Saturday, June 24, 2017

√ Benturan Budaya Menghipnotis Budaya Masyarakat

Makalah Kuliah-kutukuliah-Berikut saya posting kembali mengenai pola makalah kuliah yang sempat saya buat, mengingat tugas-tugas yang diberikan oleh dosen-dosen. Makalah berikut yaitu makalah mengenai kehidupan berwarga negara (Pendidikan Pancasila), judul makalahnya yaitu "Benturan Budaya mempengaruhi Budaya Masyarakat". Simak baik-baik yach...!

PENDAHULUAN 
Globalisasi yaitu sebuah istilah yang mempunyai korelasi dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
 
Globalisasi yaitu suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering memakai istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya kiprah negara atau batas-batas negara.
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Globalisasi
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi yaitu suatu proses menimbulkan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum mempunyai definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan gres atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.


Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang mempunyai pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain yaitu kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya mudah akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya alasannya yaitu tidak bisa bersaing. Sebab, globalisasi cenderung besar lengan berkuasa besar terhadap perekonomian dunia, bahkan besar lengan berkuasa terhadap bidang-bidang lain menyerupai budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali memakai istilah Globalisasi pada tahun 1985.

B.    Ciri Globalisasi
Berikut ini beberapa ciri yang membuktikan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia :

  • Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang menyerupai telepon genggam, televisi satelit, dan internet menawarkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita mencicipi banyak hal dari budaya yang berbeda. 
  • Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai tanggapan dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan efek perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).
  • Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi gosip dan olah raga internasional). ketika ini, kita sanggup mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman gres mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, contohnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan. 
  • Meningkatnya problem bersama, contohnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
C.    Pengaruh Benturan Budaya terhadap Masyarakat
Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan sanggup diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap banyak sekali hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laris seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil anutan dan inovasi seseorang yaitu kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.


Globalisasi sebagai sebuah tanda-tanda tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat sejak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini sanggup ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke banyak sekali daerah di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).


Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menimbulkan komunikasi antarbangsa lebih gampang dilakukan, hal ini menimbulkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.


Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaanBerkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.

  • Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan akomodasi susukan suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya. 
  • Berkembangnya turisme dan pariwisata.
  • Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
  • Berkembangnya mode yang berskala global, menyerupai pakaian, film dan lain lain.
  • Bertambah banyaknya event-event berskala global, menyerupai Piala Dunia FIFA.
  • Persaingan bebas dalam bidang ekonomi 
  • Meningkakan interaksi budaya antarnegara melalui perkembangan media massa
Salah satu pola benturan budaya, antara Budaya Barat dengan Budaya Timur yaitu kebudayaan Punk, yaitu pola sebuah kebudayaan yang berkembang secara global. Budaya Barat (kadang-kadang disamakan dengan peradaban Barat atau peradaban Eropa), mengacu pada budaya yang berasal Eropa. Istilah "budaya Barat" dipakai sangat luas untuk merujuk pada warisan norma-norma sosial, nilai-nilai etika, adat istiadat, kepercayaan agama, sistem politik, artefak budaya khusus, serta teknologi. Secara spesifik, istilah budaya Barat sanggup ditujukan terhadap:
  • Pengaruh budaya Klasik dan Renaisans Yunani-Romawi dalam hal seni, filsafat, sastra, dan tema aturan dan tradisi, dampak sosial budaya dari periode migrasi dan warisan budaya Keltik, Jermanik, Romanik, Slavik, dan kelompok etnis lainnya, serta dalam hal tradisi rasionalisme dalam banyak sekali bidang kehidupan yang dikembangkan oleh filosofi Helenistik, skolastisisme, humanisme, revolusi ilmiah dan pencerahan, dan termasuk pula anutan politik, argumen rasional umum yang mendukung kebebasan berpikir, hak asasi manusia, kesetaraan dan nilai-nilai demokrasi yang menentang irasionalitas dan teokrasi. 
  • Pengaruh budaya Alkitab-Kristiani dalam hal anutan rohani, adat dan dalam tradisi etika atau moral, selama masa Pasca Klasik.
  • Pengaruh budaya Eropa Barat dalam hal seni, musik, dongeng rakyat, etika dan tradisi lisan, dengan tema-tema yang dikembangkan lebih lanjut selama masa Romantisisme.
Konsep budaya Barat umumnya terkait dengan definisi klasik dari Dunia Barat. Dalam definisi ini, kebudayaan Barat yaitu himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam kanon Barat.  Istilah ini juga telah dihubungkan dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang Eropa, contohnya menyerupai negara-negara di benua Amerika dan Australasia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur orisinil dari kebudayaan Barat.

Beberapa kecenderungan yang dianggap mendefinisikan masyarakat Barat moderen, antara lain dengan adanya pluralisme politik, banyak sekali subkultur atau budaya tandingan penting (seperti gerakan-gerakan Zaman Baru), serta peningkatan sinkretisme budaya sebagai tanggapan dari globalisasi dan migrasi manusia.


 PENUTUP
Kesimpulan : 
  1. Globalisasi yaitu suatu proses menimbulkan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. 
  2. Berikut ini beberapa ciri yang membuktikan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia : Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu, Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai tanggapan dari pertumbuhan perdagangan internasional, Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi gosip dan olah raga internasional)., Meningkatnya problem bersama, contohnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain. 
  3. Perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menimbulkan komunikasi antarbangsa lebih gampang dilakukan, hal ini menimbulkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. 
  4. Contoh bentuk globalisasi kebudayaan terhadap benturan budaya Barat dengan budaya Timur yaitu merebaknya gaya Punk dikalangan para pemuda. 


 DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Globalisasi&action=edit
http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Barat
 

Sumber http://kutukuliah.blogspot.com