Tuesday, May 2, 2017

√ Kenali Kesalahan-Kesalahan Persepsi Pertolongan Berikut Sebelum Mengajukan Pertolongan Ke Fintech


Perkembangan teknologi yang semakin maju menciptakan gaya hidup semakin dipermudah. Tak terkecuali acara perbankan yang belakangan mengalami perubahan pola, beralih ke online banking yang lebih mempermudah nasabahnya dalam melaksanakan transaksi.









Perusahaan Fintech (Financial Technology) yang belakangan berkembang dengan pesat bukan serta merta tanpa sebab. Mobilitas masyarakat yang semakin tinggi dan tuntutan perekonomian terkadang menciptakan nasabah tak banyak mempunyai waktu untuk sekedar tiba ke bank untuk memakai jenis produk perbankan, ibarat contohnya Pinjaman Online , Kredit Multiguna, maupun Kredit Usaha Mikro. 





Pinjaman lewat aplikasi online memang belum sebesar pinjaman ala bank yang bisa memperlihatkan nilai pinjaman mencapai 200 juta, tapi jikalau dilihat dari kebutuhan susukan waktu yang lebih singkat rasanya menentukan Fintech bisa jadi jalan keluar permasalahan keuangan. Terlepas dari hal tersebut, nyatanya bank bank raksasa di luar negeri pun justru mengakuisisi Fintech yang tengah berkembang. 





Artikel kali ini tidak akan membahas mengenai hadirnya Fintech baik di Indonesia maupun di luar negeri yang belakangan ramai diperbincangkan. Melainkan beberapa poin penting yang wajib Anda ketahui terkait kesalahan pemahaman pengajuan pinjaman yang selama ini justru dianggap sebagai penghalang untuk mendapatkan dana pinjaman. Langsung saja, berikut ini yaitu ulasannya.





Kesalahan Pertama: Pengajuan pinjaman Anda akan ditolak Bilamana Kualitas Kredit Calon Nasabah Buruk





Persepsi ini tak sepenuhnya benar. Setiap forum pemberi pinjaman mempunyai kriteria kelayakan tersendiri untuk menentukan mana calon nasabah yang cocok mendapatkan dana pinjaman tersebut dan mana yang tak layak untuk mendapatkannya.





Jika Kita bandingkan dengan Fintech, mereka tidaklah memakai sistem SLIK OJK atau credit scoring untuk menentukan tingkat risiko kontribusi dana. Melainkan memakai sistem Big Data dan Artificial Intelligence yang dirancang semoga bisa membaca tingkat risiko dari data nasabah. Hal ini tentu saja terkait bentuk Fintech yang bukan berbentuk Lembaga Perbankan.





Tentu saja proses evaluasi calon nasabahnya cukup berbeda. Namun, dengan memakai teknologi ini, proses pemilihan nasabah bisa dilakukan dengan lebih cepat dibandingkan memakai sistem konvensional.





Kesalahan Kedua: Pinjaman Online Tidak Aman





Meragukan sebuah jenis pinjaman dengan syarat yang gampang tentu saja wajar. Melalui pinjaman online, Anda cuma perlu memasukkan info eksklusif hingga dengan akun bank yang bersangkutan untuk mengajukan pinjaman. Hal ini tentu menciptakan sebagian besar orang cukup skeptis dan mewaspadai hal tersebut, karena ada beberapa info yang bersifat sensitif yang perlu diberikan.





Namun Anda tidak perlu khawatir, apabila perusahaan fintech tempat Anda meminjam sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maka bisa dipastikan data tersebut tidak akan disalahgunakan. Karena apabila iya, perusahaan fintech pemberi pinjaman bisa dikenakan hukuman bahkan dilarang beroperasi.





Jadi bisa dipastikan data-data yang telah dikumpulkan hanya akan dipakai untuk keperluan peminjaman dan promosi saja tanpa berbagi info eksklusif Anda.





Kesalahan Ketiga: Bunga Pinjaman Online Besar





Anda beranggapan bahwa bunga pinjaman online itu besar? Bisa jadi benar, bisa jadi pula anggapan tersebut salah. Jika diakumulasikan, bunga pinjaman pinjaman online memang terbilang cukup besar, apabila Anda mengambil dengan tenor yang usang karena jumlah bunga dikalikan tenor cicilan tersebut. 





Walaupun lebih besar dari bunga pinjaman di bank, perlu diingat ada standar bunga yang ditetapkan oleh OJK. Sehingga pihak pemberi pinjaman dilarang mematok bunga yang terlalu mencekik kepada para nasabahnya. Kebanyakan orang berasumsi bunga pinjaman online itu besar karena menghitungnya dari jumlah pinjaman yang harus dikembalikan. 





Besarnya jumlah pinjaman yang harus dikembalikan ini tidak cuma berasal dari bunga saja namun juga bisa dari biaya administrasi, provisi, dll. Yang tentu saja bervariasi dari tiap perusahaan.





Kesimpulan





Kesalahan kesalahan persepsi diatas terang cukup berbahaya karena mensugesti proses pengambilan keputusan untuk mengambil pinjaman pinjaman, sementara di lain sisi Anda membutuhkan dana tersebut karena sifatnya urgent





Selalu tanamkan disiplin pembayaran semoga pinjaman Anda bisa lebih cepat lunas. Pastikan juga Anda mengetahui segala risiko dan info suku bunga yang muncul semoga tidak terjebak pinjaman online abal-abal. Selamat mencoba!



Sumber https://duwitmu.com