Sunday, April 23, 2017

Sejarah Teori Abiogenesis Sampai Alasan Kenapa Disanggah

Ilmu pengetahuan terus berkembang setiap harinya. Tidak heran kalau setiap ketika ada kemungkinan akan ditemukan teori – teori gres atau bahkan mematahkan teori yang sudah ada sebelumnya. Hal ini disebabkan lantaran perkembangan teknologi yang ada juga besar lengan berkuasa pada perkembangan ilmu pengetahuan.


Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki rasa ingin tahu tinggi. Jauh sebelum adanya teori mengenai asal seruan alam semesta tercipta yakni menurut teori big bang, insan sudah memikirkan wacana bagaimana munculnya atau asal seruan suatu makhluk hidup yang ada di Planet Bumi. Tidak heran kalau muncul banyak sekali pendapat mengenai asal seruan makhluk hidup dan salah satu teori yang cukup populer yakni teori abiogenesis. Lalu apakah teori abiogenesis tersebut? Pada klarifikasi kali ini akan dibahas mengenai teori abiogenesis, mari kita simak.


Sejarah Teori Abiogenesis


Abiogenesis atau biopoiesis merupakan sebuah ilmu yang memperlajari wacana bagaimana kehidupan biologis muncul dari materi anorganik secara alami. Teori ini mengacu pada proses ketika munculnya terbentuknya Planet Bumi. Diperkirakan kalau abiogenesis terjadi di awal masa Eoarkean atau kurang lebih 4 hingga 3,5 milyar tahun yang kemudian dalam skala waktu relatif.


Teori ini tergolong teori tertua yang membahas wacana asal seruan makhluk hidup. Dapat dikatakan kalau teori abiogenesis merupakan teori yang menjelaskan kalau makhluk hidup berasal dari benda mati. Pendapat tersebut muncul menurut aliran yang sederhana ketika melihat katak ataupun cacing yang muncul dari dalam lumpur atau tanah.


Teori abiogenesis dicetuskan pertama kali oleh Aristoteles (384 – 322 SM) yang merupakan seorang ilmuwan dari Yunani. Teori abiogenesis atau teori generatio spontanea dibentuk menurut pengamatan yang dilakukan oleh Aristoteles bahwa ikan – ikan yang berada di sungai berasal dari lumpur. Tidak hanya itu saja, ia juga melaksanakan percobaan pada tanah yang direndam di dalam air dan hasilnya muncullah cacing dari dalam tanah tersebut. Berdasarkan percobaan itulah teori abiogenesis menjadi kuat bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Generatio spontanea atau teori abiogenesis klasik telah tercatat di dalam buku Aristoteles dengan judul “Historia Animalium”.


Teori ini masih terus diyakini hingga dengan selesai periode ke 17 dan salah satu pendukungnya yakni seorang ilmuwan Inggris yang berjulukan Nedham. Nedham melaksanakan percobaan dengan merebus kaldu yang dimasukan ke dalam wadah selama beberapa menit kemudian menutupnya dengan gabus. Dalam waktu beberapa hari di dalam kaldu ditemukan bakteri, sehingga Nedham mengambil kesimpulan bahwa basil berasal dari kaldu.


Pembuktian teori abiogenesis tidak berhenti hingga di sini saja. Pendukung lain tiba dari Antonie van Leeuwenhoek ketika ia menemukan mikroorganisme di dalam air rendaman jerami dengan memakai mikroskop. Penemuan tersebut memperkuat teori abiogenesis dan para pendukungnya menyatakan kalau mikroorganisme tersebut berasal dari jerami yang sudah busuk. Namun, Leeuwenhoek menyangkalnya dan beropini kalau mikroorganisme tersebut berasal dari udara.


Pengembangan teori abiogenesis terus berkembang hingga muncullah teori abiogenesis modern yang dicetuskan pertama kali oleh Oparin dan Haldane di tahun 1920-an. Ada perbedaan antara generatio spontanea atau abiogenesis klasik. Perbedaan tersebut sanggup dilihat kalau abiogenesis modern menjelaskan wacana asal seruan fenomena kehidupan. Sedangkan abiogenesis klasik lebih menekankan wacana bagaimana sebagian binatang ataupun tumbuhan tertentu secara rutin sanggup muncul tanpa melalui proses reproduksi. Perbedaan kedua teori tersebut juga sanggup dilihat dari sisi mekanisme, untuk abiogenesis modern menurut pada pengetahuan biokimia modern sedangkan abiogenesis klasik didasarkan pada konsep klasik berupa prinsip material, prinsip gerakan dan prinsip ruh. Saat ini konsep teori abiogenesis klasik sudah tidak dipakai lagi di kalangan biologiwan, justru abiogenesis modern masih terus dipakai terutama dalam mempelajari dunia RNA.


Teori Abiogenesis Terpatahkan


Tidak sedikit yang ingin mematahkan dan tidak meyakini wacana dasar teori abiogenesis ini semenjak teori ini diciptakan. Usaha menyanggah teori abiogenesis sudah dimulai oleh Francesco Redi dengan melaksanakan percobaan dengan memakai daging. Daging tersebut dimasukan ke dalam buah toples dimana salah satu toples dibiarkan terbuka sedangkan yang lainnya tidak. Setelah beberapa hari muncul larva pada daging di dalam toples tidak tertutup. Redi menyimpulkan kalau larva yang terdapat di daging tersebut berasal dari lalat – lalat yang masuk ke dalam toples. Tidak hanya itu saja, ia juga melaksanakan percobaan yang sama hanya saja memodifikasi epilog toples dengan memakai kain kasa dengan tujuan udara sanggup masuk ke dalam toples sedangkan toples lain ditutup rapat. Hasilnya daging tetap membusuk namun tidak ditemukan larva di dalam daging.


Pada tahun 1768 oleh Lazzar Spallanzani dengan mengulangi percobaan yang dilakukan oleh John Needham. Dia memanaskan air kaldu kemudian menempatkannya ke dalam 2 tempat. Salah satu kawasan ia biarkan terbuka sedangkan kawasan lainnya ditutup rapat. Setelah beberapa hari air kaldu di dalam kawasan terbuka berkembang menjadi lebih keruh dan mengeluarkan aroma tidak sedap, sedangkan air kaldu yang ada di dalam wadah tertutup tetap bening. Dari percobaan ini mengambarkan kalau organisme tidak berasal dari benda mati tapi berasal dari makhluk hidup lainnya.


Meskipun demikian teori abiogenesis tetap bertahan, hingga karenanya Louis Pasteur spesialis biokimia dari Prancis mencoba menyempurnakan percobaan yang dilakukan oleh Spallanzani. Pasteur memodifikasi wadah dengan memakai tabung labu berleher panjang. Hal ini dilakukannya guna mengetahui indikator lain yang berkaitan dengan tabung labu dengan udara yang berada di luar. Setelah menunggu beberapa hari didapatkan hasil bahwa air kaldu tetap dalam kondisi jernih, namun pada belahan ujung leher tabung labu banyak debu dan kotoran berkumpul dan pada tabung terbuka air kaldu banyak mengandung mikroorganisme.


Dari hasil percobaan yang dilakukan oleh Louis Pasteur inilah, teori abiogenesis terpatahkan bahkan menghasilkan teori gres yaitu:



  1. Omne vivum ex ovo yang berarti semua makhluk hidup berasal dari telur.

  2. Omne ovum ex vivo yang berarti semua telur berasal dari makhluk hidup.

  3. Omne vivum ex vivo yang artinya semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lain.


Demikian klarifikasi mengenai teori abiogenesis. Semoga isu di atas sanggup bermanfaat untuk kalian.






Sumber aciknadzirah.blogspot.com