Wednesday, May 10, 2017

√ Mind Set Berguru Sukses Di Perguruan Tinggi Tinggi

Arti dan makna ’mind-set’

Apakah bahwasanya yang dimaksud dengan „mind-set‟ , yang terdiri dari kata ‟mind‟ dan kata ‟set‟. Secara harafiah, kalau dilihat di kamus 1 , arti kata ‟mind yaitu : “what a person thinks or feels; way o thinking, feeling, wishing; opinion, intention; purpose” . Apa yang dipikirkan atau dirasakan seseorang; cara seseorang berpikir, merasa, berharap, ber maksud, dan bertujuan ; Sedangkan kata „set‟ mengatakan banyak arti, antara lain yang bersesuaian dengan konteks mind yaitu : mengakibatkan sesuatu, mempersiapkan sesuatu untuk ditangani, mengakibatkan seseorang melaksanakan sesuatu, nyetel, menata sesuatu untuk tujuan tertentu. Kaprikornus secara harafiah, „mind-set’ berarti : setelan/tatanan pikiran, perasaan, keinginan seseorang dalam menghadapai situasi.

Dalam pengertian teknis -Technical term, „Mind-set‟, yang juga disebut „mental-set’ yaitu   “ A habitual or characteristic mental attitude that determines how you will interpret and respond to situations” Dengan perkataan lain mind-set yaitu mentalitas atau perilaku mental yang sudah mejadi kebiasaan seseorang, dan yang menentu kan bagai-mana dia memaknakan dan memberi respon kepada situasi yang dihadapinya.

Mencermati defenisi mind-set di atas, mind-set merupakan perlengkapan mental ranah psikologik, yang menerima corak dari ranah spiritual; dan merupakan kecenderungan bertindak dalam situasi sebagaimana nampak kepadanya. Mind-set , sebagai perilaku mental -mental attitude ( Gunarya, 1995) terbentuk dari apa yang diyakini (belief-cognitif), dirasakan ( affectif) dan dikehendaki siap untuk diwujudkan dalam bentuk tindakan (connatif-psiko-motor). Dengan demikian, terjadinya tindakan seseorang disebabkan mind-set yang melahir kannya.  Selama seseorang tidak merubah ’mind-set ‟nya selama itu pula arah tindakannya tidak berubah. Itu sebabnya, seyogyanya orang yang ingin maju , perlu memutahirkan ‟mind-set‟ nya sesuai dengan perkembangan diri dan lingkungannya.

Selanjutnya, mengapa kini mahasiswa ( Anda ) perlu menyetel kembali ‟mindset‟ Anda?

Mengapa mesti nyetel mind set ??

Anda gres saja meninggalkan sekolah Lanjutan , dan gres beberapa hari mengikuti perkuliahan di Perguruan Tinggi. Barangkali, dari pengalaman beberapa hari ini, Anda sependapat bahwa ada perbedaan cara berguru di sekolah lanjutan dengan cara berguru di perguruan tinggi tinggi.

Di sekolah Lanjutan ( Pertama maupun Atas) pada hakekatnya Anda berguru fakta dan mekanisme dasar, yang biasanya dilakukan dengan cara menghafal - memorization. Cara ini memang sesuai untuk mulai memperlajari bagaimana cara berguru ( level pertama). Di Perguruan Tinggi, Anda diperlukan berpikir, sehingga Anda perlu berguru bagaimana cara berpikir. Itu sebabnya membutuhkan skill yang lebih dari skill berguru yang selama ini Anda miliki. Apabila Anda enggan berpikir lantaran terbiasa mendapatkan apapun yang disodorkan -dijejalkan kepada Anda, berarti mind-set Anda tidak sesuai.

Melalui berguru di Perguruan Tinggi, seyogyanya Anda sanggup mentransformasi diri menjadi seorang pemikir kritis yang sanggup membedakan mana fakta dari opini; sanggup mengambil kesimpulan menurut data - yang punya keterbatasan; sanggup mengenali banyak sekali perkiraan dibalik suatu pernyataan atau kesimpulan; Bisa membuatkan solusi dari persoal an yang dihadapi; Dapat mengekpresikan diri baik secara verbal, oral maupun tulisan. Untuk keperluan itulah Anda perlu mengkaji ulang mind-set Anda, apakah sudah sesuai dengan ajakkan berguru di Perguruan Tinggi.

Berikut ada sejumlah tips untuk merawat ’mind set’ 
  1. Putuskan tujuan hidup Anda, jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek
  2. Rencanakanlah secara ‘backward’ ke hari ini, maka Anda akan tahu apa yang perlu hendak Anda lakukan hari ini, dan setiap harinya ke depan.
  3. ‘Be open-minded ‘ terhadap gagasan ataupun pengalaman baru
  4. ‘Be whole-hearted ‘ dalam menjalani akad terhadap tujuan hidup yang sudah kita pilih dan tentukan.
  5. ’Be responsible ’ untuk semua yang kita putuskan, lakukan dengan segala konsekwensi dan resikonya.
  6. Bersiaplah maju, lakukan proses pemutakhiran dari waktu ke waktu
  7. Secara praktikal, buatlah jurnal pribadi, lantaran dengan menuliskan jurnal langsung , Anda sanggup menambah kesadaran diri.


Sumber http://kutukuliah.blogspot.com