Memahami Hukum Kekekalan Massa Oleh Antonie L. Lavoisier
Hukum Kekekalan Massa Oleh Antonie L. Lavoisier – Antonie Laurent Lavoisier ialah spesialis kimia yang lahir pada tahun 1743. Ilmuwan yang berasal dari Prancis ini menerima julukan sebagai “Bapak Kimia Modern” dikarenakan telah mengemukakan penemuannya yang populer dan teori-teori kimia modern. Salah satu teori Lavoisier yang paling populer ialah Hukum Kekekalan Massa.
Hukum yang mendasari banyak reaksi kimia ini merupakan aturan yang menyatakan bahwa suatu massa (pada sistem yang tertutup) akan tetap meski dalam reaksi terjadi beberapa proses. Jadi, dengan kata lain, massa sebelum dan setelah reaksi ialah sama dan tetap. Namun dengan catatan bahwa reaksi harus berjalan atau terjadi pada sistem tertutup.
Dahulu konsep kekekalan massa sangat rumit untuk dipahami lantaran keterlibatan gaya Buoyan atau yang dikenal dengan gaya apung. Namun setelah gaya ini dipahami secara mendalam barulah aturan kekekalan massa sanggup dipelajari. Hukum kekekalan massa membuka teori-teori lainya sehingga membuka mata para alkemis terhadap kimia modern.
Baca juga: Memahami Unsur dalam Ilmu Kimia
Percobaan Lavoisier yang Mendasari Hukum Kekekalan Massa
Setiap teori dan aturan kimia didapat menurut pengamatan dan penelitian terhadap suatu perubahan kimia. Hukum kekekalan massa yang dikemukakan oleh Lavoisier ini pun didapat dari hasil percobaan. Ia melalukan percobaan dengan memakai merkuri calx atau dikenal dengan merkuri oksida berwarna merah.
Pada mulanya, merkuri calx ini ditempatkan di alat pemanas yang dihubungkan ke tabung penampung udara dan hasil pemanasan. Kemudian zat tersebut dipanaskan pada suhu tertentu. hasil pemanasan selama jangka waktu tertentu ini ternyata menghasilkan gas oksigen (O2) dan logam merkuri.
Kemudian, apabila pemanasan ini dibalik, yaitu dilakukan pemanasan terhadap oksigen dan logam merkuri, maka akan dihasilkan senyawa merkuri oksida. Hasil ini menawarkan suatu keunikan. Massa oksigen yang dihasilkan dari pemanasan merkuri calx sama dengan massa oksigen yang diharapkan untuk memanaskan logam merkuri untuk menghasilkan senyawa tersebut.
Dalam rangkaian alat yang dipakai oleh Lavoisier dalam percobaannya ini, ia menemukan bahwa mula-mula tabung yang berisi udara A. Tinggi udara A ini kemudian secara perlahan-lahan mengalami kenaikan menjadi B. Hal inilah yang menawarkan bahwa terdapat sebagian oksigen yang berkurang lantaran dipakai dalam pemanasan logam merkuri. Akibatnya terbentuklah merkuri oksida.
“Dalam reaksi kimia, massa zat-zat sebelum dan setelah reaksi ialah sama” ( Hukum Kekekalan Massa Oleh Antonie L. Lavoisier ).
Contoh Aplikasi Hukum Kekekalan Massa
Hukum kekekalan massa yang telah dikemukakan oleh ilmuwan Prancis berjulukan Lavoisier ini banyak dipakai dalam banyak sekali bidang. Beberapa bidang tersebut di antaranya ialah teknik kimia, kimia, dinamika fluidan, maupun mekanika.
Hukum ini sanggup terjadi dalam reaksi pembentukan gas hidrogen dan oksigen yang didapat dari air. prosesnya ibarat ini: jikalau gas oksigen dan juga hidrogen ternyata dibuat dari 36 gram air, maka dikala reaksi terjadi sampai air bereaksi seluruhnya akan didapatkan produk dengan massa yang sama.
Namun jikalau pada reaksi tersebut ternyata menyisakan air, maka total massa produk dan air yang sisa ialah tetap 36 gram. Perhatikanlah tabel berikut ini.
Penyimpangan aturan kekekalan massa juga sanggup terjadi. Penyimpangan ini sanggup ditemukan dalam reaksi kimia yang berjalan di dalam sistem terbuka. Mengapa?
Hal ini tentu saja disebabkan lantaran adanya proses perubahan energi yang terlibat dan terjadi sangat signifikan. Sebagai contoh, reaksi nuklir yang terjadi pada bintang dimana terdapat reaksi pelepasan sejumlah energi sangat amat besar. Sedangkan di dalam sistem tertutup, energi tidak sanggup keluar ataupun masuk. Oleh lantaran itu tidak ada perubahan energi yang sanggup mengganggu reaksi di dalam sistem.
Baca juga: Hukum-hukum dasar dalam ilmu kimia
Daftar Pustaka:
Brady, James E. 1990. General Chemistry, (Principles & Structures). New York: John Wiley and Sons.
Chang, R. 2005. Chemistry. 8th ed. New York: Mc-Graw Hill.
Keenan, Charles E. et. al, – Pudjaatmaka. 1999. Ilmu Kimia Universitas (terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Sumber https://www.siswapedia.com