Wednesday, May 17, 2017

5 Pola Wilayah Pesisir Beserta Penjelasannya

Indonesia termasuk negara yang mempunyai garis pantai terpanjang di dunia. Hal ini didukung dengan adanya wilayah perairan berupa lautan dan pulau – pulau yang menyusun Indonesia sebagai negara kesatuan, maka tidak heran kalau Indonesia juga dikenal sebagai negara maritim. Selain itu, mempunyai wilayah lautan memperlihatkan laba tersendiri bagi sebuah negara terutama di bidang ekonomi. Penyaluran barang dan jasa akan lebih gampang dan pembangunan negara akan gampang dilaksanakan, hal inilah menjadi laba tersendiri bagi negara yang mempunyai wilayah perairan dibandingkan dengan negara perdalaman.


Berbicara mengenai lautan, niscaya tidak lepas dari lingkungan yang ada di sekitarnya yaitu pesisir. Seperti yang kita ketahui, wilayah yang berada di persisir biasanya mempunyai kegiatan yang cukup tinggi, lebih kompleks dan padat penduduk. Maka tidak heran kalau terdapat pelabuhan – pelabuhan besar di sekitar daerah pesisir dan menjadi tempat penting bagi sebuah negara. Berbicara mengenai pesisir adakah yang tahu apa itu pesisir? Sebagian besar dari kita niscaya akan menjawab kalau pesisir merupakan pantai. Definisi tersebut tidaklah salah, namun pesisir sendiri mempunyai banyak definisi dan ada banyak pola dari wilayah pesisir. Oleh lantaran itu, kali ini akan dibahas mengenai apa itu wilayah pesisir beserta contohnya. Yuk disimak!


Pengertian Wilayah Pesisir


Sebagai negara yang mempunyai wilayah pesisir, sudah tentu kita harus mengetahui apa itu pesisir terlebih dahulu. Pesisir sanggup diartikan sebagai suatu daerah pertemuan antara daratan dengan lautan. Pada bab darat sanggup mencakup area yang kering maupun yang terendam dengan air atau wilayah yang masih dipengaruhi oleh sifat maritim ibarat pasang surut air laut, angin maritim maupun rembesan yang berada dari air laut.  Sedangkan untuk lautan sendiri yaitu area yang masih menjadi bab maritim berupa wilayah sedimentasi dan ajaran air tawar dan lain sebagainya.


Menurut Undang – Undang Nomor 27 Tahun 2007, wilayah pesisir sanggup diartikan sebagai wilayah atau daerah peralihan dari ekosistem daratan dan ekosistem maritim yang telah ditentukan oleh 12 mil batas wilayah ke arah perairan dan batas kabupaten atau kota ke arah pedalaman. Secara singkat sanggup dikatakan bahwa wilayah pesisir merupakan daerah peralihan dari daratan ke lautan. Sebenarnya sampai ketika ini definisi dari pesisir masih belum pasti. Menurut Dahuri, apabila dilihat dari garis pantai atau coastal sanggup dikatakan bahwa wilayah pesisir mempunyai dua macam batas yaitu batas sejajar dengan garis pantai atau longshore dan batas tegak lurus dengan garis pantai atau cross-shore.


Daerah Pantai dan Pesisir


Mungkin kita sudah tahu kalau daerah yang berada di pinggir maritim atau daratan yang berbatasan eksklusif dengan lautan lebih dikenal dengan sebutan pantai. Dengan kata lain, pantai sanggup diartikan juga sebagai tempat bertemunya antara wilayah lautan dengan daratan. Mungkin kita juga pernah mendengar istilah shore dan coast, kalau diartikan dalam bahasa Indonesia mempunyai arti yaitu pantai. Namun, kedua kata tersebut mempunyai makna yang berbeda. Shore merupakan wilayah pantai namun lebih mengarah daerah yang berair ibarat daerah pasang surut. Sedangkan coast ialah daerah pantai kering atau pesisir.


Setidaknya terdapat banyak sekali macam tipe pantai, antara lain pantai pasir, pantai pasir karang, pantai pasir lumpur, pantai karang atau koral, dan pantai berbatu. Berdasarkan kemiringan tempat, pantai dibagi menjadi dua bab yaitu pantai landai dan pantai curam. Pantai landai dikelompokan menjadi:



  • Tingkat kemiringan antara 0o – 30o

  • Tingkat kemiringan antara 30o – 45o

  • Tingkat kemiringan antara 45o – 60o


Sedangkan untuk pantai curam, mempunyai kemiringan lebih dari 60o.


Dari pengelompokan pantai di atas, kita sanggup tahu banyak sekali macam vegetasi apa saja yang sanggup tumbuh di daerah tersebut. Seperti di daerah pantai pasir banyak dijumpai jenis – jenis tumbuhan yang menjalar yang dikenal dengan nama rumput lari. Sedangkan hutan mangrove sanggup gampang ditemukan di pantai pasir lumpur di bersahabat teluk atau perairan yang tenang. Untuk pantai karang akan banyak dijumpai cemara maritim dan waru laut.


Pembagian Wilayah Pesisir dan Laut


Zona atau wilayah pesisir di bagi menjadi 4, yaitu:



  1. Zona Lithoral


Wilayah pantai atau shore di mana terjadi air pasang tergenang air pasang dan ketika air maritim surut bermetamorfosis daratan. Zona ini masih banyak dipengaruhi zona daratan alasannya ialah letaknya berbatasan langsung, antara pasang rendah dan batas pasang tertinggi yang sanggup dicapai gelombang.



  1. Zona Meritic


Atau lebih dikenal dengan maritim dangkal. Daerah ini merupakan batas pasang dan surut dengan kedalaman 150 m. Zona ini masih sanggup ditembus oleh matahari dan banyak ditemukan banyak sekali macam kehidupan makhluk hidup.



  1. Zona Bathyal


Merupakan daerah maritim dalam dengan kedalaman mencapai 150 meter sampai 1.800 meter. Wilayah ini tidak sanggup ditembus oleh sinar matahari sehingga keanekaragaman hayati di dalamnya tidak terlalu banyak.



  1. Zona Abysal


Daerah maritim sangat dalam yang mempunyai ke dalam sampai lebih dari 1.800 meter. Suhu di perairan ini sangat cuek dan tidak akan ditemukan tumbuhan apapun. Karena letaknya yang sangat dalam, tidak heran kalau daerah ini tidak mendapat sinar matahari.


Contoh Wilayah Pesisir


Seperti yang dijelaskan di atas, pesisir terdapat di zona lithoral sampai zona meritic. Zona ini juga merupakan bab maritim yang bersahabat dengan kehidupan daratan atau termasuk perairan dangkal. Ternyata, wilayah pesisir mempunyai banyak sekali macam jenisnya, antara lain:



  1. Hutan Mangrove


Hutan mangrove banyak ditemukan di daerah berlumpur dan berada di daerah tropis dan subtropis. Di dalam hutan mangrove terdiri atas pohon dan semak dengan ketinggian mencapai 30 m. Tumbuhan mangrove sendiri sanggup tumbuh di air payau atau air tawar sekalipun. Karena fungsi dari tumbuhan mangrove yaitu mencegah pengikisan maka tidak heran kalau banyak ditanam mangrove di pesisir.



  1. Daerah Pasang Surut


Daerah ini pasang surut berupa rataan pasang surut, gisik, delta, rawa mangrove dan padang rumput. Rataan pasang surut merupakan daerah pesisir yang biasanya ditemukan pola sungai yang terhubung dengan sungai utama. Lumpur di daerah ini sanggup berubah dengan cepat kalau arus pasang tiba.



  1. Daerah Estuaria


Estuaria merupakan dari daerah pasang surut sungai yang besar. Bisa dikatakan kalau estuaria merupakan badan dari perairan pantai semi tertutup dan mempunyai korelasi bebas dengan maritim terbuka, air maritim yang bertemu dengan air tawar yang berasal dari drainase daratan. Peran dari estuaria sangat penting antara lain sebagai habitat dari spesies ikan, sumber zat hara dan materi organik, tempat budidaya tiram (di Jepang), produksi makanan maritim alami ibarat kijing.



  1. Padang Lamun


Padang lamun sanggup tumbuh dengan baik di daerah perairan dangkal maupun eustaria kalau matahari bersinar cukup banyak dan terik. Pertumbuhan dari lamun dangant cepat, kurang lebih 1.300 – 3.000 gr berat kering per meter persegi setiap tahunnya. Merupakan satu – satunya tumbuhan berbunga yang mempunyai rhizoma, daun dan akar sejati yang tumbuh di dalam air laut.



  1. Daerah Terumbu Karang


Di sini merupakan tempat tinggalnya dan ditemukannya banyak sekali macam makhluk hidup, sehingga tidak heran kalau keanekaragaman di terumbu karang sangat tinggi. Setidaknya terumbu karang di dunia 18% berasal dari Indonesia, maka tidak heran kalau terdapat lebih dari 2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska, 590 jenis watu karang dan 1.500 jenis udang – udangan. Terumbu karang merupakan kumpulan dari koloni binatang dan tumbuhan maritim yang berukuran kecil yang disebut polip. Polip hidup dengan melekat pada batuan atau dasar yang keras dan bersimbiosis dengan alga.


Demikian klarifikasi mengenai wilayah pesisir. Semoga isu di atas sanggup bermanfaat untuk kita semua.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com