Saturday, May 13, 2017

√ Askep (Asuhan Keperawatan) Anemia


ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN ANEMIA

 PENGERTIAN
Anemia yakni suatu keadaan dimana kadar Hb dan atau hitung eritrosit lebih rendah dari normal. Anemia yakni berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah Hb dalam 1mm3 darah atau berkurangnya volume sel yang didapatkan (packed red cells volume) dalam 100 ml darah.

PENYEBAB ANEMIA
Anemia sanggup dibedakan berdasarkan prosedur kelainan pembentukan, kerusakan atau kehilangan sel-sel darah merah serta penyebabnya. Penyebab anemia antara lain sebagai berikut:

Anemia pasca perdarahan : jawaban perdarahan massif menyerupai kecelakaan, operasi dan persalinan dengan perdarahan atau perdarahan menahun:cacingan.
Anemia defisiensi: kekurangan materi baku pembuat sel darah. Bisa lantaran intake kurang, absorbsi kurang, sintesis kurang, keperluan yang bertambah.
Anemia hemolitik: terjadi penghancuran eritrosit yang berlebihan. Karena faktor intrasel: talasemia, hemoglobinopatie,dll. Sedang factor ekstrasel: intoksikasi, nanah –malaria, reaksi hemolitik transfusi darah.
Anemia aplastik disebabkan terhentinya pembuatan sel darah oleh sumsum tulang (kerusakan sumsum tulang).
TANDA DAN GEJALA
Tanda-tanda umum anemia:

pucat,

tacicardi,

bising sistolik anorganik,

bising karotis,

pembesaran jantung.

Manifestasi khusus pada anemia:
Anemia aplastik: ptekie, ekimosis, epistaksis, ulserasi oral, nanah bakteri, demam, anemis, pucat, lelah, takikardi.

Anemia defisiensi: konjungtiva pucat (Hb 6-10 gr/dl), telapak tangan pucat (Hb < 8 gr/dl), iritabilitas, anoreksia, takikardi, murmur sistolik, letargi, tidur meningkat, kehilangan minat bermain atau acara bermain. Anak tampak lemas, sering berdebar-debar, lekas lelah, pucat, sakit kepala, anak tak tampak sakit, tampak pucat pada mukosa bibir, farink,telapak tangan dan dasar kuku. Jantung agak membesar dan terdengar bising sistolik yang fungsional.

Anemia aplastik : ikterus, hepatosplenomegali.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kadar Hb.
Kadar Hb <10g 32-37="" 32="" binding="" capacity="" dan="" div="" dl.="" eritrosit="" hemoglobin="" iron="" konsentrasi="" leukosit="" meningkat.="" merendah="" normal:="" normal="" rata-rata="" serum="" trombosit="">

Kelainan laborat sederhana untuk masing-masing tipe anemia :
Anemia defisiensi asam folat : makro/megalositosis
Anemia hemolitik : retikulosit meninggi, bilirubin indirek dan  total naik, urobilinuria.
Anemia aplastik : trombositopeni, granulositopeni, pansitopenia, sel patologik darah tepi ditemukan pada anemia aplastik lantaran keganasan.
PATHWAYS
PENATALAKSANAAN
Anemia pasca perdarahan: transfusi darah. Pilihan kedua: plasma ekspander atau plasma substitute. Pada keadaan darurat bisa diberikan infus IV apa saja.
Anemia defisiensi: kuliner adekuat, diberikan SF 3x10mg/kg BB/hari. Transfusi darah hanya diberikan pada Hb <5 div="" dl.="" gr="">
Anemia aplastik: prednison dan testosteron, transfusi darah, pengobatan nanah sekunder, kuliner dan istirahat.
Pengkajian Keperawatan

Aktivitas/Istrahat
Gejalah :Keltihan, kelemahan, Malaise umum. Kehilangan produktivitas, penurunan semangat untuk bekerja. Toleransi terhadap latihan rendah. Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak

Tanda :Takikardia/takipnea. Letargi, menarik diri, apatis, lesu dan kurang tertarik pada sekitarnya. Kelemahan otot dan penurunan kekuatan. Ataksia, tubuh tidak tegak.

Sirkulasi
Gejalah : Riwayat kehilangan darah kronis. Riwayat endokarditis infektif kronis.

Tanda : TD : Peningkatan  sistolik dengan diastolic stabil dan tekanan nadi melebar. Distritmia;atnormalitas EKG. Bunyi jantung : murmus sitolik. Ekstermitas (warna) : Pucat pada kulit dan membrane mukosa.

Integritas ego
Gejalah :Keyakian agama/budaya mempengaruhi pilihan pengobatan.

Mis : penolakan transfuse darah

Tanda :Depresi

Eliminasi
Gejalah :Riwayat pilonefritis, gagal ginjal, Flatulen, sindrom, malabsorbsi, hematemesis, Diare atau konstipasi, penurunan haluaran urine

Tanda : Distensi abdomen

Makan dan cairan
Gejalah :Penurunan masukan diet, nyeri lisan atau lidah, kesulitan menelan, mual dan muntah, dyspepsia, anoreksia

Tanda :Lidah tampak merah daging/halus, membrane mukosa kering, pucat, Turgor kulit : buruk, kering tampak kisut, stomatitis dan glositis, Bibir : selitis

Higiene
Gejalah :Kurang bertenaga, penampilan tak rapih

Neurosensori
Gejalah :Sakit kepala, Insomnia, kelemahan, sensasi menjadi dingin

Tanda :Peka rangsang, gelisah, defresi, cenderung tidur, apatis. Mental : tak bisa berespon lambat dan dangkal. Oftalmik : Hemoragis retina.

Nyeri/Kenyamanan
Gejalah : Nyeri abdomen samara, sakit kepala

Pernafasan
Gejalah : Riwayat TB. Abses paru, nafas pendek pada istirahat dan aktivitas

Tanda : Takipnea, ortopnea, dan dispnea.

Keamanan
Gejalah : Riwayat terpajan terhadap materi kimia, Gangguan penglihatan, penyembuhan luka buruk, sering infeksi.

Tanda : Demam rendah, menggigil, berkeringat malam, limfadeuopati umum, peteki dan ekimosis.

s3kualitas
Gejalah : Perubahan aliran menstruasi, hilang libido, impotent.

Tanda : Serviks dan dinding v@gin@ pucat.

Penyuluhan dan pembelajaran
Gejala : Kecenderungan keluarga untuk anemia

MASALAH KEPERAWATAN YANG SERING MUNCUL

Perubahan perfusi jaringan bekerjasama dengan berkurangnya komparten seluler yang penting untuk menghantarkan oksigen / zat nutrisi ke sel.

Tidak toleransi terhadap acara bekerjasama dengan tidak seimbangnya kebutuhan pemakaian dan suplai oksigen.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bekerjasama dengan kurangnya selera makan.

TINDAKAN KEPERAWATAN

Perfusi jaringan adekuat

Memonitor tanda-tanda vital, pengisian kapiler, wama kulit, membran mukosa.
Meninggikan posisi kepala di daerah tidur
Memeriksa dan mendokumentasikan adanya rasa nyeri.
Observasi adanya keterlambatan respon verbal, kebingungan, atau gelisah
Mengobservasi dan mendokumentasikan adanya rasa dingin.
Mempertahankan suhu lingkungan semoga tetap hangat sesuai kebutuhan tubuh.
Memberikan oksigen sesuai kebutuhan.
Mendukung anak tetap toleran terhadap aktivitas

Menilai kemampuan anak dalam melaksanakan acara sesuai dengan kondisi fisik dan kiprah perkembangan anak.

Memonitor tanda-tanda vital selama dan sehabis melaksanakan aktivitas, dan mencatat adanya respon fisiologis terhadap acara (peningkatan denyut jantung peningkatan tekanan darah, atau nafas cepat).

Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga untuk berhenti melaksanakan acara kalau teladi gejala-gejala peningkatan denyut jantung, peningkatan tekanan darah, nafas cepat, pusing atau kelelahan).

Berikan proteksi kepada anak untuk melaksanakan kegiatan sehari hari sesuai dengan kemampuan anak.

Mengajarkan kepada orang renta teknik menunjukkan reinforcement terhadap partisipasi anak di rumah.

Membuat jadual acara bersama anak dan keluarga dengan melibatkan tim kesehatan lain.

Menjelaskan dan menunjukkan rekomendasi kepada sekolah perihal kemampuan anak dalam melaksanakan aktivitas, memonitor kemampuan melaksanakan acara secara terpola dan menjelaskan kepada orang renta dan sekolah.

Memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat

Mengijinkan anak untuk memakan kuliner yang sanggup ditoleransi anak, rencanakan untuk memperbaiki kualitas gizi pada ketika selera makan anak meningkat.
Berikan kuliner yang disertai dengan komplemen nutrisi untuk meningkatkan kualitas intake nutrisi.
Mengijinkan anak untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan makanan
Mengevaluasi berat tubuh anak setiap hari.

DAFTAR PUSTAKA

Suriadi, Yuliani R. (2001). Asuhan Keperawatan pada Anak. Edisi I. Jakarta, CV Sagung Seto.
Smeltzer, Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta, EGC.
FKUI. (1985). Ilmu Kesehatan Anak. Volume 1. Jakarta, FKUI.
Harlatt, Petit. (1997). Kapita Selekta Hematologi. Edisi 2. Jakarta, EGC.

Jika Anda berminat untuk mendapat file ini, silahkan Anda d0wnl0ad lengkap filenya di bawah ini:
 Anemia yakni suatu keadaan dimana kadar Hb dan atau hitung eritrosit lebih rendah dari n √ Askep (Asuhan Keperawatan) Anemia

Sumber http://kutukuliah.blogspot.com