Monday, May 8, 2017

√ Kti Keperawatan Dengue Hemoragic Fever : Penggalan Iv Kesimpulan Dan Rekomendasi

BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI



A.    Kesimpulan
Setelah melaksanakan perawatan pada Anak S. Dengan jerawat akhir Demam Berdarah Dengue, penulis menarik kesimpulan bahwa dalam menawarkan asuhan keperawatan diharapkan pemahaman teori dan keterampilan mengenai duduk masalah yang ditimbulkan. Hal ini dikarenakan penyakit DBD merupakan salah satu penyakit yang membutuhkan observasi ketat alasannya ialah pasien sanggup dengan gampang jatuh pada keadaan syok.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 5 hari mulai tanggal 11 Maret 2010 hingga dengan 15 Maret 2010, penulis mengambil kesimpulan :
1.         Pengkajian
Hasil pengkajian melalui proses keperawatan dari tanggal tanggal 11 Maret 2010 hingga dengan 15 Maret 2010 yaitu :  orang renta klien mengeluh anaknya demam terutama pada sore hari, minum kurang, Hemoglobin 12,8 gr/dl, Hematokrit 40,4 % , dan  Trombosit 45.000 sel/mm3, edema palpebra, dan ibu tidak tahu mengenai penyakit DBD dan pencegahannya.
Setelah penulis melaksanakan analisa data, maka duduk masalah yang muncul ialah kekurangan volume cairan, perubahan suhu tubuh, intoleransi aktifitas, dan kurang pengetahuan orang tua.

2.         Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul ialah :    
a.         Kekurangan volume cairan badan bekerjasama dengan peningkatan permeabilitas membran  kapiler dan perdarahan
b.        Perubahan suhu badan bekerjasama dengan proses infeksi
c.         Intoleransi aktifitas bekerjasama dengan kelemahan fisik
d.        Kurang pengetahuan orang renta ihwal proses penyakit, pengobatan dan penatalaksanaan DBD
Diagnosa keperawatan yang tidak muncul ialah :
a.         Perubahan perfusi jaringan perifer bekerjasama dengan perdarahan.
b.        Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan badan bekerjasama dengan mual, muntah, tidak ada nafsu makan.
c.         Perubahan proses keluarga bekerjasama dengan kondisi anak.
d.        Hipertermia bekerjasama dengan proses jerawat virus.
3.         Perencanaan
Pada tahap perencanaan penulis menyusun planning tindakan keperawatan yang berorientasi pada tujuan mengatasi permasalahan klien. Kekurangan volume cairan badan teratasi dengan kriteria hasil minum banyak, hematokrit dalam batas normal, dan intake output seimbang. Perubahan suhu tidak terjadi dengan kriteria hasil suhu 36 – 36,90 C. Klien pertanda peningkatan toleransi aktifitas dengan kriteria kelemahan fisik hilang, ADL terpenuhi. Meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga mengenai penyakit DBD dan pencegahannya dengan kriteria hasil bertambahnya pengetahuan klien dan keluarga.
4.         Implementasi
Pada tahap pelaksanaan penulis menawarkan asuhan keperawatan secara pribadi selama 7 jam, sisanya penulis bekerjasama dengan perawat ruangan untuk melaksanakan tindakan  keperawatan. Penulis melaksanakan tindakan selama 5 hari dengan fokus menjaga keseimbangan cairan tubuh, yaitu dengan menganjurkan banyak minum, memonitor tanda vital dan memonitor hasil investigasi haemoglobin, hematokrit dan trombosit.
5.         Evaluasi
Dari 4 diagnosa yang penulis cantumkan seluruhnya sanggup teratasi. Kekurangan volume cairan badan teratasi pada hari ke 4 ditandai dengan penurunan nilai hematokrit dan klien mau minum banyak, intoleransi aktifitas teratasi pada hari ke 5 ditandai dengan klien sanggup beraktifitas menyerupai semula, perubahan suhu badan teratasi pada hari ke 2 ditandai dengan suhu 360 C, dan kurang pengetahuan teratasi pada hari ke 2 ditandai dengan bertambahnya pengetahuan orang renta klien ihwal penyakit DBD dan pencegahannnya.
B.     Rekomendasi
Untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan pada klien dengan demam berdarah dengue diharapkan adanya suatu perubahan dan perbaikan diantaranya :
1.         Bagi RSUD R. Syamsudin, SH Sukabumi
Saran kami kepada bab perencanaan RSUD R. Syamsudin, SH untuk meningkatkan kegiatan promosi kesehatan mengenai pencegahan dan pennaganan pertama pada penyakit DBD untuk menambah pengetahuan masyarakat  mengenai penyakit DBD alasannya ialah penyakit ini merupakan penyakit yang memerlukan penanganan segera untuk mencegah terjadinya kematian.
2.         Bagi perawat ruangan
Observasi pada pasien DBD sebaiknya ditingkatkan terutama pada fase kritis. Pencegahan terjadinya syok sanggup dilakukan dengan memonitor tanda vital dan menghitung intake output.



Sumber http://macrofag.blogspot.com