Kali ini kami akan menjelaskan perihal beberapa upaya pencegahan disintegrasi bangsa. Dalam menjalani kehidupan, tentu tidak bisa lepas dari apa yang namanya perubahan. Perubahan yang terjadi ada yang bisa menerimanya dengan lapang dada. Namun tidak sedikit juga yang tidak mendapatkan dan bahkan menentangnya hingga bermaksud ingin melaksanakan tindakan anarkis.
Hal ini bisa menimbulkan sebuah permasalahan yang dinamakan disintegrasi. Disintegrasi di sini bisa terjadi baik di dalam lingkungan keluarga, masyarakat, maupun juga dalam ranah bernegara. Seperti referensi orang atau sekelompok orang yang biasanya tergabung dalam sebuah organisasi menolak sebuah perubahan yang dilakukan oleh pemerintah.
Mereka bahkan secara terang-terangan menolak sebuah perubahan tersebut. Selain itu, muncul gerakan atau tindakan-tindakan yang di dalamnya berpotensi menimbulkan disintegrasi bangsa. Untuk itulah, pentingnya tindakan pencegahan biar tidak hingga menimbulkan permasalahan yang semakin rumit.
Sebenarnya disintegrasi juga dinamakan dengan konflik. Jadi, disintegrasi bangsa merupakan sebuah konflik yang terjadi dalam ranah atau domain bangsa. Salah satu referensi dari disintegrasi bangsa yang terjadi yaitu kerusuhan pada 22 Mei yang kemudian yang mana massa menolak hasil keputusan KPU perihal kemenangan salah satu paslon.
Jenis-jenis Disintegrasi
Selain itu, secara teori terdapat beberapa jenis disintegrasi, yaitu:
1. Disintegrasi vertikal
Untuk disintegrasi vertikal ini terjadi dalam sebuah strata atau tingkatan yang berbeda. Strata yang satu lebih tinggi dibandingkans strata yang lainnya.. Misalnya, sebuah disintegrasi yang terjadi antara anak dengan orang bau tanah maupun antara suami dengan istri. Sudah tentu dalam hal ini strata atau tingkatan orang bau tanah lebih tinggi dibandingkan dengan anak. Strata suami pun juga lebih tinggi dibandingkan dengan istri.
Selain itu, disintegrasi vertikal ini juga bisa muncul diakibatkan oleh kebijakan-kebijakan yang dibentuk oleh pemerintah yang dinilai tidak pro terhadap rakyat. Meskipun bersama-sama kebijakan yang dibentuk pemerintah sudah melalui negosiasi dan perencanaan yang matang, namun tetap saja terkadang banyak masyrakat yang menilai kebijakan tersebut kurang sempurna atau bahkan salah.
2. Disintegrasi horizonal
Jika sebelumya disintegrasi vertikal disebabkan lantaran perbedaan strata atau tingkatan, maka untuk disintegrasi horizontal ini terjadi pada masyarakat yang mempunyai strata yang sama. Maksudnya, masyarakat yang mengalami konflik tersebut sama-sama mempunyai kedudukan dan tidak ada yang lebih tinggi atau lebih dominan. Biasanya, konflik ibarat ini terjadi akhir kurangnya komunikasi sehingga menimbulkan salah paham.
Perbedaan pendapat yang terjadi tersebut tidak dibarengi dengan komunikasi yang baik. Selain itu, kedua pihak juga tidak mempunyai sifat legowo untuk bisa mendapatkan pendapat dari orang lain. Salah satu contoh disintegrasi aatau konflik horizontal yang terjadi yaitu kerusuhan yang ada di Poso dan juga Sampit.
Mungkin anda sudah tahu bahwa kerusuhan tersebut, khususnya di Sampit sangatlah seram dimana banyak sekali korban meninggal. Selain itu, konflik horizonal yang lebih sederhana dan mungkin anda pernah mengalaminya yaitu konflik yang terjdi antara pendukung kesebelasan. Kerusuhan ini biasanya lantaran rivalitas dari kedua klub yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.
Lalu bagaimana upaya pencegahan disintegrasi bangsa? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah disintegrasi bangsa tidak hingga terjadi. Bagi anda yang ingin tahu selengkapnya, silahkan simak klarifikasi di bawah ini. Namun sebelum itu kami juga telah menyajikan informasi penting seputar sejarah Republik Catalunya dan sejarah Korea Selatan.
Upaya Pencegahan Disintegrasi Bangsa
1. Memberikan pemahaman perihal patriotisme
Upaya pencegahan disintegrasi bangsa yang bisa dilakukan yaitu masyarakat harus mempunyai jiwa patriotisme atau cinta tanah air. Masyarakat harus mulai berpikir bahwa kepentingan negara jauh lebih berfaedah dan lebih penting dibandingkan dengan kepentingan pribadi maupun juga kelompok. Rasa cinta tanah air, rasa persaudaraan, dan jiwa pancasila memang harus ditanamkan oleh setiap individu.
Mereka harus sadar bahwa apapun dan bagaimana pun kondisinya, Indonesia harus tetap menjadi negara yang bersatu. Istilah ini biasanya dislogankan sebagai “NKRI harga mati”. Lalu bagaimana jikalau ada keputusan yang tidak pro rakyat? Jalan yang dilakukan yaitu dengan berdiskusi melalui lembaga-lembaga yang memang bertugas sebagai pihak penengah untuk penyelesaian permasalahan tersebut. Dengan begitu, perilaku maupun tindakan yang dilakukan menurut argumentasi dan bukan sentimen. Hal ini akan mencegah terjadinya disintegrasi bangsa yang sanggup merugikan semua pihak.
2. Menghilangkan hal-hal yang berbau primodalisme
Primodalisme merupakan sebuah pandangan atau perilaku yang memegang berpengaruh mengenai hal-hal yang sudah dibawa semenjak kecil. Hal-hal tersebut bisa berafiliasi dengan tradisi, kepercayaan, adat-istiadat, dan lain sebagainya. Semua orang harus mulai meninggalkan primodalisme sempit yang bisa mempengaruhi stabilitas berbangsa dan bernegera.
Selain itu, tindakan-tindakan lainnya yang berafiliasi atau berpotensi menimbulkan KKN atau Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme juga harus ditinggalkan. Ketiga hal juga bisa memicu munculnya rasa ketidakpercayaan masyarakat sehingga kemudian masyarakat berpotensi melaksanakan perlawan yang jadinya mengakibatkan disintegrasi bangsa.
3. Rakyat harus punya perilaku selektif
Tidak bisa kita pungkiri bahwa ada pihak-pihak yang ketika ini sudah berusaha untuk memecah belah bangsa. Usaha pemecah belah bangsa tersebut biasanya dilakukan dengan membawa isu-isu yang sensitifi, ibarat agama. Terlebih lagi, perkembangan dunia komunikasi sudah semakin maju dimana isu akan sangat gampang menyebar melalui media sosial.
Oleh lantaran itu, masyarakat diminta harus lebih cerdas dan selektif di dalam membaca dan menentukan isu yang muncul atau sedang viral. Tidak semua isu yang viral tersebut terbukti benar alias fakta. Masyarakat harus bakir mengecek kebeneran dari isu atau isu-isu yang dimunculkan oleh banyak sekali akun di media sosial. Dengan begitu, mereka tidak akan gampang tergoda isu tersebut.
4. Meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat
Upaya mencegah disintegrasi bangsa juga bisa dilakukan dengan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Saat ini kepercayaan masyarakat menurun terhadap lembaga-lembaga yang sebelumnya dinilai masyarakat mempunyai dapat dipercaya dan netralitas. Lalu bagaimana mengatasinya? Pemerintah harus benar-benar bisa membangun kepercayaan mereka dengan klarifikasi dan banyak sekali bukti yang dilakukan.
5. Melawan banyak sekali gerakan separatis
Pemerintah juga harus melawan banyak sekali gerakan separatis yang muncul yang sanggup mengganggu stabilitas negara. Tentu hal ini juga harus diimbangi dengan keterlibatan masyarakat di dalam mengakses isu tersebut. Pemerintah harus menjelaskan secara terang mengenai gerakan yang mereka lawan menurut bukti-bukti yang kuat. Dengan begitu, disintegrasi bangsa bisa dicegah.
Demikian klarifikasi seputar apa saja upaya pencegahan disintegrasi bangsa. Di bawah ini ada beberapa informasi lain yang tidak kalah penting, yaitu:
- Sejarah negara Siprus
- Sejarah negara Chili
Sumber aciknadzirah.blogspot.com