Saturday, April 8, 2017

√ Cara Menghitung Bep (Break Event Point) Beserta Contoh

Cara Menghitung BEP – Jika Anda berkecimpung dalam dunia akuntansi, baik sebagai seorang pelajar, mahasiswa atau staff keuangan pastinya Anda sudah tidak absurd lagi dengan apa itu BEP. BEP ialah kependekan dari Break Even Point. BEP merupakan salah satu dari sekian macam teknik analisis laporan keuangan.


Analisis BEP ini digunakan untuk mengetahui seberapa sukses administrasi perusahaan dalam mencapai sasaran penjualan yang telah ditetapkan. Karena sangat penting tidak heran bila banyak yang mencari tahu cara menghitung BEP. Sebelum masuk dalam pembahasan cara menghitung break event point mari kita ketahui terlebih dahulu pengertian BEP.


Pengertian BEP


Break Even Point ialah titik dimana suatu perusahaan atau bisnis dalam keadaan belum memperoleh keuntungan, namun tidak pula merugi. BEP juga sanggup diartikan sebagai sebuah analisis untuk memilih dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu guna menutupi biaya-biaya yang timbul dan memperoleh keuntungan.


 Jika Anda berkecimpung dalam dunia akuntansi √ Cara Menghitung BEP (Break Event Point) Beserta Contoh


BEP juga sanggup disebut sebagai suatu keadaan di mana dalam operasi perusahaan, perusahaan tersebut tidak mendapat keuntungan dan juga tidak mengalami kerugian. BEP memang digunakan untuk mengetahui apakah perusahaan mencapai BEP atau tidak. Akan tetapi analisa BEP juga sanggup dimanfaatkan untuk mengetahui banyak sekali tingkat volume penjualan dan hubungannya dengan kemungkinan mendapat keuntungan berdasarkan tingkat penjualan yang bersangkutan.


Fungsi BEP


Analisis BEP memiliki beberapa fungsi yang sanggup kita manfaatkan. Antara lain:



  • Mengetahui jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan supaya perusahaan tidak mengalami kerugian. Jumlah penjualan minimum artinya ialah jumlah produksi minimum yang harus dibentuk oleh perusahaan.

  • Menentukan jumlah penjualan yang harus dicapai semoga memperoleh keuntungan yang telah direncanakan. Bisa juga diartikan bahwa tingkat produksi harus ditetapkan untuk memperoleh keuntungan tersebut.

  • Mengukur dan menjaga semoga penjualan dan tingkat produksi tidak lebih rendah dari BEP.

  • Menganalisis perubahan harga jual, harga pokok dan besarnya hasil penjualan atau tingkat produksi.

  • Suatu alat perencanaan penjualan dan sekaligus perencanaan tingkat produksi, supaya perusahaan secara minimal tidak mengalami kerugian.


Komponen BEP


 Jika Anda berkecimpung dalam dunia akuntansi √ Cara Menghitung BEP (Break Event Point) Beserta Contoh


Agar sanggup menghitung seberapa besar BEP atau titik impas, maka kita membutuhkan beberapa komponen. Dalam BEP terdapat setidaknya tiga komponen. Antara lain fixed cost, variable cost dan selling price. Berikut ialah klarifikasi selengkapnya.


Fixed Cost


Komponen ini merupakan biaya tetap atau konstan. Biaya ini tidak menghipnotis aktivitas produksi secara langsung.


Variabel Cost


Komponen biaya yang satu ini bersifat dinamis. Variabel cost disebut juga sebagai biaya per unit yang tergantung pada tingkat volume produksi. Apabila produksi meningkat, maka variabel cost juga akan meningkat. Contohnya ibarat biaya materi baku, biaya upah tenaga kerja, biaya listrik dan lain sebagainya.


Selling Price


Merupakan harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi dan siap untuk dijual.


Rumus BEP


Rumus Break Event Point umumnya dibagi menjadi dua, yakni rumus BEP dasar unit dan rumus BEP dasar penjualan. Kedua metode ini yang sering digunakan dalam memilih BEP. Supaya jelas, akan kami jelaskan kedua rumus BEP tersebut.


Cara Menghitung BEP Unit


 Jika Anda berkecimpung dalam dunia akuntansi √ Cara Menghitung BEP (Break Event Point) Beserta Contoh


Rumus pertama yang akan kita bahas ialah menghitung BEP dasar unit. Cara yang satu ini digunakan untuk menghitung berapa unit jumlah barang atau jasa yang harus diproduksi untuk memperoleh titik impas. Rumusnya ialah sebagai berikut:


BEP = FC / (P-VC)


Keterangan:


BEP : Break Even Point


FC : Fixed Cost


VC : Variabel Cost


P : Price per unit


Cara Menghitung BEP Rupiah


Rumus berikutnya ialah BEP dasar rupiah. Rumus ini digunakan untuk menghitung berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas. Perhitungan BEP dasar rupiah adalah:


BEP = FC / (1 – (VC/P))


Keterangan:


BEP : Break Even Point


FC : Fixed Cost


VC : Variabel Cost


P : Price


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Titik_impas


Cara Menghitung BEP Usaha Kecil


Supaya lebih terang dalam memahami BEP, mari kita bahas pola soal BEP. Untuk pola soal pertama ialah menghitung BEP perjuangan kecil.


Misalnya ada seorang pengusaha gres yang mendirikan bisnis pabrik kaos. Setiap bulan produksi pabrik tersebut 50 kaos. Sedangkan harga per buah Rp 50.000. Untuk biaya variabel per kaos rata-rata Rp 30.000 dan rata-rata biaya tetap tahunan Rp 2.000.000.


Pertanyaannya berapa jumlah sepatu yang harus diproduksi dan harga per kaos semoga mencapai BEP? Penyelesaiannya sanggup Anda simak di bawah ini.


Pertama-tama hitung terlebih dahulu jumlah kaos yang harus diproduksi supaya mencapai titik impas atau BEP.


BEP unit produk = FC / (P-VC)


= 2.000.000 / (50.000 – 30.000) = 100 buah kaos


BEP unit rupiah = FC / (1 – (VC/P))


= 2.000.000 / (1 – (30.000/50.000) = Rp 5.000.000


Maka pabrik tersebut harus memperoleh keuntungan (omset) sebesar Rp 5.000.000 untuk mencapai BEP.


Untuk pertanda apakah hitungan tersebut benar ialah dengan mengalikan unit BEP x harga jual per unit.


BEP = 100 x Rp 50.000 = Rp 5.000.000


Cara Menghitung BEP Usaha Makanan


 Jika Anda berkecimpung dalam dunia akuntansi √ Cara Menghitung BEP (Break Event Point) Beserta Contoh


Berikutnya ialah pola soal cara menghitung Break Even Poin perjuangan makanan. Dalam hal ini sesungguhnya cara yang digunakan sama saja dengan pola soal di atas. Akan tetapi tidak ada salahnya untuk menyertakannya supaya lebih terang dalam memahami Break Even Point.


Seseorang dengan modal Rp 1.000.000 ingin membuka bisnis perjuangan martabak telor. Harga jual per buah ditentukan sebesar Rp 15.000. Lalu besar biaya produksi martabak telor tersebut ialah Rp 10.000. Berapa buah martabak telor yang harus diproduksi dengan harga tersebut mencapai titik BEP?


Jawab :


BEP = 1000.000 / ( 15.000 – 10.000 )


BEP = 1000.000 / 5.000


BEP = 200 buah


Jadi, untuk mencapai titik BEP, martabak yang harus diproduksi ialah sebanyak 200 buah.


Syarat dalam Menghitung BEP


Untuk menghitung BEP, ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi, antara lain:



  1. Harga jual produk harus tetap

  2. Tidak memakai lebih dari satu jenis produk, apabila memakai lebih dari satu jenis produk maka memakai perhitungan analisa BEP tersendiri

  3. Produksi haruslah konstan

  4. Semua biaya besaran produksi sanggup diukur secara realistik


Baca Juga : Cara Menghitung Pajak Penghasilan


Cara Menghitung BEP dengan Excel


Agar lebih gampang dalam menghitung BEP, Anda sanggup memanfaatkan software Microsoft Excel atau aplikasi serupa lainnya. Cara menghitung BEP dengan Excel tidaklah rumit. Pertama-tama Anda perlu mengelompokkan mana biaya yang termasuk fixed cost dan variabel cost. Supaya lebih terang simak pola berikut.


Misalkan kita ingin membuka perjuangan masakan ayam goreng. Modal yang diharapkan Rp 21 juta. Sedangkan biaya produksi untuk satu porsi ayam goreng Rp 5.000 dan dijual dengan harga Rp 8.000. Terlebih dahulu kita kelompokkan pengeluaran berdasarkan kategorinya. Contohnya sanggup dilihat pada gambar di bawah ini.


 Jika Anda berkecimpung dalam dunia akuntansi √ Cara Menghitung BEP (Break Event Point) Beserta Contoh


Terlihat ada variabel cost yang dinyatakan dalam per potong, harian dan bulanan. Supaya lebih gampang konversikan ke dalam satuan bulan. Contoh, jikalau sasaran penjualan per hari 20 potong ayam, maka sasaran 1 bulan 600 potong ayam.


Begitu juga dengan biaya lainnya. Setelah itu kita akan memperoleh nilai variabel cost setiap potong ayam dengan menjumlah seluruh komponen biaya variabel cost dan dibagi dengan total potong ayam per bulan.


Kemudian dengan harga jual Rp 8.000 per potong kita sanggup menghitung BEP unit dan nilai omzet yang didapat. Berikut perhitungan BEP unitnya.


BEP = 21.000.000 / (8.000 – 5.000) = 7.000 porsi


Untuk menghitung waktu yang diharapkan semoga mencapai BEP tergantung dari frekuensi penjualannya. Bila rata-rata penjualan mencapai 20 potong per hari maka waktu yang diharapkan ialah 3.740 / 20 = 350 hari.


Baca juga : Cara Menghitung Diskon Harga Produk


Demikian pembahasan mengenai cara menghitung BEP yang sanggup kami sampaikan. Seperti yang dibahas di atas, cara menghitung BEP perjuangan kecil dan cara menghitung BEP perjuangan masakan ataupun perjuangan lainnya tidak ada perbedaan mendasar. Hanya saja kita perlu memperhatikan ketentuan dalam menghitung BEP supaya hasil perhitungan BEP akurat.




Sumber https://carasiiumi.com/