Thursday, June 1, 2017

√ Skala Braden, Evaluasi Resiko Luka Akhir Tekanan / Dekubitus

Didalam sebuah ruang perawatan dirumah sakit apabila seseorang pasien mempunyai masa perawatan yang cukup usang (bedress total) terutama pasien dengan keadaan kronis terutama diruangan intensive care dan ruangan intensive lainnya. Resiko pasien tersebut untuk luka tanggapan tekananan (dekubitus) sangatlah tinggi, terlebih apabila pasien tersebut merupakan pasien total care.

Berdasarkan hal diatas sebagai seorang tenaga kesehatan merupakan kewajiban kita untuk menilai tinggi atau rendahnya resiko terjadinya luka tanggapan tekananan (dekubitus) pasien, dengan tujuan bisa memilih intervensi yang bisa diakukan untuk meminimalisir terjadinya luka tanggapan tekanan.

Untuk memilih tinggi rendahnya resiko luka tanggapan tekanan (dekubitus) aneka macam metode/skala yang bisa dipakai, namun pada postingan kali ini kami akan jelaskan ihwal skala braden untuk evaluasi resiko pasien luka tanggapan tekanan (dekubitus).

Dalam skala Braden terdapat 6 (enam) subskala untuk memilih tingkatan risiko terjadinya dekubitus. Subskala tersebut antara lain adalah; Persepsi Sensorik, Kelembapan, Aktivitas, Mobilisasi, Nutrisi, Friksi dan Gesekan yang nantinya skor dari evaluasi subskala tersebut dijumlahkan apabila nilai skor 15 -16 berarti resiko ringan dan skor < 12 berarti resiko tinggi.

Untuk lebih terperinci silahkan lihat tabel skala braden berikut

Subskala
1
2
3
4
PRESEPSI SENSORIK (kemampuan untuk merespon secara bermakna terhadap ketidaknyamanan terhadap tekanan)
BENAR-BENAR TERBATAS: tidak responsive (tidak merintih, menarik atau menggenggam) terhadap stimulus nyeri, mengalami penurunan tingkat kesadaran atau sedasi. Atau Kemampuan terbatas untuk mersakan nyeri pada hamper sebagiian besar permukaan tubuh.
SANGAT TERBATAS: hanya merespon terhadap stimulus nyeri: tidak sanggup mengkomunikasikan ketidaknyamanan kecuali dengan merintih atau gelisah Atau Memiliki gangguan sensorik yang membatasi kemampuan mencicipi nyeri atau ketidaknyaman pada separuh bab tubuh.
SEDIKIT TERBATAS: merespons terhadap perintah ekspresi namun tidak selalu sanggup mengkomunikasikan ketidaknyamanan atau perlu dibalikan. Atau Mengalami sedikit gangguan sensorik yang membatasi kemampuan mencicipi nyeri atau ketidaknyamanan pada 1 atau 2 ekstremitas.
TIDAK ADA KELAINAN: merespons terhadap perintah verbal: tidak mengalami deficit sensorik yang akan membatasi kemampuan untuk mencicipi atau menyampaikan nyeri atau ketidaknyamanan
KELEMBAPAN (derajat terhadap kulit yang terpapar terhadap kelembapan)
KELEMBAPAN KONSTAN: kulit tetap basah secara konstan melalui keringat, urin, dan sebagainya: kelembapan dideteksi setiap kali pasien digerakan atau dibalikkan
LEMBAP: kulit seringkali namun tidak selalu lembap; linen harus diganti setidaknya sekali setiap shift
LEMBAP KADANG-KADANG: kulit adakala lembap, membutuhkan pengganti linen ekstra sekali sehari
-
AKTIVITAS (derajat aktifitas)
TIRAH BARING: terbatas ditempat tidur
DI KURSI: kemampuan untuk berjalan sangat terbatas atau tidak ada sama sekali, tidak sanggup menyangga berat badannya sendiri atau harus dibantu ke dingklik atau dingklik roda.
KADANG-KADANG BERJALAN: adakala berjalan disiang hari namun dalam jarak yang sangat dekat, dengan atau tanpa bantuan: menghabiskan sebagian besar waktu ditempat tidur atau kursi.
SERING BERJALAN: berjalan diluar kamar setidaknya dua kali sehari dan didalam kamar setidaknya sekali setiap 2 jam selama jam bangun.
MOBILITAS (kemampuan untuk mengubah dan mengontrol posisi tubuh)
BETUL-BETUL IMOBILITAS (tidak bergerak): sama sekali tidak menciptakan sedikit gerakan kecil tubh atau posisi ekstremitas tanpa bantuan
SANGAT TERBATAS: adakala menciptakan sedikit perubahan tubuh atau posisi ekstremitas, namun tidak bisa menciptakan perubahan yang sering atau signifikan tanpa bantuan
SEDIKIT TERBATAS: menciptakan perubahan tubuh atau posisi ekstremitas yang sering walaupun sedikit tanpa bantuan.
TIDAK ADAK KETERBATASAN: sanggup menciptakan perubahan posisi yang besar dan sering tanpa bantuan.
NUTRISI (pola asupan kuliner sehari-hari)
SANGAT BURUK: tidak pernah menghabiskan makanan; jarang makan 1/3 dari setiap kuliner yang disajikan, makan <2 porsi protein (daging atau produk susu) per hari, asupan cairan buruk; tidak mengonsumsi kuliner embel-embel cair (susu)

Atau

Tidak ada asupan oral atau tetap hanya mengonsumsi air putih atau IV selama >5 hari.

KEMUNGKINAN TIDAK ADEKUAT: jarang menghabiskan kuliner dan umumnya hanya sekitar separuh dari kuliner yang disajikan: asupan protein meliputi hanya 3 porsi daging atau produk susu per hari; adakala mengonsumsi kuliner embel-embel Atau Mendapatkan kurang dari diet cair optimum atau makan melalui selang.
CUKUP: makan > ½ dari sebagian besar makanan, makan total 4 porsi protein (daging, produk susu) setiap harinya: adakala menolak makanan, namun biasanya mengonsumsi kuliner embel-embel kalau ditawarkan Atau Makan melalui selang atau menerima regimen TPN, yang mungkin mencukupi sebagian besar kebutuhan nutrisi.
SANGAT BAIK: mengonsumsi sebagian besar dari setiap makanan, tidak pernah menolak makanan, biasanya makan di antara waktu makan; tidak membutuhkan kuliner tam

Untuk mend0wnl0ad tabel skala braden disini

Skala braden digunakan untuk menilai tinggi resiko pasien luka tanggapan tekanan (dekubitus), dengan kesimpulan bahwa semakin kecil nilai skala braden yang didapat maka akan semakin tinggi resiko pasien untuk terluka tanggapan tekanan (dekubitus).

terima kasih telah membaca

Sumber http://bangsalsehat.blogspot.com