Tuesday, May 23, 2017

√ Anatomi Fisiologi Sistem Persyarafan

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERSYARAFAN


Sistem persarafan merupakan salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerjasama yang rapih dalam organisasi dan koordinasi acara tubuh. Dengan proteksi saraf kita sanggup mengisap suatu rangsangan dari luar pengendalian pekerja otot. Susunan syaraf sentra terdiri dari tiga bab yang dihubungkan secara akrab yaitu; susunan syaraf pusat, susunan syaraf perifer, susunan syaraf autonom.
     Susunan syaraf  dibagi atas dua bab penting:
a.    Susunan Syaraf sentra (Sistem Serebrospinal)
1)        Otak
2)        Sumsum tulang belakang
Otak dan sumsum tulang belakang diselimuti meningia yang melindungi struktur syaraf yang halus itu, membawa pembuluh darah kesitu, dan dengan sekresi jenis cairan, yaitu cairan serebrospinal, lapisan otak  terdiri dari tiga bagian: Pia mater, Arachnoid, Dura mater. Otak merupakan organ kompleks yang didominasi oleh serebrum.
Bagian-bagian otak terdiri dari otak depan (menjadi belahan otak, hemisperium serebri, korpus stranium, dan talami, thalamus dan hipotalamus), otak tengah (diesensefalon), otak belakang (Pons Varolii, medulla oblongata, serebelum).
Otak dibagi menjadi batang otak, serebrum, dan serebelum. Kecuali saraf kranial pertama, saraf kranial berasal dari batang otak. Batang otak dan medula spinalis saling berhubungan. Kesadaran berasal dari interaksi antara serebrum dan batang otak. Serebelum terutama berfungsi untuk koordinasi. Jumlah sel saraf pada orang remaja dibuat secara tepat pada pertengahan periode prenatal. Neuron; bertanggung jawab terhadap memori, kesadaran, respon sensorik dan motorik dan pengontrolan fikiran; bertambah ukuran dan jumlahnya hingga umur 4 tahun. Dendrit bertanggung jawab terhadap transmisi impuls melewatai sinaps, bertambah jumlah dan cabangnya. Akson bertambah panjang. Ukuran otak meningkat dari 325 gr dikala lahir hingga 1000 gr pada umur 1 tahun (berat otak orang remaja yakni 1400 gr). Mielinisasi, dimulai pada bulan keempat kehamilan, seluruhnya berkembang diawal masa bayi dan masa anak-anak, hingga anak sanggup bergerak secara volunter dan sanggup memakai fungsi kortikal yang lebih tinggi. Urutan dimana mielinisasi terjadi sanggup disamakan dengan urutan perkembangan yang normal.
Neuron yakni unit dasar sistem persarafan. Terdapat berjuta-juta neuron didalam sistem saraf. Masing-masing mengandung sel-sel saraf dan serat-serat saraf. Dendrit yakni serat-serat ibarat sikat yang pendek menempel pada sebelah luar sel, melalui dendrit impuls masuk dari sel ke sel yang lain. Akson yakni serat dimana impuls saraf keluar sel untuk mentransmisikan ke sel yang lain.
b.    Susunan Syaraf otonom (susunan syaraf simpatis dan parasimpatis)
Masing-masing sel saraf memiliki satu akson, yang memiliki panjang bervariasi dari beberapa milimeter hingga beberapa sentimeter. Selain itu sebagian besar akson bermielin, yaitu tertutup dalam lapisan mielin, suatu substansi lipid.
1)   Impuls saraf yakni perubahan kimia listrik yang kompleks yang menjalar sepanjang serat saraf. Pada serat tersebut ion-ion (partikel yang dikeluarkan) bergerak dari bab dalam akson keluar dan yang lainnya bergerak dari luar kedalam. Sebagaimana gelombang disepanjang akson ion-ion kalium (K +) meninggalkan akson dan ion-ion natrium (Na +) masuk kedalam. Pergerakan satu ion K + terlihat menstimulasi pergerakan satu ion disebelahnya dan seterusnya sepanjang akson. Impuls saraf yakni sebagai jawaban dari perbedaan dalam potensial listrik antara K + dan ion Na +. Setelah gelombang menjalar disepanjang akson, ion-ion K + dan ion-ion Na + dengan relatif lambat kembali ke posisi semula mereka. Segera sesudah impuls saraf menjalar terdapat periode singkat dimana impuls lainnya tidak sanggup menjalar disepanjang serat ( John Gibson, 2002 : 264 ).
a)    Implus motorik yakni implus yang dibangkitkan dalam salah sebuah sel pyramidal pada tempat motorik dalam kortex, melintas axon atau serabut saraf yang sewaktu menyusun sumsum tulang belakang, berada dalam substansi putih

b)   Implus sensorik diterima oleh ujung-ujng syaraf dalam kulit, melintas serabut syaraf (Dendron) menuju sel sensorik dalam ganglion akar posterior, dan kemudian, melalui axon sel-sel ini masuk kedalam sumsum tulang belakang, lantas naik menuju sebuah nucleus dalam medulla oblongata, dan alhasil dikirim ke otak. 

Jangan lupa juga LIKE, SUBSCRIBE & SHARE chanel youtube biar bermanfaat, Klik: https://youtu.be/Jz9GmwUQHN8



DAFTAR PUSTAKA

Pearce, Evelyn C. 2002. Anatomi dan Pisiologi Untuk Paramedis. Jakarta :
EGC.
Smeltzer Suzanne C. dan Brenda G. Brenda. 2002. Keperawatan Medikal bedah
Brunner & Suddarth Volume 3. Jakarta : EGC.



ASUHAN KEPERAWATAN STROKE???? 
DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA di : 





Sumber http://macrofag.blogspot.com