Dalam soal melindungi planet dan melestarikan alam, terkadang kita berpikir terlalu jauh—mengganti bensin dengan materi bakar yang sanggup didaur ulang lah, membuat alat-alat yang sanggup menyaring polusi lah—padahal bantuan terkecil kita pun sanggup memberikan impact yang besar. Mengganti teladan makan kita, misalnya, dengan cara mengurangi konsumsi daging. Menurut penelitian dari banyak sekali institusi di Kenya, Australia dan Austria, produksi daging mempunyai imbas ekologis yang besar. Apakah kau tahu bahwa 75% gas rumah beling dunia berasal dari peternakan sapi dan pemamah biak lainnya di negara berkembang? Sementara peternakan unggas dan babi di region yang sama menghasilkan 56% gas rumah beling dunia. Di samping itu, hewan-hewan ini pun tidak jarang diperlakukan dengan tidak layak, yang sanggup berujung di timbulnya penyakit pada masakan yang kita konsumsi.
Vegetarian Ramen – vegan, gluten-free, with soy
Mengetahui hal ini, tim Jojonomic memutuskan untuk mencoba mencicipi banyak sekali variasi masakan bebas daging di Burgreens. Nah, mungkin kalian sudah pernah mendengar tentang chain restaurant lokal yang satu ini. Didirikan oleh chef Max Mandias dan istrinya, Helga Angelina, pada tahun 2013, Burgreens merupakan restoran dan catering pertama di Indonesia yang plant-based—alias mengutamakan nabati—dan sehat. Misi mereka ialah membuat masakan sehat, ethical dan sustainableyang enak, fun dan gampang diakses oleh siapa saja, sekaligus sanggup memberdayakan petani lokal melalui supply chain yang ramah lingkungan.
Signature Vegan Big Max
Kalau kau ngebayangin masakan bebas daging, apa yang muncul di pikiran kamu? Mungkin kau pikir menunya terbatas banget. Mungkin kau pikir makanannya ngga bikin kenyang. Mungkin kau takut makanannya bakal terasa hambar. Awalnya, tim Jojonomic juga berpikir begitu, tapi ternyata ada banyak banget pilihan masakan unik-unik di Burgreens yang sanggup kami pilih. Dari yang Western hingga yang Asian, dari yang porsinya mungil hingga yang relatif besar. Sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian dan jamur-jamur digunakan semaksimal mungkin, hingga menghasilkan sajian yang di luar dugaan. Pada akhirnya, semua anggota tim Jojonomic mengaku kenyang banget setelah makan. Meskipun tanpa daging, ternyata insan sanggup kenyang juga kan? Selain itu, yang patut diacungi jempol juga ialah penyajian minuman mereka yang tanpa sedotan—bahkan air mineralnya ngga pakai botol dan free refill! Wah, sanggup puas-puasin minum jadinya.
Apa kalian jadi tertarik buat mengurangi konsumsi daging kalian? Ngga cuma untuk kelestarian alam dan melindungi bumi, mengurangi konsumsi daging juga sanggup memiliki dampak positif untuk badan kita lho, alasannya ialah resiko terkena penyakit jantung, kanker dan diabetes tingkat 2 lebih rendah. Mengingat semua imbas negatif dari produksi dan konsumsi daging itu sendiri, mungkin nggak ada salahnya jikalau kita mencoba untuk perlahan-lahan menguranginya. Apa kalian mau kenikmatan sesaat kalian menimbulkan dampak-dampak yang permanen, baik bagi bumi, hewan-hewan, maupun diri kita sendiri?
Salam hangat,
Jojo
#remoteworking #worksmarter
#thefutureofwork
Sumber aciknadzirah.blogspot.com