Thursday, June 29, 2017

Analisis Spasial : Fungsi – Jenis – Metode Dalam Sig

Analisis spasial merupakan kumpulan – kumpulan dari teknik yang sanggup dipakai untuk melaksanakan pengolahan data SIG. Hasil dari analisis data spasial sangat bergantung dari lokasi atau daerah di mana objek sedang dianalisis. Selain itu, analisis spasial juga sanggup diartikan sebagai teknik – teknik yang sanggup dipakai untuk meneliti dan juga mengeksplorasi dari dari sudut pandang keruangan. Semua teknik ataupun pendekatan perhitungan secara matematis yang berafiliasi dengan data  keruangan atau spasial dilakukan dengan memakai fungsi analisis spasial.


Analisis spasial ialah teknik ataupun proses yang melibatkan beberapa atau sejumlah fungsi perhitungan serta penilaian budi matematis yang sanggup dilakukan pada data spasial, dalam rangka untuk memperoleh nilai tambah, ekstraksi serta gosip gres yang beraspek spasial. Analisis spasial cukup luas ruang lingkupnya. Salah satunya terdapat pada SIG atau Sistem Informasi Geografis.


Fungsi Analisis Spasial


Menurut Eddy Prahasta (2009), fungsi dari analisis spasial yaitu:



  1. Klasifikasi (reclassify), yaitu suatu acara yang mengklasifikasikan kembali suatu data sampai pada kesudahannya menjadi sebuah data spasial yang gres dan menurut pada kriteria atau atribut tertentu.

  2. Jaringan atau Network, yaitu sebuah fungsionalitas yang merujuk pada data – data spasial titik- titik ataupun garis – garis sebagai jaringan yang tidak terpisahkan.

  3. Overlay, merupakan fungsionalitas yang menghasilkan layer data spasial baru, di mana layer tersebut merupakan hasil dari kombinasi minimal dua layer yang menjadi masukkannya.

  4. Buffering, ialah fungsi yang akan menghasilkan layer spasial gres menghasilkan layer data spasial gres dengan bentuk poligon serta mempunyai jarak tertentu dari unsur – unsur spasial yang menjadi masukkannya.

  5. 3D Analysis, fungsi ini terdiri atas sub – sub fungsi yang berkaitan dengan presentasi data spasial yang terdapat di dalam ruang 3 dimensi atau permukaan digital.

  6. Digital Image Processing, untuk fungsionalitas ini nilai ataupun intensitas dianggap sebagai fungsi sebar atau spasial.


Pengukuran untuk analisis spasial sanggup dilakukan dengan cara fungsi pengukuran. Fungsi pengukuran yang dimaksud di sini yaitu:



  1. Jarak Pengukuran, arti dari jarak yang dimaksud yaitu menghitung jarak antara dua titik. Pengukuran ini sanggup dilakukan dengan meng-klik kedua titik tersebut atau dengan cara lain yaitu memakai query.

  2. Luas Fungsi, luas yang tersebut sanggup dipakai dalam menghitung luas suatu wilayah dari unsur – unsur spasial. Wilayah yang dimaksud sanggup berupa poligon atau vektor dan juga wilayah yang mempunyai tipe raster.

  3. Keliling Fungsi, keliling ini dimanfaatkan untuk menghitung keliling atau parameter dari unsur – unsur spasial. Unsur – unsur ini yaitu poligon (vektor) dan raster.

  4. Centroid Fungsi, ialah fungsi yang dipakai untuk memilih koordinat titik sentra yang berasal dari unsur – unsur spasial yang mempunyai tipe poligon atau raster.

  5. Kedekatan Fungsi, merupakan fungsi untuk menghitung jarak dari suatu titik, garis dan juga batas poligon. Salah satu kedekatan fungsi yang paling sering dipakai yaitu buffer. Buffer merupakan ialah analisis spasial yang nantinya menghasilkan unsur – unsur spasial yang bertipe poligon. Contoh dari fungsi buffer terdapat pada overlay.


Jenis-Jenis Analisis Spasial


Pada pelaksanaannya, analisis spasial sanggup dilakukan dengan jenis – jenis tertentu. Masing – masing jenis mempunyai fungsi dan juga penggunaan yang berbeda – beda. Jenis – jenis dari analisis spasial berupa query basis data, pengukuran, fungsi kedekatan, model permukaan digital, klasifikasi, overlay, dan juga pengubahan unsur – unsur spasial query basis data. Query basis data sendiri dipakai untuk memanggil atau mendapat kembali atribut sebuah data tanpa harus mengganggu atau mengubah data yang sudah ada sebelumnya.


Fungsi dari query basis data yaitu sanggup dilakukan dengan cukup mudah, cukup menekan feature yang diinginkan. Namun, untuk query yang lebih lengkap dan kompleks, sanggup memakai pernyataan kondisional (conditional statement). Pernyataan ini ternyata melibatkan beberapa operasi logis yaitu, AND, NOT, OR, XOR.


Analisis Spasial Dalam SIG (Sistem Informasi Geografi)


Sebelumnya kita perlu mengetahui terlebih dahulu, apa itu SIG. Sistem Informasi Geografi ialah suatu sistem di dalam komputer (SBIS) yang dipakai untuk memasukan atau capturing, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis dan juga menampilkan data – data yang mempunyai hubungan dengan posisi di permukaan bumi. Selain itu, Sistem Informasi Geografi juga mempunyai arti sebagai sebuah sistem gosip yang dibentuk untuk bekerja dengan memakai data yang bereferensi spasial atau mempunyai koordinat geografi. SIG sendiri merupakan salah satu sistem yang cukup kompleks, pada umumnya terintegrasi dengan lingkungan sistem komputer lainnya pada tingkat fungsional dan juga jaringan atau network.


Analisis dalam SIG mempunyai beberapa metode – metode pendekatan. Secara umum terdapat dua macam metode yang digunakan, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Untuk pendekatan kuantitatif sendiri terbagi menjadi tiga macam cara yaitu secara binary, berjenjang dan berjenjang tertimbang.



  1. Metode Kualitatif


Metode pendekatan ini sanggup diterapkan sebagai salah satu metode analisis yang terdapat di SIG. Data yang diharapkan berasal dari data spasial yang mempunyai pembagian terstruktur mengenai data yang bersifat kualitatif. Contohnya sanggup berupa peta yang mempunyai tingkatan data kualitatif yaitu peta penggunaan lahan.



  1. Metode Kuantitatif



  • Metode Kuantitatif Binary


Pendekatan ini memakai operasi budi AND yang terdapat di dalam alogaritma. Sehingga dalam pengharkatan terhadap parameter kelas yang digunakan, hanya dua kelas yaitu nilai 1 (diterima) dan nilai 0 (tidak diterima). Setiap parameter yang digunakan, terlebih dahulu harus dinilai apakah diterima atau tidak diterima suatu kelas parameter.



  • Metode Kuantitatif Berjenjang


Pendekatan kuantitatif ini memperlihatkan nilai yang sama untuk setiap komponen dalam menganalisis. Setiap komponen yang dipakai mempunyai harkat yang sama untuk dianalisis, dengan berasumsi bahwa setiap komponen mempunyai imbas yang sama terhadap objek yang dianalisis. Namun, pendekatan ini mempunyai faktor – faktor pembatas untuk setiap parameter. Akan tetapi, faktor pembatas tidak bersifat mutlak namun berjenjang dengan tingkatan kelas dan nilai yang berbeda – beda.



  • Metode Kuantitatif Berjenjang Tertimbang


Pendekatan ini tetap memperlihatkan nilai pengharkatan, tetapi memakai bobot yang berbeda untuk setiap variabel yang dipakai dalam menganalisis. Pemberian bobot bergantung pada besar atau kecilnya imbas variabel tersebut yang terdapat pada tema analisis. Metode ini juga memperlihatkan asumsi, jikalau setiap variabel mempunyai imbas yang berbeda tergantung dari tujuan objek yang dianalisis.


Demikian klarifikasi mengenai fungsi analisis spasial. Semoga gosip di atas sanggup bermanfaat untuk Anda.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com