kutu kuliah- Kembali saya ingin memposting sebuah makalah dari tugas-tugas kuliah saya. Makalah berikut ialah makalah mengenai "Pendidikan Kewarganegaraan", yang memperlihatkan pemahaman akan bagaimana cara berkehidupan dan menata negara kita. Walaupun saya kontra dengan nasionalisme, tapi nanti itu dibahas.
Ini ialah makalah kuliah, yang berjudul "Geostrategi (Ketahanan Nasional)", makalah ini akan membahas sekelumit mengenai politik geostrategi atau ketahanan nasional. Yuk, kita simak baik-baik. Makalah ini cuman sekedar teladan bagi teman-teman yang ingin menjadikannya sebagai rujukan tugas-tugas perkuliahan teman-teman. Monggo....!
BAB I
PENDAHULUAN
Geostrategi merupakan duduk kasus penting bagi setiap bangsa, baik pada masa lampau, kini, maupun masa yang akan datang. Geostrategi menjadi sangat penting sebab setiap bangsa yang telah menegara membutuhkan seni administrasi dalam memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang hidup nasional. Semua ini dalam rangka memilih kebijakan, sarana, dan sasaran perwujudan kepentingan, serta tujuan nasional melalui pembangunan. Dengan demikian, suatu bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis, sosial budaya, dan hankam.
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 memperlihatkan amanat kepada para penyelenggara negara semoga dalam hidup berbangsa dan negara dalam lingkup nasional diarahkan untuk mewujudkan upaya melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Selain itu, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Geostrategi Indonesia intinya ialah seni administrasi nasional bangsa Indonesia dalam memanfaatkan wilayah negara Republik Indonesia sebagai ruang hidup nasional untuk merancang isyarat perihal kebijakan, sarana, serta sasaran pembangunan untuk mencapai kepentingan dan tujuan nasional tersebut. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Konsepsi “Ketahanan Nasional”.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Geostrategi
Geostrategi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan seni administrasi diartikan sebagai usaha dengan memakai segala kemampuan atau sumber daya baik SDM maupun SDA untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan kehidupan suatu negara, geostrategi diartikan sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujdkan harapan dan tujuan melalui proses pembangunan yang memperlihatkan isyarat perihal bagaimana menciptakan seni administrasi pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih kondusif dan bermartabat.
Geostrategi merupakan seni administrasi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk memilih kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi sanggup pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik. Suatu seni administrasi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam memilih kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai tujuan nasional (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik). Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan harapan proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan Undang-Undang Dasar 1945. Ini diharapkan utk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakst beragam dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan Undang-Undang Dasar 1945.
Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan harapan proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi dogma pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia memperlihatkan isyarat perihal bagaimana menciptakan seni administrasi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman.
Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional
Geostrategi Indonesia tiada lain ialah ketahanan nasional. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan membuatkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, baik yang tiba dari luar maupun dari dalam, yang pribadi maupun tidak langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta usaha mengejar tujuan nasional. Tannas diharapkan bukan hanya konsepsi politik saja melainkan sebagai kebutuhan dalam menunjang keberhasilan kiprah pokok pemerintah, ibarat Law and order, Welfare and prosperity, Defence and security, Juridical justice and social justice, freedom of the people.
B. Metode Astagatra
Metode ini merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan insan dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang sanggup dicapai dengan memakai kemampuannya. Model yang dikembangkan oleh Lemhanas ini menyimpulkan adanya 8 unsur aspek kehidupan nasional, yaitu:
- 1. TRI GATRA: (tangible) bersifat kehidupan alamiah
a) Letak geografi Negara
b) Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer, muka maupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal, lestari, dan daya saing.
c) Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi)
- 2. Pancagatra (itanggible) kehidupan sosial
a) IDEOLOGI → Value system
b) POLITIK → Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan kehidupan pololitik masyarakat. sistem politik harus bisa memenuhi lima fungsi utama :
· Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik
· Pengaturan & penyelesaian kontradiksi / konflik
· Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat
· Pencapaian tujuan
· Usaha integrasi
c) EKONOMI (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)
d) SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nas, Kepribadian nas)
e) HANKAM, mencakup faktor-faktor :
· Doktrin
· Wawasan Nasional
· Sistem pertahanan keamanan
· Geografi
· Manusia
· Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat
· Material
· Ilmu pengetahuan dan teknologi
· Kepemimpinan
· Pengaruh luar negeri
Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara komprehensif dan integral.
Hubungan Geopolitik Dan Geostrategi
Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu dogma nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diharapkan seni administrasi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan dogma pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa pecahan terluar wilayah yang harus dipertahankan ialah laut. Implementasi dari seni administrasi maritim ialah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang sanggup menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari banyak sekali ancaman. Selain itu hubungan geopolitik dan geostrategi terdapat dalam astra gatra.
C. Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia
Konsep geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada tanggal 10 Juni 1948 di Kotaraja. Namun sayangnya gagasan ini kurang dikembangkan oleh para pejabat bawahan, sebab ibarat yang kita ketahui wilayah NKRI diduduki oleh Belanda pada simpulan Desember 1948, sehingga kurang berpengaruh. Dan akhirnya, sehabis ratifikasi kemerdekaan 1950 garis pembangunan politik berupa “ Nation and character and building “ yang merupakan wujud tidak pribadi dari geostrategi Indonesia yakni sebagai pembangunan jiwa bangsa. Berikut beberapa tahapan geostrategi Indonesia dari awal pembentukan sampai sekarang.
- Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas. Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Isi konsep geostrategi Indonesia yang tenimus ialah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan seni administrasi di tempat Indonesia yang ditandai dengan meluasnya dampak Komunis. Geostrategi Indonesia pada waktu itu dimaknai sebagai seni administrasi untuk membuatkan dan membangun kemampuan teritorial dan kemampuan gerilya untuk menghadapi ancaman komunis di Indocina.
- Pada tahun 1965-an forum ketahanan nasional membuatkan konsep geostrategi Indonesia yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut: Bahwa geostrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep seni administrasi untuk membuatkan keuletan dan daya tahan, juga membuatkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, baik bersifat internal maupun eksternal. Gagasan ini agak lebih progresif, tapi tetap terlihat konsep geostrategi Indonesia gres sekadar membangun kemampuan nasional sebagai faktor kekuatan penangkal bahaya.
- Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melaksanakan pengkajian perihal geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia. Pada era itu konsepsi geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk membuatkan potensi ketahanan nasional dengan pendekatan keamanan dan kesejahteraan untuk menjaga identitas kelangsungan serta integritas nasional sehingga tujuan nasional sanggup tercapai.
- Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan dogma dalam pembangunan nasional. Pengembangan konsep geostrategi Indonesia bahkan juga dikembangkan oleh negara-negara yang lain dengan bertujuan:
a. Menyusun dan membuatkan potensi kekuatan nasional, baik yang berbasis pada aspek ideologi, politik, sosial budaya, dan hankam maupun aspek-aspek alamiah. Hal ini untuk upaya kelestarian dan eksistensi hidup negara dan bangsa dalam mewujudkan harapan proklamasi dan tujuan nasional.
b. Menunjang kiprah pokok pemerintahan Indonesia dalam:
· Menegakkan aturan dan ketertiban (law and order),
· Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity),
· Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and prospety),
· Terwujudnya keadilan aturan dan keadilan sosial (yuridical justice and social justice),
· Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri (freedom of the people).
Geostrategi Indonesia sebagai pelaksana geopolitik Indonesia mempunyai dua sifat pokok sebagai berikut:
- Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi Indonesia ditujukan menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, serta eksistensi bangsa dan negara Indonesia.
- Bersifat development/pengembangan, yaitu pengemabangan potensi kekuatan bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.
D. Urgensi Ketahanan Nasional terhadap Eksistensi Negara
Ketahanan Nasional ditinjau secara antropologis mengandung arti kemampuan insan atau suatu kesatuan kemampuan insan untuk tetap memperjuangkan kehidupannya. Rumusan ketahanan nasional sebagaimana disusun oleh Lemhamnas adalah: Ketahanan Nasional Idonesia ialah kondisi dinamis Bangsa Indonesia yang mencakup segenap aspek, kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk membuatkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan, baik yang tiba dari luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta usaha mencapai tujuan nasional.
E. Ketahanan Nasional sebagai Perwujudan Geostrategi Indonesia
a. Perkembangan Konsep Pengertian Tannas
1. Gagasan Tannas oleh Seskoad tahun 1960-an. Tannas ialah pertahanan wilayah oleh seluruh rakyat.
2. Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1963-an. Tannas ialah keuletan dan daya tahan nasional dalam menghadapi segala kekuatan, baik yang tiba dari luar maupun dan dalam yang pribadi ataupun tidak pribadi membahayakan kelangsungan negara dan bangsa Indonesia.
3. Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1969-an. Tannas ialah keuletan dan daya tahan nasional dalam menghadapi segala ancaman, baik yang tiba dari luar maupun dari dalam yang pribadi ataupun tidak pribadi membahayakan kelangsungan negara dan bangsa Indonesia.
4. Gagasan Tannas berdasar SK Menhankam/Pangab No. SKEP/1382/XG/1974. Ketahanan Nasional ialah merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan membuatkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, dan tantangan, baik yang tiba dari dalam maupun dari luar yang pribadi ataupun tidak pribadi , membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta usaha nasional.
5. Gagasan Tannas berdasarkan GBHN 1978-1997. Tannas ialah kondisi dinamis yang merupakan integritasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.
b. Hakikat Ketahanan Nasional
Pada hakikatnya Ketahanan Nasional ialah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk sanggup menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Ketahanan nasional ini bergantung pada kemampuan bangsa dan seluruh warga negara dalam membina aspek alamiah serta sosial sebagai landasan penyelenggaraan kehidupan nasional di segala bidang. Ketahanan Nasional mengandung makna keutuhan semua potensi yang terdapat dalam wilayah nasional, baik fisik maupun sosial, serta mempunyai hubungan erat antargatra di dalamnya secara komprehensif integral. Kelemahan salah satu bidang akan menjadikan kelemahan bidang yang lain, yang sanggup memengaruhi kondisi keseluruhan.
F. Hubungan antar gatra dalam Trigatra dan Pancagatra
Komponen seni administrasi Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan insan dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini. Dengan memanfaatkan dan memakai secara memadai segala komponen seni administrasi tersebut, sanggup dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional.
- 1) Trigatra
Komponen seni administrasi trigatra ialah gatra geografi, sumber kekayaan alam, dan penduduk. Trigatra merupakan kelompok gatra yang tangible atau bersifat kehidupan alamiah. Trigatra (aspek kehidupan alamiah) :
a. Gatra Letak Geografis Negara Indonesia
Letak geogragis negara Indonesia dikelompokkan dalam 4 deretan yaitu:
· Gugusan Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya
· Gugusan Kepulauan Maluku, terdiri dari halmahera, Ternate, Tidore, Seram Buru, dan pulau-pulau di sekitarnya.
· Gugusan Kepulauan Sunda Kecil mencakup pulau Bali, Lombok, Sumbawa, dan sekitarnya
· Gugusan Kepulauan Sunda Besar mencakup Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulau- pulau kecil di sekitarnya.
b. Gatra Keadaan dan Kekayaan Alam
Kekayaan alam merupakan potensi yang bisa mendukung dinamika ketahanan naasional. Pemanfaatan kekayaan alam yang baik dan maksimal sangat diharapkan untuk kelangsungan generasi berikutnya.
c. Gatra Keadaan dan Kemampuan Penduduk
Penduduk merupakan faktor mayoritas terwujudnya ketahanan nasional yang tangguh, sebab gatra lain sangat tergantung pada kualitas penduduk.
- 2) Pancagtra
Komponen seni administrasi pancagatra ialah gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Pancagatra merupakan kelompok gatra yang intagible atau bersifat kehidupan sosial. Aspek Pancagatra (Kehidupan Sosial) :
· Gatra Ideologi
Pancasila yang kita yakini kebenarannya akan bisa mengantar bangsa Indonesia mewujudkan harapan maupun tujuan nasional bangsa Indonesia
· Gatra Politik
Pemerintahan dan kebijakan di dalamnya hendaknya tetap berpihak pada kepentingan nasional dengan mengutamakan kepentingan kelompok serta individu. Semua harus dilaksanakan secara transparan dan demokratis.
· Gatra Ekonomi
Amanat Undang-Undang Dasar 1945 telah terperinci menggariskan perekonomian rakyat, ibarat pada pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 menyebutkan Perekonomian disusun bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Cabang- cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
· Gatra Sosial Budaya
Pada hakekatnya sosial ialah pergaulan hidup insan dalam bermasyarakat yang mempunyai nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas sebagai alat pemersatu. Budaya pada hakekatnya ialah sistem nilai sebagai hasi cipta, rasa, dan karsa manusia. Masyarakat budaya akan membentuk pola budaya, serta fokus budaya.
· Gatra Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan NKRI bertujuan untuk menjamin tetap tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dari segala macam ancaman, gangguan, hambatan, atau juga tantangan baik dari dalam maupun dari luar.
Hubungan komponen seni administrasi antargatra dalam trigatra dan pancagatra serta antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan (korelasi) dan ketergantungan (interdepency). Oleh sebab itu, hubungan komponen seni administrasi dalam trigatra dan pancagatra tersusun secara utuh menyeluruh (komprehensif integral) di dalam komponen seni administrasi astagatra.
G. Ancaman yang Dihadapi Trigatra dan Pancagatra Indonesia
Beberapa ancaman yang dihadapi oleh Trigatra dan Pancagatra Indonesia, antara lain sebagai berikut :
1. Di dalam era globalisasi kini ini dan di masa yang akan datang, tidak tertutup kemungkinan campur tangan absurd dengan alasan mengakkan nilai-nilai HAM, demokrasi, penegakan hukum, dan lingkungan hidup di balik kepentingan nasional mereka. Situasi ibarat ini kemungkinan besar sanggup terjadi apabila unsusr-unsur utama kekuatan Hankam dan komponen bangsa yang lain tidak bisa mengatasi permasalahan dalam negeri. Untuk itu anacaman yang paling realsistik ialah adanya hubungan antara kekuatan dalam negeri dan kekuatan luar negeri.
2. Sistem free fight liberalisme yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi yang bermodal tinggi dan tidak memungkinkan berkembangnya ekonomi kerakyatan.
3. Sistem etatisme, dalam artian negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan.
4. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
5. Kedaulatan NKRI yang dua pertiga daerahnya yang terdiri atas maritim menempatkan maritim dan udara di atasnya sebagai mandala perang yang pertama kali akan terancam sebab keduanya merupakan initial point, untuk memasuki kedaulatan RI di darat. Ancaman dari luar senantiasa akan memakai media maritim dan udara di atasnya sebab Indonesia merupakan negara kepulauan. Dengan demikian pembangunan postur kekuatan Hankam masa depan perlu diarahkan ke pembangunan kekuatan secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama kekuatan pertahanan, yaitu Tentara Nasional Indonesia AD, Tentara Nasional Indonesia AL dan Tentara Nasional Indonesia AU serta unsur utama keamanan, yaitu POLRI. Pesatnya kemajuan iptek membawa implikasi meningkatnya kemampuan tempur, termasuk daya hancur dan jarak jangkau. Dengan demikian ancaman masa depan yang perlu diwaspadai ialah serangan pribadi lewat udara dari maritim oleh kekuatan absurd yang mempunyai kepentingan terhadap Indonesia.
6. Keberadaan Indonesia dipersilangan jalur pelayaran strategis, memang selain membawa keberuntungan juga mengandung ancaman. Sebab niscaya dilirik banyak negara. Karena itu sangat beralasan jikalau beberapa negara memperhatikan dengan cermat setiap perkembangan yang terjadi di Indonesia. Australia misalnya, sangat kuatir jikalau Indonesia membuatkan kekuatan angkatan laut, yang pada gilirannya sanggup memperketat pengendalian efektif semua jalur pelayaran di perairan nusantara.Penetapan sepihak selat Sunda dan selat Lombok sebagai perairan internasional oleh Indonesia secara tolong-menolong ditolak oleh Amerika Serikat, Australia, Canada, Jerman, Jepang, Inggris dan Selandia Baru. Tentu apabila dua selat ini menjadi perairan teritorial Indonesia, maka semua negara yang melintas di wilayah perairan ini harus tunduk kepada aturan nasional Indonesia, tanpa mengabaikan kepentingan internasional.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
1. Geostrategi merupakan seni administrasi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk memilih kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi sanggup pula dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik.
2. Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan harapan proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan Undang-Undang Dasar 1945.
3. Metode astragatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan insan dan budaya yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang sanggup dicapai dengan memakai kemampuannya.
4. Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas. Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Pada tahun 1965-an forum ketahanan nasional membuatkan konsep geostrategi Indonesia yang lebih maju. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melaksanakan pengkajian perihal geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan dogma dalam pembangunan nasional.
5. Geostrategi Indonesia tiada lain ialah ketahanan nasional. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan membuatkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, baik yang tiba dari luar maupun dari dalam, yang pribadi maupun tidak langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta usaha mengejar tujuan nasional.
6. Banyak ancaman yang dihadapi Trigatra dan Pncagatra bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, diharapkan suatu ketahanan nasional yang kuat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.GeostrategiIndonesia.http://geounesa.net/news/index.php?option=com_content&view=article&id=87:geostrategi-indonesia-dalam-kepentingan-teritorial&catid=54:geografi-politik&Itemid=96. Diakses pada tanggal 02 April 2011.
Anonim.2011.GeostrategiIndonesia.aciknadzirah.blogspot.com/search?q=geostrategi-indonesia. Diakses pada tanggal 02 April 2011.
Bedjo dan Zainul Akhyar. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. FKIP UNLAM: Lab PKn.
Nah, itulah makalah kuliah yang sempat saya posting semoga bermanfaat....!
Bagi Anda yang ingin mend0wnl0ad makalah kuliah yang sempat saya posting di atas, silahkan d0wnl0ad melalui link berikut Makalah Geostrategi