Monday, June 26, 2017

√ Sap Vertigo

SATUAN ACARA PENYULUHAN



Pokok Bahasan                                 : Gangguan Sistem  Persyarafan
Sub Pokok Bahasan              : Vertigo
Sasaran                                 : Keluarga dan/atau Pasien
Tempat                                 : RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi
Penyuluh                               : Pepi H. Putera


A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan dibutuhkan klien dan/atau keluarga sanggup memahami mengenai vertigo.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan dibutuhkan klien dan/atau keluarga :
1.        Menjelaskan kembali pengertian vertigo dengan kalimatnya sendiri
2.        Menyebutkan kembali faktor penyebab vertigo
3.        Menyebutkan kembali tanda dan tanda-tanda vertigo
4.        Menyebutkan jenis vertigo
5.        Menyebutkan cara penanggulangan vertigo

B. Materi: (terlampir)

C. Metode: Ceramah dan tanya jawab

D. Media: Persentation Media

E. Strategi Pelaksanaan
No
KEGIATAN
PENYULUH
KLIEN
1.



2.







3.
Pembukaan



Kegiatan Inti







Penutup

1.      Mengucapkan salam
2.      Memperkenalkan diri
3.      Menjelaskan tujuan

1.Menjelaskan materi perihal Vertigo
2.      Memberikan kesempatan untuk bertanya
3.      Menjawab pertanyaan yang diajukan

1.  Mengulang kembali materi yang disampaikan dengan mengajukan pertanyaan
2.      Mengucapkan salam
Menjawab salam
Menerima dengan baik
Menyimak dengan baik


Menyimak dengan baik

Mengajukan beberapa pertanyaan
 Menyimak dengan baik


Mampu menjawab pertanyaan yang diajukan

Menjawab salam

F.     Evaluasi : Lisan dengan mengajukan beberapa pertanyaan
6.        Jelaskan kembali pengertian vertigo ?
7.        Sebutkan kembali faktor penyebab vertigo ?
8.        Sebutkan kembali tanda dan tanda-tanda vertigo ?
9.        Sebutkan jenis vertigo ?
10.    Sebutkan cara penanganan vertigo ?


MATERI PENYULUHAN
1.      Pengertian
Vertigo adalah kondisi dimana terjadi rasa pusing menyerupai berputar yang amat sangat mengganggu. Penderitanya bahkan sanggup mual-mual dan muntah dan juga sanggup terjatuh dikala serangan vertigo ini terjadi. Dalam artikel ini kita akan membahas perihal vertigo dan pengobatannya serta banyak sekali hal penting menyangkut vertigo dan pengobatannya.

2.      Faktor Penyebab
1)        Penyakit Sistem Vestibuler Perifer :
o   Telinga cuilan luar : serumen, benda asing.
o   Telinga cuilan tengah: retraksi membran timpani, otitis media purulenta akuta, otitis media dengan efusi, labirintitis, kolesteatoma, rudapaksa dengan perdarahan.
o   Telinga cuilan dalam: labirintitis akuta toksika, trauma, serangan vaskular, alergi, hidrops labirin (morbus Meniere ), mabuk gerakan, vertigo postural.
o   Nervus VIII. : infeksi, trauma, tumor.
o   Inti Vestibularis: infeksi, trauma, perdarahan, trombosis arteria serebeli posterior inferior, tumor, sklerosis multipleks.
2)        Penyakit SSP :
o   Hipoksia Iskemia otak. : Hipertensi kronis, arterios-klerosis, anemia, hipertensi kardiovaskular, fibrilasi atrium paroksismal, stenosis dan insufisiensi aorta, sindrom sinus karotis, sinkop, hipotensi ortostatik, blok jantung.
o   Infeksi : meningitis, ensefalitis, abses, lues.
o   Trauma kepala/ labirin.
o   Tumor.
o   Migren.
o   Epilepsi.
3)        Kelainan endokrin: hipotiroid, hipoglikemi, hipoparatiroid, tumor medula adrenal, keadaan menstruasi-hamil-menopause.
4)        Kelainan psikiatrik: depresi, neurosa cemas, sindrom hiperventilasi, fobia.
5)        Kelainan mata.
6)        Intoksikasi : Beberapa obat ototoksik sanggup menimbulkan vertigo yang disertai tinitus dan hilangnya pendengaran.Obat-obat itu antara lain aminoglikosid, diuretik loop, antiinflamasi nonsteroid, derivat kina atau antineoplasitik yang mengandung platina. Streptomisin lebih bersifat vestibulotoksik, demikian juga gentamisin; sedangkan kanamisin, amikasin dan netilmisin lebih bersifat ototoksik.
Antimikroba lain yang dikaitkan dengan tanda-tanda vestibuler antara lain sulfonamid, asam nalidiksat, metronidaziol dan minosiklin.
Terapi berupa penghentian obat bersangkutan dan terapi fisik; penggunaan obat supresan vestibuler tidak dianjurkan alasannya jusrtru menghambat pemulihan fungsi vestibluer.Obat penyekat alfa adrenergik, vasodilator dan antiparkinson sanggup menimbulkan keluhan rasa melayang yang sanggup dikacaukan dengan vertigo.

3.  Tanda dan tanda-tanda vertigo

·         Kepala Pusing/puyeng (dizziness)
·         Perasaan berputar
·         Mual dan/atau muntah
·         Hilang keseimbangan
·         Mata juling (nistagmus)
·         Kepala terasa berat
·         Penurunan pendengaran
·         Penglihatan kabur

4.      Jenis vertigo
a)        Vertigo paroksismal
Yaitu vertigo yang serangannya tiba mendadak, berlangsung beberapa menit atau hari, kemudian menghilang sempurna; tetapi suatu dikala serangan tersebut sanggup muncul lagi. Di antara serangan, penderita sama sekali bebas keluhan.
Vertigo jenis ini dibedakan menjadi :
·         Yang disertai keluhan pendengaran :
Termasuk kelompok ini yaitu : Morbus Meniere, Arakhnoiditis pontoserebelaris, Sindrom Lermoyes, Sindrom Cogan, tumor fossa cranii posterior, kelainan gigi/ odontogen.
·         Yang tanpa disertai keluhan pendengaran :
Termasuk di sini yaitu : Serangan iskemi sepintas arteria vertebrobasilaris, Epilepsi, Migren ekuivalen, Vertigo pada anak (Vertigo de L’enfance), Labirin picu (trigger labyrinth).
·         Yang timbulnya dipengaruhi oleh perubahan posisi :
Termasuk di sini yaitu : Vertigo posisional paroksismal laten, Vertigo posisional paroksismal benigna.

b)        Vertigo kronis
Yaitu vertigo yang menetap, keluhannya konstan tanpa (Cermin Dunia Kedokteran No. 144, 2004: 47) serangan akut, dibedakan menjadi:
    • Yang disertai keluhan pendengaran : Otitis media kronika, meningitis Tb, labirintitis kronis, Lues serebri, lesi labirin akhir materi ototoksik, tumor serebelopontin.
    • Tanpa keluhan pendengaran : Kontusio serebri, ensefalitis pontis, sindrom pasca komosio, pelagra, siringobulbi, hipoglikemi, sklerosis multipel, kelainan okuler, intoksikasi obat, kelainan psikis, kelainan kardiovaskuler, kelainan endokrin.
    • Vertigo yang dipengaruhi posisi : Hipotensi ortostatik, Vertigo servikalis.

c)         Vertigo yang serangannya mendadak/akut, kemudian berangsur-angsur mengurang, dibedakan menjadi :
    • Disertai keluhan pendengaran : Trauma labirin, herpes zoster otikus, labirintitis akuta, perdarahan labirin, neuritis n.VIII, cedera pada auditiva interna/arteria vestibulokoklearis.
    • Tanpa keluhan pendengaran : Neuronitis vestibularis, sindrom arteria vestibularis anterior, ensefalitis vestibularis, vertigo epidemika, sklerosis multipleks, hematobulbi, sumbatan arteria serebeli inferior posterior.
  • 5.      Penanganan vertigo
  • A.    Penanganan Medis

  • Terapi berdasarkan (Cermin Dunia Kedokteran No. 144, 2004: 48) :

  • Terdiri dari :

  • 1.      Terapi kausal

  • 2.      Terapi simtomatik

  • 3.      Terapi rehabilitatif.

    • Visuo-vestibular
    • Gait exercise
  1. 4.      Tujuan pengobatan vertigo, selain kausal (jika ditemukan penyebabnya), ialah untuk memperbaiki ketidak seimbangan vestibuler melalui modulasi transmisi saraf; umumnya dipakai obat yang bersifat antikolinergik.


B.     Penanganan perawatan/dirumah/mandiri
1)       Buat lingkungan tenang
2)       Hindari kebisingan
3)       Hindari ketinggian
4)       Posisikan duduk atau berbaring
5)       Hindarkan dari benda-benda tajam
6)       Jika terjadi nyeri anjurkan teknik relaksasi nafas dalam
7)       Kompres air hangat
8)       Jika keluhan memburuk, rujuk segera ke sarana kesehatan (Pustu, Puskesmas, Rumah sakit)


DAFTAR PUSTAKA

Lynda Juall carpernito, Rencana Asuhan keperawatan dan dokumentasi keperawatan, Diagnosis Keperawatan dan Masalah Kolaboratif, ed. 2, EGC, Jakarta, 1999.
Marilynn E. Doenges, Rencana Asuhan Keperawatan ajaran untuk perencanaan dan pendokumentasian pasien, ed.3, EGC, Jakarta, 1999.
Kang L S,. Pengobatan Vertigo dengan Akupunktur, Cermin Dunia Kedokteran No. 144, Jakarta, 2004.


Sumber http://macrofag.blogspot.com