subjek kalimat)
  6. Saya akan berangkat ke sekolah sekarang. (sebagai subjek kalimat)

Kata Ganti "Kamu", "Engkau" dan "Anda"

Kata ganti "Kamu", "Engkau" begitu juga "Anda" merupakan kata ganti untuk orang kedua tunggal yang dipergunakan sebagai pengganti kepada satu tokoh lawan bicara (dalam goresan pena atau lisan).Terkhusus kata "engkau" lebih umumnya dipergunakan dalam bahasa sastra.

Contoh :

  1. Kamu punya buku pelajaran baru. (sebagai subjek kalimat)
  2. Dewi meminjamkan kepada kamu kunci kamarnya. (sebagai objek kalimat)
  3. Engkau yang memberiku wangsit hidup. (sebagai subjek kalimat)
  4. Anda adalah pimpinan yang baik. (sebagai subjek kalimat)
  5. Jabatan kepala sekolah akan diserahkan secara resmi kepada anda besok. (sebagai objek kalimat)

Kata Ganti "Kalian", "kamu sekalian" dan "Anda Sekalian"

Kata ganti "Kalian", "Kamu Sekalian" begitu juga "Anda Sekalian" merupakan kata ganti kepada orang kedua jamak atau banyak yang dipergunakan sebagai pengganti kepada lebih dari satu tokoh lawan bicara (dalam goresan pena atau lisan).

Contoh :

  1. Kalian adalah siswa-siwi yang cerdas.
  2. Kamu Sekalian merupakan bab yang penting dalam kemajuan sekolah.
  3. Anda Sekalian sedang dinantikan di ruangan kepala sekolah.

Kata Ganti "Kami" dan "Kita"

Kata ganti "Kami" dan "Kita" merupakan kata ganti untuk orang pertama jamak yang dipergunakan sebagai pengganti kepada orang yang sedang berbicara (dalam goresan pena atau lisan). Kata "Kami" melibatkan beberapa orang selain tokoh lawan bicara (eksklusif), sedangkan kata "Kita" melibatkan beberapa orang termasuk lawan bicara (insklusif).

Contoh :

  1. Kami akan memajukan pendidikan di sekolah ini dengan kerja keras.
  2. Sebelum kita bertindak, perlu dipikirkan lebih matang untung ruginya.

Kata Ganti "Dia" dan "Beliau"

Kata ganti "Dia" begitu juga "Beliau" merupakan kata ganti yang dipergunakan untuk orang ketiga tunggal dan dipergunakan sebagai pengganti kepada tokoh di luar pembicaraan (dalam goresan pena atau lisan). Penggunaan kata "Dia" lebih umum digunakan dalam kehidupan non formal, antar sesama usia atau kepada yang lebih muda. Sedangkan kata ganti "Beliau" umumnya dipergunakan untuk menggantikan pihak yang lebih dihormati, renta atau pada kondisi formal atau resmi.

Contoh :

  1. Dia suka mencar ilmu sendirian di kelas.
  2. Beliau yakni sedang mengadakan rapat dengan para guru.

Kata Ganti "Mereka"

Kata ganti "Mereka" merupakan kata ganti untuk orang ketiga jamak dan dipergunakan sebagai pengganti kepada satu tokoh diluar pembicaraan (dalam goresan pena atau lisan).

Contoh :

  1. Mereka akan tiba sore ini di bandara. (sebagai subjek kalimat)
Kata ganti sanggup dipergunakan untuk orang menyerupai teladan diatas atau kepada selain insan yaitu sesuatu yang dibendakan.

Referensi :

  • http://id.wikipedia.org/wiki/Pronomina 
  • aciknadzirah.blogspot.com/search?q=jenis-kata-dalam-bahasa-indonesia

Sumber http://menofschool.blogspot.com

Monday, March 5, 2018

√ Mengenal Kata Benda Dalam Bahasa Indonesia

Kata Benda disebut juga dengan istilah Nomina dalam ilmu kebahasaan. Kata Benda merupakan jenis kata yang dipergunakan untuk menujukkan kepada nama orang, nama benda atau sesuatu yang dibendakan baik yang bersifat nyata ataupun abstrak. Sebagian besar kosa kata dalam bahasa-bahasa didominasi jumlahnya oleh kata benda selain itu kata kerja, kata sifat, kata ganti, kata keterangan, kata sambung dan lain-lain.


Dalam sebuah kalimat, kata benda sanggup menduduki posisi sebagai subjek dan sanggup pula menduduki posisi objek. Jika kata benda berlaku sebagai sesuatu yang diterangkan maka posisinya sebagai objek kalimat. Sebaliknya apabila kata benda menjadi yang menandakan akan sesuatu maka posisinya berada sebagai subjek kalimat.

Jenis dan Penggunaan Kata Benda

Jenis kata ini sanggup dikelompokkan menjadi :
  1. Nomina Abstrak. Yaitu kata benda yang tidak sanggup digambarkan atau dideskripsikan dengan pancaindera. Contohnya, kemerdekaan, kebebasan, kebahagiaan, tindakan, dan lain-lain.
  2. Nomina Konkret.Yaitu kata benda yang benda dan bentuknya dapat digambarkan atau dideskripsikan dengan pancaindera. Contohnya buku, pensil, sekolah dan lain-lain.
  3. Nomina Kolektif. Yaitu kata benda yang mengandung arti kumpulan, koleksi, atau jumlah yang majemuk. Contohnya sekelompok manusia, hadirin, majelis, semua, dan lain-lain
  4. Nomina Khusus. Yaitu kata benda yang mengenai nama tertentu atau yang mewakili suatu entitas tertentu Ciri dari kata benda ini ialah diawali dengan abjad kapital, ibarat nama orang (Budi, Dewi, Rudi, Desi, dll), nama negara (Indonesia, Malaysia, Rusia, Belanda, dll), nama tempat (Borobudur, Lok Baintan, Barabai, Batu Mandi, dll), nama perusahaan (Garuda, Metro TV, Uniliver, Adobe, Google) dan sebagainya. Kata benda khusus disebut juga kata benda Nama Diri (Proper Noun).
  5. Nomina Umum. Yaitu kata benda yang sangat umum, ibarat sepak bola, pelajar, murid, desa, dan lain-lain. Kata benda umum disebut juga dengan kata benda Nama Jenis (common noun) merupakan menjelaskan suatu kelas entitas (misalnya kota atau orang).
    • Nama Orang
    • Nama Tempat
    • Nama Barang
    • Nama Makhluk Hidup (Binatang atau Tumbuhan)
  6. Nomina Penjumlahan. nomina ini terbagi menjadi dua bagian, nomina terhitung (buku, sepeda, kamus, lemari dan lain-lain ) dan nomina tak terhitung (tepung, pasir, gula, garam dan lain-lain)
Dari segi strukturnya dan cara terbentuknya morfologi, kata benda sanggup dibagi menjadi :
  • Nomina Akar. Nomina akar terdiri dari satu morfem akar, yang bersuku satu,dua, atau banyak.
  • Nomina Sederhana
  • Nomina Bukan Turunan
  • Nomina Turunan Berimbuhan. Sedangkan nomina turunan berimbuhan yang terdiri dari morfm akar dan afiks derivatif. Contohnya nomina orang yang melaksanakan pekerjaan atau tindakan dan alat untuk melaksanakan pekerjaan, morfem sanggup dibuat sebgai berikut : pe- + kerja = pekerja (pekerjaan), pem- + pukul = pemukul (melakukan pekerjaan).
  • Nomina Turunan Berulang
  • Nomina Majemuk dan Gabungan. Nomina pada tingkat paling atas ialah nomina beragam bermakna benda dan nomina bermaknakan benda. Contohnya : ibu + kota = ibu kota, dan tukang + jahit = tukang jahit.

Sumber http://menofschool.blogspot.com

Friday, February 16, 2018

√ Kata Kerja Dalam Bahasa Indonesia

Kata Kerja disebut juga dengan istilah verba merupakan jenis kata yang menyatakan makna perbuatan, pekerjaan, tindakan, proses, atau keadaan. Kata kerja merupakan salah satu kata yang paling banyak mendominasi dalam bahasa selain kata benda.
 merupakan jenis kata yang menyatakan makna  √ Kata Kerja dalam Bahasa Indonesia
Penggunaan Kata

Ciri-Ciri Kata Kerja :

  • Biasanya bukan kata pertama dalam suatu kalimat.
  • Dapat didahului oleh kata-kata, menyerupai : akan, hendak, sedang, sudah, hampir.
    Contoh Kata :
    akan pulang, hendak makan, sedang bekerja, sudah berangkat, hampir jatuh.
  • Tidak sanggup didahului oleh awalan ter yang berarti paling

Bentuk Kata Kerja :

  • Bentuk kata dasar
    Contoh Kata :
    makan, minum, pulang, pergi, dsb
  • Bentuk kata berimbuhan
    Contoh Kata :
    menulis, bekerja, memakan, menari, dsb
  • Bentuk kata ulang
    Contoh Kata :
    berjalan-jalan, memukul-mukul, menari-nari, berteriak-teriak, dsb.
  • Bentuk kata majemuk
    Contoh Kata :
    berkeras hati, bermain api, memeras keringat, dsb.

Jenis Kata Kerja :

Berdasarkan objeknya, kata kerja dibagi menjadi Kata Kerja Transitif dan Kata Kerja Intransitif.
  1. Kata Kerja Transitif
    Verba (Kata Kerja) Transitif adalah kata kerja yang membutuhkan objek (O). Kata kerja transitif sanggup diubah menjadi bentuk pasif.

    Berikut di bawah ini ialah pola kata kerja
    1. Berakhiran “me-”
      Contoh Kata : membawa, menolong
      Adik membawa roti.
      Kakak menolong ibu.
    2. “memper-“
      Contoh Kata : Memperbesar
      Bupati akan memperbesar taman kota.
    3. “memper-kan”
      Contoh Kata : Mempersoalkan
      Roni bahagia mempersoalkan sebuah masalah.
    4. “me-i”
      Contoh Kata : Mengurangi
      Pemerintah mengurangi pasokan BBM bersubsidi.
    5. “memper-i”
      Contoh Kata : memperbaiki
      Kakak memperbaiki kursi.
    6. “me-kan”
      Contoh Kata : Mengerjakan
      Toni mengerjakan tugas.
  2. Kata Kerja Intransitif
    Verba (Kata Kerja) Intransitif ialah kata kerja yang tidak membutuhkan objek (O). Sehingga kalimat yang mengandung kata kerja intransitif tidak sanggup dipasifkan.
    1. Berupa Kata Kerja Dasar
      Contoh Kata : tenggelam
      Kapal itu tenggelam.
    2. Imbuhan “ber-“
      Contoh Kata : Berpakaian
      Ani berpakaian dengan rapi.
    3. Imbuhan “ber-kan”,
      Contoh Kata : Berdasarkan
      Pilihan aku berdasarkan hati nurani.
    4. Imbuhan “ ter-“,
      Contoh Kata : Tersenyum
      Tono sedang tersenyum.
    5. Imbuhan “ke-an”,
      Contoh Kata : Kelaparan
      Musim kemarau mengakibatkan banyak orang kelaparan.

Pembentukan Kata Kerja

Di dalam Bahasa Indonesia ada dua dasar dalam pembentukan kata kerja, yaitu bentuk dasar yang tanpa afiks tetapi telah mandiri alasannya ialah sudah mempunyai makna dan bentuk dasar yang berafiks atau turunan. dari bentuk verba ini sanggup dibedakan menjadi :
  1. Kata Kerja Dasar Bebas.
    Kata Kerja yang mengalami perubahan morfem dasar bebas, misalnya: duduk, makan, mandi, minum, dll.
  2. Kata Kerja Turunan.
    Kata Kerja yang telah mengalami afiksasi, reduplikasi, gabungan proses atau berupa paduan leksem.
Beberapa bentuk Kata Kerja turunan :
  • Kata Kerja Berafiks
    Contoh :
    berbuat, terpikirkan, dll.
  • Kata Kerja Bereduplikasi
    Contoh :
    bangun-bangun, ingat-ingat, dll.
  • Kata Kerja Berproses Gabungan
    Contoh :
    bernyanyi-nyanyi, tersenyum-senyum, dll.
  • Kata Kerja Majemuk
    Contoh :
    cuci mata, basuh tangan, dll.

Terima kasih sudah membaca, supaya bermanfaat.
Sumber http://menofschool.blogspot.com

Wednesday, February 22, 2017

√ Rumus Dan Pola Kalimat Simple Present Tense

Contoh Kalimat Simple Present Tense – Bahasa Inggris merupakan bahasa resmi dunia. Sehingga kita juga perlu untuk mempelajarinya, bahkan pelajaran bahasa Inggris sendiri masuk dalam mata pelajaran yang di-UN-kan.


Nah, untuk struktur bahasanya sendiri, atau yang sering disebut grammar, mempunyai banyak perbedaan dengan bahasa kita, perbedaan tersebut terletak pada waktu kejadian, contohnya kejadian hari ini, kejadian kemarin, kejadian beberapa waktu lalu, kejadian yang sedang terjadi, kejadian yang akan terjadi dan sebagainya.


Nah, waktu-waktu tersebut dinamakan juga dengan tenses. Setidaknya ada 16 buah jenis tenses dalam bahsa Inggris. salah satunya yaitu simple present tense yang akan kita pelajari kali ini.


Biasanya memang, tenses jenis simple present tense merupakan pelajaran pertama dalam tenses yang diajarkan. Sehingga pemahaman mengenai tenses ini menjadi pemahaman dasar untuk berbicara dalam bahasa Inggris.


 Bahasa Inggris merupakan bahasa resmi dunia √ Rumus dan Contoh Kalimat Simple Present Tense
Contoh kalimat simple present tense

Kira-kira, apa rumus simple present tense, dan apa pola kalimatnya? Mari kita kupas tuntas tenses yang pertama ini. Kali ini JadiJuara akan membahas semua hal ihwal tenses ini.


Prolog Simple Present Tense


Simple present tense merupakan salah satu bentuk kalimat yang mana menyatakan suatu kebiasaan, fakta maupun kejadian yang terjadi sekarang. Biasanya bentuk kata kerja ini sering dipergunakan dalam Bahasa Inggris.


Simple Present Tense ini dibuat menurut pada verb-1 menyerupai halnya is,am dan are. Lantas apakah itu Verb-1? Verb-1 merupakan suatu bare infinitive yang mempunyai suplemen -s maupun –es. Sebagai pola saja wants,goes dan juga does.


Apabila anda masih merasa resah untuk memahami kalimat Simple present tense. Maka anda perlu mengetahui rumus dari kalimat tersebut. Dengan begitu anda pun juga akan cepat paham dengan kalimat simple present tense ini.


Rumus Simple Present Tense


Inilah rumus kalimat simple present tense yang harus anda ketahui:





































kalimatRumus Simple Present TenseContoh Simple Present Tense
positif

(+)
S + V-1

S +/- auxiliary (do/does) + bare infinitive
She likes dancing
S + be (am/is/are)The children are diligent
negatif

(-)
S + auxiliary (do/does) + not + bare infinitiveShe doesn’t like dancing
S + be(am/is/are) + notThe children aren’t diligent
interogatif

(?)
Do/Does + S + bare infinitiveDoes she like dancing
Be(am/is/are) + SAre the children diligent

 


Itulah tadi rumus dari kalimat Simple present tense yang harus anda ketahui. Dengan berpedoman pada rumus diatas tentu saja anda akan merasa cepat paham dengan kalimat simple present tense ini. Lantas apa sajakah bekerjsama ciri dari  pola kalimat simple present tense ini?


Contoh Kalimat Simple Present Tense


Sebenarnya biar kita cepat gampang dalam memahami kalimat ini, maka kita perlu tahu banyak sekali fungsi dari kalimat simple present tense ini. Ada beberapa fungsi yang dihadirkan oleh pola kalimat simple present tense ini. Di antaranya:


1. Menyatakan suatu kebiasaan


Kalimat simple present tense ini menyatakan suatu kebiasaan yang sering digunakan. Seperti halnya often, always, everyweek, everyday, etc. sebagai pola dari kalimat ini: “She sends much money to her parents in the village every month” (Dia mengirimkan banyak uang kepada orangtuanya di desa setiap bulan.)


2. Menyatakan sebuah fakta atau kebenaran


Salah satu fungsi dari pola kalimat simple present tense ini juga dipergunakan untuk menyatakan suatu kebenaran yang sedang terjadi. Sebagai pola saja : “Water boils at 100 degrees Celcius

(Air mendidih pada suhu 100 derajat celcius.)


3. Membuat simple statement yang bisa berlaku kapan saja


Tentu saja kalimat simple present tense ini juga berfungsi untuk menciptakan suatu pernyataan yang bisa berlaku kapan saja. Sebagai pola “she is so beautiful“.


4. Menyatakan perasaan, indera dan juga pikiran


Fungsi lain dari kalimat simple present tense ini nyatanya juga bisa membantu anda dalam menyatakan suatu perasaan anda, pikiran anda maupun indera penglihatan anda. “My brother owns a new house

(Saudaraku mempunyai rumah baru.)


5. Menyatakan rencana di masa depan dengan jangka waktu dekat


Simple present tense digunakan untuk membicarakan rencana atau aktivitas di masa depan namun mempunyai jangka waktu erat dengan sekarang. Umumnya membicarakan ihwal transportasi atau event. Verb yang biasa dipakai antara lain: arrive, come, leave.


Contoh kalimat present tense: “He arrives from Osaka at 01.00 pm


6. Memberikan suatu intruksi


Nyatanya fungsi dari kalimat simple present tense ini juga bisa membantu anda dalam menawarkan sebuah arahan maupun petunjuk kepada orang lain. Contoh: “You go straight ahead then turn left” (Kamu jalan lurus ke depan kemudian belok kiri ).


7. Di gunakan pada conditional sentence tipe 1


Simple present tense ini nyatanya hanya dipakai pada conditional sentence yang pertama.


Contoh: “I will go swimming if I have free time” (Saya akan pergi berenang jikalau ada waktu).


Contoh Kalimat Simple Present Tense Lain


Berikut ini kami sajikan dalam bentuk tabel 61 pola kalimat simple present tense biar gampang dipahami secara gamblang:


 Bahasa Inggris merupakan bahasa resmi dunia √ Rumus dan Contoh Kalimat Simple Present Tense
Contoh kalimat simple present tense

 Bahasa Inggris merupakan bahasa resmi dunia √ Rumus dan Contoh Kalimat Simple Present Tense
Contoh kalimat simple present tense

 Bahasa Inggris merupakan bahasa resmi dunia √ Rumus dan Contoh Kalimat Simple Present Tense
Contoh kalimat simple present tense

(+) We go to the cinema every Sunday.

(Kami pergi ke bioskop setiap Minggu.)

(-) We don’t go to the cinema every Sunday.

(Kami tidak pegi ke bioskop setiap Minggu.)

(?) Do we go to the cinema every Sunday?

(Apakah kami pergi ke bioskop setiap Minggu?)

Jawaban: Yes, we do / No, we don’t


(+) I hear the good news every Tuesday.

(Saya mendengar kabar baik setiap Selasa.)

(-) I don’t hear the good news every Tuesday.

(Saya tidak mendengar kabar baik setiap Selasa.)

(?) Do you hear the good news every Tuesday?

(Apakah kau mendengar kabar baik setiap Selasa?)

Jawaban: Yes, I do / No, I don’t


(+) Diana sends a letter once a month.

(Diana mengirin sebuah surat satu kali dalam sebulan.)

(-) Diana doesn’t send a letter once a month.

(Diana tidak mengirim surat sekali dalam sebulan.)

(?) Does Diana send a letter once a month?

(Apakah Diana mengirim sebuah surat sekali dalam sebulan?)

Jawaban: Yes, she does / No, she doesn’t


(+) We sleep in the bedroom every night.

(Kami tidur di kamar tidur setiap malam.)

(-) We don’t sleep in the bedroom every night.

(Kami tidak tidur di kamar tidur setiap malam.)

(?) Do we sleep in the bedroom every night?

(Apakah kami tidur di kamar tidur setiap malam?)

Jawaban: Yes, we do / No, we don’t


(+) Mother cooks rice everyday.

(Ibu memasak nasi setiap hari.)

(-) Mother doesn’t cook rice everyday.

(Ibu tidak memasak nasi setiap pagi.)

(?) Does mother cook rice everyday?

(Apakah ibu memasak nasi setiap hari?)

Jawaban: Yes, she does / No, she doesn’t


(+) She brushes her teeth every morning.

(Dia  menggosok gigi setiap pagi.)

(-) She doesn’t brush her teeth every morning.

(Dia tidak menggosok gigi setiap pagi.)

(?) Does she brush her teeth every morning?

(Apakah beliau menggosok gigi setiap pagi?)

Jawaban: Yes, she does / No, she doesn’t


(+) They swim in the swimming pool.

(Mereka berenang di bak renang.)

(-) They don’t swim in the swimming pool.

(Mereka tidak berenang di bak renang.)

(?) Do they swim in the swimming pool?

(Apakah mereka berenang di bak renang?)

Jawaban: Yes, they do / No, they don’t


(+) Students wear uniform to school.

(Murid-murid menggunakan seragam ke sekolah.)

(-) Students don’t wear uniform to school.

(Murid-murid tidak menggunakan seragam ke sekolah.)

(?) Do they wear uniform to school?

(Apakah mereka menggunakan seragam ke sekolah?)

Jawaban: Yes, they do / No, they don’t


(+) He wins the competition every year.

(Dia memenangkan perlombaan setiap tahun.)

(-) He doesn’t win the competition every year.

(Dia tidak memenangkan perlombaan setiap tahun.)

(?) Does he win the competition every year?

(Apakah beliau memenangkan perlombaan setiap tahun?)

Jawaban: Yes, he does / No, he doesn’t


(+) Tina plays tennis every week.

(Tina bermain tenis setiap minggu.)

(-) Tina doesn’t play tennis every week.

(Tina tidak bermain tenis setiap minggu.)

(?) Does Tina play tennis every week?

(Apakah Tina bermain tenis setiap minggu?)

Jawaban: Yes, she does / No, she doesn’t


(+) Mr.Bara enjoys the holiday in Bali every year.

(Pak Bara menikmati liburan di Bali setiap tahun.)

(-) Mr. Bara doesn’t enjoy the holiday in Bali every year.

(Pak Bara tidak menikmati liburan di Bali setiap tahun.)

(?) Does Mr.Bara enjoy the holiday in Bali every year?

(Apakah Pak Bara menikmati liburan di Bali setiap tahun?)

Jawaban: Yes, he does / No, he doesn’t


(+) Mrs.Yuli drives her car to school everyday.

(Ibu Yuli mengendarai mobilnya ke sekolah setiap hari.)

(-) Mrs. Yuli doesn’t drive her car to school everyday.

(Ibu Yuli tidak mengendarai mobilnya ke sekolah setiap hari.)

(?) Does Mrs.Yuli drive her car to school everyday?

(Apakah Ibu Yuli mengendarai mobilnya ke sekolah setiap hari?)

Jawaban: Yes, he does / No, he doesn’t


(+) They borrow the books from library.

(Mereka meminjam buku dari perpustakaan.)

(-) They don’t borrow the books from library.

(Mereka tidak meminjam buku dari perpustakaan.)

(?) Do they borrow the books from library?

(Apakah mereka meminjam buku dari perpustakaan?)

Jawaban: Yes, They do / No, they don’t


(+) Sandi plays piano for two hours.

(Sandi bermain piano selama dua jam.)

(-) Sandi doesn’t play piano for two hours.

(Sandi tidak bermain piano selama dua jam.)

(?) Does Sandi play piano for two hours?

(Apakah Sandi bermain piano selama dua jam?)

Jawaban: Yes, he does / No, he doesn’t


(+) I take an English Course three times a week.

(Saya mengikuti kursus bahasa Inggris tiga kali dalam seminggu.)

(-) I don’t take an English Course three times a week.

(Saya tidak mengikuti Kursus Bahasa Inggris tiga kali dalam seminggu.)

(?) Do you take an English Course three times a week?

(Apakah kau mengikuti Kursus Bahasa Inggris

tiga kali dalam seminggu?)

Jawaban: Yes, I do / No, I don’t


(+) Shinta goes to school on foot every morning.

(Shinta pergi ke sekolah berjalan kaki setiap pagi.)

(-) Shinta doesn’t go to school on foot every morning.

(Shinta tidak pergi ke sekolah berjalan kaki setiap pagi.)

(?) Does Shinta go to school on foot every morning?

(Apakah Shinta pergi ke sekolah berjalan kaki setiap pagi?)

Jawaban: Yes, she does / No, she doesn’t


(+) I spend my holiday in the village every weekend.

(Saya menghabiskan liburan di desa setiap final pekan.)

(-) I don’t spend my holiday in the village every weekend.

(Saya tidak menghabiskan liburan di desa setiap final pekan.)

(?) Do you spend your holiday in the village every weekend?

(Apakah kau menghabiskan liburan di desa setiap final pekan?)

Jawaban : Yes, I do / No, I don’t


(+) They walk to the market.

(Mereka berjalan ke pasar.)

(-) They don’t walk to the market.

(Mereka tidak berjalan ke pasar.)

(?) Do they walk to the market?

(Apakah mereka berjalan ke pasar?)

Jawaban: Yes, they do / No, they don’t


(+) She dances Bali  dance every month.

(Dia menari tarian Bali setiap bulan.

(-) She doesn’t dance Bali dance every month.

(Dia tidak menari tarian Bali setiap bulan.)

(?) Does she dance Bali dance every month?

(Apakah beliau menari tarian Bali setiap bulan?)

Jawaban: Yes, she does / No, she doesn’t


Jack always busy every morning.

(Jack selalu sibuk setiap pagi.)

We often listen to the radio every night.

(Kami sering mendengarkan radio setiap malam.)

We usually go to school by bicycle.

(Kami biasanya pergi ke sekolah naik sepeda.)

The sun rises in the east.

(Matahari terbit dari timur.)

The sun sets from the west.

(Matahari terbenam dari sebelah barat.

The earth revolves around the sun.

(Bumi berputar mengelilingi matahari.)

It is very cold in winter.

(Sangat hambar pada ekspresi dominan dingin.)

The moon revolves around the earth and in a month.

(Bulan mengelilingi bumi dalam waktu satu bulan.)

Children need love and affection.

(Anak-anak membutuhkan cinta dan kasih sayang.)

The baby often cries at night.

(Bayi kadang kala menangis pada malam hari.)

never come late to school.

(Saya tidak pernah tiba terlambat ke sekolah.)

sometimes get up at seven o’clock in the morning.

(Saya kadang kala bangkit jam 7 pagi.)

We seldom write letters to our friends.

(Kami jarang menulis surat kepada teman-teman kami.)

The restaurant opens at 9 o’clock in the morning.

(Rumah makan buka pada jam 9 pagi.)

Rojak falls in love with Julaeha.

(Rojak jatuh cinta pada Julaeha.)


Bagaimana? Anda sudah memahami tenses simple present tense sekarang? Ternyata bahasa Inggris itu tidak sulit ya. Bahkan sangat mudah, kuncinya hanya rajin menghafal kosakata. Semakin banyak kita menghafal kosakata, maka kita berbicara dalam bahasa Inggris lebih banyak lagi.


Demikianlah pembahasan kita mengenai Contoh kalimat simple present tense yang jumlahnya cukup banyak di atas. Semoga bermanfaat untuk anda semua ya. Jangan lupa juga untuk membagikan artikel ini kepada orang lain ya biar semakin banyak lagi orang yang mengetahui rumus dan pola kalimat simple present tense. Baca juga:



Sumber http://jadijuara.com