Bahasa Asing atau juga bisa disebut dalam istilah Lingustik sebagai Bahasa Kedua sesudah Bahasa Ibu dan Bahasa Pertama (Bahasa Nasional). Bahasa Asing kini ini sudah saling bersaing dan berkembang ke wilayah-wilayah lain, sehingga bahasa abnormal yang umum dipergunakan oleh orang di seluruh dunia menjadi alat atau media berkomunikasi antar dunia.
Sumber Foto : http://howto.wired.com/wiki/Learn_a_New_Language_Fast
Berikut beberapa bahasa abnormal yang telah menjadi bahasa internasional :
Bahasa Inggris
Bahasa Arab
Bahasa Prancis
Bahasa Jepang
Bahasa Cina
Bahasa Itali
Bahasa Jerman
Penglobalisasian bahasa menjadi bahasa international merupakan salah satu dampak dari mobilitas warga di seluruh dunia menyerupai dari kepariwisataan, bisnis, kerja-sama international dan lain-lain. Mobilitas menyerupai yang disebutkan mengakibatkan sebuah kebutuhan orang untuk berguru dan mengembangkan bahasa selain bahasa ibu dan bahasa nasionalnya.
Terlebih lagi kemajuan teknologi kini ini yang juga memakai bahasa-bahasa internasional menyerupai pada jaringan internet, perangkat-perangkat komputer atau petunjuk penggunaan perangkat teknologi. Hal ini menutut para pengguna untuk bisa minimal memahami bahasa abnormal secara pasif.
Untuk menyebarkan kemampuan berbahasa asing, juga diharapkan dasar bisa berbahasa pertama. Kecepatan pemahaman dan penggunaan bahasa abnormal (kedua) akan didukung oleh kemampuan dasar berbahasa pertama disamping pengetahuan-pengetahuan bidang lainnya.
Berikut beberapa cara untuk mengembangkan kemampuan berbahasa abnormal :
Membentuk Mental BELAJAR pada diri. Ketika kita berkeinginan untuk bisa berbahasa abnormal diharapkan metal BELAJAR. Dengan kata lain kita siap untuk berhadapan dengan resiko malu, salah dan tidak sanggup mengerti. Semangat kita untuk berguru perlu ditumbuhkan semoga resiko tersebut yang dipengaruhi oleh faktor usia, faktor keterbatasan alat, keterbatasan warta atau keterbatasan sarana yang mendukung bisa diatasi. Sebagian besar dari kita pada usia melewati batas usia remaja berhadapan dengan malu belajar.
Tanamkan Rutinitas penggunaan bahasa asing. Bahasa merupakan keahlian yang penguasaannya akan cepat dan gampang dikuasai apabila dipraktekan, diperlukan dan dibiasakan. Seperti keahlian di bidang lainnya yang juga penguasaannya dari seringnya latihan, bahasa akan sanggup dikuasai jika kita sering dan terarah dalam penggunaannya. Seperti sebuah istilah abnormal "Practice make Perfect" yang maksudnya latihan mengakibatkan kita tepat (terlatih).
Hidari Kekhawatiran yang berlebihan. Setiap orang termasuk mungkin kita pernah merasa khawatir, was-was, ragu-ragu apakah kita bisa atau tidak. Hal ini yakni wajah terlebih bagi orang-orang pemikir. Akan tetapi hal-hal yang belum terjadi tidak mesti kita lebih-lebihkan kekhawatirannya. "No Body Know, After He/She Try It". Tidak ada seorangpun yang mengetahui pastinya yang akan terjadi dikemudian waktu sebelum ia mencobanya.
Senangi dan Buatlah Senang. Faktor yang juga sangat penting dalam berbahasa untuk mempertahankan semangat berguru bahasa abnormal yakni perasaan senang. Kita yang menyenangi akan terasa lebih gampang dan mengurangi tekanan mentalitas belajar. Karena senangnya seseorang akan suatu hal menciptakan ia bersedia dan siap untuk berisiko, walaupun apapun resiko tersebut tidaklah ia harapkan.
Carilah Sudut Ketertarikan. Dari setiap hal tentu ada yang tidak disenangi, tidak menarik, membosankan, atau rutinitas yang jemu. Cobalah cari sudut lain dari bahasa yang lebih kita senangi atau menarik untuk dipelajari. Cara menyerupai ini akan membantu mengurangi kebosanan kita sewaktu berguru bahasa terlebih bahasa yang dipelajari terasa susah. Misalnya dikala berguru Bahasa Inggris, kita merasa kurang suka dengan bahan grammar, syntax, phonetic atau yang lainnya. Di sisi lain lain kita suka membaca mengenai hal yang berkaitan dengan komputer. Ambilah ketertarikan dalam bidang komputer untuk berguru bahasa Inggris tersebut menyerupai membaca artikel-artikel perihal komputer, majalah komputer, teknologi terbaru dan lain-lainnya. Secara tidak eksklusif sudut yang menarik tersebut membantu mengatasi kebosanan kita berguru Bahasa Inggris. Mungkin saja Bahasa Inggrisnya kurang dimengerti, namun ketertarikan terhadap bidang yang lain menjadi jembatan mempelajarinya.
Banyak dari kita ingin sekali menguasai bahasa asing dengan cepat, namun hanya sebagian orang saja yang mempunyai teknik, cara, seni administrasi dan contoh pikir yang sesuai dengan cara belajarnya masing-masing. Banyak pula lembaga, tempat, wahana, pembinaan guna meningkatkan dan mempercepat mencar ilmu bahasa. Namun tidak semuanya bisa menjadi efektif sesuai dengan kemampuan dan daya setiap orang sampai tidak begitu menimbulkan hasil yang memuaskan.
Berikut beberapa hal yang saya dapatkan dari sebuah sumber guna meningkatkan kecepatan pemahaman dan pengembangan bahasa asing.
Jangan Menjadi Orang Tertinggal
Mulailah dengan mendengarkan kepada pembicara yang mempunyai latar belakang bahasa sama dengan kita. Dengan cara itu kata-kata akan berbeda, tetapi tidak begitu berbeda. Walupun begitu, otak kita akan memproses bunyi-bunyi yang menyerupai lebih gampang membiarkan kita terfokus.
Jangan Tertekan
Ketika kita memulai bekerja pada aksen, jangan khawatir terlalu banyak di bab pendahuluan mengenai perputaran rrrrrrr atau terpaku pengucapan dari Eyjafjallajökull. Jika kita merupakan orang yang lebih bau tanah dari seorang remaja, indera pendengaran kita tidak sanggup menangkap semua terjemahan.
Perlahan
Setelah kita merasa nyaman dengan aksen tersebut dan sanggup mendengar perbedaan antara pengucapan-pengucapan, mulailah menggabungkan bunyi-bunyi yang tepat. Jangan panik mengenai karakter yang asing dan semua kosa katanya.
Lebih Baik Terdengar Lucu daripada Menjadi Bodoh
Banyak orang seringkali menyerupai berdiam di daerah nyamannya mereka, saat hal itu tiba untuk berbicara sebuah bahasa baru. mungkin beberapa dari kita seberapa takutnya ditertawakan, dengan aksen kita yang lucu. Tetapi kalau kita benar-benar mencobanya dengan sungguh-sungguh, hanya orang-orang terbelakang yang tidak bisa menghargai jerih payah usaha. Simpan saja dipikiran bahwa yang mentertawakan kepada kita mungkin saja hanya bisa berbicara dalam satu bahasa kurang dari kita.
Dalami, Pelajari Budaya yang Datang dengan Bahasa
Kata-kata dan ungkapan-ungkapan sering berkaitan kepada kenyataan lokal, kebiasaan dan budaya-budaya. Jika kita mencoba untuk menghubungkan kata-kata dengan maksud tersebut "dalam kehidupan nyata", kita akan tidak hanya menjadi bisa untuk mengingat hal-hal tersebut dengan mudah, kita akan mampu untuk menggunakannya di dalam atau di luar dari konteksnya, dan bahkan lebih baik. Kita akan lebih baik menjadi bisa untuk untuk mengetahui kata-kata lain yang tidak dimengerti, seputar kata-kata yang kau lakukan. Semua bahasa merupakan jendela-jendela yang terbuka kepada bab budaya dan mereka yaitu kesempatan yang luar biasa untuk mencar ilmu cara gres dalam pandangan hidup dan idea-ide baru.
Jangan Makara Orang Tertinggal, Tetapi Perhatikan dan Dengarkanlah!
Mulailah menonton siaran televisi atau film-film dalam bahasa yang ingin kita pelajari, dengan terjemahannya. Dengan cara tersebut kita dengan cara bertahap sanggup menyesuaikan indera pendengaran dan pendengaran kita bagaimana pembicara orisinil dalam situasi sesungguhnya. Akhirnya kita akan sanggup mulai mengenali contoh kalimat dan kata-kata individu.
Kata merupakan suatu unit dari bahasa yang memiliki makna (arti) dan terdiri dari satu atau lebihmorfem. Umumnya kata terdiri dari satu akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Gabungan kata-kata sanggup membentuk frasa, klausa, atau kalimat.
Jenis Kata Sumber Ilutrasi : aciknadzirah.blogspot.com/search?q=22/creating-words-and-redefining-words-hidden-power-of-words-series-5/
Dalam keseharian berbahasa Indonesia mulut maupun tulisan, kita biasa memakai berbagai jenis / macam kata. Akan tetapi, adakala kita kurang mengerti posisi dari kata tersebut masuk ke dalam jenis apa dan bagaimana seharusnya dipergunakan secara baik dan benar (baku). Untuk menghindari atau mengurangi kesalahan kita berbahasa Indonesia yang benar itulah disini saya akan menyebarkan isu mengenai jenis kata dalam Bahasa Indonesia.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia terkhusus dalam tata bahasa baku bahasa Indonesia, jenis kata dibagi menjadi 7 jenis, antara lain yaitu :
Nomina (Kata Benda). Kata yang memperlihatkan kepada nama orang, tempat, semua benda atau segala yang dibendakan.
Verba (Kata Kerja). Kata yang menyatakan suatu tindakan atau pengertian dinamis, contohnya minum, beri.
Verba Transitif. Kata kerja yang membutuhkan objek (O). Kata kerja transitif sanggup diubah menjadi bentuk pasif. (membunuh),
Verba Kerja Intransitif. Kata kerja yang tidak membutuhkan objek (O). Sehingga kalimat yang mengandung kata kerja intransitif tidak sanggup dipasifkan. (meninggal),
Adjektiva (Kata Sifat). Kata yang menjelaskan kata benda Contoh :
Manis, Baik, Buruk, Halus, Bagus
Adverbia (Kata Keterangan). Kata yang menawarkan keterangan pada kata yang bukan kata benda. Contoh :
sangat, agak
Pronomina (Kata Ganti). Kata pengganti kata benda.
Orang Pertama Contoh :
Aku, Saya, Kita, Kami
Orang Kedua Contoh :
Kamu, Anda, Kalian
Orang Ketiga Contoh :
Dia, Mereka
Kata Ganti Kepunyaan Contoh :
-nya, -mu, -ku
Kata Ganti Penunjuk Contoh :
ini, itu
Numeralia (kata bilangan). Kata yang menyatakan jumlah benda atau hal atau memperlihatkan urutannya dalam suatu deretan.
Angka kardinal Contoh :
duabelas
Angkaordinal Contoh :
keduabelas
Kata Tugas yakni jenis kata di luar kata-kata di atas yang menurut peranannya sanggup dibagi menjadi lima subkelompok:
Preposisi (kata depan) Contoh :
dari
Konjungsi (kata sambung)
Konjungsi berkoordinasi Contoh :
dan
Konjungsi subordinat
Contoh :
karena
Artikula (kata sandang) Contoh:
sang, si
Interjeksi (kata seru) Contoh:
wow, wah
Partikel
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kata
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1997
http://kbbi.web.id/
Terima kasih sudah membaca, biar bermanfaat Sumber http://menofschool.blogspot.com
Kata ganti yang merupakan jenis kata yang dipergunakan sebagai sapaan pengganti kepada orang atau benda. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kata ganti disebut juga dengan istilah Pronomina yang dipergunakan pada bahasa tulis maupun bahasa lisan. Kata ganti ini digunakan untuk mengacu ke kata benda (nomina)lain atau untuk menggantikan kata benda (nomina) lain. Misalnya, nomina guru dapat diacu dengan pronomina dia atau ia.
Kata Ganti Sumber Ilustrasi : http://www.etcpb.com/love-happy-valentines-day-2015-hd-wallpapers/
Ciri-Ciri Kata Ganti
Pronomina menduduki posisi fungsi subjek dan objek. Bahkan kadang pada kalimat tertentu menduduki fungsi predikat.
Acuannya sanggup berpindah-pindah bergantung pada siapa yang menjadi pembicara, siapa yang menjadi pembaca, atau siapa yang dibicarakan.
Jenis Penggolongan Kata Ganti
Berikut yakni salah satu cara penggolongan pronomina.
Kata ganti orang (pronomina persona). Kata ganti orang terbagi menjadi tiga dan ada yang besifat bersifat tunggal (single) maupun jamak (plural). Kata ganti orang ini hanya digunakan untuk mengganti nama orang atau hal-hal lain yang dipersonifikasikan. Perkecualian yakni "ia", yang dalam kalangan terbatas sering digunakan untuk menggantikan nomina tak bernyawa. Pronomina juga sanggup dibedakan dari sapaan, menyerupai Saudara, Bapak, Ibu, Tuan, Nyonya, Yang Mulia, dan sebagainya. Sebagian dari mereka termasuk nomina.
Kata ganti pemilik. Kata ganti pemilik yaitu kata ganti yang digunakan untuk menunjukan kepada kepemilikan. kata ganti ini merupakan kata ganti selain nomina orang. Misalnya -ku, -mu, -nya.
Kata ganti penanya. Kata ganti yang berfungsi menanyakan benda, waktu, tempat, keadaan, atau jumlah,dsb. Misalnya apa, kapan, mengapa, siapa, bagaimana, berapa, di mana, ke mana.
Kata ganti petunjuk. Kata ganti penunjuk merupakan kata ganti yang mengatakan kepada sesuatu hal. Contoh kata gantinya yakni ini dan itu.
Kata ganti penghubung. Misalnya yang.
Kata ganti tak tentu. Misalnya barang siapa.
Pembagian pronomina dalam bahasa Indonesia didasarkan dari hubungannya dengan nomina dan jelas tidaknya referennya.
Dilihat dari kekerabatan dengan nomina :
1. Pronomina intratekstual
Pronomina intratekstual adalah menggantikan nomina yang terdapat dalam wacana.
Contoh :
Bang Tigor sopir keluarga kami. Daerah asalnya Medan
Mang Miing penjaga kebun ayah. Rumahnya tidak jauh dari kebun itu
Dengan gayanya yang lemah lembut, Sutari membujuk anak itu.
Dengan tutur katanya yang sopan, Kak Sita menyambut tamu yang datang.
2. Pronomina ekstratekstual
Pronomina ekstratekstual adalah menggantikan nomina yang terdapat di luar wacana.
Contoh :
Itu yang kubaca.
Kamu yang memetiknya.
Engkau jangan tidur.
Dilihat dari terang tidaknya referennya :
Pronomina Takrif yakni pronomina yang menggantikan nomina yang referennya jelas.
Pronomina Tak Takrif yakni pronomina yang tidak menunjuk pada orang atau benda tertentu.
Yang termasuk pronomina takrif yakni pronomina persona. Pronomina persona yakni pronomina yang digunakan untuk mengacu ke orang.
Pronomina persona terdiri atas:
Persona Pertama Yang termasuk dalam persona pertama adalah, saya. aku, dan daku.
Persona Kedua memiliki bentuk tunggal dan jamak. Yang termasuk kedalam persona kedua tunggal yakni engkau, kamu, anda, dikau, kau-, dan -mu. Yang termasuk persona kedua jamak adalah kalian dan persona kedua ditambah sekalian.
Persona Ketiga ada dua macam, yaitu persona ketiga tunggal dan persona ketiga jamak. Yang termasuk persona ketiga tunggal yakni ia, dia, -nya, beliau. Yang termasuk persona ketiga jamak yakni mereka. persona mereka hanya digunakan untuk insan saja.
Untuk lebih jelasnya kita sanggup melihat tabel Kata ganti berikut ini :
Kamu Kalian Kamu / Anda Semua Kamu / Anda Sekalian
Ia / Dia Dia
Mereka Mereka Semua
Penerapan Kata Ganti pada Kalimat
Kata Ganti "Aku" dan "Saya"
Kata Ganti "Aku" dipergunakan pada orang pertama dalam bahasa ekspresi ataupun bahasa tulisan. Begitu juga dengan kata ganti "Saya". Kedua bentuk kata ganti tersebut menerangkan kepada sisi tokoh utama orang yang berbicara (dalam goresan pena atau lisan). Perbedaan penggunaanya yakni kata "Aku" biasa dipergunakan dalam bahasa non formal (kehidupan sosial keseharianan, pertemanan, dan lain-lain) sedangkan kata "Saya" biasa dipergunakan dalam bahasa formal (sambutan, surat lamaran, surat perkantoran, dan lain-lain).
Contoh :
Aku seorang pelajar. (sebagai subjek kalimat)
Bapak guru meminta kuke ruangan kantor. (sebagai objek kalimat)
Saya seorang pelajar. (sebagai subjek kalimat)
Ada yang menunggu sayasetelah program ini selesai. (sebagai objek kalimat)
Akuakan berangkat ke sekolah sekarang. (sebagai subjek kalimat)
Sayaakan berangkat ke sekolah sekarang. (sebagai subjek kalimat)
Kata Ganti "Kamu", "Engkau" dan "Anda"
Kata ganti "Kamu", "Engkau" begitu juga "Anda" merupakan kata ganti untuk orang kedua tunggal yang dipergunakan sebagai pengganti kepada satu tokoh lawan bicara (dalam goresan pena atau lisan).Terkhusus kata "engkau" lebih umumnya dipergunakan dalam bahasa sastra.
Contoh :
Kamu punya buku pelajaran baru. (sebagai subjek kalimat)
Dewi meminjamkan kepada kamu kunci kamarnya.(sebagai objek kalimat)
Andaadalah pimpinan yang baik. (sebagai subjek kalimat)
Jabatan kepala sekolah akan diserahkan secara resmi kepadaanda besok.(sebagai objek kalimat)
Kata Ganti "Kalian", "kamu sekalian" dan "Anda Sekalian"
Kata ganti "Kalian", "Kamu Sekalian" begitu juga "Anda Sekalian" merupakan kata ganti kepada orang kedua jamak atau banyak yang dipergunakan sebagai pengganti kepada lebih dari satu tokoh lawan bicara (dalam goresan pena atau lisan).
Contoh :
Kalian adalah siswa-siwi yang cerdas.
Kamu Sekalianmerupakan bab yang penting dalam kemajuan sekolah.
Anda Sekalian sedang dinantikan di ruangan kepala sekolah.
Kata Ganti "Kami" dan "Kita"
Kata ganti "Kami" dan "Kita" merupakan kata ganti untuk orang pertama jamak yang dipergunakan sebagai pengganti kepada orang yang sedang berbicara (dalam goresan pena atau lisan). Kata "Kami" melibatkan beberapa orang selain tokoh lawan bicara (eksklusif), sedangkan kata "Kita" melibatkan beberapa orang termasuk lawan bicara (insklusif).
Contoh :
Kami akan memajukan pendidikan di sekolah ini dengan kerja keras.
Sebelum kita bertindak, perlu dipikirkan lebih matang untung ruginya.
Kata Ganti "Dia" dan "Beliau"
Kata ganti "Dia" begitu juga "Beliau" merupakan kata ganti yang dipergunakan untuk orang ketiga tunggal dan dipergunakan sebagai pengganti kepada tokoh di luar pembicaraan (dalam goresan pena atau lisan). Penggunaan kata "Dia" lebih umum digunakan dalam kehidupan non formal, antar sesama usia atau kepada yang lebih muda. Sedangkan kata ganti "Beliau" umumnya dipergunakan untuk menggantikan pihak yang lebih dihormati, renta atau pada kondisi formal atau resmi.
Contoh :
Dia suka mencar ilmu sendirian di kelas.
Beliau yakni sedang mengadakan rapat dengan para guru.
Kata Ganti "Mereka"
Kata ganti "Mereka" merupakan kata ganti untuk orang ketiga jamak dan dipergunakan sebagai pengganti kepada satu tokoh diluar pembicaraan (dalam goresan pena atau lisan).
Contoh :
Mereka akan tiba sore ini di bandara. (sebagai subjek kalimat)
Kata ganti sanggup dipergunakan untuk orang menyerupai teladan diatas atau kepada selain insan yaitu sesuatu yang dibendakan.
Kata Benda disebut juga dengan istilah Nomina dalam ilmu kebahasaan. Kata Benda merupakan jenis kata yang dipergunakan untuk menujukkan kepada nama orang, nama benda atau sesuatu yang dibendakan baik yang bersifat nyata ataupun abstrak. Sebagian besar kosa kata dalam bahasa-bahasa didominasi jumlahnya oleh kata benda selain itu kata kerja, kata sifat, kata ganti, kata keterangan, kata sambung dan lain-lain.
Dalam sebuah kalimat, kata benda sanggup menduduki posisi sebagai subjek dan sanggup pula menduduki posisi objek. Jika kata benda berlaku sebagai sesuatu yang diterangkan maka posisinya sebagai objek kalimat. Sebaliknya apabila kata benda menjadi yang menandakan akan sesuatu maka posisinya berada sebagai subjek kalimat.
Jenis dan Penggunaan Kata Benda
Jenis kata ini sanggup dikelompokkan menjadi :
Nomina Abstrak. Yaitu kata benda yang tidak sanggup digambarkan atau dideskripsikan dengan pancaindera. Contohnya, kemerdekaan, kebebasan, kebahagiaan, tindakan, dan lain-lain.
Nomina Konkret.Yaitu kata benda yang benda dan bentuknya dapat digambarkan atau dideskripsikan dengan pancaindera. Contohnya buku, pensil, sekolah dan lain-lain.
Nomina Kolektif. Yaitu kata benda yang mengandung arti kumpulan, koleksi, atau jumlah yang majemuk. Contohnya sekelompok manusia, hadirin, majelis, semua, dan lain-lain
Nomina Khusus. Yaitu kata benda yang mengenai nama tertentu atau yang mewakili suatu entitas tertentu Ciri dari kata benda ini ialah diawali dengan abjad kapital, ibarat nama orang (Budi, Dewi, Rudi, Desi, dll), nama negara (Indonesia, Malaysia, Rusia, Belanda, dll), nama tempat(Borobudur, Lok Baintan, Barabai, Batu Mandi, dll), nama perusahaan(Garuda, Metro TV, Uniliver, Adobe, Google) dan sebagainya. Kata benda khusus disebut juga kata benda Nama Diri (Proper Noun).
Nomina Umum. Yaitu kata benda yang sangat umum, ibarat sepak bola, pelajar, murid, desa, dan lain-lain. Kata benda umum disebut juga dengan kata benda Nama Jenis (common noun) merupakan menjelaskan suatu kelas entitas (misalnya kota atau orang).
Nama Orang
Nama Tempat
Nama Barang
Nama Makhluk Hidup (Binatang atau Tumbuhan)
Nomina Penjumlahan. nomina ini terbagi menjadi dua bagian, nomina terhitung (buku, sepeda, kamus, lemari dan lain-lain) dan nomina tak terhitung (tepung, pasir, gula, garam dan lain-lain)
Dari segi strukturnya dan cara terbentuknya morfologi, kata benda sanggup dibagi menjadi :
Nomina Akar. Nomina akar terdiri dari satu morfem akar, yang bersuku satu,dua, atau banyak.
Nomina Sederhana
Nomina Bukan Turunan
Nomina Turunan Berimbuhan. Sedangkan nomina turunan berimbuhan yang terdiri dari morfm akar dan afiks derivatif. Contohnya nomina orang yang melaksanakan pekerjaan atau tindakan dan alat untuk melaksanakan pekerjaan, morfem sanggup dibuat sebgai berikut : pe- + kerja = pekerja (pekerjaan), pem- + pukul = pemukul (melakukan pekerjaan).
Nomina Turunan Berulang
Nomina Majemuk dan Gabungan. Nomina pada tingkat paling atas ialah nomina beragam bermakna benda dan nomina bermaknakan benda. Contohnya : ibu + kota = ibu kota, dan tukang + jahit = tukang jahit.
Kata Kerja disebut juga dengan istilah verba merupakan jenis kata yang menyatakan makna perbuatan, pekerjaan, tindakan, proses, atau keadaan. Kata kerja merupakan salah satu kata yang paling banyak mendominasi dalam bahasa selain kata benda.
Penggunaan Kata
Ciri-Ciri Kata Kerja :
Biasanya bukan kata pertama dalam suatu kalimat.
Dapat didahului oleh kata-kata, menyerupai : akan, hendak, sedang, sudah, hampir. Contoh Kata :
akan pulang, hendak makan, sedang bekerja, sudah berangkat, hampir jatuh.
Tidak sanggup didahului oleh awalan ter yang berarti paling
berkeras hati, bermain api, memeras keringat, dsb.
Jenis Kata Kerja :
Berdasarkan objeknya, kata kerja dibagi menjadi Kata Kerja Transitif dan Kata Kerja Intransitif.
Kata Kerja Transitif Verba (Kata Kerja) Transitif adalah kata kerja yang membutuhkan objek (O). Kata kerja transitif sanggup diubah menjadi bentuk pasif.
Berikut di bawah ini ialah pola kata kerja
Berakhiran “me-” Contoh Kata : membawa, menolong
Adik membawa roti. Kakak menolong ibu.
“memper-“ Contoh Kata : Memperbesar
Bupati akan memperbesar taman kota.
“memper-kan” Contoh Kata : Mempersoalkan
Roni bahagia mempersoalkan sebuah masalah.
“me-i” Contoh Kata : Mengurangi
Pemerintah mengurangi pasokan BBM bersubsidi.
“memper-i” Contoh Kata : memperbaiki
Kakak memperbaiki kursi.
“me-kan” Contoh Kata : Mengerjakan
Toni mengerjakan tugas.
Kata Kerja Intransitif Verba (Kata Kerja) Intransitif ialah kata kerja yang tidak membutuhkan objek (O). Sehingga kalimat yang mengandung kata kerja intransitif tidak sanggup dipasifkan.
Berupa Kata Kerja Dasar Contoh Kata : tenggelam
Kapal itu tenggelam.
Imbuhan “ber-“ Contoh Kata : Berpakaian
Ani berpakaian dengan rapi.
Imbuhan “ber-kan”, Contoh Kata : Berdasarkan
Pilihan aku berdasarkan hati nurani.
Imbuhan “ ter-“, Contoh Kata : Tersenyum
Tono sedang tersenyum.
Imbuhan “ke-an”, Contoh Kata : Kelaparan
Musim kemarau mengakibatkan banyak orang kelaparan.
Pembentukan Kata Kerja
Di dalam Bahasa Indonesia ada dua dasar dalam pembentukan kata kerja, yaitu bentuk dasar yang tanpa afiks tetapi telah mandiri alasannya ialah sudah mempunyai makna dan bentuk dasar yang berafiks atau turunan. dari bentuk verba ini sanggup dibedakan menjadi :
Kata Kerja Dasar Bebas. Kata Kerja yang mengalami perubahan morfemdasar bebas, misalnya: duduk, makan, mandi, minum, dll.
Kata Kerja Turunan. Kata Kerja yang telah mengalami afiksasi, reduplikasi, gabungan proses atau berupa paduan leksem.
Beberapa bentuk Kata Kerja turunan :
Kata Kerja Berafiks Contoh :
berbuat, terpikirkan, dll.
Kata Kerja Bereduplikasi Contoh :
bangun-bangun, ingat-ingat, dll.
Kata Kerja Berproses Gabungan Contoh :
bernyanyi-nyanyi, tersenyum-senyum, dll.
Kata Kerja Majemuk Contoh :
cuci mata, basuh tangan, dll.
Terima kasih sudah membaca, supaya bermanfaat. Sumber http://menofschool.blogspot.com
Contoh Kalimat Simple Present Tense – Bahasa Inggris merupakan bahasa resmi dunia. Sehingga kita juga perlu untuk mempelajarinya, bahkan pelajaran bahasa Inggris sendiri masuk dalam mata pelajaran yang di-UN-kan.
Nah, untuk struktur bahasanya sendiri, atau yang sering disebut grammar, mempunyai banyak perbedaan dengan bahasa kita, perbedaan tersebut terletak pada waktu kejadian, contohnya kejadian hari ini, kejadian kemarin, kejadian beberapa waktu lalu, kejadian yang sedang terjadi, kejadian yang akan terjadi dan sebagainya.
Nah, waktu-waktu tersebut dinamakan juga dengan tenses. Setidaknya ada 16 buah jenis tenses dalam bahsa Inggris. salah satunya yaitu simple present tense yang akan kita pelajari kali ini.
Biasanya memang, tenses jenis simple present tense merupakan pelajaran pertama dalam tenses yang diajarkan. Sehingga pemahaman mengenai tenses ini menjadi pemahaman dasar untuk berbicara dalam bahasa Inggris.
Contoh kalimat simple present tense
Kira-kira, apa rumus simple present tense, dan apa pola kalimatnya? Mari kita kupas tuntas tenses yang pertama ini. Kali ini JadiJuara akan membahas semua hal ihwal tenses ini.
Prolog Simple Present Tense
Simple present tense merupakan salah satu bentuk kalimat yang mana menyatakan suatu kebiasaan, fakta maupun kejadian yang terjadi sekarang. Biasanya bentuk kata kerja ini sering dipergunakan dalam Bahasa Inggris.
Simple Present Tense ini dibuat menurut pada verb-1 menyerupai halnya is,am dan are. Lantas apakah itu Verb-1? Verb-1 merupakan suatu bare infinitive yang mempunyai suplemen -s maupun –es. Sebagai pola saja wants,goes dan juga does.
Apabila anda masih merasa resah untuk memahami kalimat Simple present tense. Maka anda perlu mengetahui rumus dari kalimat tersebut. Dengan begitu anda pun juga akan cepat paham dengan kalimat simple present tense ini.
Rumus Simple Present Tense
Inilah rumus kalimat simple present tense yang harus anda ketahui:
kalimat
Rumus Simple Present Tense
Contoh Simple Present Tense
positif
(+)
S + V-1
S +/- auxiliary (do/does) + bare infinitive
She likes dancing
S + be (am/is/are)
The children are diligent
negatif
(-)
S + auxiliary (do/does) + not + bare infinitive
She doesn’t like dancing
S + be(am/is/are) + not
The children aren’t diligent
interogatif
(?)
Do/Does + S + bare infinitive
Does she like dancing
Be(am/is/are) + S
Are the children diligent
Itulah tadi rumus dari kalimat Simple present tense yang harus anda ketahui. Dengan berpedoman pada rumus diatas tentu saja anda akan merasa cepat paham dengan kalimat simple present tense ini. Lantas apa sajakah bekerjsama ciri dari pola kalimat simple present tense ini?
Contoh Kalimat Simple Present Tense
Sebenarnya biar kita cepat gampang dalam memahami kalimat ini, maka kita perlu tahu banyak sekali fungsi dari kalimat simple present tense ini. Ada beberapa fungsi yang dihadirkan oleh pola kalimat simple present tense ini. Di antaranya:
1. Menyatakan suatu kebiasaan
Kalimat simple present tense ini menyatakan suatu kebiasaan yang sering digunakan. Seperti halnya often, always, everyweek, everyday, etc. sebagai pola dari kalimat ini: “She sends much money to her parents in the village every month” (Dia mengirimkan banyak uang kepada orangtuanya di desa setiap bulan.)
2. Menyatakan sebuah fakta atau kebenaran
Salah satu fungsi dari pola kalimat simple present tense ini juga dipergunakan untuk menyatakan suatu kebenaran yang sedang terjadi. Sebagai pola saja : “Water boils at 100 degrees Celcius”
(Air mendidih pada suhu 100 derajat celcius.)
3. Membuat simple statement yang bisa berlaku kapan saja
Tentu saja kalimat simple present tense ini juga berfungsi untuk menciptakan suatu pernyataan yang bisa berlaku kapan saja. Sebagai pola “she is so beautiful“.
4. Menyatakan perasaan, indera dan juga pikiran
Fungsi lain dari kalimat simple present tense ini nyatanya juga bisa membantu anda dalam menyatakan suatu perasaan anda, pikiran anda maupun indera penglihatan anda. “My brother owns a new house”
(Saudaraku mempunyai rumah baru.)
5. Menyatakan rencana di masa depan dengan jangka waktu dekat
Simple present tense digunakan untuk membicarakan rencana atau aktivitas di masa depan namun mempunyai jangka waktu erat dengan sekarang. Umumnya membicarakan ihwal transportasi atau event. Verb yang biasa dipakai antara lain: arrive, come, leave.
Contoh kalimat present tense: “He arrives from Osaka at 01.00 pm”
6. Memberikan suatu intruksi
Nyatanya fungsi dari kalimat simple present tense ini juga bisa membantu anda dalam menawarkan sebuah arahan maupun petunjuk kepada orang lain. Contoh: “You go straight ahead then turn left” (Kamu jalan lurus ke depan kemudian belok kiri ).
7. Di gunakan pada conditional sentence tipe 1
Simple present tense ini nyatanya hanya dipakai pada conditional sentence yang pertama.
Contoh: “I will go swimming if I have free time” (Saya akan pergi berenang jikalau ada waktu).
Contoh Kalimat Simple Present Tense Lain
Berikut ini kami sajikan dalam bentuk tabel 61 pola kalimat simple present tense biar gampang dipahami secara gamblang:
(Diana mengirin sebuah surat satu kali dalam sebulan.)
(-) Diana doesn’t send a letter once a month.
(Diana tidak mengirim surat sekali dalam sebulan.)
(?) Does Diana send a letter once a month?
(Apakah Diana mengirim sebuah surat sekali dalam sebulan?)
Jawaban: Yes, she does / No, she doesn’t
(+) We sleep in the bedroom every night.
(Kami tidur di kamar tidur setiap malam.)
(-) We don’t sleep in the bedroom every night.
(Kami tidak tidur di kamar tidur setiap malam.)
(?) Do we sleep in the bedroom every night?
(Apakah kami tidur di kamar tidur setiap malam?)
Jawaban: Yes, we do / No, we don’t
(+) Mother cooks rice everyday.
(Ibu memasak nasi setiap hari.)
(-) Mother doesn’t cook rice everyday.
(Ibu tidak memasak nasi setiap pagi.)
(?) Does mother cook rice everyday?
(Apakah ibu memasak nasi setiap hari?)
Jawaban: Yes, she does / No, she doesn’t
(+) She brushes her teeth every morning.
(Dia menggosok gigi setiap pagi.)
(-) She doesn’t brush her teeth every morning.
(Dia tidak menggosok gigi setiap pagi.)
(?) Does she brush her teeth every morning?
(Apakah beliau menggosok gigi setiap pagi?)
Jawaban: Yes, she does / No, she doesn’t
(+) They swim in the swimming pool.
(Mereka berenang di bak renang.)
(-) They don’t swim in the swimming pool.
(Mereka tidak berenang di bak renang.)
(?) Do they swim in the swimming pool?
(Apakah mereka berenang di bak renang?)
Jawaban: Yes, they do / No, they don’t
(+) Students wear uniform to school.
(Murid-murid menggunakan seragam ke sekolah.)
(-) Students don’t wear uniform to school.
(Murid-murid tidak menggunakan seragam ke sekolah.)
(?) Do they wear uniform to school?
(Apakah mereka menggunakan seragam ke sekolah?)
Jawaban: Yes, they do / No, they don’t
(+) He wins the competition every year.
(Dia memenangkan perlombaan setiap tahun.)
(-) He doesn’t win the competition every year.
(Dia tidak memenangkan perlombaan setiap tahun.)
(?) Does he win the competition every year?
(Apakah beliau memenangkan perlombaan setiap tahun?)
Jawaban: Yes, he does / No, he doesn’t
(+) Tina plays tennis every week.
(Tina bermain tenis setiap minggu.)
(-) Tina doesn’t play tennis every week.
(Tina tidak bermain tenis setiap minggu.)
(?) Does Tina play tennis every week?
(Apakah Tina bermain tenis setiap minggu?)
Jawaban: Yes, she does / No, she doesn’t
(+) Mr.Bara enjoys the holiday in Bali every year.
(Pak Bara menikmati liburan di Bali setiap tahun.)
(-) Mr. Bara doesn’t enjoy the holiday in Bali every year.
(Pak Bara tidak menikmati liburan di Bali setiap tahun.)
(?) Does Mr.Bara enjoy the holiday in Bali every year?
(Apakah Pak Bara menikmati liburan di Bali setiap tahun?)
Jawaban: Yes, he does / No, he doesn’t
(+) Mrs.Yuli drives her car to school everyday.
(Ibu Yuli mengendarai mobilnya ke sekolah setiap hari.)
(-) Mrs. Yuli doesn’t drive her car to school everyday.
(Ibu Yuli tidak mengendarai mobilnya ke sekolah setiap hari.)
(?) Does Mrs.Yuli drive her car to school everyday?
(Apakah Ibu Yuli mengendarai mobilnya ke sekolah setiap hari?)
Jawaban: Yes, he does / No, he doesn’t
(+) They borrow the books from library.
(Mereka meminjam buku dari perpustakaan.)
(-) They don’t borrow the books from library.
(Mereka tidak meminjam buku dari perpustakaan.)
(?) Do they borrow the books from library?
(Apakah mereka meminjam buku dari perpustakaan?)
Jawaban: Yes, They do / No, they don’t
(+) Sandi plays piano for two hours.
(Sandi bermain piano selama dua jam.)
(-) Sandi doesn’t play piano for two hours.
(Sandi tidak bermain piano selama dua jam.)
(?) Does Sandi play piano for two hours?
(Apakah Sandi bermain piano selama dua jam?)
Jawaban: Yes, he does / No, he doesn’t
(+) I take an English Course three times a week.
(Saya mengikuti kursus bahasa Inggris tiga kali dalam seminggu.)
(-) I don’t take an English Course three times a week.
(Saya tidak mengikuti Kursus Bahasa Inggris tiga kali dalam seminggu.)
(?) Do you take an English Course three times a week?
(Apakah kau mengikuti Kursus Bahasa Inggris
tiga kali dalam seminggu?)
Jawaban: Yes, I do / No, I don’t
(+) Shinta goes to school on foot every morning.
(Shinta pergi ke sekolah berjalan kaki setiap pagi.)
(-) Shinta doesn’t go to school on foot every morning.
(Shinta tidak pergi ke sekolah berjalan kaki setiap pagi.)
(?) Does Shinta go to school on foot every morning?
(Apakah Shinta pergi ke sekolah berjalan kaki setiap pagi?)
Jawaban: Yes, she does / No, she doesn’t
(+) I spend my holiday in the village every weekend.
(Saya menghabiskan liburan di desa setiap final pekan.)
(-) I don’t spend my holiday in the village every weekend.
(Saya tidak menghabiskan liburan di desa setiap final pekan.)
(?) Do you spend your holiday in the village every weekend?
(Apakah kau menghabiskan liburan di desa setiap final pekan?)
Jawaban : Yes, I do / No, I don’t
(+) They walk to the market.
(Mereka berjalan ke pasar.)
(-) They don’t walk to the market.
(Mereka tidak berjalan ke pasar.)
(?) Do they walk to the market?
(Apakah mereka berjalan ke pasar?)
Jawaban: Yes, they do / No, they don’t
(+) She dances Bali dance every month.
(Dia menari tarian Bali setiap bulan.
(-) She doesn’t dance Bali dance every month.
(Dia tidak menari tarian Bali setiap bulan.)
(?) Does she dance Bali dance every month?
(Apakah beliau menari tarian Bali setiap bulan?)
Jawaban: Yes, she does / No, she doesn’t
Jack always busy every morning.
(Jack selalu sibuk setiap pagi.)
We often listen to the radio every night.
(Kami sering mendengarkan radio setiap malam.)
We usually go to school by bicycle.
(Kami biasanya pergi ke sekolah naik sepeda.)
The sun rises in the east.
(Matahari terbit dari timur.)
The sun sets from the west.
(Matahari terbenam dari sebelah barat.
The earth revolves around the sun.
(Bumi berputar mengelilingi matahari.)
It is very cold in winter.
(Sangat hambar pada ekspresi dominan dingin.)
The moon revolves around the earth and in a month.
(Bulan mengelilingi bumi dalam waktu satu bulan.)
Children need love and affection.
(Anak-anak membutuhkan cinta dan kasih sayang.)
The baby often cries at night.
(Bayi kadang kala menangis pada malam hari.)
I never come late to school.
(Saya tidak pernah tiba terlambat ke sekolah.)
I sometimes get up at seven o’clock in the morning.
(Saya kadang kala bangkit jam 7 pagi.)
We seldom write letters to our friends.
(Kami jarang menulis surat kepada teman-teman kami.)
The restaurant opens at 9 o’clock in the morning.
(Rumah makan buka pada jam 9 pagi.)
Rojak falls in love with Julaeha.
(Rojak jatuh cinta pada Julaeha.)
Bagaimana? Anda sudah memahami tenses simple present tense sekarang? Ternyata bahasa Inggris itu tidak sulit ya. Bahkan sangat mudah, kuncinya hanya rajin menghafal kosakata. Semakin banyak kita menghafal kosakata, maka kita berbicara dalam bahasa Inggris lebih banyak lagi.
Demikianlah pembahasan kita mengenai Contoh kalimat simple present tense yang jumlahnya cukup banyak di atas. Semoga bermanfaat untuk anda semua ya. Jangan lupa juga untuk membagikan artikel ini kepada orang lain ya biar semakin banyak lagi orang yang mengetahui rumus dan pola kalimat simple present tense. Baca juga: