Kewajiban mendaftarkan karyawan ikut BPJS Kesehatan menciptakan banyak perusahaan menghapus kemudahan asuransi kesehatan karyawan. Apa alternatifnya buat karyawan yang masih ingin mempunyai asuransi kesehatan non BPJS ?
Hadirnya BPJS Kesehatan membawa angin segar alasannya kini semua masyarakat dari segala lapisan dapat mempunyai jaminan kesehatan. Jaminan yang selama ini tidak dinikmati semua orang.
Namun, ternyata kewajiban ikut dalam BPJS Kesehatan menciptakan banyak perusahaan berpikir ulang. Mereka sadar biayanya tidak sedikit jikalau harus menanggung dua kewajiban, BPJS dan Asuransi Kesehatan.
Karena itu, banyak perusahaan yang mulai menghapus kemudahan asuransi kesehatan kelompok karyawan. Perusahaan pilih satu kemudahan kesehatan saja, yaitu BPJS.
Tentu saja kondisi menciptakan banyak karyawan galau. Bagaimana menghadapi pembatalan asuransi kesehatan dari kantor yang selama ini mereka andalkan untuk menanggung biaya berobat.
Kita semua tahu bahwa pelayanan BPJS Kesehatan masih jauh dari sempurna. Banyak sekali keluhan dan komplain yang muncul mengenai layanan BPJS.
Kondisi ini memunculkan kekhawatiran dari karyawan. Mereka mendengar, membaca dan mungkin sudah mengalaminya sendiri bahwa tingkat layanan BPJS Kesehatan jauh dibawah kualitas layanan asuransi kesehatan.
Apa alternatifnya? Apa jalan keluarnya ?
Alternatifnya, karyawan mengambil asuransi kesehatan individu. Makara mempunyai perlindungan kesehatan dari asuransi non BPJS.
Tentu saja ini merupakan embel-embel pengeluaran. Karena ada premi asuransi yang harus dibayar setiap bulan.
Namun, soalnya, tidak ada cara lain, selain mengambil asuransi kesehatan pribadi. Jika ingin jaminan kesehatan diluar BPJS.
Sekarang tinggal bagaimana kita menentukan produk asuransi kesehatan yang paling hemat dengan manfaat optimal. Kita akan melihat apa saja opsinya dan mana yang paling baik.
Asuransi Kesehatan Unit Link
Ini ialah jenis asuransi kesehatan yang paling banyak ditawarkan. Asuransi kesehatan dengan investasi, atau sering disebut unit link.
Ciri khas produk ini ialah pengembalian premi. Premi dapat diambil sehabis beberapa tahun.
Meskipun pengembalian premi itu intinya ialah uang nasabah sendiri yang diinvestasikan (sehingga dapat diambil nantinya), tetapi tidak jarang sales agent ‘menjual’-nya dengan menjanjikan bahwa jikalau tidak ada klaim maka premi dapat diambil. Iming – iming pengembalian premi ini yang banyak memikat orang untuk mengambilnya.
Selama akseptor yang mengambil paham konsekuensi ikut unit link tentu bukan suatu masalah. Namun, yang kerap terjadi di lapangan, tidak selamanya ibarat itu alasannya banyak akseptor yang kurang memahami konsekuensi mengambil asuransi kesehatan unit-link.
Beberapa konsekuensi mengambil asuransi kesehatan unit – link:
#1 Premi Dibayar Lebih Besar
Premi yang dibayar relatif besar alasannya premi dipakai tidak hanya untuk membeli asuransi kesehatan tetapi juga investasi. JIka memang membutuhkan investasi tentu tidak masalah, namun jikalau tidak membutuhkan investasi (karena sudah ada investasi di kawasan lain) mengambil unit link bukan pilihan yang tepat.
#2 Manfaat Kesehatan Terbatas
Karena adanya unsur investasi, manfaat kesehatan yang ditawarkan asuransi jenis ini tidak optimal. Dibandingkan asuransi murni kesehatan yang tanpa investasi.
Contoh simpelnya, dalam asuransi kesehatan unit link, limit klaim dibatasi per perawatan dan per tahun. Jadi, kalau masuk rumah sakit, akseptor dibatasi maksimum biaya yang dapat diklaim untuk setiap masuk rumah sakit.
Bisa dilihat di tabel dibawah ini yang merupakan manfaat asuransi kesehatan unit link. Ada dua limit, yaitu batasan maksimum klaim per rawat inap (yang dibagi menurut jenis tindakannya) dan batasan maksimum tahunan.
Hal ini tidak terjadi di asuransi kesehatan murni. Mari kita lihat.
Asuransi Kesehatan Murni
Asuransi jenis ini disebut asuransi murni alasannya keuntungannya purely kesehatan. Tidak ada manfaat investasi.
Premi yang dibayarkan ‘hangus’ setiap tahun. Tidak ada pengembalian premi meskipun akseptor tidak pernah klaim.
Lalu, apa keunggulannya ?
Yang paling utama ialah keuntungannya sangat baik. Karena menunjukkan limit manfaat yang besar.
Ambil contoh, salah satu asuransi kesehatan murni menunjukkan limit Rp 1 Miliar per orang per tahun. Seluruh biaya rawat inap akan diganti (as-charged) selama dalam jatah limit tersebut.
Jadi tidak ada limit per perawatan, namun merujuk pada limit tahunan. Jelas lebih menguntungkan buat peserta.
Ini dapat dilihat di tabel manfaat asuransi kesehatan murni dibawah ini. Terlihat tidak ada batasan limit per rawat inap, yang tercantum ialah ‘ditanggung’, yang artinya batasan limit merujuk pada limit tahunan.
Contohnya, masuk rumah sakit dengan kamar Rp 500 ribu total biaya Rp 50 juta. Bagaimana penggantiannya?
- Jika memakai asuransi kesehatan unit link, maksimum yang diganti hanya Rp 9.8 juta alasannya mereka menerapkan limit per rawat inap.
- Jika memakai asuransi kesehatan murni, biaya Rp 50 juta tersebut diganti semua alasannya batasannya ialah limit tahunan yang Rp 1 Miliar per tahun.
Keunggulan lain ialah ada opsi mengambil rawat jalan dan rawat gigi. Opsi ini tidak ada di asuransi kesehatan unit link.
Premi asuransi kesehatan murni terang lebih murah alasannya tidak ada porsi yang harus dibayar untuk investasi. Seluruh premi dibelikan manfaat kesehatan.
Bahkan ada perusahaan asuransi yang menunjukkan diskon premi jikalau yang mengajukan ialah 1 keluarga. Potongan diskonnya cukup lumayan.
Kesimpulan
Dengan perusahaan menghapus asuransi kesehatan dari kemudahan kantor alasannya kewajiban mengikuti BPJS, karyawan tidak punya banyak pilihan. Salah satunya, mereka dapat mengambil asuransi kesehatan individu.
Kami lebih menyarankan mengambil asuransi kesehatan murni ketimbang asuransi kesehatan unit link alasannya alasan yang sudah dikemukan diatas. Tapi, pilihan final di tangan Anda, goresan pena ini sebatas menunjukkan pandangan dan referensi.
Panduan Memilih Asuransi Kesehatan
Sumber https://duwitmu.com