Sunday, April 23, 2017

√ Evaluasi Skala Nyeri Pasien, Skala Wajah (Wong-Baker Faces Pain Rating Scale) Dan Skala Angka 0-10 (Numeric Rating Scale)

Penilaian skala nyeri adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kesakitan / nyeri yang sedang diderita oleh seseorang yang mana alhasil sanggup membantu kita dalam membedakan tingkat beratnya suatu penakit sehingga sanggup membantu menegakkan diagnosis yang akurat, mengintervensikan pengobatan yang sempurna dan menilai efektivitas therapy yang telah diberikan.

Skala nyeri pada umumnya terbagi tiga tingkatan yaitu berat, sedang dan ringan. Hal tersebut sanggup diinterpretasikan sesudah didapatkan hasil evaluasi nyeri dengan memakai metode-metode yang ada, Kemudian didapatkanlah hasil, sehingga skala nyeri sanggup ditentukan.

Nyeri itu sendiri ialah pengalaman sensorik dan emosional tidak menyenangkan yang sanggup berkisar dari ketidak nyamanan ringan hingga penderitaan. nyeri mungkin terlokalisasi pada kawasan tertentu, menyerupai pada cedera, atau sanggup lebih menyebar, menyerupai pada gangguan fibromyalgia. nyeri dimediasi oleh serabut saraf sfesifik yang lalu membawa impuls nyeri keotak dimana apresiasi sadarnya sanggup dimodifikasi oleh banyak faktor.


Jenis-jenis nyeri


secara umum menurut usang timbulnya, nyeri dibagi menjadi dua yaitu :
  • nyeri akut, nyeri yang dialami secara mendadak dan dalam kurun waktu yang singkat ( sekitar 6 bulan ) dan akan segera hilang
  • nyeri kronis, nyeri ini timbul secaraperlahan dan berlangsung dalam waktu yang usang ( lebih dari 6 bulan )
Dalam dunia medis beberapa istilah nyeri dibagi dalam beberapa jenis yaitu

nyeri nosiseptif, nyeri yang terjadi dalam stimulus singkat dan nyeri ini tidak menimbulkan kerusakan jaringan dan tidak memerlukan penanganan secara khusus. contoh : nyeri alasannya ialah tertusuk jarum, atau peniti.

nyeri flamatorik, yaitu nyeri yang terjadi dalam stimulus yang berpengaruh dan waktu yang panjang dan menimbulkan kerusakan jaringan, neyri ini bisa bersifat akut atau kronis, sehingga neyri ini biasanya memerlukan tindakan medis untuk mengatasinya, contok nyeri rheumatoid artritis

nyeri neuropatik, yaitu nyeri yang terjadi akhir adanya kerusakan jaringan pada sistem saraf tepi (perifer) atau sistem saraf sentra (Central). contoh nyeri sesudah menderita stroke.

nyeri fungsional, yaitu neyri yang terjadi alasannya ialah respon gila dari sistem syaraf, menyerupai hipersensitifitas aparatus sensorik, contoh nyeri yang biasa dialami pada kasus ini, nyeri dada dan nyeri kepala.

nah sesudah diatas kita membahas ihwal pengertian dan jenis nyeri kini kita akan lanjut ke pembahasan selanjutnya yaitu evaluasi nyeri. sebagai seorang tenaga kesehatan penting kiranya untuk tahu bagaimana cara nya menilai skala nyeri sesorang.

Metode Penilaian Skala Nyeri

Ada banyak jenis metode Skala nyeri yang bisa digunakan untuk menilai intensitas nyeri yang dirasakan oleh seseorang. Metode Skala nyeri yang telah diciptakan dan dikembangkan oleh pakar kesehatan didunia terdapat sekitar lebih dari 30 jenis, hal ini selaras dari beberapa informasi yang telah dijelaskan dalam beberapa makalah skala nyeri yang telah dibentuk oleh alumnus mahasiswa ilmu kesehatan, yang tentu saja bisa kita jadikan refferensi untuk keperluan selanjutnya. kebanyakan metode yang digunakan untuk seluruh tipe skala nyeri hampir sama yakni metode wajah dan angka.

Dari banyaknya jenis metode evaluasi skala nyeri yang ada, beberapa yang tidak mengecewakan terkenal ialah Wong-Baker FACES Pain Rating Scale, Visual analog scale (VAS), McGill Pain Questionnaire (MPQ), Face Legs Activity Cry Consolability scale, Dolorimeter Pain Index (DPI), Clinical Global Impression (CGI), Brief Pain Inventory (BPI), dan OSWESTRY Index.

[Download] makalah skala nyeri lengkap dan cara menggunakannya pdf 

Dari beberapa metode evaluasi skala nyeri yang tidak mengecewakan terkenal diatas ada dua skala nyeri yang sangat terkenal dan paling sering digunakan yaitu skala wajah (wong-baker faces rating scale) dan skala angka 0 - 10 (numeric rating scale). Bahkan dua jenis skala nyeri ini sering digunakan sebagai standar operasional mekanisme suatu tindakan di rumah sakit yang lalu dibuatkan SOP nya, yang dijadikan sebagai contoh untuk mengukur intensitas nyeri pasien.

Skala Wajah (Wong-Baker Faces Pain Rating Scale)

evaluasi nyeri memakai skala Wong-Baker sangatlah gampang namun perlu kejelian sipenilai pada ketika memperhatikan ekprei wajah penderita alasannya ialah evaluasi memakai skala ini dilakukan dengan hanya melihat verbal wajah penderita pada ketika bertatap muka tanpa menanyakan keluhannya.

Skala Wong-Baker (berdasarkan eksperesi wajah) sanggup dilihat dibawah :

  • ekspresi wajah 1 : tidak merasa nyeri sama sekali
  • ekspresi wajah 2 : nyeri hanya sedikit
  • ekspresi wajah 3 : sedikit lebih nyeri
  • ekspresi wajah 4 : jauh lebih nyeri
  • ekspresi wajah 5 : jauh lebih nyeri sangat
  • ekspersi wajah 6 : sangat nyeri luar biasa hingga penderita menangis
Untuk mend0wnl0ad skala nyeri wong baker DISINI

Skala Angka nyeri 0-10 (Numeric Rating Scale) 

Penilaian nyeri dengan skala angka atau numeric rating scale ialah sebuah evaluasi nyeri dengan menggunkana skala angka 0 hingga 10. numeric rating scale atau yang lebih sering disingkat NRS sangat gampang digunakan dan juga sangat efektif dalam mendeteksi penyebab nyeri akut. NRS sendiri lebis sensitif terhadap etnis, dan jenis kelamin.
Keterangan skala nyeri angka (NRS)

  • Skala 0 : tidak ada rasa nyeri / normal
  • Skala 1 : nyeri hampir tidak terasa (sangat ringan) menyerupai gigitan nyamuk,
  • Skala 2 : tidak menyenangkan (nyeri ringan) menyerupai dicubit
  • Skala 3 : bisa ditoleransi (nyeri sangat terasa) menyerupai ditonjok pecahan wajah atau disuntik
  • Skala 4 : menyedihkan (kuat, myeri yang dalam) menyerupai sakit gigi dan nyeri disengat tawon
  • Skala 5 : sangat menyedihkan (kuat, dalam, nyeri yang menusuk) menyerupai terkilir, keseleo
  • Skala 6 : intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu berpengaruh sehingga sepertinya mempengaruhi salah satu dari panca indra)menyebabkan tidak fokus dan komunikasi terganggu.
  • Skala 7 : sangat intens (kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat) dan mencicipi rasa nyeri yang sangat mendominasi indra sipenderita yang menimbulkan tidak bisa berkomunikasi dengan baik dan tidak bisa melaksanakan perawatan sendiri.
  • Skala 8 : benar-benar mengerikan (nyeri yang begitu kuat) sehingga menimbulkan sipenderita tidak sanggup berfikir jernih, dan sering mengalami perubahan kepribadian yang parah kalau nyeri tiba dan berlansung lama.
  • Skala 9 : menyiksa tak tertahankan (nyeri yang begitu kuat) sehingga sipenderita tidak bisa mentoleransinya dan ingin segera menghilangkan nyerinya bagaimanapun caranya tanpa peduli dengan imbas samping atau resiko nya.
  • Skala 10: sakit yang tidak terbayangkan tidak sanggup diungkapkan (nyeri begitu berpengaruh tidak sadarkan diri) biasanya pada skala ini sipenderita tidak lagi mencicipi nyeri alasannya ialah sudah tidak sadarkan diri akhir rasa nyeri yang sangat luar biasa seperi pada kasus kecelakaan parah, multi fraktur.
dari sepuluh skala diatas sanggup dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu
  • skala nyeri 1 - 3 (nyeri ringan) nyeri masih sanggup ditahan dan tidak mengganggu pola kegiatan sipenderita.
  • skala nyeri 4 - 6 (nyeri sedang) nyeri sedikit berpengaruh sehingga sanggup mengganggu pola kegiatan penderita
  • skala nyeri 7 - 10 (nyeri berat) nyeri yang sangat berpengaruh sehingga memerlukan therapy medis dan tidak sanggup melaksanakan pola kegiatan mandiri.
Untuk mend0wnl0ad skala nyeri angka 0 - 10 (NRS) pdf  DISINI

sedangkan untuk pengkajian nyeri itu sendiri sanggup dilakukan dengan memakai metode P,Q,R,S,T yaitu :
  • Provokes/Pilliates : apa yang menimbulkan neyri ? apa yang menciptakan nyeri lebih baik ? apa yang menimbulkan nyeri lebih jelek ? apa yang dilakukan ketika nyeri ? dan apakah rasa nyeri tersebuat sanggup membangun kan anda pada ketika tertidur.
  • Quality : bisakah sipenderita menggambarkan rasa nyerinya? apakah menyerupai diiris, tajam, ditekan, ditusuk-tusuk, rasa terbakar, kram, atau diremas - remas? (biarkan sipenderita memakai kata-katanya sendiri).
  • Radiates: apaka nyerinya menyebar? kemana menyebarnya?, apakah nyeri terlokalisir disatu tempat atau bergerak?
  • Severity : seberapa parah nyeri nya? dari rentang 0-10 memakai skala nyeri 0-10.
  • Time : kapan nyeri itu timbul? apakah cepat atau lambat? berapa usang nyerinya timbu? apakah terus menerus atau hilang timbul? apakah pernah mencicipi nyeri nya sebelum ini? apakah nyeri nya sama dengan nyeri sebelum nya?

Penilaian skala nyeri menurut usia


1. Untuk pasien bayi 0 - 1 tahun

pada pasien bayi atau neonatus usia 0 hingga 1 tahun skala nyeri yang digunakan untuk menilai intensitas nyeri ialah nonatal infant pain scale (NIPS). Pada NIPS ada beberapa aspek yang dikaji yaitu verbal wajah, tangisan, pola nafas, tungkai dan tingkat kesadaran. skala ini digunakan pada bayi alasannya ialah bayi gres lahir seringkali memerlukan stimulus yang berpengaruh untuk menghasilkan respons dan lalu ia akan merespons dengan cara menangis dan menggerakan seluruh tubuh.

2. Untuk Pasien Anak < 3 tahun

Pada anak usia < 3 tahun atau anak dengan gangguan kognitif atau untuk pasien anak yang tidak sanggup dinilai dengan skala lain, digunakan FLACC Behavioral Tool. FLACC abreviasi dari Face, Legs, Activity, Cry, and Consolability. Skala ini diambil alasannya ialah anak - anak tersebut biasanya sulit untuk diajak kompromi sehingga dibutuhkan dengan memakai skala nyeri ini, evaluasi sanggup dilakukan dengan hanya mengamati pasien, sesuai dengan yang telah di atur dalam skala FLACC.

3. Untuk pasien anak > 3 tahun hingga dewasa

Untuk jenis pasien ini hampir semua jenis skala nyeri yang ada bisa digunakan, bisa VAS, wong-baker, NRS dan juga skala lainnya.

Skala nyeri merupakan sebuah metode yang bisa digunakan untuk menilai intensitas nyeri seseorang, yang sangat bersahabat sekali kaitannya dengan pengakkan diagnosa juga pengobatannya. Namun perlu diingat hasil evaluasi memakai skala nyeri ialah relatif, hal ini tergantung dari tingkat ketelitian sipenilai dalam menstimulus penderita.

Terima kasih telah membaca. sekian dan terima kasih. semoga bermanfaat.


Sumber http://bangsalsehat.blogspot.com