Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang mulia. di dalamnya terdapat hari Arafah, yaitu hari haji akbar. pada hari ini para jamaah haji dari seluruh penjuru dunia, wukuf di Arofah. begitu juga hari raya Idul Adha yang merupakan salah satu hari raya kaum muslimin. pada hari raya ini Allah SWT mensyariatkan bagi yang bisa untuk berkurban mencontoh Nabi Ibrahim AS, dikala mewujudkan ketaatan perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya Ismail yang tercinta.
Bacaan Niat Arab Puasa Arafah Tanggal 9 Dzulhijjah
Bacaan Latinnya ialah sebagai berikut : "Nawaitu shauma 'arofata sunnatan lillaahi ta'aala "
Arti terjemah dari Niat Puasa Arafah Tanggal 9 Dzulhijjah ialah di bawah ini :
Bacaan Latinnya ialah sebagai berikut: "Nawaitu shaumat tarwiyata sunnatan lillaahi ta'aala "
Arti terjemah dari Niat Puasa tarwiyah tanggal 8 dzulhijjah:
Bacaan Latinnya ialah sebagai berikut: Nawaitu shauma syahri dhilhijjati sunnatan lillaahi ta'aala
Arti terjemah dari Niat Puasa sunah tanggal 1 - 7 dzulhijjah:
Oleh karenanya, beribadah pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah, sangat dianjurkan. tentunya tidak hanya terbatas pada puasa, akan tetapi semua bentuk ibadah memiliki keutamaan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas Rasulullah bersabda:
Berdasarkan hadits tersebut sanggup dipahami bahwa salah satu amalan yang dipilih oleh Rasulullah saw pada 9 hari pertama bulan Dzulhijjah ialah puasa sunnah. Selain itu memang pada hari-hari sepersepuluh bulan Dzulhijjah ialah hari hari yang istimewa untuk menjalankan ibadah ibarat puasa. puasa Arafah dan Tarwiyah sangat dianjurkan bagi yang tidak menjalankan ibadah haji di tanah suci. Adapun teknis pelaksanaannya ibarat dengan puasa Romadhon.
Tanggungan puasa ramadhan juga disarankan untuk mengerjakannya pada hari Arafah ini atau hari-hari lain yang disunnahkan untuk berpuasa. maka ia akan mendapat dua pahala sekaligus yakni pahala puasa Wajib (Qadha puasa Ramadhan) dan pahala puasa sunnah.
Seperti puasa yang lain, hal-hal yang membatalkan puasa ini Sama persis dengan segala hal yang membatalkan puasa wajib. apapun yang membatalkan puasa wajib maka batal juga jikalau dilakukan pada puasan ini. yang membedakan hanya dari segi status hukumnya. jikalau melaksanakan puasa ini lalu batal maka tidak ada kewajiban untuk mengganti di lain hari, lantaran puasa ini ialah puasa sunnah.
Tidak ada lafal khusus yang menjelaskan wacana niat puasa ini. akan tetapi yang harus menjadi dasar ialah bahwa niat tempatnya di hati, tanpa lafal juga tetap sah. sedangkan lafal hanya sebagai ucapan verbal dan yang memilih niat untuk melaksanakan puasa ini ialah hati.
Demikian ulasan artikel kami terkait dengan Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah 10 Hari Pertama Lengkap Dengan Tatacara dan Penjelasannya. Semoga bermanfaat dan terima kasih telah berkunjung di blog kami.
Sumber http://www.galinesia.comBacaan Niat Arab Puasa Arafah Tanggal 9 Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Arti terjemah dari Niat Puasa Arafah Tanggal 9 Dzulhijjah ialah di bawah ini :
Saya niat puasa sunnah arafah lantaran allah ta'alaBacaan Niat Arab puasa tarwiyah tanggal 8 dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ التَّرْوِيَةَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Bacaan Latinnya ialah sebagai berikut: "Nawaitu shaumat tarwiyata sunnatan lillaahi ta'aala "
Arti terjemah dari Niat Puasa tarwiyah tanggal 8 dzulhijjah:
Saya niat puasa sunnah tarwiyah lantaran allah ta'alaBacaan Niat Arab puasa sunah tanggal 1 - 7 dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِي الْحِجَّةِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Bacaan Latinnya ialah sebagai berikut: Nawaitu shauma syahri dhilhijjati sunnatan lillaahi ta'aala
Arti terjemah dari Niat Puasa sunah tanggal 1 - 7 dzulhijjah:
Saya niat puasa sunnah bulan dzulhijjah lantaran allah ta'alaSesungguhnya bulan ini juga merupakan sebagian karunia Allah SWT dan Anugrah kepada segenap hambanya yang tidak lain untuk mengakibatkan hambanya yang sholeh mendapat waktu-waktu tertentu untuk memperbanyak amal Shalih. diantara waktu-waktu tertentu itu ialah 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah. wacana hal ini Allah SWT berfirman:
Demi Fajar, dan malam yang sepuluh (QS. Al-Fajr [89]: 1-2)Sebagian besar ulama beropini bahwa dalam ayat ini Allah SWT bersumpah dengan 10 malam pertama dari bulan Dzulhijjah. pendapat tersebut juga banyak dibenarkan dan dipilih oleh Ibnu jarir Ath - thabari dan Ibnu Katsir dalam kitab tafsir mereka. akan tetapi juga ada ulama yang beropini bahwa 10 hari pertama malam yang 10 itu ialah malam 10 terakhir dari bulan Romadhon.
Oleh karenanya, beribadah pada 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah, sangat dianjurkan. tentunya tidak hanya terbatas pada puasa, akan tetapi semua bentuk ibadah memiliki keutamaan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas Rasulullah bersabda:
"Tidak ada satu amal saleh yang lebih dicintai oleh Allah SWT melebihi amal sholih yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah)". para Sahabatnya bertanya "tidak pula jihad dijalan Allah ?". Rasulullah s a w menjawab "tidak pula jihad dijalan Allah kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya, namun tidak ada yang kembali satupun" (HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)Dengan demikian keutamaan 10 hari awal Dzulhijjah berlaku untuk Amalan apa saja tidak terbatas pada amalan tertentu. sehingga amalan tersebut bisa shalat, shodaqoh, membaca al-quran, dan amalan sholeh lainnya. diantara amalan yang dianjurkan di awal dzulhijah ialah amalan puasa. wacana hal ini Rasulullah saw dahulu berpuasa 9 hari bulan Dzulhijjah dan hari Asyura, 3 hari pada setiap bulan, serta Senin pertama dan Kamis pertama dari bulan itu (HR Abu Dawud).
Berdasarkan hadits tersebut sanggup dipahami bahwa salah satu amalan yang dipilih oleh Rasulullah saw pada 9 hari pertama bulan Dzulhijjah ialah puasa sunnah. Selain itu memang pada hari-hari sepersepuluh bulan Dzulhijjah ialah hari hari yang istimewa untuk menjalankan ibadah ibarat puasa. puasa Arafah dan Tarwiyah sangat dianjurkan bagi yang tidak menjalankan ibadah haji di tanah suci. Adapun teknis pelaksanaannya ibarat dengan puasa Romadhon.
Tanggungan puasa ramadhan juga disarankan untuk mengerjakannya pada hari Arafah ini atau hari-hari lain yang disunnahkan untuk berpuasa. maka ia akan mendapat dua pahala sekaligus yakni pahala puasa Wajib (Qadha puasa Ramadhan) dan pahala puasa sunnah.
Tata cara melaksanakan puasa bulan Dzulhijjah
Melakukan puasa di awal bulan Dzulhijjah sama dengan melaksanakan puasa yang lain, yakni dilakukan sebanyak 9 hari pada bulan pertama bulan ini. Niat bisa dimulai semenjak terbenamnya matahari sampai terbit fajar, dengan niat hendak melaksanakan puasa sunnah Dzulhijjah.Seperti puasa yang lain, hal-hal yang membatalkan puasa ini Sama persis dengan segala hal yang membatalkan puasa wajib. apapun yang membatalkan puasa wajib maka batal juga jikalau dilakukan pada puasan ini. yang membedakan hanya dari segi status hukumnya. jikalau melaksanakan puasa ini lalu batal maka tidak ada kewajiban untuk mengganti di lain hari, lantaran puasa ini ialah puasa sunnah.
Tidak ada lafal khusus yang menjelaskan wacana niat puasa ini. akan tetapi yang harus menjadi dasar ialah bahwa niat tempatnya di hati, tanpa lafal juga tetap sah. sedangkan lafal hanya sebagai ucapan verbal dan yang memilih niat untuk melaksanakan puasa ini ialah hati.
Demikian ulasan artikel kami terkait dengan Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah 10 Hari Pertama Lengkap Dengan Tatacara dan Penjelasannya. Semoga bermanfaat dan terima kasih telah berkunjung di blog kami.