Saturday, June 10, 2017

√ Pengertian Dan Karakteristik Pada Media Online

Pengertian dan Karakteristik Pada Media Online – Beberapa tahun belakangan tepatnya sehabis masa Orde Baru berakhir, perkembangan media gosip online nampaknya semakin tak terbendung saja. Media gosip online kolam ibarat jamur yang tumbuh di demam isu penghujan, tiba-tiba media gosip online banyak bermunculan hingga ratusan ribu jumlahnya.


Kemunculan media berita online sering menciptakan beberapa pihak ketar-ketir. Terutama bagi pihak yang mempunyai bisnis di media gosip percetakan. Banyak orang yang memprediksi bahwa hadirnya media online ini akan menggusur keberadaan media cetak. Media gosip online dipercaya lebih murah, lebih cepat, lebih hemat, dan punya segala kelebihan lain daripada media cetak. Tapi benarkah anggapan itu ?


Seperti apa gotong royong potensi dari media online ? Lalu bagaimana rahasianya media online sanggup tumbuh subur ibarat kini ? Beberapa pertanyaan tersebut akan tetap menggelayuti pikiran kita jikalau pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak dibahas lebih lanjut.


Oleh karenanya, lewat artikel kali ini akan aku bahas beberapa pembahasan mengenai media online. Simak lebih lanjut ya.


Pengertian Jurnalistik Online


Jurnalistik online merupakan kegiatan jurnalisme pada media yang online ibarat pada blog, website, lembaga online, sosial media, disqus, dan media-media online lainya. Sama ibarat pada media-media cetak konvensional, pada media gosip online juga terdapat isyarat etik yang harus dijunjung. Kode etik ini harus ditaati pada semua wartawan.


Selain para wartawan dituntut harus menaati isyarat etik yang ada. Para pewartawan media online juga harus menjalankan kiprah jurnalistik layaknya pada media-media cetak konvensional pada umumnya. Bedanya hanya terletak pada media yang digunakan.


Merunut periodisasinya. Jurnalistik online merupakan jurnalisme generasi ketiga. Sedangkan untuk generasi pertama, generasi pertama dunia jurnalistik dipegang oleh jurnalisme media cetak.


Sedangkan untuk generasi kedua, generasi kedua ini dipegang oleh media elektronik. Baru pada generasi ketiga, generasi ketiga ini barulah diisi oleh media online. Media online masuk pada generasi ketiga ini, karena belum ada satu pun jenis media lain yang melebihi kecanggihan media gosip lain ibarat masa media gosip online sekarang.


Karakteristik Khas Media Online


Ada beberapa ciri khas pada media gosip online jikalau dibandingkan dengan media elektronik atau media cetak. Beberapa karakteristik yang khas pada media online salah satunya sebagai berikut.


1. Penyajian Berita dengan Alinea Pendek


Sudah jadi ciri yang umum, kalau cara penyajian gosip online itu dikemas dengan alinea yang pendek-pendek. Alinea pada media online hanya terdiri dari 3 kalimat saja, atau bahkan malah 2 kalimat saja, atau 2 titik.


Alinea yang pendek-pendek pada media online ini bukan kesalahan seorang editor, bukan pula keteledoran dari seorang jurnalis. Alinea yang pendek-pendek ini disengaja, tujuannya biar para pembaca sanggup dipermudah dalam membaca banyak sekali tulisan-tulisan yang dimuat pada media online.


Apalagi media online sering dimuat dari sebuah smartphone yang hanya mempunyai layar 4 hingga 5 inch. Karena skala yang amat kecil inilah mengapa media online menyengajakan diri memuat artikel dengan alinea yang pendek-pendek.


2. Menggunakan Gaya Bahasa Sosial Media


Kekhasan lain dari media online yaitu adanya penggunaan gaya bahasa sosial media yang amat kuat. Gaya bahasa sosmed banyak diadopsi pada media online ini alasannya ialah media online sering berinteraksi dengan sosmed.


Jika ada beberapa artikel gres yang dipublikasikan pada media online. Media pertama yang menjadi sasaran empuk, untuk menjaring pembaca lebih banyak biasanya ditargetkan ke sosmed.


Karena sosmed ditargetkan sebagai sasaran utamanya dari media online inilah mengapa gaya bahasa pada media online lebih mengarah ke gaya bahasa yang lebih mengarah ke gaya bahasa sosial media. Apalagi pembaca media online lebih kaya akan umur, pembaca media online berada pada rentang usia yang amat beragam. Ada usia muda, tua, dan remaja.


3. Judul Artikel yang Panjang dan Provokatif


Pada media online, artikel tidak sanggup eksklusif dibaca sebelum pembaca melaksanakan klik. Sifat dari media online yang ibarat ini dimanfaatkan betul oleh para redaksi media online dengan memanfaatkan klik bait.


Klik bait merupakan suatu metode memancing klik dari para pembaca dengan memakai judul-judul yang mempunyai makna provokatif – agitatif. Misalnya pada kata terbongkar, tercyduck, “anunya kelihatan”, dan beberapa kata dan frasa provokatif lainya.


Selain penggunaan kata-kata yang provokatif. Media online juga memakai judul-judul yang panjang juga untuk mengundang klik dari pembaca. Bahkan, beberapa media tertentu ada yang menciptakan judul dengan panjang mencapai lebih dari 40 huruf lebih.


Salah satu media online yang memelopori penggunaan judul artikel dengan huruf yang panjang yaitu pada media online Tribunnews.


Diluar dugaan, Tribunnews eksklusif meroket pesat traffick-nya sehabis memakai judul yang panjang-panjang. Langkah Tribunnews kemudian diikuti sejumlah media online lainya. Termasuk Detik.com dan media Liputan6.com juga kini belakangan lebih sering memakai judul yang panjang-panjang dalam setiap artikelnya.


4. Isi Artikel yang Pendek-Pendek


Berbeda dengan judulnya yang panjang-panjang, dan kadang panjangnya melebihi media cetak. Isi artikel yang dibahas pada media online justru lebih pendek dari media cetak. Kalau dihitung menurut jumlah kata, jumlah kata pada media online umumnya hanya terdiri dari 600 hingga 800 kata saja.


Berbeda jauh dengan media cetak. Di media cetak, panjang kata pada sebuah artikel sanggup mencapai 1500 kata hingga 2000-an kata per judul artikelnya. Penyebab isi artikel di media online lebih pendek permasalahannya klasik, hal ini karena media online dibaca melalui media smartphone dan komputer.


Kita tahu, bahwa membaca goresan pena lewat smartphone sangatlah tidak efektif. Mata cepat lelah, dan kadang disertai perih jikalau kita melihat goresan pena di smartphone dengan durasi yang sangat lama.


Itulah mengapa isi artikel pada media online sengaja dibentuk pendek, singkat, dan padat. Ini tidak terlepas dari situasi baca di media online sendiri yang cukup menyulitkan.


Tapi kendati demikian. Ada beberapa media online tertentu yang nekat menyuguhkan goresan pena jurnalistik dengan jumlah kata yang tidak sedikit, bahkan satu artikelnya sanggup mencapai 2000 kata lebih.


Salah satu media online yang populer dalam memproduksi artikel dengan jumlah yang tidak sedikit yaitu sanggup kita temui pada media online tirto.co.id dan merdeka.com.


Pengertian dan Karakteristik Pada Media Online √ Pengertian dan Karakteristik Pada Media Online

Gambar. Contoh tampilan media online Tirto (Sumber: Tirto.id)


Kedua media online tersebut diketahui sering memproduksi tulisan-tulisan yang bacaannya cukup panjang. Tapi yang paling sering mengangkat suatu gosip dengan artikel yang panjang-panjang sanggup kita temui pada media online tirto.co.id. Media ini diketahui paling sering mempublikasi artikel-artikel yang panjangnya bukan main.


5. Adanya Kelanjutan Dari Bacaan yang Terkait


Salah satu yang khas dari media online yaitu adanya lanjutan dari bacaan gosip yang masih sama topiknya (related post). Misalnya jikalau kita membaca artikel perihal kemenangan Meksiko versus Jerman di Piala Dunia 2018.


Saat kita membaca artikel tersebut akan muncul bacaan terkait seputar berita-berita Meksiko dan Jerman di gelaran Piala Dunia 2018. Adanya related post yang semacam ini menjadi keunggulan dari media online, dimana media cetak tidak mempunyai kelebihan yang semacam ini.


Setelah memahami perihal pengertian dan karakteristik pada media online maka kita juga harus berhati-hati dan selektif dalam memahami berita.



Sumber https://www.siswapedia.com