Friday, May 12, 2017

√ Askep Penyakit Jantung Kehamilan

ASUHAN KEPERAWATAN PENYAKIT JANTUNG KEHAMILAN



A.    Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan. Suatu proses kerja sama melibatkan pearawat, ibu dan kesehatan lainnya. Pengkajian dilakukan melalui wawancara dan investigasi fisik. Dalam pengkajian dibutuhkan kecermatan dan ketelitian semoga data yang terkumpul lebih akurat, sehingga sanggup dikelompokan dan dianalisis untuk mengetahui duduk kasus dan kebutuhan ibu terhadap perawat.
Pengkajian yang dilakukan terhadap ibu penyakit jantung antaralain sebagai berikut :
a.       Identitas Umum
b.      Anamnesis :
v  Riwayat demam reumatik
v  Dipsnu waktu melaksanakan kegiatan dan atau waktu istirahat
v  Proksimalnocturnal dipsnu
v  Angina atau syncope waktu melaksanakan kegiatan
v  Hemoptisis
c.       Fokus pengkajian keperwatan
Fokus pengkajian keperawatan ditujukan untuk mngobservasi adanya tanda-tanda dan tanda-tanda kelebihan ciaran paru dan tanda serta tanda-tanda sistemis.
v  Aktifitas /istirahat
Keletihan, insomnia, nyeri dada dengan ktifitas, gelisah, dispnea ketika istirahat atau aktifitas, perubhan status mental, tanda vital berubah ketika beraktifitas.
v  Sirkulasi
Riwayat HT akut, GJK sebelumnya, penyakit katup jantung,anemia , stress berat dll, TD, tekanan nadi frekuensi jantung, irama jantung, nadi apical suara jantung S3 galop, nadi perifer bekurang, perubahan dalam denyutan nadi jugularis, warna kulit kebiruan, kuku pucat atau sianosis, hepar adanya pembesaran, suara nafas krekles atau ronkhi, edema.
v  Integritas ego
Ansietas stress murka taku dan gampang tersinggung
v  Eliminasi
Gejala penurunan berkemih, urin berwarna pekat, berkemih malam hario diare/ konsipasi.
v  Makanan / cairan
Kehilangan nafsu makan mual, muntah, penambahan Bbsignifikan, Pembengkakan ektrimitas bawah, diit tinggi garam pengunaan diuretic distensi abdomen edema umum dll.
v  Hygiene
Keletihan selama aktifitas perawatan diri, penampilan kurang
v  Neurosensori
Kelemahan, pusing letargi, perubahan sikap dan gampang tersinggung
v  Nyeri/kenyamanan
Nyeri dada akut kronik nyeri abdomen sakit pada otot gelisah
v  Pernafasankeamanan
Dispnea ketika aktifitas tidur sambil duduk atau dengan beberapa bantal.batuk dengan atau tanpa sputum penggunaan proteksi otot pernafasan oksigen dll. Bunyi nafas warna kulit.
v  Interaksi sosial
Penurunan aktifitas yang biasa dilakukan
d.      Pemeriksaan fisik
v  Murmur sistolik dan diastolic
v  Kelainan irama jantung
v  Precordial thrill
v  Kardiomegali
v  Sianosis dan atau Clubbing
e.       Pemeriksaan Penunjang
v  Laboratorium : Enzim jantung ( CK, CK-MB )
v  Foto thorak
v  Elektrokardiografi
v  Ekhokardiografi

B.     Diagnosa Keperawatan
1.      Penurunan curah jantung b.d penurunan miokardial
2.      Intoleransi acara b.d kelemahan umum
3.      Kemungkinan terhadap kelebihan volume cairan ekstravaskuler peningkatan natrium/ retensi air
4.      Kurang pengetahuan mengenai agenda pengobatan b.d kurang terpaparnya informasi
5.      Resiko cedera pada janin b.d tidak adekuatnya perfusi darah ke plasenta.

C.    Intervensi Keperawatan
1.      Penurunan curah jantung b.d penurunan miokardial
Tujuan :
Penurunan myocardial teratasi
Criteria hasil :
·         Melaporkan penurunan episode dipsnea, angina
·         Ikut serta dalam acara yang mengurangi beban kerja jantung
Intervensi :
·         Palpasi nadi perifer.
Rasional : Penurunan curah jantung sanggup menerangkan menurunnya nadi radikal.
·         Berikan istirahat psikologidengan lingkungan yang tenang
Rasional : Stress emosi menghasilkan vasokontriksi, yang meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan kerja jantung.
·         Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis.
Rasional : Pucat menerangkan menurunnya perfusi perifer sekunder terhadap tidak adekuatnya curah jantung.
·         Berikan istirahat semi rekumben pada kawasan tidur atau kursi
Rasional : Istirahat fisik harus dipertahankan untuk memperbaiki efisiensi kontraksi jantung.

2.      Intoleransi acara b.d kelemahan umum
Tujuan :
Klien bisa beraktivitas mandiri
Kriteria hasil :
·         Berpartisipasi pada acara yang diinginkan, memenuhi kebutuhan perawatan diri sendiri.
·         Mencapai peningkatan toleransi acara yang sanggup diukur.
Intervensi :
·         Periksa tanda vital sebelum dan setelah aktivitas
Rasional : Hipotensi ortostatik sanggup terjadi dengan acara alasannya yakni imbas obat (vasodilatasi).
·         Kaji penyebab kelemahan.
Rasion al : kelemahan yakni imbas samping beberapa obat (beta bloker)
·         Berikan proteksi dalam acara perawatan diri sesuai indikasi.
Rasional : Pemenuhan kebutuhan perawatan diri pasien tanpa mempngaruhi stress miokard/kebutuhan oksigen berlebih.
·         Evaluasi peningkatan intoleransi aktivitas.
Rasional : Dapat menerangkan penigkatan dekompensasi jantung dari pada kelainan aktivitas.
3.      Kemungkinan terhadap kelebihan volume cairan ekstravaskuler peningkatan natrium/ retensi air
Tujuan :
Keseimbangan volume cairan sanggup dipertahankan
Kriteria :
Mempertahankan keseimbangan cairan menyerupai dibuktikan oleh tekanan darah dalam batas normal, tak ada distensi vena perifer/ vena dan edema dependen, paru higienis dan berat tubuh ideal ( BB ideal TB –100 ± 10 %)
Intervensi :
1)      Ukur masukan / haluaran, catat penurunan , pengeluaran, sifat konsentrasi, hitung keseimbangan cairan
2)      Observasi adanya oedema dependen
3)      Timbang BB tiap hari
4)      Pertahankan masukan total caiaran 2000 ml/24 jam dalam toleransi kardiovaskuler
5)      Kolaborasi : pemberian diet rendah natrium, berikan diuetik.
6)      Kaji JVP (Jugular Venouse Pressure) setelah terapi diuretic
7)      Pantau CVP (Central Venouse Pressure) dan tekanan darah.

4.      Kurang pengetahuan mengenai agenda pengobatan b.d kurang terpaparnya informasi
Tujuan :
Informasi gampang didapat dan dipahami
Kriteria hasil :
·         Mengidentifikasi hubungan terapi untuk menurunkan episode berulang dan mencegah komplikasi.
·         Menyatakan tanda-tanda yang memerlukan intervensi cepat
·         Melakukan perubahan teladan hidup prilaku yang perlu.
Intrevensi :
·         Diskusikan fungsi jantung normal.
Rasional : Pemahaman kebutuhan terapeutik dan pentingnya upaya pelaporan imbas samping komplikasi obat.
·         Anjurkan makan diet pada pagi hari.
Rasional : menawarkan waktu adekuat untuk imbas obat sebelum waktu tidur untuk mencegah menghentikan tidur.
·         Jelaskan dan diskusikan tugas pasien dalam mengontrolfaktor resiko
Rasional : Menambahkan pada kerangka pengetahuan dan memungkinkan pasien menciptakan keputusan menurut informasi
·         Anjurkan dan lakukan demontrasi ulang kemampuan mengambil dan mencatat nadi harian.
Rasional : Meningkatkan pemantauansendiri pada kondisi/efek obat.

5.      Resiko cedera pada janin b.d tidak adekuatnya perfusi darah ke plasenta.
Tujuan :
Perfusi darah ke plasenta adekuat
Kriteria :
·         Agar tidak terjadi cedera pada janin
Intervensi :
·         Istirahatkan ibu.
Rasional : Dengan mengistirahatkan ibu diperlukan metabolism tubuh menurun dan peredaran darah keplasenta menjadi adekuat, sehingga kebutuhan janin sanggup terpenuhi.
·         Anjurkan ibu semoga tidak miring kekiri.
Rasional : Dengan tidur miring kekiri diperlukan vena kava tidak tertekan oleh uterus yang membesar, sehingga fatwa darah keplasenta menjadi lancar
·         Pantau tekanan darah ibu.
Rasional : dengan memantau tekanan darah ibu sanggup diketahui keadaan darah keplasenta.
·         Memantau suara jantung
Rasional : Dengan memantau suara jantung janin sanggup diketahui keadaan jantung janin lemah atau menurun.

D.    Evaluasi
1.      Klien bisa beraktivitas sanggup bangun diatas kaki sendiri
2.      Penurunan myocardial teratasi
3.      Informasi gampang didapat dan dipahami
4.      Perfusi darah ke plasenta adekuat


DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Mitayani. 2009. Asuhan Keparawatan Maternitas, Jakarta : Salemba Medikamed.unhas.ac.id/
Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Wijayarni, Maria. 1996. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta : Buku Kedokteran EGC





Sumber http://macrofag.blogspot.com