Ketika anak melaksanakan kesalahan seringkali orang renta secara emosional menghukum anak. Memarahi dan menghukum anak ini ternyata bukan cara yang efektif. Lebih bahayanya lagi, jikalau Anda terlalu keras terhadap anak, ia akan menjadi lebih putus asa dan semakin tidak mau mendengarkan kata-kata orangtua.
Psikoterapis Lisa M. Barefoot Barn menyerupai yang dilansir dari Kompas, mengatakan, memakai isolasi, rasa takut, dan eksekusi tidak ada fungsinya dalam mengasuh anak. Sayangnya, beberapa orangtua masih saja melaksanakan kekerasan dengan berteriak, mengancam, atau menghukum sampai anak menangis.
Sebaliknya, Barn menyarankan para orang renta untuk melaksanakan pendekatan yang lebih baik dan memperlihatkan batasan yang sewajarnya. Untuk melaksanakan hal ini, yang pertama harus Anda lakukan ialah menciptakan perubahan cara berpikir.
Anak-anak dapat berguru dengan melihat kekerabatan dari melaksanakan kesalahan dan memperbaiki kesalahan. Mereka juga akan berguru mempunyai tanggung jawab atas tindakannya dengan melihat sikap Anda sehari-hari. Ketika mereka keras kepala, berikan mereka pemahaman dan pembelajaran secara baik-baik.
Kemudian, jangan eksklusif memarahi anak dan biarkan ia ke kamar tidurnya menghindari Anda. Setelah Anda mulai tenang, barulah berbicara kepada mereka. Terakhir, biarkan mereka mempunyai pemikiran tersendiri, kemudian bicarakan bersama. Jika Anda baiklah ungkapkanlah, jikalau tidak setuju, maka berikan rencana gres tanpa marah. Sumber http://www.sekolahdasar.net