Sunday, May 14, 2017

√ Pengertian, Fungsi, Ciri Dan Pola Konjungsi Antarparagraf

Pembahasan terkait pengertian, fungsi, ciri dan pola konjungsi antarparagraf merupakan pembahasan terakhir pada Bab 12 Konjungsi atau Kata Hubung.


Jadi jikalau halamannya kita urutkan menjadi ibarat ini

Halaman 1 Pengertian, Jenis Serta Ciri Konjungsi dan Contohnya

Halaman 2 Pengertian, Macam-Macam dan Contoh Konjungsi Subordinatif

Halaman 3 Jenis-jenis Konjungsi Subordinatif dan Contohnya

Halaman 4 Konjungsi Antarkalimat dan Contohnya

Halaman 5 Pengertian, Fungsi, Ciri dan Contoh Konjungsi Antarparagraf


Kita bagi menjadi beberapa halaman semoga pembahasannya menjadi lebih fokus dan mendalam serta lezat dibaca.


Pengertian Konjungsi Antarparagraf


Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya bahwa konjungsi merupakan kata hubung. Maka pengertian konjungsi antarparagraf yaitu kata hubung/konjungsi yang menghubungkan dua paragraf yang mempunyai keterkaitan makna.


 ciri dan pola konjungsi antarparagraf √ Pengertian, Fungsi, Ciri dan Contoh Konjungsi Antarparagraf


Apa sajakah jenis paragraf itu? ada banyak sekali. Ada paragraf persuasif, paragraf argumentasi, paragraf ekplanasi dsb. Tentu kita akan membahas terkait paragraf ini pada halaman tersendiri. Bisa dicek disini: jenis-jenis paragraf.


Fungsi Kembali Konjungsi Antarparagraf


Setidaknya ada 5 fungsi konjungsi antarparagraf diantaranya:



  1. Menghubungkan makna-makna yang disampaikan antarparagraf.

  2. Menghubungkan dua paragraf yang berkaitan satu dengan lainnya.

  3. Mempermudah pembaca untuk memahami pesan yang disampaikan di setiap paragraf.

  4. Membentuk alur dongeng yang saling tersambung.

  5. Memberi petunjuk dari sisimana saja pembaca harus memahami dongeng semoga terurut.


Ciri-ciri Konjungsi Antarparagraf


Adapun ciri-ciri konjungsi antarparagraf diantaranya:



  1. Berada di awal paragraf yang maknanya bekerjasama dengan paragraf sebelumnya.

  2. Konjungsi antarparagraf mempunyai beberapa tujuan yaitu menambah, mempertentangkan, membandingkan, menyatakan akibat/hasil, menjelaskan tujuan, intensifikasi, menyatakan waktu dan menyatakan tempat.


Macam-Macam Konjungsi Antarparagraf



  • Konjungsi antarparagraf yang menyatakan adanya aksesori dari sesuatu yang telah dijelaskan di halaman sebelumnya. Konjungsinya yakni: “Disamping itu”, “tambahan lagi”.

  • Konjungsi antarparagraf yang menyatakan adanya kontradiksi dari sesuatu yang telah dijelaskan di halaman sebelumnya. Konjungsinya yakni: “Bagaimanapun juga”, “sebaliknya”, “Selain (itu)”.

  • Konjungsi antarparagraf yang menyatakan suatu perbandingan. Konjungsinya yakni: “sebagaimana”, “sama halnya”.

  • Konjungsi antarparagraf yang menyatakan jawaban atau hasil. Konjungsinya yaitu: “Jadi”, “Oleh sebab itu”.

  • Konjungsi antarparagraf yang menyatakan tujuan. Konjungsinya yaitu: “Untuk itu”, “Dengan maksud itu”.

  • Konjungsi antarparagraf yang menyatakan intensifikasi. Konjungsinya yakni: “Pada intinya”, “Ringkasnya”.

  • Konjungsi antarparagraf yang menyatakan adanya waktu. Konjungsinya yaitu: “Sementara itu”, “Kemudian”.

  • Konjungsi antarparagraf yang menyatakan tempat. Konjungsinya yaitu: “Di sinilah”, “Berdampingan dengan”.


Contoh Konjungsi Antarparagraf


Kedelai merupakan komoditas pangan bergisi yang banyak dikonsumsi oleh mayarakat. Beberapa produk yang dihasilkan dari materi kedelai antara lain tempe, tahu, es krim, susu kedelai, tepung kedelai dan minyak kedelai.


Selain untuk materi pangan, remaja ini kedelai banyak dimanfaatkan untuk pakan dan materi baku industri. Dengan berkembangnya industri yang berbahan baku kedelai serta meningkatnya kesadaran masyarakat ihwal masakan kaya gizi, maka kebutuhan akan kedelai semakin meningkat dari tahun ke tahun.


Sementara itu, peningkatan produksi kedelai dari waktu ke waktu masih belum bisa mengimbangi undangan yang semakin meningkat. Belum lagi gangguan hama dan faktor cuaca yang tak mendukung menciptakan prosuksi kedelai tidak sesuai sasaran yang diinginkan.


Untuk mengatasi hal itu, maka pemerintah melaksanakan kebijakan untuk mengimpor kedelai dari negara lain yang jumlahnya meningkat dari tahun ke tahun. Untuk mengatasi kelangkaan kedelai dalam jangka pendek upaya ini cukup berhasil. Akan tetapi upaya ini juga harus ditekan seminimal mungkin sebab dalam jangka panjang justru akan membunuh perjuangan para petani lokal.


Disamping itu, guna menekan kenaikan angka impor, maka perlu kebijakan-kebijakan khusus untuk memacu dan meningkatkan hasil produksi dalam negeri. Sehingga negara kita tidak terlalu mengandalkan hasil impor dari negara lain.


Pada intinya, untuk menekan kelangkaan kedelai di dalam negeri pemerintah sanggup melaksanakan impor kedelai namun juga harus meningkatkan produksi dalam negeri.


Nah, bila ada pertanyaan terkait pengertian, fungsi, ciri dan pola konjungsi antarparagraf di atas bisa ditulis di bawah ini.




Sumber https://www.siswapedia.com