Tingkat Kecemasan merupakan ukuran reaksi emosional terhadap evaluasi dari stimulus. Keadaan emosi ini biasanya merupakan pengalaman individu yang subyektif, yang tidak diketahui secara khusus penyebabnya. Salah satu metode evaluasi tingkat kesadaran ialah memakai skala HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale).
Skala HARS mempunyai tingkat keakuratan yang tinggi, valid serta reliable yaitu dengan angka mencapai 0.93 dan 0.97 pada sebuah penelitian disebuah klinik.
Tingkat kecemasan
Menurut stuart kecemasan dibagi menjadi 4 tingkatan, yaitu :- Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan akan kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lapang persepsi meningkat dan individu akan berhati-hati dan waspada. Pada tingkat ini individu terdorong untuk berguru dan akan menghasilkan pertumbuhan dan ktreativitas.
- Kecemasan sedang, Pada tingkat ini lapang persepsi terhadap lingkungan menurun. Individu lebih memfokuskan pada hal yang penting ketika itu dan mengesampingkan hal lain.
- Kecemasan berat, Pada tingkat ini lapang persepsi menjadi sangat menurun. Individu cenderumng memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal yang lain. Individu tidak bisa berfikir berat lagi dan membutuhkan banyak pengarahan.
- Tingkat panik, Pada tingkat ini individu sudah tidak sanggup mengontrol diri lagi dan tidak sanggup melaksanakan apa-apa lagi walaupun sudah diberi pengarahan.
Sebenarnya kecemasan berfungsi sebagai tanda adanya ancaman yang akan terjadi, suatu ancaman terhadap ego yang harus dihindari atau dilawan. Namun tingkat kecemasan akan baik bagi individu tersebut asalkan masih dalam rentang respon kondusif (adaptif) dan belum melewati batas dan tidak terkendali (maladaptif).
Nah menurut tingkatan kecemasan diatas, penting kiranya untuk sanggup menilainya sehingga bisa mengetahui berada dimana tingkatan kecemasan seseorang. Sebelum melewati batas (rentang maladaptif), Salah satunya sanggup memakai skala HARS untuk mengukurnya.
Menggunakan Skala HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) untuk mengukur tingkat kecemasan
Skala HARS pertama kali dipakai pada tahun 1959, yang diperkenalkan oleh Max Hamilton dan kini telah menjadi standar dalam pengukuran kecemasan terutama pada penelitian trial clinic.Tabel Pertanyaan/ quisioner Skala HARS
No | Pertanyaan | 0 | 1 | 2 | 3 | 4 |
1 | Perasaan Ansietas - Cemas - Firasat Buruk - Takut Akan Pikiran Sendiri - Mudah Tersinggung | |||||
2 | Ketegangan - Merasa Tegang - Lesu - Tak Bisa Istirahat Tenang - Mudah Terkejut - Mudah Menangis - Gemetar - Gelisah | |||||
3 | Ketakutan - Pada Gelap - Pada Orang Asing - Ditinggal Sendiri - Pada Binatang Besar - Pada Keramaian Lalu Lintas - Pada Kerumunan Orang Banyak | |||||
4 | Gangguan Tidur - Sukar Masuk Tidur - Terbangun Malam Hari - Tidak Nyenyak - Bangun dengan Lesu - Banyak Mimpi-Mimpi - Mimpi Buruk - Mimpi Menakutkan | |||||
5 | Gangguan Kecerdasan - Sukar Konsentrasi - Daya Ingat Buruk | |||||
6 | Perasaan Depresi - Hilangnya Minat - Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi - Sedih - Bangun Dini Hari - Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang Hari | |||||
7 | Gejala Somatik (Otot) - Sakit dan Nyeri di Otot-Otot - Kaku - Kedutan Otot - Gigi Gemerutuk - Suara Tidak Stabil | |||||
8 | Gejala Somatik (Sensorik) - Tinitus - Penglihatan Kabur - Muka Merah atau Pucat - Merasa Lemah - Perasaan ditusuk-Tusuk | |||||
9 | Gejala Kardiovaskuler - Takhikardia - Berdebar - Nyeri di Dada - Denyut Nadi Mengeras - Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau Pingsan - Detak Jantung Menghilang (Berhenti Sekejap) | |||||
10 | Gejala Respiratori - Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada - Perasaan Tercekik - Sering Menarik Napas - Napas Pendek/Sesak | |||||
11 | Gejala Gastrointestinal - Sulit Menelan - Perut Melilit - Gangguan Pencernaan - Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan - Perasaan Terbakar di Perut - Rasa Penuh atau Kembung - Mual - Muntah - Buang Air Besar Lembek - Kehilangan Berat Badan - Sukar Buang Air Besar (Konstipasi) | |||||
12 | Gejala Urogenital - Sering Buang Air Kecil - Tidak Dapat Menahan Air Seni - Amenorrhoe - Menorrhagia - Menjadi Dingin (Frigid) - ejku Praecocks - Ereksi Hilang - Impotensi | |||||
13 | Gejala Otonom - Mulut Kering - Muka Merah - Mudah Berkeringat - Pusing, Sakit Kepala - Bulu-Bulu Berdiri | |||||
14 | Tingkah Laku Pada Wawancara - Gelisah - Tidak Tenang - Jari Gemetar - Kerut Kening - Muka Tegang - Tonus Otot Meningkat - Napas Pendek dan Cepat - Muka Merah |
Cara memakai tabel skala HARS :
Silahkan berikan nilai pada kolom nilai yang berada dikolom samping kiri dengan kriteria nilai sebagai berikut :
- 0 = tidak ada tanda-tanda sama sekali
- 1 = Satu dari tanda-tanda yang ada
- 2 = Sedang/ separuh dari tanda-tanda yang ada
- 3 = berat/lebih dari ½ tanda-tanda yang ada
- 4 = sangat berat semua tanda-tanda ada
- Skor kurang dari 6 = tidak ada kecemasan.
- Skor 7 – 14 = kecemasan ringan.
- Skur 15 – 27 = kecemasan sedang.
- Skor lebih dari 27 = kecemasan berat.
Sebaiknya lakukan lah evaluasi tingkat kecemasan jikalau dirasa seorang individu mengalami tanda-tanda berikut :
- Peningkatan frekuensi jantung
- Peningkatan tekanan darah
- Peningkatan frekuensi pernafasan
- Gelisah
- Gemetar
- Berdebar-debar
- Sering berkemih
- Insomnia
- Keletihan dan kelemahan
- Pucat atau kemerahan
- Mulut kering, mual dan muntah
- Sakit dan nyeri tubuh
- Pusing / mau pingsan
- Ruam panas atau dingin
- Anoreksia