Saturday, June 3, 2017

√ 10 Perbedaan Kredit Tanpa Agunan Vs Dukungan Online


Sering perkembangan teknologi finansial, santunan online hadir sebagai alternatif bagi masyarakat. Apa bedanya santunan online dengan kredit tanpa agunan ?









Anda bisa melihat belakangan ini fenomena teknologi, khususnya Financial Technology (Fintehc), sedang marak.  Dalam beberapa tulisan di blog, saya sudah menulis wacana kehadiran santunan online Fintech.





Coba Anda bayangkan kalau bisa mengajukan santunan lewat ponsel dan dalam hitungan menit sudah ada keputusan santunan disetujui atau tidak, yang kalau disetujui, dana pribadi masuk ke rekening Anda dikala itu juga.





Itu niscaya pengalaman yang sangat berbeda dengan pengalaman meminjam ke bank yang pernah Anda dengar atau mungkin mengalami sendiri.





Pinjaman online ini menarik lantaran mempunyai fitur yang berbeda dari Kredit Tanpa Agunan yang selama ini dikenal oleh masyarakat.





Saya ingin membahas perbedaan tersebut secara lebih mendalam, biar masyarakat bisa melihat alternatif selain produk kredit yang selama ini ditawarkan oleh bank.





Apa Perbedaan KTA vs Pinjaman Online





Saya mencatat 10 perbedaan antara KTA dan Pinjaman Online.





#1 Offline vs Online





Tentu saja, ini perbedaan yang paling kentara antara keduanya.





Jika mengajukan KTA, Anda harus bertemu dengan tenaga penjual atau tiba ke cabang bank tersebut. Anda harus menyerahkan dokumen secara fisik, tanda tangan lembap dan bertatap muka dengan pihak bank.





Prosesnya boleh dikatakan 100% offline dalam mengajukan Kredit Tanpa Agunan. Jika ada yang bisa mengajukan melalui website, sehabis itupun calon nasabah harus tetap hadir ke kantor cabang dan bertemu muka dengan pihak bank.





Pinjaman online dari Fintech menerobos semua proses offline tersebut. Anda cukup mengajukan santunan di aplikasi Fintech dan proses selanjutnya semua dilakukan secara online.





Anda bisa coba di salah satu Fintech soal proses pengajuan yang tanpa tatap muka. Dokumen dan tanda tangan semuanya dilakukan di aplikasi.





#2 Kecepatan





Seumur – umur kerja di bank (disclaimer: saya pernah kerja di bank), saya melihat proses santunan KTA itu paling cepat dicairkan 1 minggu. Itupun 1 ahad dihitung dari dikala dokumen lengkap, bukan dari Anda mengajukan pinjaman.





Pinjaman online mengatakan proses yang cepat dibandingkan KTA.





Yang sudah saya lihat, pencairan santunan online bisa dalam hitungan jam atau bahkan detik. Itu beneran lantaran saya ikut dalam proses tersebut.





Poin saya ialah Fintech mengatakan kecepatan sebagai fitur utama mereka dalam memproses pinjaman. Mereka ingin mengatakan pengalaman yng berbeda dalam soal ini.





#3 Kemudahan





Apa syarat meminjam KTA ? Banyak. Namanya aja mau pinjam, ya harus bersedia memenuhi banyak persyaratan – itu mindset kita selama ini.





Mindset ini yang sepertinya ingin didobrak oleh Fintech. Pinjaman online meminta dokumen yang sangat simpel dibandingkan yang disyaratkan bank.





Saya pernah mencoba suatu pinjaman online yang hanya meminta KTP dan Foto (selfie boleh, saudara-saudara). Luar biasa, bukan !





#4 Bunga





Nah, dalam hal bunga, KTA bank lebih unggul. Mereka lebih murah dibandingkan santunan online.





Hal ini masuk akal lantaran keunggulan bank ialah kemampuannya menghimpun dana masyarakat. Dana masyarakat itu dana murah, bunga deposito setahun tidak hingga 6%.





Fintech mengandalkan dana dari investor atau P2P Lending, yang biaya dananya memang lebih mahal dibandingkan bank. Itu sebabnya bunga santunan online diatas bunga KTA bank.





#5 Pinjaman Besar vs Kecil





Satu lagi yang membedakan ialah jumlah pinjaman. Boleh dikatakan plafond KTA diatas santunan online secara umum.





Ini terkait dengan sumber pendanaan bank yang masif dibandingkan sumber pendanaan Fintech yang lebih terbatas.





Tetapi, satu hal yang berbeda ialah santunan online mengatakan jumlah kecil. Dibawah plafond 5 juta.





Pasalnya, kita hampir tidak mungkin meminjam KTA ke bank dalam jumlah dibawah Rp 5 juta. Minimum plafond KTA ialah >= Rp 5 juta.





Saya menemukan beberapa santunan online bahkan bisa mengatakan santunan dibawah 1 juta rupiah. Kondisi yang tidak mungkin Anda dapatkan di bank.





#6 Bank vs Fintech





Pinjaman online dikala ini dimotori oleh perusahaan Fintech. Financial technology atau teknologi finansial.





Bank boleh dikatakan belum masuk ke santunan online.





Proses pengajuan kredit KTA di bank sepenuhnya masih offline. Anda masih harus bertemu muka dengan sales dan hadir ke bank kalau mengajukan KTA.





Jika ada bank yang mengatakan digital banking, itu masih terbatas di produk tabungan dan bukan pinjaman.





Implikasinya apa ? Bank mengatakan ketentuan yang lebih rigid dalam proses kredit. Itu merupakan nature dan tuntutan regulator lantaran bank menarik simpanan dana masyarakat. Unsur kehati-hatian dan prudential menjadi faktor paling utama di bank.





Sebaliknya, perusahaan Fintech tidak menarik dana masyarakat, sehingga bisa lebih bergairah dalam mengatakan pinjaman.





#7 BI Checking vs. Tidak 





Ini satu hal penting yang membedakan santunan online dengan KTA.





Dalam pengajuan KTA, Anda sudah niscaya akan dicek ke BI checking. Itu sudah menjadi standard mekanisme di perbankan.





Pasalnya, ketika nama Anda tidak ditemukan di BI checking, itu tidak berarti Anda lolos. Justru biasanya santunan ditolak lantaran Anda dianggap oleh bank tidak mempunyai catatan kredit yang bisa dipakai mengevaluasi kemampuan pembayaran Anda.





Perusahaan Fintech dalam mengatakan santunan online tidak memakai BI checking. Mereka membangun alternatif credit scoring, contohnya dari profil sosial media, transaksi telpon dan lain-lain.





Dengan cara ini, Anda yang mengajukan santunan online via Fintech tidak perlu khawatir bahwa Anda tidak mempunyai catatan kredit di BI checking.





#8 Mudahnya Pinjam Lagi





Jika santunan KTA sudah lunas, kemudian Anda ingin pinjam lagi, maka prosesnya tidak bisa cepat. Anda harus menghubungi bank tersebut atau menunggu penawaran lagi.





proses pengajuan KTA kembali sangat tergantung dari pihak bank. Sulit bagi nasabah yang ingin pinjam lagi untuk proaktif mengajukan sendiri dan mendapat keputusan yang cepat.





Pengalaman yang berbeda di santunan online.





Karena proses pengajuan memakai aplikasi mobile, maka calon peminjam bisa mengajukan santunan online di aplikasi tersebut at anytime. Tidak perlu menunggu ada penawaran dari bank atau tidak.





Saya pernah mencoba suatu santunan online yang mengatakan persetujuan dalam hitungan jam (betul, dalam jam) untuk nasabah eksisting yang punya track record bagus.





Jelas yang santunan online ini lebih convenient buat Anda yang butuh dana darurat dalam waktu cepat.





#9 Tatap Muka vs Tidak





Salah satu poin santunan online ialah calon nasabah tidak perlu bertemu tatap muka dan melaksanakan tanda tangan lembap (wet signature). Prosesnya semua diselesaikan lewat aplikasi mobile atau di situs perusahaan Fintech.





Sementara, proses KTA di bank wajib menghadirkan kreditur untuk melaksanakan penandatanganan pengajuan pinjaman. Karena ketentuan tersebut yang diatur oleh regulator perbankan.





#10 Dokumen Ribet vs Simpel





Apa yang Anda perlukan dikala mengajukan KTA Bank ? Ada beberapa dokumen, menyerupai KTP, Foto, slip gaji, rekening tabungan dan lain-lain.





Pada intinya, persepsi masyarakat dalam meminjam di bank ada persyaratan dokumen yang banyak dan sedikit ribet.





Hal ini yang hendak dipatahkan oleh santunan online perusahaan Fintech. Cukup dengan beberapa dokumen, contohnya KTP dan Foto, nasabah sudah bisa mengajukan pinjaman.





Tidak perlu tetek bengek banyak dokumen. Itu motto di santunan online.





Kesimpulan





Kehadiran santunan online menghadirkan nuansa lain dalam bisnis pinjaman. Nasabah jadi mempunyai alternatif selain KTA bank.





Dengan mengenalkan santunan online ini, bukannya saya ingin mendorong Anda untuk meminjam. Saya tetap beropini bahwa santunan konsumtif itu ialah pilihan terakhir, the last resort, kalau tidak ada pilihan lain yang lebih baik.



Sumber https://duwitmu.com