Monday, May 1, 2017

√ Patofisiologi Dan Pathway Hipertensi Siap Edit, Download Format Doc

Setelah sebelumnya teman-teman perawat melihat lp dan askep hipertensi yang telah kami share terlebih dahulu, atau bahkan telah mengunduhnya. Kali ini sebagai pelengkapnya kami bagikan patofisiologi dan pathway hipertensi dalam format doc, yang bisa diedit dan diubahsuaikan dengan diagnosa keperawatan yang teman-teman ambil dalam kiprah askepnya.

Hipertensi yaitu suatu keadaan dimana seseorang tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.( Smith Tom, 1995 ).

Patofisiologi Hipertensi

Mekanisme yang mengontrol konnstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari sentra vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan sentra vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin menimbulkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai factor menyerupai kecemasan dan ketakutan sanggup mempengaruhirespon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan terang mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Pada ketika bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, menimbulkan tambahan acara vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang mengakibatkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang sanggup memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang menimbulkan penurunan anutan ke ginjal, mengakibatkan pelepasan rennin. Rennin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini mengakibatkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, mengakibatkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua factor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.

Untuk pertimbangan gerontology. Perubahan structural dan fungsional pada system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut mencakup aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung ( volume sekuncup ), menimbulkan penurunan curang jantung dan peningkatan tahanan perifer ( Brunner & Suddarth, 2002 ).

Pathway Hipertensi


Download Pathway Hipertensi Format Doc, DISINI

Demikian patofisiologi dan pathway hipertensi kami bagikan sebagai suplemen laporan pendahuluan atau askep, Silahkan diambil bagi teman-teman perawat yang membutuhkan.

Sumber http://bangsalsehat.blogspot.com