SEJARAH TEORI NATURALISME
Nature artinya alam atau yang dibawa semenjak lahir. Aliran Naturalisme ini dipelopori oleh J.J Rousseau. Aliran ini beropini bahwa anak itu lahir dengan “nature”nya sendiri-sendiri dengan “sifat-sifat”nya sendiri, sesuai dengan “aliran”nya sendiri. Aliran ini juga beropini bahwa pendidikan dan lingkungan ialah bersifat negatif, yang hanya akan merusak saja. Maksudnya, pada hakekatnya semua anak (manusia) semenjak dilahirkan ialah baik. Bagaimana hasil perkembangannya kemudian sangat ditentukan oleh pendidikan yang diterima atau yang mempengaruhinya. Jika imbas atau pendidikan itu baik, maka akan menjadi oke ia, akan tetapi kalau imbas atau pendidikan itu jelek, akan buruk pula hasilnya. Terkenal dengan ucapan Rousseau “ Manusia ialah baik waktu dilahirkan, tapi insan menjadi rusak sebab masyarakat”. Maksudnya semua anak ialah baik pada waktu tiba dari sang Pencipta, tetapi semua rusak di tangan manusia.
Oleh sebab itu, sebagai pendidik, Rousseau mengajukan konsep “pendidikan alam” yang maksudnya ialah anak hendaklah dibiarkan tumbuh dan berkembang sendiri berdasarkan alamnya. Manusia atau masyarakat jangan banyak mencampurinya.
Menurut Rousseau, anak mempunyai potensi atau kekuatan yang masih terpendam, yaitu potensi berfikir, berperasaan, berkemauan, ketrampilan, berkembang, mencari dan menemukan sendiri apa yang diperlukannya. Melalui aneka macam bentuk aktivitas dan perjuangan belajar, anak membuatkan segala potensi yang dimilikinya. Berbeda dengan teori-teori lain, berdasarkan Rousseau anak tidak usah terlalu banyak diatur dan diberi. Biarkan mereka mencari dan menemukan dirinya sendiri. Sebab berdasarkan dia, anak sanggup berkembang sendiri.
Bagi teori ini, kiprah guru tidak jauh berbeda dengan kiprah seorang petani dalam membuatkan tanaman. Tanaman telah mempunyai potensi-potensi sendiri. Tugas petani hanya menyediakan tanah yang gembur, air, dan cahaya yang cukup, diberi pupuk dan dihindarkan dari hama. Tanaman akan tumbuh, berdaun, berbunga dan berbuah sendiri, tidak perlu dipaksa. Demikian juga dalam mengajar, guru tidak perlu memaksa anak. Tugas guru ialah menyediakan materi didik yang menarik perhatian dan minat anak, sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangannya, membuat lingkungan mencar ilmu yang menyenangkan, memberi motifasi dan bimbingan sesuai dengan sifat dan kebutuhan anak. Dengan cara menyerupai itu, anak akan berkembang secara optimal.
Konsep-konsep mencar ilmu mengajar yang mengaktifkan siswa menyerupai cara mencar ilmu siswa aktif, mencar ilmu inkuiri discovery, pemecahan masalah, ketrampilan proses, mencar ilmu dengan memanfaatkan lingkungan dan sebagainya antara lain didasari oleh teori ini.
DAFTAR ISI :
Pengertian Naturalisme Klik : http://adf.ly/V4YUG
Sejarah Teori Naturalisme Klik : http://adf.ly/Vp4aX
Tokoh Naturalisme Klik : http://adf.ly/V4nYZ
Jenis Naturralisme Klik : http://adf.ly/V6Bjk
Kesimpulan Makalah Naturalisme Klik : http://adf.ly/V6DhW
DAFTAR PUSTAKA
Anshari , H.M Hafi, Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional, 1983.
Effendi, Mukhlison dan Rodliyah, Siti, Ilmu Pendidikan. Ponorogo: PPS Press, tth.
Ibrahim, R. dan Syaodih. S, Nana, Perencanaan Pengajaran, cet.1. Jakarta: Dep.P & K dan Rineka Cipta, 1996.
Indrakusuma, Amien Daien, Pengantar Ilmu Pendidikan. Surabaya: perjuangan nasional, 1973.
aciknadzirah.blogspot.com/search?q=teori-naturalisme
Sumber http://macrofag.blogspot.com