Laporan pendahuluan merupakan kiprah yang rutin dibentuk oleh seorang perawat yang sedang menjalani proses profesi, biasanya setiap stase diwajibkan untuk menciptakan sebuah LP dan LK. nah menurut hal tersebut, maka dari itu kami berusaha terus semoga sanggup memposting laporan pendahuluan dengan banyak sekali judul.
Pada postingan kali ini kami bagikan laporan pendahuluan / LP osteoporosis yaitu sebuah kiprah keperawatan yang bebrbentuk makalah yang terdiri dari tinjauan teori mulai dari pengertian, klasifikasi, etiologi, patofisiologi dan pathway, manifestasi klinik, komplikasi investigasi penunjang dan penatalaksanaan hingga konsep asuhan keperawatan.
Laporan pendahuluan / LP Osteoporosis (tulang keropos) ini telah kami susun dengan lengkap menurut beberapa refferensi terpercaya.
laporan pendahuluan / LP osteoporosis ini kami sediakan dalam bentuk format doc dan pdf, dengan tujuan memepermudah sahabat perawat sekalian. Yang sanggup did0wnl0ad memakai link alternatif yang telah kami sediakan diakhir artikel ini.
Laporan Pendahuluan Osteoporosis
Pengertian
Osteoporosis berasal dari kata osteo dan porous, osteo artinya tulang, dan porousberarti berlubang-lubang atau keropos. Jadi, osteoporosis yakni tulang yang keropos, yaitu penyakit yang memiliki sifat khas berupa massa tulangnya rendah atau berkurang, disertai gangguan mikro-arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang sanggup menjadikan kerapuhan tulang (Tandra, 2009).
Menurut WHO pada International Consensus Development Conference, di Roma, Itali, 1992 Osteoporosis yakni penyakit dengan sifat-sifat khas berupa massa tulang yang rendah, disertai perubahan mikroarsitektur tulang, dan penurunan kualitas jaringan tulang, yang pada akhirnya menjadikan tanggapan meningkatnya kerapuhan tulang dengan resiko terjadinya patah tulang (Suryati, 2006).
Osteoporosis yakni gangguan metabolisme tulang sehingga massa tulang menurun, komponen matrik yaitu mineral dan protein berkurang, resorpi terjadi lebih cepat daripada deretan tulang sehingga tuang menjadi tipis. Pada tulang dengan osteoporosis terjadi penurunan ketebalan tulang kompakta dan peningkatan diameter rongga madulary.
Kondisi di ataas mengakibatkan terjadinya pelebaran rongga sumsum tulang dan kanal havers, trapekula berkurang dan menjadi tipis kesannya tulang gampang retak. Tulang yang gampang terkena yakni vertebra, pelipis dan tengkorak.
Klasifikasi
Osteoporosis dibagi 2 kelompok, yaitu :
1. Osteoporosis Primer
Osteoporosis primer berafiliasi dengan kelainan pada tulang, yang mengakibatkan peningkatan proses resorpsi di tulang trabekula sehingga meningkatkan resiko fraktur vertebra dan Colles. Pada usia decade awal pasca menopause, perempuan lebih sering terkena dari pada laki-laki dengan perbandingan 68:1 pada usia rata-rata 53-57 tahun.
2. Osteoporosis Sekunder
Osteoporosis sekunder disebabkan oleh penyakit atau alasannya yakni lain diluar tulang
Etiologi
Perkembangan osteoporosis sangat komplek mencakup faktor-faktor nutrisi, fisik, hormonal dan genetik. Adapun tiga faktor utama yang mensugesti osteoporosis yakni :
1. Defisiensi kalsium.
Hal ini dikarenakan intake kalsium dalam kuliner yang kurang/tidak adekuat. Menurunnya kalsium ada hubungannya dengan bertambahnya usia yaitu dengan berkurangnya absorbsi kalsium, tidak adekuatnya intake vitamin D atau penggunaan obat-obatan (heparin, alkohol, antasida ikatan fosfat,, kortikosteroid, fenitoin, isoniazid) dalam jangka waktu lama.
2. Kurangnya latihan yang teratur.
Imobilisasi sanggup mengakibatkan proses menurunnya massa tulang. Olahraga atau latihan yang teratur sanggup mencegah penurunan masssa tulang. Tekanan-tekanan mekanis pada latihan akan menciptakan otot-otot berkontraksi yang sanggup merangsang deretan tulang.
3. Perbedaan jenis kelamin.
Hormon-hormon reproduksi mensugesti kekuatan tulang. Pada perempuan post menopouse, hormon reproduksi dan timbunan kalsium tulang menurun. Hormnon yang sangat menurun yakni estrogen. Dengan demikian perempuan lebih cepat dan berisiko mengalami osteoporosis daripada laki-laki. Padda laki-laki osteoporosis terjadi sehabis usia 70 tahun.
Selain tiga hal tersebut di atas, gangguan kelenjar endokrin sanggup mengakibatkan osteoporosis yaitu penyakit chusing, thyrotoxicosis atau hipersekresi kelenjar adrenal.
Faktor risiko terjadinya osteoporosis antarra lain : kurang terkena sinar matahari, alkoholisme, banyak mengkonsumsi nikotin (perokok) dan kafein, kurang kegiatan fisik, ada riwayat keluarga dengan osteoporosis.
Patofisiologi
Patogenesis osteoporosis promr memiliki faktor etiologi multipel sebagai tanggapan bertambanya usia, yang merupakan perpaduan antara turunnya pembentukan tulang ddan peningkatan reapsorpsi tung yang hasil akhirnya ialah hilangnya massa tulang. Beberapa hipotesis yang diajukan antara lain : kegagalan relatif osteoblast, defisit vitamin D dan kalsium tanggapan perubahan diet. Penurunan efisiensi perembesan kalsium di usus ddan efisiensi kalsium di ginjal, penurunan kadar kalsitonin dan estrogen dan kenaikan kadar PTH.
Pathway
Manifestasi Klinik
- Osteoporosis mungkin tidak memperlihatkan tanda-tanda kinis hingga terjadi patah tulang, nyeri dan deformitas biasanya menyertai patah tulang.
- Dengan melemah dan kolapsnya korpus vertebra, tinggi seseorang sanggup berkurang atau timbul kifosis dan individu menjadi bungkuk (kadang-kadang disebut dowager’s hamp).
- Adanya osteopenia gigi ditandai dengan tanda-tanda gigi gampang tanggal yang disertai reapsorpsi gusi ata banyak gusi yang goyah, sanggup dipakai sebagai patokan kemungkinan adanya osteoporosis tulang.
Komplikasi
Adapun komplikasi yang sanggup ditimbulkan dari osteoporosis ialah sebagai berikut :
- Fraktur tulang panggul
- Fraktur pergelangan tangan.
- Fraktur columna vertebaralis dan paha.
- Fraktur tulang iga.
- Fraktur radius.
Pemeriksaan Diagnostik
- Pemeriksaan sinar-X terhadap tulang memperlihatkan penurunan ketebalan tulang.
- CT scan densitas tulang sanggup memperlihatkan citra akurat mengenai tingkat massa tuang dan memilih kecepatan penipisan tulang.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
1. Pengobatan
- Meningkatkan pembentukan tulang, obat-obatan yg sanggup meningkatkan pembentukan tulan yakni Na-fluorida dan steroid anabolik
- Menghambat resobsi tulang, obat-obatan yang sanggup mengahambat resorbsi tulang yakni kalsium, kalsitonin, estrogen dan difosfonat.
2. Penatalaksanaan keperawatan
- Membantu klien mengatasi nyeri.
- Membantu klien dalam mobilitas.
- Memberikan isu wacana penyakit yang diderita kepada klien.
- Memfasilitasikan klien dalam beraktivitas semoga tidak terjadi cedera.
3. Pencegahan
- Pencegahan osteoporosis dimulai semenjak masa belum dewasa dan sampaumur yaitu kebiasaan berolahraga dan nutrisi yang adekuat untuk memperkuat tulang.
- Olahraga beban bahkan pada usia lanjut (>85 tahun), telah dibuktikan sanggup meningkatkan kepadatan tulang dan massa otot dan memperbaiki daya tahan fisik dan keseimbangan.
- Terapi estrogen-progesteron pengganti selama dan sehabis menopouse sanggup mengurangi pembentukan osteoporosis pada wanita. Kontra indikasi terapi penggantian estrogen yakni riwayat kanker payudara pada individu atau keluarga atau riwayat individu mengidap pembentukan pembekuan darah.
- Terapi testosteron sanggup mengurangi osteoporosis pada pria.
- Suplemen kalsium dan vitamin D melalui kuliner sanggup mengurangi pembentukan osteoporosis baik pada laki-laki maupun wanita.
- Hindari merokok.
Konsep Asuhan Keperawatan
Pengkajian
a. Riwayat Keperawatan
Perawat perlu menanyakan adanaya :
- Rasa sakit/nyeri pada tulang punggung (bagian bawah), nyeri leher, mencicipi berat tubuh menurun. Umur dan jenis kelamin biasanya diataas usia 50 tahun dan sering pada wanita, kurangnya aktifitas atau Imobilisasi. keadaan nutrisi misal kurang vitamin D, C dan kalsium. Mengkonsumsi alkohol dan kafein, merokok.
- Adanya penyakit endokrin : Diabetes melitus, Hipertiroidisme, hiperparatiroidisme, chusing’s syndom, acromegali, hypogonadism.
b. Pemeriksaan fisik
Lakukan pemfokusan pada tulang punggung apakah terdapat nyeteka, nyeri pergerakan. Periksa mobilitas amati posisi pasien yang nampak membungkuk.
c. Riwayat psikososial
Penyakit ini terjadi pada usia renta dan lebih banyak pada wanita. Biasanya sering timbul kecemasan, takut melaksanakan aktifitas, dan perubahan konsep diri.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang timbul pada pasien osteoporosis, pada umumnya adalah:
- Gangguan mobilitas fisik sehubungan dengan proses penyakit
- Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh untuk kalsium dan vitamin D
- Gangguan konsep diri : perubahan body image / harga diri berafiliasi dengan proses penyakit
- Kurang pengetahuan wacana perawatan dirumah
Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan 1.
Gangguan mobilitas fisik sehubungan dengan proses penyakit
Tujuan : Pasien sanggup meningkatkan mobiltas dan aktifitas
Rencana/tindakan keperawatan
- Gunakan matress dengan daerah tidur papan. Hal ini untuk memperbaiki posisi tulang belakang
- Bila ada indikasi, bantu pasien dengan memakai walker atau tongkat
- Bantu dan ajarkan untuk latihan ROM setiap 4 jam utnuk meningkatkan fungsi persendian dan mencegah kontraktur
- Ajarkan pada pasien untuk mencegah fraktur
- Bila pasien dianjurkan memakai brace punggung atau korset, perlu dilatih penggunaan dan jelaskan tujuannya yaitu untuk menunjang tubuh/anggota badan.
- Beriakn analgetik, estrogen, kalsium dan vitamin D sesuai terapi dokter
- Berikan diet tinggi kalsium dan vitamin D sesuai terapi dokter
- Monitor kadar kalsium.
Diagnosa Keperawatan. 2
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh untuk kalsium dan vitamin D
Hasil yang diperkirakan : pesien memperlihatkan masukan kalsium dan vitamin D yang adekuat, merencanakan hidangan 3 hari yang memperlihatkan masukan yang cukup dari keduanya
Rencana tindakan / intervensi
- Pastikan bahwa pasien memperhatikan pengetahuan wacana kuliner tinggi kalsium : keju, susu, sayuran hijau, talur, kacang, biji wijen, tiram. Berikan pasien daftar makanan, temasuk jumlah relatif kalsium di masing-masing
- Ajarkan pasien bagaimana merencanakan hidangan yang memperlihatkan masukan kalsium dan kuliner diperkaya vitamin D yang cukup setiap hari
Diagnosa Keperawatan. 3
Gangguan konsep diri : perubahan body image / harga diri berafiliasi dengan proses penyakit
Tujuan : Pasien sanggup mengekspresikan perasaan, pasien sanggup mengungkapkan kopinh yang positif.
Rencana/tindakan keperawatan
- Bantu pasien untuk mengekspresikan perasaannya dan dengarkan dengan penuh perhatian. Mencuptakan kekerabatan serasi sehingga timbul koordinasi
- Klarisifikasi jika terjadi kesalahan pemahaman wacana proses penyakit dan pengobatan serta perawatan yang diberikan. Meningkatkan koordinasi selama keperawatan
- Identifikasi bersama pasien wacana alternatif pemecahan duduk perkara ayng positif. Dapat mengembalikan rasa percaya diri
- Bantu untuk meningkatkan komunikasi dengan keluarga dan teman
Diagnosa Keperawatan. 4
Kurang pengetahuan wacana cara perawatan dirumah
Tujuan : Pasien dan keluarga sanggup memahami cara perawatan dirumah dengan benar
Rencana/tindakan keperawatan
- Jelaskan pentingnya diit yang tepat, aktifitas yang sesuai serta istirahat yang cukup
- Jelaskan penggunaan obat yang diberikan secara detail
- Jelaskan pentingnya lingkungan yang kondusif misal lantai tidak licin, menghindari jatuh, menggunakn pegangan, menghindari gerakan cepat dan tiba-tiba
- Ajurkan untuk mengurangi kafein, alkohol, dan merokok jika pasien sebelumnya mengkonsumsi atau menghindarinya
- Jelaskan pentingnya follow-up
Evaluasi
- Tidak terjadi komplikasi
- Aktifitas dan mobilitas terpenuhi
- Perilaku yang adaptasi
- Memahami cara perawatan dirumah.
Daftar Pustaka
- Bunga rampai, editor Waspadji, Sarwono dkk. 1996. Ilmu Penyakit Dalam. FKUI. Jakarta
- Corwin, Elizabet. J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. EGC. Jakarta
- Carpenito, Lynda Jual. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 8. EGC. Jakarta
- Swearingen. 2000. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 2. EGC. Jakarta.
Untuk mend0wnl0ad laporan pendahuluan osteoporosis doc dan pdf dibawah.
- Laporan pendahuluan osteoporosis doc, (Ambil File)
- Laporan pendahuluan osteoporosis pdf, (Ambil File)
Link Alternatif
Demikian laporan pendahuluan / LP Osteoporosis (Tulang keropos), d0wnl0ad doc dan pdf kami bagikan, semoga sanggup membantu menjadi refferensi teman-teman sekalian dalam pembuatan kiprah keperawatan wacana osteoporosis atau tulang keropos.
Jika membutuhkan laporan dengan judul apapun silahkan tinggalkan pesan dikolom komentar, InsyaAllah kami terbitkan. Terima kasih.
Sumber http://bangsalsehat.blogspot.com