Showing posts with label Artikel. Show all posts
Showing posts with label Artikel. Show all posts

Monday, July 2, 2018

√ Kiat Memotivasi Anak Menjadi Cerdas

Kiat Memotivasi Anak Menjadi Cerdas Bisa Dilakukan Dengan Berbagai Ragam Cara √ Kiat Memotivasi Anak Menjadi Cerdas

Memotivasi Anak Menjadi Cerdas Bisa Dilakukan Dengan Berbagai Ragam Cara






Anak yang mendapatkan predikat sebagai anak cerdas biasanya sanggup diukur dari kemampuannya merespon sesuatu, berkata-kata, hingga bagaimana ia berkreasi dengan banyak sekali permainannya. Akan tetapi umumnya para orang bau tanah tidak merasa puas dengan hanya sekedar deskripsi dan akan lebih yakin jikalau diformulasikan dalam denah skor kecerdasan.

Sejak 1 kala lalu, para pakar telah berbagi suatu formula standar pengujian untuk menilai kecerdasan seorang anak yang dinilai dalam skor IQ (Intelligent Quotient), dari mulai yang disebut genius dengan skor di atas 140, kategori sangat cerdas, cerdas, di atas rata-rata, rata-rata, di bawah rata-rata, bodoh, lemah pikir, hingga idiot dengan skor di bawah 45.

Tes yang umum diterapkan untuk mengukur kecerdasan dalam psikologi antara lain Weschler Intelligence Scale, Progressive Matrices dan Intelligence Structure Scale yang meliputi kemampuan menalar, memahami gagasan, merencanakan, memecahkan masalah, serta berpikir abstrak. Pola pertanyaan yang lebih berupa logika visual maupun verbal tersebut menciptakan seseorang yang telah menjadi lebih terdidik di kemudian hari tetap menerima skor yang relatif konstan dikala mengulangi tes, dan menciptakan tes kecerdasan semacam ini sanggup mengemban amanah (reliable).

Namun tes IQ yang telah menjadi standar umum evaluasi kecerdasan secara internasional ini, berdasarkan psikolog ternama dari Universitas Stanford Amerika Serikat, Carol Dweck, telah disalahartikan. Orang bau tanah menganggap kecerdasan seorang anak merupakan bawaan dari lahir dan tetap menyerupai itu sepanjang hidupnya sehingga terjebak pada konsep yang disebutnya fixed mindset atau pola pikir tetap. Padahal, berdasarkan pakar yang telah meneliti pola pikir insan selama lebih dari tiga dekade ini, kecerdasan seseorang bisa terus berkembang (growth mindset) dan besar lengan berkuasa pada kemajuan yang diraih.

Riset Profesor Dweck wacana pola pikir yang berkembang ini antara lain membagi dua para siswa di suatu sekolah menengah pertama di New York menjadi dua kelompok yang sedang berguru matematika. Yang satu memakai konsep fixed mindset di mana mereka menganggap kecerdasan merupakan bawaan dan kelompok lainnya memakai growth mindset yang berfokus pada perjuangan keras untuk meraih nilai yang lebih baik.

Dua tahun kemudian, kelompok yang terlalu percaya pada kecerdasan bawaan mengatakan kecenderungan penurunan nilai akademik, sementara kelompok yang lainnya menunjukkan kemajuan signifikan. Sejumlah psikolog lain kemudian juga menciptakan kegiatan intervensi selama delapan pekan kepada para siswa suatu sekolah di Amerika Serikat dengan meyakinkan mereka bahwa otak menyerupai otot yang bisa dibuat menjadi kuat jikalau semakin digunakan.

Sementara kelompok kontrol tidak diajarkan dengan konsep pertumbuhan pola pikir dari teori yang dikembangkan oleh Dweck, penulis sejumlah buku psikologi itu. Hasilnya, dalam dua bulan, kelompok yang diberi intervensi mengalami banyak perbaikan dalam nilai-nilai pelajarannya dibanding dengan kelompok kontrol. Dengan demikian, hal utama dari kemajuan siswa dalam pelajaran ialah motivasi, semangat mendapatkan tantangan, siap menghadapi soal-soal sulit dan berusaha untuk menyelesaikannya dengan baik, kata Dweck yang pada tamat 2017 mendapatkan penghargaan dari Yidan Prize.

Sebaliknya, siswa yang selalu diyakinkan orang tuanya bahwa mereka cerdas justru lebih fokus pada bagaimana tetap terlihat cerdas, menjadi khawatir mendapatkan tantangan, dan lebih bahagia berada di zona nyaman. Itulah mengapa Dweck tidak peduli pada skor hasil tes IQ, alasannya berdasarkan dia, otak sangat elastis dan bisa semakin jago jikalau semakin dipakai untuk memecahkan masalah.

Siswa seharusnya memang lebih fokus pada berguru dan tidak takut tampak bodoh dalam bertanya, takut salah menjawab soal, dan tidak aib atas kegagalan, serta yakin bahwa dengan berusaha keras dan membiasakan berlatih, maka potensinya akan terbangun. Konsep growth mindset ini, berdasarkan dia, penting dikembangkan menjadi budaya pengajaran di kelas, alasannya budaya masyarakat yang ditransfer dari orang bau tanah ke anak cukup bermacam-macam dan besar lengan berkuasa kuat pada kemajuan atau kemunduran anak.


Orang bau tanah harus juga terlibat bersama guru dan sistem sekolah mengubah pola pikir tradisional dan mendukung konsep perkembangan pola pikir untuk memberi lingkungan aman bagi anak untuk maju. Alfred Binet, psikolog yang pertama kali memperkenalkan tes IQ lebih dari seabad lalu, juga mengakui bahwa kecerdasan insan dipengaruhi oleh banyak faktor dan tidak bisa diperbandingkan di antara kelompok-kelompok yang berbeda latar belakang.

Ia bahkan khawatir pengukurannya ini akan dipakai untuk menyingkirkan seorang anak yang menerima skor rendah sehingga justru besar lengan berkuasa pada kehidupan ia selanjutnya. Tes IQ yang awalnya ia rancang untuk mengidentifikasi belum dewasa yang membutuhkan perhatian khusus, belakangan memang justru menjadi pola yang berlaku global untuk merepresentasikan kecerdasan seseorang.

Faktanya, hasil tes IQ seringkali memang berdampak pada psikologis anak dengan skor rendah, yang dengan segera menjadi rendah diri atau berdampak pada terjadinya pengucilan anak di lingkungan sepermainannya. Kondisi ini kemudian menciptakan banyak psikolog tidak menganjurkan mengakibatkan tes IQ sebagai pola dalam sistem sekolah atau sistem penyaringan lainnya. Apalagi banyak hasil riset yang menyimpulkan hasil skor tes IQ tidak selalu memberi hasil yang terstandar.

Suatu penelitian menandakan bahwa tes IQ sanggup bervariasi 15 poin dari satu tes ke tes lain, penelitian lainnya yang menguji IQ sejumlah siswa dari alat uji yang sama menghasilkan skor IQ berkisar antara 63 hingga 117 untuk orang yang sama. Sementara itu, penerapan konsep growth mindset Carol Dweck pada siswa-siswa di sekolah konservasi Indian AS yang terbelakang, hanya dalam beberapa periode bisa mengubah mereka menjadi yang terbaik dalam nilai ujian di distriknya.

Proses perkembangan kecerdasan seorang anak terbukti juga bervariasi dari masyarakat yang satu ke masyarakat yang lain, tergantung dari latar belakang, budaya, dan bagaimana cara orang bau tanah dan lingkungannya mempengaruhinya. Patricia Greenfield, pakar lainnya dari Universitas California, Amerika Serikat menambahkan, belum dewasa yang memiliki kebiasaan menonton televisi dan video mencetak skor kecerdasan dari aspek visual yang lebih tinggi. Sedangkan mereka yang tiba dari budaya mengonsumsi media yang lebih menekankan verbal akan lebih unggul skornya dalam aspek kebahasaan.

Stephen Ceci, psikolog dari Universitas Cornell, AS juga menekankan, perubahan skor IQ sanggup terjadi dikala umur seorang anak bertambah, contohnya skor yang meningkat 10 poin sesudah dites kembali beberapa tahun kemudian. Menurut dia, sekolah sanggup berperan memengaruhi perubahan skor IQ ini, alasannya pelajaran-pelajaran di sekolah menciptakan siswa bisa menciptakan kategorisasi dan memetakan sejumlah hal. Kemampuan yang dikembangkan ini bisa menjadi komponen yang menciptakan skor IQ anak bertambah.

Konsep pola pikir yang berkembang ini tentu saja sangat patut dicoba dan diterapkan di sekolah-sekolah pedesaan, sekolah di daerah perbatasan, atau di wilayah kepulauan, sekaligus untuk menghapus gambaran bahwa sekolah terpencil hanya menghasilkan belum dewasa yang kurang cerdas dengan nilai hasil ujian yang rendah. Semangat guru mengajar, sumbangan sistem kurikulum sekolah serta tugas serta orang bau tanah dan lingkungan bisa dikerahkan untuk memotivasi anak menjadi yakin akan kemampuannya berubah menjadi anak yang cerdas di tengah keterbatasan akomodasi di daerah tertinggal.

Sekian goresan pena yang berjudul:

Kiat Memotivasi Anak Menjadi Cerdas

Semoga sebaran informasi ini bermanfaat dan salam sukses selalu!


*Sumber: http://anggunpaud.kemdikbud.go.id

Sumber http://www.informasiguru.com

Thursday, May 3, 2018

√ Tugas Vital Keluarga Dalam Pendidikan Anak

Peran Penting dan Vital Keluarga Dalam Pendidikan Anak √ Peran Vital Keluarga Dalam Pendidikan Anak

Peran Penting Keluarga Dalam Pendidikan






Kala gelar program puncak Apresiasi Pendidikan Keluarga 2018 di Plaza Insani Gedung A Komplek Kementerian Pendidikan & Kebudayaan (Kemdikbud) Senayan, Kamis (25/10), Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD & Dikmas) Harris Iskandar, menjelaskan tentang betapa penting dan vitalnya tugas keluarga dalam pendidikan.

Keluarga mempunyai tugas penting dalam pendidikan,” terang Harris di sela-sela program tersebut.

Harris Iskandar menambahkan lagi dalam sambutannya, keluarga yakni salah satu pilar penting dalam tri pusat pendidikan, bersama sekolah dan masyarakat yang berperan vital dalam membentuk generasi emas yang berkarakter dan berbudaya prestasi di masa yang akan datang.

Untuk itu Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga telah menyediakan layanan pendidikan keluarga di 237.332 satuan pendidikan, atau mencapai 55% dari 429.768 jumlah satuan pendidikan di Indonesia.

Oleh karenanya, Harris menghimbau satuan pendidikan dan orangtua akseptor asuh bisa bersinergi dalam mendidik putra-putrinya, baik dari sisi akademik maupun karakter. Karena menurutnya untuk mencerdaskan bangsa tidak cukup hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan akseptor didik, namun hal terpenting justru mengakibatkan mereka mempunyai perilaku atau huruf yang baik, sesuai nilai-nilai Pancasila dan budaya bangsa.


Pada program yang mengangkat tema “Pendidikan Keluarga untuk Menumbuhkan Karakter dan Prestasi Anak”, turut memberi penghargaan kepada para pemenang lomba jurnalistik, blog dan karya film pendek perihal pendidikan keluarga, serta apresiasi kepada 10 orang bau tanah jago dan 21 forum pendidikan formal dan nonformal ramah anak.

Semoga sebaran gosip ini bermanfaat dan salam sukses selalu!

*Sumber: paud-dikmas.kemdikbud
Sumber http://www.informasiguru.com

Sunday, April 1, 2018

√ Bolehkah Ajari Anak Paud Calistung?

 di sana bukan wahana untuk mencar ilmu membaca √ Bolehkah Ajari Anak PAUD Calistung?

Dilarang Ajarkan Anak PAUD Calistung






Pada dasarnya, jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yaitu tahapan bermain bagi anak-anak, di sana bukan wahana untuk mencar ilmu membaca, menulis mapun berhitung (calistung). Hal tersebut kembali ditegaskan oleh Harris Iskandar selaku Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud).

Karenanya, Harris menghimbau supaya para pendidik tidak terburu-buru mengajarkan calistung pada jenjang PAUD . Di sisi lain, kolaborasi antara pendidik PAUD dengan orang bau tanah merupakan kunci utama bagi perkembangan peserta didik PAUD.

Terlebih, dikala ini penerimaan peserta didik baru/ PDB didasarkan pada sistem zonasi di mana usia anak dan jarak daerah tinggal dengan sekolah menjadi prioritas utama dalam proses peneriman PDB. Karenanya,seleksi penerimaan peserta didik di SD kelas awal tidak diperkenankan bahkan dihentikan dilakukan dengan sistem tes, baik itu menjadi tes kemampuan calistung ataupun dengan model tes lainnya. Kompetensi calistung secara formal akan diajarkan ketika anak duduk di kursi SD.

Sesuai Agenda Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs) 2015-2030, tujuan nomor 4.2, yakni memastikan bahwa pada tahun 2030 seluruh anak wanita dan pria mempunyai terusan pada pengembangan dan perawatan anak usia dini dan pendidikan pra-dasar yang berkualitas sehingga siap untuk mengikuti pendidikan dasar.

Tujuan dari SDGs ini menjadi acuan untuk semua negara guna mendukung layanan PAUD yang berkualitas, termasuk negara Indonesia.

"Guru PAUD dan orang bau tanah dituntut bisa memfasilitasi belum dewasa supaya tumbuh dan berkembang dengan baik, tanpa harus tergesa-gesa supaya dianggap pintar. Kerja sama di antara keduanya sangat dibutuhkan," terperinci Harris.



Kemudian, dilema stunting/ kondisi gagal tumbuh (terutama disebabkan lantaran kekurangan gizi kronis yang terjadi di usia balita) pun turut menjadi perhatian terkait informasi perkembangan peserta didik PAUD. Sebagai informasi bahwa prevalensi stunting di negara kita menduduki posisi kelima di dunia. Sekitar satu dari tiga belum dewasa Indonesia bergelut dengan stunting.

Program penurunan angka stunting ini melibatkan lintas kementerian dan lembaga. Intervensi jadwal ini dilakukan melalui keluarga dan lingkungannya dan dilakukan selama periode 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu semenjak masih di dalam kandungan hingga si anak berusia 2 tahun.
Sumber http://www.informasiguru.com

Tuesday, February 13, 2018

√ Cara Gampang Memakai Viraltag Untuk Mengelola Akun Sosial Media

VIRALTAG REVIEW– Kali ini untuk pertama kalinya saya akan me-review sebuah tool keren dan kau bagi yang bermain dengan sosial media marketing. Apakah nama tool itu dan seberapa keren dan dahsyatnya kah tool itu?


Namanya Viraltag. Keren dan dahsyatnya sanggup anda nilai sehabis membaca dan mempraktekkan segera tutorial simple berkenaan cara penggunaan tool ini. So, cekidot aja lah!



Apa itu Viraltag?


 Kali ini untuk pertama kalinya saya akan me √ Cara Praktis Menggunakan Viraltag Untuk Mengelola Akun Sosial Media


Sesuai dengan kata-kata pembuka di halaman utama Viraltag, “The # 1 Social Media Marketing Tool for Sharing Visuals” yang tidak cukup lebih berarti: “tool pemasaran sosial media no#1 di sosial media untuk sharing visual”.


Yah, itu cuma terjemahan bebas aja. Tapi, pada dasarnya Viraltag itu ya tool nomer wahid buat sharing anuan di sosial media, terutama Pinterest.


Yang bikin? Menurut irit saya sih dan juga katanya suhu saya, pembuat tool ini orang India. Namanya Sudheer Someshwara. Siapapun ia yang memahami ia telah sukses membawa dampak kami terkagum pada karyanya.


Eits, tetapi sebelum akan anda terpesona pada cara kerja Viraltag ini, akan lebih baik terkecuali anda segera meluncur ke homepage Viraltag. Buat apa? Yah, buat segera PDKT aja sambil baca-baca cara memanfaatkan Viraltag sederhan versi saya. Hehehe….


Bagaimana Cara Pakai Viraltag?


Sebelum memanfaatkan Viraltag ini, tersedia baiknya anda segera mendaftar terutama dahulu. Cukup memanfaatkan e-mail anda dan mulai beraksi.


Satu hal sebelum akan kami sanggup memanfaatkan tool ini dengan mudah, pastikan anda telah meng-install Viraltag Chrome Extension, ya.


 Kali ini untuk pertama kalinya saya akan me √ Cara Praktis Menggunakan Viraltag Untuk Mengelola Akun Sosial Media


Seperti biasa isi beberapa isian dan mohon PERHATIKAN pas menentukan zona waktu. Jika anda menentukan cocok dengan zona pas Indonesia apa-pun itu (WIB, WITA, WIT), maka jadwal pemostingan pin akan cocok dengan pas pilhan anda tersebut.


Hal ini harus digarisbawahi gara-gara akan kuat pada keberhasilan pin kami dicermati oleh tujuan kami nantinya di Pinterest. Umumnya niscaya tujuan selanjutnya berasal dari US yang notabene zona pas tidak serupa sekian jam dengan kita.


Untuk penggunaan Viraltag sendiri sampai lihat ini ditulis, saya sendiri masih belum amat paham. Akan tetapi, fitur-fitur utama dari tool ini sendiri paling tidak sanggup kami ketahui terutama dahulu.


Sisanya? Bisa dipelajari pelan-pelan nantinya.


 Kali ini untuk pertama kalinya saya akan me √ Cara Praktis Menggunakan Viraltag Untuk Mengelola Akun Sosial Media


Gambar di atas perlihatkan anggota Home dari account Viraltag kita. Dapat dicermati saya telah menjadwalkan beberapa pin untuk tanggal spesifik di sana.


Sekarang, segera praktek. Setelah anda mendaftar niscaya saja laman Home niscaya kosong. Jadi, kini coba carilah satu situs yang punya banyak gambar di dalam keliru satu postingannya. Terserah apa saja itu.


Sudah? Jika iya, kini klik ekstensi Viraltag di pojok kanan atas. Tampilan akan berubah jadi menyerupai di bawah ini.


 Kali ini untuk pertama kalinya saya akan me √ Cara Praktis Menggunakan Viraltag Untuk Mengelola Akun Sosial Media


Ada pilihan Select All dan Unselect All di sana. Silakan memanfaatkan sebagaimana mestinya. Untuk melanjutkan, anda sanggup klik Schedule di pojok kanan bawah.


 Kali ini untuk pertama kalinya saya akan me √ Cara Praktis Menggunakan Viraltag Untuk Mengelola Akun Sosial Media


Selanjutnya, anda akan dialihkan ke jendela gres yaitu anggota Bulk Editor. Di jendela ini anda sanggup meng-edit detail semua gambar yang tersedia cuma dalam beberapa klik.


Bagian Options yang terdapat di paling atas adalah yang jadi edit all pada gambar yang ada. Jadi, anda tak harus ulang meng-edit satu per satu gambar nantinya. Sisanya, anda niscaya telah tahu. Paham? Oke lanjut!


 Kali ini untuk pertama kalinya saya akan me √ Cara Praktis Menggunakan Viraltag Untuk Mengelola Akun Sosial Media


Sekarang saatnya menjadwalkan postingan. Klik Schedule sehingga akan nampak tampilan menyerupai gambar di atas. Di anggota ini anda sanggup mengatur sendiri kapan pas postingan dimulai baik itu hari, detail tanggal, jam, sampai jarak interval pemostingan.


Nah, di anggota inilah zona pas berpengaruh. Jika anda mengambil WIB, misalnya. Maka, akan tersedia perbedaan dengan pas US sebagai target audiencepostingan kita.


Pastikan anda mengatur postingan selanjutnya pada golden time, sehingga visibility postingan anda akan jauh lebih tinggi.


Apabila telah selesai, klik OK dan klik Schedule. Kemudian, anda sanggup ulang ke laman Home dan Tara! Kamu akan temukan postingan anda telah terencana dengan rapinya.


Keren, bukan? Kamu sanggup jalankan hal selanjutnya berulang-ulang cocok dengan ajakan kamu. Namun, niscaya dengan batas yang mestinya saja. Oke.


Harganya Berapa?


 Kali ini untuk pertama kalinya saya akan me √ Cara Praktis Menggunakan Viraltag Untuk Mengelola Akun Sosial Media


Bisa dicermati sendiri di atas. Cukup tidak mahal sih buat para mastah yang telah berdikari di luar sana. Namun, bagi anda yang masih pemula tampaknya harga di atas agak amat mahal.


Namun, jangan kecewa dulu. Sebab menyerupai yang telah dibahas di atas, sehabis anda mendaftarkan akun, maka anda akan beroleh jaman trial selama 14 hari.


Selama dua ahad selanjutnya anda sanggup konsisten menggali fitur-fitur Viraltag ini atau menggali harta karun lainnya. Saya harus pas selama itu, telah lebih dari tidak mengecewakan untuk membiasakan kami menggunakannya.


Kalau Trial Habis, Terus Gimana?


 Kali ini untuk pertama kalinya saya akan me √ Cara Praktis Menggunakan Viraltag Untuk Mengelola Akun Sosial Media


Pertanyaan bagus, terkecuali masa trial sudah habis maka tersedia jalur terbaik yang sanggup anda ambil setelahnya. Jika anda seorang blogger, kamub sanggup memanfaatkan sarana spesifik yang di sajikan oleh Tim Viraltag.


Kamu sanggup dapatkan gratis penggunaan Viraltag selama 6 bulan + diskon harga per bulan jadi HANYA $9 saja. Mantap, bukan?


Caranya? Cukup dengan menuliskan lihat singkat berkenaan Viraltag dengan ikuti beberapa hukum yang ditetapkan tim mereka.


Kamu sanggup cek saja segera di bagian pricing dan terus scroll ke bawah sampai menemukan anggota menyerupai gambar di atas.


Tulisan ini pun bahwasanya saya tulis untuk beroleh sarana tersebut. Kan tidak mengecewakan sanggup gratis 6 bulan. Hehehe…




Sudahlah. Cukup sekian lihat tool dahsyat Viraltag ini. Semoga berfaedah dan sanggup jadi amal jariyah buat saya pribadi. Jika tersedia pertanyaan sanggup olok-olokan di kolom komentar, yak. ?



Sumber https://infoana.com

Saturday, September 23, 2017

√ Vaksin Influenza

VAKSIN INFLUENZA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Kesehatan

Disusun Oleh :
PEPI HARDIYANA PUTERA
4002120132





STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG
Jl Terusan Jakarta No. 71-75 Antapani Bandung
Telp/Fax 022-720 4803
2013



VAKSIN INFLUENZA
A.    PENGERTIAN
Vaksinologi adalah ilmu yang mempelajari perihal vaksin.
Vaksin adalah materi antigenik yang dipakai untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga sanggup mencegah atau mengurangi efek infeksi oleh organisme alami atau "liar". Vaksin sanggup berupa galur virus atau bakteri yang telah dilemahkan sehingga tidak menjadikan penyakit. Vaksin sanggup juga berupa organisme mati atau hasil-hasil pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa virus, dsb.). Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama bakteri, virus, atau toksin. Vaksin juga sanggup membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker).
Vaksinasi adalah pemberian vaksin ke dalam badan seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut. Kata vaksinasi berasal dari bahasa Latin vacca yang berarti sapi - diistilahkan demikian karena vaksin pertama berasal dari virus yang menginfeksi sapi (cacar sapi). Vaksinasi sering juga disebut dengan imunisasi.
Vaksin influenza adalah vaksin yang berasal dari virus Influenza, dimana yang diambil antigen permukan, antigen internal dan protein virus-nya saja, sehingga vaksin ini mempunyai imunogenisitas tinggi dengan reaksi samping yang minimal. Masing-masing vaksin berisi 3 jenis strain virus Influenza (biasanya terdiri dari 2 tipe A dan 1 tipe B)
Penyakit influenza adalah sakit yang disebabkan virus influenza. Influenza gampang menular dan menyerang saluran pernapasan. Penularan virus influenza terjadi melalui udara pada ketika berbicara, batuk dan bersin. Virus influenza sangat menular bahkan semenjak 1–2 hari sebelum gejala influenza muncul, itulah sebabnya penyebaran virus influenza sulit dihentikan. Influenza, yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia. Gejala yang paling umum dari penyakit ini yakni menggigil, demam, nyeri tenggorok, nyeri otot, nyeri kepala berat, batuk, kelemahan, dan rasa tidak nyaman secara umum
Biasanya, influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan menimbulkan aerosol yang mengandung virus. Influenza juga sanggup ditularkan melalui kontak langsung dengan tinja burung atau ingus, atau melalui kontak dengan permukaan yang telah terkontaminasi. Aerosol yang terbawa oleh udara (airborne aerosols) diduga menjadikan sebagian besar infeksi, walaupun jalur penularan mana yang paling berperan dalam penyakin ini belum terang betul. Virus influenza sanggup diinaktivasi oleh sinar matahari, disinfektan, dan deterjen. Sering mencuci tangan akan mengurangi risiko infeksi lantaran virus sanggup diinaktivasi dengan sabun.
Influenza menyebar ke seluruh dunia dalam epidemi musiman, yang menjadikan janjkematian 250.000 dan 500.000 orang setiap tahunnya bahkan hingga jutaan orang pada beberapa tahun pandemik. Rata-rata 41.400 orang meninggal tiap tahunnya diAmerika Serikat dalam kurun waktu antara tahun 1979 hingga 2001 lantaran influenza. Pada tahun 2010 Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat mengubah cara mereka melaporkan asumsi janjkematian lantaran influenza dalam 30 tahun. Saat ini mereka melaporkan bahwa terdapat kisaran angka janjkematian mulai dari 3.300 hingga 49.000 janjkematian per tahunnya. 
Vaksinasi terhadap influenza biasanya tersedia bagi orang-orang di negara berkembang. Ternak unggas sering divaksinasi untuk mencegah musnahnya seluruh ternak. Vaksin pada insan yang paling sering dipakai yakni vaksin influenza trivalen (trivalent influenza vaccine [TIV]) yang mengandung antigen yang telah dimurnikan dan diinaktivasi terhadap tiga galur virus. Biasanya, vaksin jenis ini mengandung material dari dua galur virus influenza subtipe A dan satu galur influenza subtipe B.  TIV tidak mempunyai risiko menularkan penyakit, dan mempunyai reaktivitas yang sangat rendah. Vaksin yang diformulasikan untuk satu tahun mungkin menjadi tidak efektif untuk tahun berikutnya, lantaran virus influenza berevolusi dengan cepat, dan galur gres akan segera benggantikan galur yang lama. Obat-obatan antivirus sanggup dipergunakan untuk mengobati influenza, neuraminidase inhibitor (seperti Tamiflu atau Relenza).

B.     Jenis-jenis virus
Dalam klasifikasi virus, virus influenza termasuk virus RNA yang merupakan tiga dari lima genera dalam famili Oethomyxoviridae:
·      Virus influenza A
·      Virus influenza B
·      Virus influenza C
Virus-virus tersebut mempunyai kekerabatan yang jauh dengan virus parainfluenza manusia, yang merupakan virus RNA yang merupakan pecahan dari famili paramyxovirus yang merupakan penyebab umum dari infeksi pernapasan pada anak, seperti croup (laryngotracheobronchitis), namun sanggup juga menjadikan penyakit yang serupa dengan influenza pada orang dewasa.
1.      Virus influenza A
Genus ini mempunyai satu spesies, virus influenza A. Unggas akuatik liar merupakan inang alamiah untuk sejumlah besar varietas influenza A. Kadangkala, virus sanggup ditularkan pada spesies lain dan sanggup menjadikan wabah yang berdampak besar pada peternakan unggas domestik atau menjadikan suatu pandemi influenza manusia
Virus tipe A merupakan patogen insan paling virulen di antara ketiga tipe influenza dan menjadikan penyakit yang paling berat. Virus influenza A sanggup dibagi lagi menjadi subdivisi berupa serotipe-serotipe yang berbeda menurut tanggapan antibodi terhadap virus ini. Serotipe yang telah dikonfirmasi pada manusia, diurutkan menurut jumlah janjkematian pandemi pada manusia, adalah:
·         H1N1, yang menimbulkan Flu Spanyol pada tahun 1918, dan Flu Babi pada tahun 2009
·         H2N2, yang menimbulkan Flu Asia pada tahun 1957
·         H3N2, yang menimbulkan Flu Hongkong pada tahun 1968
·         H5N1, yang menimbulkan Flu Burung pada tahun 2004
·         H7N7, yang mempunyai potensi zoonotik yang tidak biasa
·         H1N2, endemik pada manusia, babi, dan unggas
·         H9N2
·         H7N2
·         H7N3
·         H10N7

2.      Virus influenza B
Genus ini mempunyai satu spesies, yaitu virus influenza B. influenza B hampir secara pribadi hanya menyerang manusia dan lebih jarang dibandingkan dengan influenza A. Hewan lain yang diketahui sanggup terinfeksi oleh infeksi influenza B adalah anjing laut dan musang. Jenis influenza ini mengalami mutasi 2-3 kali lebih lambat dibandingkan tipe A dan oleh akibatnya keragaman genetiknya lebih sedikit, hanya terdapat satu serotipe influenza B. Karena tidak terdapat keragaman antigenik, beberapa tingkat kekebalan terhadap influenza B biasanya diperoleh pada usia muda. Namun, mutasi yang terjadi pada virus influenza B cukup untuk menciptakan kekebalan permanen menjadi tidak mungkin. Perubahan antigen yang lambat, dikombinasikan dengan jumlah inang yang terbatas (tidak memungkinkan perpindahan antigen antarspesies), menciptakan pandemi influenza B tidak terjadi.

3.      Virus influenza C
Genus ini mempunyai satu spesies, virus influenza C, yang menginfeksi manusia, anjing, dan babi, kadangkala menjadikan penyakit yang berat dan epidemi lokal. Namun, influenza C lebih jarang terjadi dibandingkan dengan jenis lain dan biasanya hanya menjadikan penyakit ringan pada anak-anak.

C.    Gejala
1.      Demam mendadak disertai menggigil
2.      Sakit kepala
3.      Badan lemah
4.      Nyeri otot dan sendi
5.      Gejala influenza bertahan selama 3–7 hari. Bila influenza bertambah berat, tanda-tanda tersebut di atas akan berganti dengan tanda-tanda penyakit saluran pernafasan menyerupai batuk, pilek dan sakit tenggorokan. Kadang-kadang juga disertai tanda-tanda sakit perut, mual dan muntah.

D.    Komplikasi
1.      Radang paru-paru (pneumonia),
2.      Myositis
3.      Sindroma Reye
4.      Gangguan syaraf pusat.
5.      Meningitis

E.     Vaksinasi
Vaksinasi terhadap influenza dengan vaksin influenza sering direkomendasikan pada kelompok risiko tinggi, menyerupai bawah umur dan lansia, atau pada penderita asma, diabetes,penyakit jantung, atau orang-orang yang mengalami gangguan imun. Vaksin influenza sanggup diproduksi lewat beberapa cara; cara yang paling umum yakni dengan menumbuhkan virus pada telur ayam yang telah dibuahi. Setelah dimurnikan, virus kemudian akan diaktivasi (misalnya, dengan detergen) untuk menghasilkan vaksin virus yang tidak aktif. Sebagai alternatif, virus sanggup ditumbuhkan pada telur hingga kehilangan virulensinya kemudian virus yang avirulen diberikan sebagai vaksin hidup.
Efektivitas dari vaksin influenza beragam. Karena tingkat mutasi virus yang sangat tinggi, vaksin influenza tertentu biasanya memperlihatkan proteksi selama tidak lebih dari beberapa hari. Setiap tahunnya, WHO memprediksikan galur virus mana yang paling mungkin bersirkulasi pada tahun berikutnya, sehingga memungkinkan perusahaan farmasi untuk berbagi vaksin yang akan menyediakan kekebalan yang terbaik terhadap galur tersebut.
Vaksin juga telah dikembangkan untuk melindungi ternak unggas dari flu burung. Vaksin ini sanggup efektif terhadap beberapa galur dan dipergunakan baik sebagai taktik preventif, atau dikombinasikan dengan culling (pemuliaan) sebagai perjuangan untuk melenyapkan wabah.
Terdapat kemungkinan terkena influenza walaupun telah divaksin. Vaksin akan diformulasi ulang tiap ekspresi dominan untuk galur flu spesifik namun tidak sanggup meliputi semua galur yang secara aktif menginfeksi seluruh insan pada ekspresi dominan tersebut. Memerlukan waktu selama enam bulan bagi manufaktur untuk memformulasikan dan memproduksi jutaan takaran yang diharapkan untuk menghadapi epidemi musiman; kadangkala, galur gres atau galur yang tidak diduga menonjol pada waktu tertentu dan menginfeksi orang-orang walaupun mereka telah divaksinasi (seperti yang terjadi pada Flu Fujian H3N2 pada ekspresi dominan flu 2003-2004).
Juga terdapat kemungkinan mendapatkan infeksi sebelum vaksinasi dan menjadi sakit oleh galur yang seharusnya dicegah oleh vaksinasi, lantaran vaksin memerlukan waktu dua ahad sebelum menjadi efektif.
Pada ekspresi dominan 2006-2007, CDC pertama kalinya merekomendasikan anak yang berusia kurang dari 59 bulan untuk mendapatkan vaksin influenza tahunan. Vaksin sanggup menjadikan sistem imun untuk bereaksi ketika badan mendapatkan infeksi yang sebenarnya, dan tanda-tanda infeksi umum (banyak tanda-tanda selesma dan flu hanya merupakan tanda-tanda infeksi umum) sanggup muncul, walaupun tanda-tanda tersebut biasanya tidak seberat atau bertahan selama influenza. Efek samping yang paling berbahaya yakni reaksi alergi berat baik pada material virus maupun residu dari telur ayam yang dipergunakan untuk menumbuhkan virus influenza; namun reaksi tersebut sangatlah jarang.
Sebagai pemanis selain vaksinasi terhadap influenza musiman, peneliti berusaha untuk berbagi vaksin terhadap kemungkinan pandemi influenza. Perkembangan , produksi, dan distribusi vaksin inluenza pandemik yang cepat sanggup menyelamatkan nyawa jutaan orang pada ketika terjadi pandemi inluenza. Karena hanya terdapat waktu yang singkat antara identifikasi galur pandemik dan kebutuhan vaksinasi, para peneliti sedang mencari pilihan moda produksi vaksin selain melalui telur.
Teknologi vaksin hidup yang diinaktivasi (berbasis telur atau berbasis sel), dan teknologi rekombinan (protein dan partikel menyerupai virus), akan memperlihatkan jalan masuk real time yang lebih baik dan sanggup diproduksi dengan lebih terjangkau, sehingga meningkatkan jalan masuk bagi orang-orang yang hidup di negara-negara berpenghasilan sedang dan rendah, dimana kemungkinan pandemi berasal. Sampai Juli 2009, lebih dari 70 uji klinis yang diketahui telah dilaksanakan atau sedang dilaksanakan mengenai vaksin influenza pandemi.
Pada September 2009, Badan POM Amerika Serikat menyetujui empat vaksin terhadap virus influenza H1N1 2009 (galur pandemik pada ketika itu), dan meminta stok vaksin tersebut tersedia dalam bulan selanjutnya.
Pada ketika ini terdapat dua bentuk vaksin influenza. Pertama adalah vaksin yang berasal dari virus yang telah dinonaktifkan (Flu Shot Vaccine). Vaksin ini dimasukkan ke dalam badan dengan cara diinjeksikan melalui jarum suntik. Pengaruh ketika penyuntikan biasanya akan mengalami nyeri otot dan demam ringan. Selanjutnya, badan mulai memproduksi antibodi yang dibutuhkan untuk mencegah infeksi virus.
Vaksin kedua adalah vaksin yang berasal dari virus influenza yang telah dilemahkan (The Nasal-Spray Flu Vaccine), tapi tidak berbahaya bagi tubuh. Vaksin ini diberikan dengan cara disemprotkan ke dalam hidung. Setelah penyemprotan, vaksin akan merangsang kekebalan sistem imun di sekitar rongga hidung dan saluran pernafasan pecahan atas untuk mencegah infeksi virus. Hal yang menerima diperhatikan sebelum proteksi vaksin yakni duduk kasus imbas samping dari vaksin, yaitu berupa alergi. Memang, resiko vaksin dalam mengakibatkan janjkematian atau duduk kasus serius lainnya sangat jarang terjadi. Resiko terparah yakni timbulnya reaksi-reaksi alergi yang tidak sanggup diprediksi. Oleh lantaran itu, dibutuhkan identifikasi terhadap riwayat alergi yang dialami sebelum proses vaksinasi dilakukan. Sedangkan masalah-masalah ringan yang mungkin terjadi sehabis vaksinasi yakni berasa nyeri, kulit kemerah-merahan, nanah pada pecahan badan yang disuntikan, bunyi menjadi serak, gatal-gatal, batuk, dan demam. Biasanya gejala-gejala tersebut akan terjadi selama 1 – 2 hari.
Yang perlu menerima vaksinasi influenza : Semua orang berusia 6 bulan ke atas sebaiknya menerima vaksinasi flu. Vaksinasi terutama penting bagi mereka yang beresiko lebih besar mengidap influenza yang parah dan orang-orang yang mempunyai kontak langsung dengan mereka, termasuk praktisi medis dan bawah umur di bawah usia 6 bulan.
Mendapatkan vaksin ini sesegera mungkin sehabis tersedia akan memperlihatkan proteksi kalau ekspresi dominan flu menyerang lebih awal. Influenza sanggup menyerang kapan saja, namun paling seringterjadi mulai bulan November hingga Mei. Dalam beberapa ekspresi dominan terakhir, sebagian besar infeksi terjadi pada bulan Januari-Februari. Mendapatkan vaksinasi di bulan Desember, atau bahkan setelahnya, akan tetap bermanfaat di sebagian besar tahun yang ada. Orang sampaumur dan bawah umur usia lebih besar membutuhkan satu takaran vaksin influenza setiap tahun. Tetapi bawah umur di bawah usia 9 tahun membutuhkan dua takaran biar terlindungi. Vaksin influenza sanggup diberikan bersamaan dengan vaksin lain, termasuk vaksin  pneumokokus.


DAFTAR PUSTAKA
Grimes E. Deanne, dkk, (1990) “Infectious Diseases” Clinical Nursing Series by Mosby-Year Book. Inc
Ranuh, I.G.N. (2001). Buku Imunisasi di Indonesia Edisi Pertama. Jakarta : Satgas Imunisasi IDAI
Wilson F. Susan, dkk, (1990) “Respiratory Disorders” by Mosby-Year Book. Inc.
http://id.wikipedia.org/.vaksinasi influenza. Di kutip tahun 2013.

Sumber http://macrofag.blogspot.com

Tuesday, September 19, 2017

√ Artikel, Askep Dan Sap Kesehatan

artikel ihwal kesehatan klik di Arikel kesehatan

Sumber http://macrofag.blogspot.com

Sunday, September 17, 2017

√ Askep Kebutuhan Acara Dan Latihan


KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN



A.    Pengertian
Aktivitas yaitu suatu energi atau keadaan bergerak dimana insan memerlukan untuk sanggup memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda kesehatan yaitu adanya kemampuan seseorang melaksanakan acara menyerupai berdiri, berjalan dan bekerja. Adapun sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan acara antara lain: tulang, otot dan tendon, ligamen,  sistem saraf dan sendi.
Aktivitas yaitu suatu energi atau keadaan bergerak dimana insan memerlukan untuk sanggup memenuhi kebutuhan hidup .
Latihan merupakan acara yang dilakukan seseorang untuk meningkatkan atau memelihara kebugaran tubuh

B.     Jenis Aktivitas dan Latihan
Jenis acara antara lain:
1)      Aktivitas penuh, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas sehingga sanggup melaksanakan interaksi sosial dan menjalankan tugas sehari-hari. Aktivitas penuh ini merupakan fungsi saraf motorik volunteer dan sensorik untuk sanggup mengontrol seluruh area tubuh seseorang.
2)      Aktivitas sebagian, merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak dengan batasan terang dan tidak mam.pu bergerak secara bebas lantaran dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik dan sesnsorik pada area tubuhnya. Hal ini sanggup dijumpai pada masalah cedera atau patah tulang dengan pemasangan traksi. Pada pasien paraplegi sanggup mengalami acara sebagian pada ekstremitas bawah lantaran kehilangan kontrol motorik dan sensorik. 

Aktivitas sebagian ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a)      Aktivitas sebagian temporer, merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut sanggup disebabkan oleh trauma reversibel pada system musculoskeletal, misalnya yaitu adanya dislokasi sendi dan tulang.
b)      Aktivitas permanen, merupakan kemampuan individu untuk bergerak dengan batasan yang sifatnya menetap. Hal tersebut disebabkan oleh rusaknya system saraf yang reversibel, misalnya terjadinya hemiplegia lantaran stroke, paraplegi lantaran cedera tulang belakang, poliomilitis lantaran terganggunya system saraf motorik dan sensorik.

Jenis latihan :
1)      Latihan fleksibilitas menyerupai regang memperbaiki kisaran gerakan otot dan sendi.
2)      Latihan aerobik seperti berjalan dan berlari berpusat pada penambahan daya tahan kardiovaskular.
3)      Latihan anaerobik seperti angkat besi menambah kekuatan otot jangka pendek.
Latihan bisa menjadi potongan penting terapi fisik, kehilangan berat badan atau kemampuan olahraga. Latihan fisik yang sering dan teratur memperbaiki kinerja sistem kekebalan tubuh, dan membantu mencegah penyakit kekayaan seperti jantung, penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2 dan obesitas.

C.    Faktor yang Mempengaruhi
a)        Gaya hidup. Perubahan gaya hidup sanggup menghipnotis kemampuan acara seseorang lantaran berdampak pada sikap kebiasaan sehari-hari.
b)       Proses penyakit/cedera. Proses penyakit sanggup menghipnotis kemmapuan acara lantaran sanggup menghipnotis fungsi system tubuh.
c)        Kebudayaan. Kemampuan melaksanakan acara sanggup juga dipengaruhi kebudayaan, misalnya orang yang mempunyai budaya sering berjalan jauh mempunyai kemampuan acara yang kuat, sebaliknya ada orang yang mengalami gangguan acara (sakit) lantaran budaya dan budbahasa dihentikan beraktivitas.
d)       Tingkat energi. Energi dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas.
e)        Usia dan status perkembangan. Kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak sejalan dengan perkembangan usia. Intolerensi aktivitas/ penurunan kekuatan dan stamina, Depresi mood dan cema

D.    Nilai Aktivitas dan Latihan
1)            Kategori tingkat kemampuan aktivitas
Tingkat Aktivitas/Aktivitas
Kategori
0
Mampu merawat sendiri secara penuh
1
Memerlukan penggunaan alat
2
Memerlukan pertolongan atau pengawasan orang lain
3
Memerlukan bantuan, pengawasan orang lain, dan peralatan
4
Sangat tergantung dan tidak sanggup melaksanakan atau berpartisipasi dalam perawatan

2)            Rentang gerak (range of motion-ROM)
Gerak Sendi
Derajat Rentang Normal
Bahu
Adduksi: gerakan lengan ke lateral dari posisi sampiong ke atas kepala, telapak tangan menghadap ke posisi yang paling jauh.
180
Siku
Fleksi: angkat lengan bawah ke arah depan dan ke arah atas menuju bahu.
150
Pergelangan tangan
Fleksi: tekuk jari-jari tangan ke arah potongan dalam lengan bawah.
80-90
Ekstensi: luruskan pergelangan tangan dari posisi fleksi
80-90
Hiperekstensi: tekuk jari-jari tangan ke arah belakang sejauh mungkin
70-90
Abduksi: tekuk pergelangan tangan ke sisi ibu jari ketika telapak tangan menghadap ke atas.
0-20
Adduksi: tekuk pergelangan tangan ke arah kelingking telapak tangan menghadap ke atas.
30-50
Tangan dan jari
Fleksi: buat kepalan tangan
90
Ekstensi: luruskan jari
90
Hiperekstensi: tekuk jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin
30
Abduksi: kembangkan jari tangan
20
Adduksi: rapatkan jari-jari tangan dari posisi abduksi
20

3)            Derajat kekuatan otot
Skala
Persentase Kekuatan Normal (%)
Karakteristik
0
0
Paralisis sempurna
1
10
Tidak ada gerakan, kontraksi otot sanggup di palpasi atau dilihat
2
25
Gerakan otot penuh melawan gravitasi dengan topangan
3
50
Gerakan yang normal melawan gravitasi
4
75
Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan tahanan minimal
5
100
Kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan tahanan penuh

Nilai-nilai normal gejala vital
1)            Nadi: 60-100x/menit ( dewasa)
2)            Tekanan darah: 120/80mmHg (dewasa)
3)            Pernafasan: 16-24x/menit (dewasa)
4)            Lama istirahat / tidur:
Aktivitas yaitu suatu energi atau keadaan bergerak dimana insan memerlukan untuk sanggup  √ Askep Kebutuhan Aktivitas dan Latihan      Remaja: 7,5 jam/hari
Aktivitas yaitu suatu energi atau keadaan bergerak dimana insan memerlukan untuk sanggup  √ Askep Kebutuhan Aktivitas dan Latihan      Dewasa muda: 7-9 jam/hari
Aktivitas yaitu suatu energi atau keadaan bergerak dimana insan memerlukan untuk sanggup  √ Askep Kebutuhan Aktivitas dan Latihan      Dewasa tengah: ± 7 jam/hari
Aktivitas yaitu suatu energi atau keadaan bergerak dimana insan memerlukan untuk sanggup  √ Askep Kebutuhan Aktivitas dan Latihan      Lansia: ± 6 jam/hari

HY (tindakan penanganan)
-          Fisiotheraphy
-          Latihan mobilisasi ringan seperti; miring kanan - miring kiri


KONSEP ASUHAN PERAWATAN PASIEN DENGAN
AKTIVITAS DAN LATIHAN

I.       Pengkajian
Pengkajian pada duduk masalah pemenuhan kebutuhan acara dan latihan yaitu sebagai berikut:
1.            Riwayat keperawatan sekarang
Pengkajian ini mencakup alasan pasien yang menimbulkan terjadi gangguan kebutuhan acara dan latihan.
2.            Riwayat keperawatan penyakit yang pernah diderita
Pengkajian ini bekerjasama dengan pemenuhan kebutuhan aktivitas.
3.            Kemampuan fungsi motorik
Pengkajian fungsi motorik antara lain pada tangan dan kaki baik kanan dan kiri untuk menilai ada atau tidaknya kelemahan, kekuatan, atau spastic.
4.            Kemampuan aktivitas
Pengkajian ini untuk menilai kemampuan gerak ke posisi miring, duduk, berdiri, bangun, dan berpindah tanpa bantuan.
5.            Kemampuan rentang gerak
Pengkajian ini dilakukan pada kawasan menyerupai bahu, siku, lengan, panggul, dan kaki.
6.            Perubahan intoleransi aktivitas
Pengkajian intoleransi acara yang bekerjasama dengan perubahan pada system pernafasan, antara lain: bunyi nafas, analisa gas darah, gerakan dinding thorak, adanya mukus, batuk yang produktif diikuti panas, dan nyeri ketika respirasi. Sedangkan yang bekerjasama dengan perubahan system kardiovaskuler, menyerupai nadi dan tekanan darah, gangguan sirkulasi perifer, adanya thrombus, serta perubahan tanda vital setelah melaksanakan acara atau perubahan posisi.
7.            Kekuatan otot dan gangguan koordinasi
Kekuatan otot sanggup dikaji secara bilateral atau tidak.
8.            Perubahan fisiologis
Pengkajian perubahan psikologis yang disebabkan oleh adanya gangguan acara dan iaktivitas, antara lain perubahan perilaku, peningkatan emosi, perubahan dalam prosedur koping, dan lain-lain.

II.                DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL MENURUT NANDA
1.      Gangguan acara fisik bekerjasama dengan kehilangan integritas struktur tulang akhir fraktur, dan nyeri.
2.      Nyeri akut bekerjasama dengan cedera fisik (neglected fraktur tibia fibula dekstra)
3.      Kurangnya perawatan diri (self care deficit) : toileting, bathing, dressing/grooming, feeding bekerjasama dengan gangguan muskuloskeletal, dan kelemahan.

III.             PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
1
Gangguan acara fisik
Definisi :
Keterbatasan dalam kebebasan untuk pergerakan fisik tertentu pada potongan tubuh atau satu atau lebih ekstremitas
Batasan karakteristik:
-          Postur tubuh yang tidak stabil selama melaksanakan kegiatan rutin harian
-          Keterbatasan kemampuan untuk melaksanakan keterampilan motorik kasar
-          Keterbatasan kemampuan untuk melaksanakan keterampilan motorik halus
-          Keterbatasan ROM
-          Usaha yang berpengaruh untuk perubahan gerak
Faktor yang bekerjasama :
-          Kurang pengetahuan wacana kegunaan pergerakan fisik
-          Tidak nyaman, nyeri
-          Kerusakan muskuloskeletal dan neuromuskuler
-          Intoleransi aktivitas/penurunan kekuatan dan stamina
NOC :
v  Mobility Level
v  Self care : ADLs
v  Transfer performance
Kriteria Hasil :
v  Klien meningkat dalam acara fisik
v  Mengerti tujuan dari peningkatan aktivitas
v  Memverbalisasikan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah
v  Memperagakan penggunaan alat Bantu untuk mobilisasi (walker)
NIC :
Exercise therapy : ambulation
§  Monitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat respon pasien ketika latihan
§  Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain wacana teknik ambulasi
§  Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
§  Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara berdikari sesuai kemampuan
§  Dampingi dan Bantu pasien ketika mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs ps.
§  Berikan alat Bantu kalau klien memerlukan.
§  Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan pertolongan kalau diperlukan
2
Nyeri akut

Definisi :
Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara konkret atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi Nyeri Internasional): serangan mendadak atau pelan intensitasnya dari ringan hingga berat yang sanggup diantisipasi dengan selesai yang sanggup diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan.

Batasan karakteristik :
-          Laporan secara verbal atau non verbal
-          Fakta dari observasi
-          Gerakan melindungi
-          Tingkah laris berhati-hati
-          Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)
-          Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)
-          Perubahan dalam nafsu makan dan minum

Faktor yang bekerjasama :
Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis)
NOC :
v  Pain Level,
v  Pain control,
v  Comfort level
Kriteria Hasil :
v  Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, bisa memakai tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
v  Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan memakai administrasi nyeri
v  Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
v  Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
v  Tanda vital dalam rentang normal
NIC :
Pain Management
§  Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
§  Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
§  Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
§  Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
§  Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain wacana ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
§  Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
§  Kurangi faktor presipitasi nyeri
§  Ajarkan wacana teknik non farmakologi
§  Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
§  Tingkatkan istirahat
§  Kolaborasikan dengan dokter kalau ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
§  Monitor penerimaan pasien wacana administrasi nyeri
3.
Kurangnya perawatan diri(self care deficit)
NOC:
Perawatan diri ADL
Kriteria hasil:
v  Klien secara berdikari bisa makan, berganti pakaian, toileting, mandi, merawat diri, menjaga kebersihan diri dan menjaga kebersihan mulut
NIC:
Self-care assistance
§ Monitor kemampuan klien dalam melaksanakan ADL secara mandiri.
§ Monitor kebutuhan klien akan alat bantu dalam melaksanakan ADL.
§ Sediakan peralatan-peralatan eksklusif yang dibutuhkan klien (seperti deodoran, pasta gigi, dan sabun mandi).
§ Bantu klien dalam melaksanakan ADL hingga klien bisa melakukannya dengan mandiri.
§ Dorong klien untuk melaksanakan acara sehari-hari sesuai dengan tingkat kemampuannya.
§ Dorong klien untuk mandiri, tetapi bantu klien bila klien tidak bisa melakukannya sendiri.
§ Ajari keluarga untuk mendorong kemandirian klien, dan hanya membantu kalau klien tidak bisa melakukannya sendiri.
§ Lakukan perawatan diri secara rutin.





DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan,buku 1. Jakarta: Salemba Medika
Brunner & Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 volume 3. Jakarta: EGC.
Johnson, Marion, Maas, Meridean, and Moorhead, Sue. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) second edition. USA: Mosby.
McCloskey, Joanne and Bulecheck, Gloria M. 1996. Nursing Intervention Classification second edition. USA: Mosby.
North American Nursing Diagnosis Association. NANDA nursing diagnoses: definitions and classification 2007-2008. Philadelphia: The association.
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik edisi 4 volume 1. Jakarta: EGC.
Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik edisi 4 volume 2. Jakarta: EGC.



Sumber http://macrofag.blogspot.com