Sunday, May 21, 2017

√ Bahan Penyuluhan Alat Kontrasepsi

MATERI PENYULUHAN
“ALAT KONTRASEPSI“



Definisi
Keluarga Berencana ialah perjuangan untuk mengontrol jumlah dan jarak antara kelahiran anak.
Untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara digunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukan sterilisasi.
Aborsi bisa digunakan untuk mengakhiri kehamilan kalau terjadi kegagalan kontrasepsi.

Metode Kontrasepsi Alami
Metode alami hanya bisa diterapkan pada perempuan dengan siklus haid teratur. Caranya dengan menghindari sanggama pada ketika subur. Alat bantu metode ini ialah pengukuran suhu basal dan uji kekentalan lendir leher rahim.
Kelebihan:
  • Tidak ada imbas samping.
  • Ekonomis
Kekurangan:
  • Angka kegagalan tinggi yaitu 10 - 30 dari 100 wanita.

Metode Kontrasepsi Dengan Alat
Bisa dibagi menjadi:
1.       Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Alat kontrasepsi dalam rahim mempunyai beberapa tipe, antara lain Copper T380A, Nova T, dan beberapa AKDR yang diberi hormon (mirena, Levo Nova).
Kelebihan:
·         Angka perlindungannya cukup tinggi, yaitu dengan kegagalan 0,3-1 per 100 perempuan tiap tahun.


Kekurangan:
·         Mengundang risiko benjol radang panggul, perdarahan, dan kehamilan di luar kandungan.
·         Komplikasi perforasi (lubang) uterus.
·         Tidak memberi proteksi terhadap penyakit kelamin dan hepatitis B maupun HIV/AIDS.

2.       Kontrasepsi Dengan Metode Perintang
Yang paling umum digunakan ialah k0nd0m, diafragma, dan spermisida.
a. Kondom
Kantong kecil yang terbuat dari karet ini bekerja dengan membungkus p3enis, sehingga sperma yang keluar tetap berada dalam kantong tersebut.
Kelebihan:
·       Aman digunakan
·       Mudah didapat
·       Cukup efektif bila digunakan dengan benar.
·       Dapat mencegah penyebaran penyakit menular secual dan hepatitis B HIV/AIDS.
Kekurangan:
·       Ada risiko robek. Oleh lantaran itu, gunakan satu k0nd0m hanya untuk satu kali pakai. Kondom yang baik terasa licin dan basah. Jangan gunakan k0nd0m yang kepingan dalamnya kering, yang terasa lengket di tangan, atau yang merekat pada bungkus plastiknya.
·       Angka kegagalan tinggi, yaitu 3 - 15 per 100 perempuan per tahun.

b. Diafragma
Berbentuk menyerupai mangkok ceper, terbuat dari karet. Cara penggunaannya dimasukkan ke dalam v@gin@. Alat ini berkerja dengan cara menutupi lisan rahim, sehingga sperma, meski masih masuk ke v@gin@, tak bisa meneruskan perjalanan ke rahim.
Kelebihan:
  • Dapat digunakan berkali-kali.
  • Melindungi dari kehamilan dan penyakit menular secual hepatitis B HIV/AIDS.
Kekurangan:
  • Angka kegagalan tinggi, yaitu 5 - 20 per 100 perempuan per tahun.
  • Sulit dipasang.

c. Spermisida
Alat KB ini mempunyai bentuk beragam. Ada foam aerosol (busa), tablet, krim, jeli, dan spons. Dipakai dengan cara dioleskan ke dalam v@gin@ sebelum berafiliasi intim. Spermisida mematikan sel-sel sperma sebelum sempat memasuki rahim.
Kelebihan:
  • Melindungi pemakainya dari penyakit menular secual gonorrhea, klamida, hepatitis B, HIV/AIDS
  • Tidak didapatkan imbas samping sistemik/pada tubuh.
Kekurangan:
  • Angka kegagalan 10-25 dari 100 perempuan per tahun.
  • Tidak memberi proteksi terhadap hepatitis B, penyakit menular secual, menyerupai HIV/AIDS, klamidia, gonorrhea.
  • Bisa menimbulkan gatal-gatal atau lecet pada v@gin@.
  • Tidak terlalu ampuh bila hanya digunakan tanpa santunan alat lain menyerupai k0nd0m atau diafragma.

3. Metode KB Hormonal
Kebanyakan kontrasepsi hormonal mengandung estrogen dan progesteron atau hanya progesteron saja.

a.       Pil KB Terpadu
Umumnya mengandung hormon gestagen dan estrogen sintetik. Pil yang dianjurkan ialah pil takaran rendah yang mengandung estrogen kurang dari atau sebesar 35 mikrogram dan 1 miligram progesteron.
Kelebihan:
·         Mudah didapat
Kekurangan:
·         Harus diminum setiap hari.
·         Tidak semua perempuan disarankan menggunakan pil, yaitu:
·         ibu menyusui,
·         perokok,
·         berusia 40 tahun ke atas,
·         memiliki problema kesehatan apa pun menyerupai kejang, TBC, kanker, hipertensi, diabetes, hepatitis, jantung pernah stroke, dan lainnya.
·         Menimbulkan imbas samping:
·         terjadi pendarahan tidak teratur di luar masa haid.
·         mual-mual
·         sakit kepala

b.      Pil KB Mini
Beda dengan pil KB terpadu, pil ini hanya mengandung gestagen saja.
Kelebihan:
·         Dapat digunakan untuk ibu menyusui
·         Mudah didapat
Kekurangan:
·         Memiliki imbas samping yaitu:
·         Pendarahan tidak teratur
·         Haid tidak tiba
·         Terkadang muncul sakit kepala

c. Suntikan
Suntikan KB melindungi dari kehamilan hingga tiba waktunya disuntik kembali. Efektivitasnya hampir sama dengan pil kombinasi dan melebihi pil mini maupun AKDR. Kegagalan pada umumnya terjadi lantaran ketidakpatuhan terhadap kegiatan suntik atau teknik penyuntikan yang salah. Cara kerja suntikan KB salah satunya yaitu menimbulkan pengentalan mukus serviks, sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma. Yang perlu diketahui, kalau kontrasepsi suntikan tidak boleh harus menunggu 1 tahun atau lebih untuk bisa hamil kembali. Pemakai akan mendapatkan suntikan hormon setiap 1-3 bulan sekali, yaitu:
Suntikan progestin;
Suntikan yang hanya mengandung hormon gestagen saja. Contohnya, depo provera dan depo noristerat.
Kelebihan:
  • Bisa digunakan untuk ibu menyusui atau perempuan yang tidak boleh menggunakan pemanis estrogen.
Kekurangan:
  • Memiliki imbas samping:
  • Pendarahan tidak teratur
  • Haid tidak tiba
  • Berat tubuh bertambah
Suntikan terpadu
Suntikan yang mengandung hormon gestagen dan estrogen, misalnya, depo estrogen-progesteron atau cyklofem.
Kelebihan:
  • Tidak mensugesti siklus haid
Kekurangan:
  • Tidak bisa digunakan ibu menyusui
  • Sulit diperoleh
  • Relatif mahal
  • Tidak dianjurkan bagi perempuan yang tidak disarankan minum pil KB terpadu dan suntikan progestin.
d.   Susuk
Dipakai dengan memasukkannya ke bawah permukan kulit sebelah dalam lengan. Ada 2 jenis:
  • Norplant merupakan salah satu metode kontrasepsi berjangka waktu 5 tahun. Efektivitas kontrasepsi yang terdiri dari 6 batang susuk ini sangat tinggi. Angka kehamilan rata-rata pertahun hanya kurang dari 1 %.
  •  Implanon: kontrasepsi yang terdiri atas satu batang susuk ini sanggup dipergunakan sedikitnya selama 3 tahun.
Kelebihan:
  • Sesudah dipasang alat ini akan mencegah kehamilan selama 5 tahun.
  • Bisa digunakan oleh perempuan yang mengalami problem dengan hormon estrogen.
  • Bisa digunakan oleh perempuan yang menjalani pengobatan untuk kekejangan.
  • Walau dirancang 5 tahun, bisa dicopot sewaktu-waktu.
Kekurangan:
  • Susuk lebih praktis dipasang daripada dicopot. Kaprikornus sebelum menggunakan metode ini, pastikan pekerja kesehatan di klinik atau pos pelayanan KB sudah terlatih dan terampil serta bersedia mencopot susuk seandainya tidak lagi dikehendaki.
  • Susuk sebaiknya dihindari kalau yang bersangkutan:
- Pengidap kanker atau benjolan keras di payudara
- Haidnya sudah terlambat tiba
- Mengalami perdarahan gila dari v@gin@
- Penderita sakit jantung
- Ingin hamil dalam beberapa tahun mendatang

e. IUD (intra uterine device, spiral).
Keuntungan dari IUD ialah imbas sampingnya terbatas di dalam rahim.
 Terdapat 2 macam IUD:
§  melepaskan progesteron (harus diganti setiap tahun)
§  melepaskan tembaga (efektif selama 10 tahun).
Biasanya IUD dipasang pada ketika menstruasi. Jika kemungkinan terjadi benjol serviks, masa pemasangan IUD sebaiknya ditunda hingga benjol mereda.
Cara kerja IUD ialah dengan menimbulkan reaksi peradangan di dalam rahim yang akan menarik datangnya sel-sel darah putih. Zat yang dihasilkan oleh sel darah putih ini merupakan racun bagi sperma sehingga tidak terjadi pembuahan sel telur.
Melepaskan IUD akan menimbulkan terhentinya proses peradangan.
Efek samping dari IUD:
§  Perdarahan dan nyeri
§  Kadang IUD terlepas dengan sendirinya (sekitar 20% IUD yang lepas tidak disadari/diketahui oleh pemakainya dan bisa menimbulkan kehamilan)
§  Perforasi rahim
§  Ketika gres dipasang akan terjadi benjol singkat pada rahim, tetapi benjol ini akan mereda sehabis 24 jam

§  Risiko terjadinya keguguran pada perempuan hamil dengan IUD yang masih terpasang ialah sekitar 55% IUD

Sumber http://macrofag.blogspot.com