Tuesday, June 6, 2017

√ Teori-Teori Atom

Mengenal Perkembangan Teori-Teori Atom


Teori-Teori Atom – Suatu unsur sanggup dibagi-bagi menjadi bab terkecil yang disebut atom. Atom ini mempunyai sifat yang sama dengan bab lainnya dalam unsur yang sama dan tidak sanggup dibagi lagi. Sebagai contoh, atom emas berbeda dengan atom perak. Lalu bagaimana cara untuk membedakannya?


Teori Awal perihal Atom


Di masa 5 SM, Democritus, filsuf populer dari Yunani mengemukakan bahwa seluruh zat atau bahan tersusun dari partikel-partikel yang sangat kecil. Selain itu ia menjelaskan bahwa partikel tidak sanggup dibagi lagi atau disebut atomos. Kemudian John Dalton (1766-1844) menciptakan definisi “atom”. Teorinya yang sangat populer yang menjadi dasar perkembangan kimia modern yaitu sebagai berikut.


• Unsur terdiri dari partikel sangat kecil yang tidak sanggup dibagi lagi, atau disebut “atom”

• Atom yang menyusun unsur bersifat indentik sedangkan atom penyusun unsur lain bersifat berbeda.

• Senyawa tersusun oleh atom-atom yang terdiri dari 2 unsur atau lebih. Perbandingannya pun tertentu dan tetap.

• Atom-atom tersebut tidak sanggup diciptakan maupun dimusnahkan.


Struktur dan Pekembangan Model Atom


1. Penemuan Elektron


Penemuan elektron didasari oleh inovasi tabung sinar katoda oleh Karl Ferdinan Braun yang disempurnakan oleh Sir William Crookes. Kemudian pada tahun 1879 JJ. Thomson menemukan bahwasinar katoda yaitu bahan berukuran amat kecil dan sanggup memutar baling-baling yang dipasang tepat di antara katoda dan anoda.


Dari penyelidikannya, JJ. Thomson sanggup memilih muatan elektron sebesar 1,76×108 coloumb/gram. Kemudian Millikan menyempurnakannya dan mendapati bahwa muatan elektron yaitu sebesar 1,6022×10-19 C dan dihitung masa 1 elektron sebesar 9,1×10-28 gram.


bagi menjadi bab terkecil yang disebut atom √ Teori-Teori Atom


Dari percobaan Thomson, ia menyimpulkan bahwa sinar katoda yaitu penyusun atom. Teorinya model atomnya yang populer yaitu roti kismis, dimana mewakili bentuk atom sebagai bola pejal bermuatan konkret yang didalamnya tersebar muatan negatif elektron.


2. Penemuan Inti Atom dan Proton


Eugene Goldstein di tahun 1886 memodifikasi tabung sinar katoda dan ditemukan bahwa terdapat sinar yang arahnya berlawanan dengan sinar katoda dan menembus lubang katoda (sinar kanal). Wilhelm Wien kemudian menjelaskan bahwa sinar tersebut yaitu proton alasannya bermuatan positif. Lalu Ernest Rutherford melaksanakan percobaan mengenai hamburan sinar alfa terhadap sebuah lempengan emas yang tipis.


Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini yaitu:


• Hampir seluruh partikel α diteruskan. Artinya atom bukanlah bola pejal tetapi sebagian meruakan ruangan kosong (hampa).

• Jika lempengan emas yaitu lapisan atom-atom emas, maka didalamnya ada partikel kecil yang mempunyai muatan positif.

• Partikel tersebut merupakan penyusun inti atom. 1 dari 20.000 partikel α dibelokkan. Jika dibandingan dengan diameter maka didapatkan bahwa ukuran inti kurang lebih 10.000 lebih kecil dari ukuran atom secara keseluruhan.


Kesimpulan diatas kemudian membawa Rutherford pada fatwa perihal model atom yang dikenal sebagai model atom Rutherford. Ia mengemukakan bahwa inti atom berada di tengah sedangkan elektron mengelilinginya.


Baca juga: Partikel Penyusun Atom


3. Neutron


James Cadwick (1932) menandakan kebenaran adanya partikel lain di dalam ini atom menurut percobaan hamburan partikel α terhadap parafin serta boron. Dari percobaan didapat bahwa adanya pancaran sinar seakan-akan dengan gelombang elektromagnetik yang tidak dibelokkan oleh medan magnet/listrik. Selain itu ditemukan juga bahwa sinar ini bersifat netral yang kemudian diberi nama neutron.


4. Model Atom Niels Bohr


Kelemahan model atom Rutherford kemudian mendorong Niels Bohr untuk menemukan model atom yang terbaik. Melalui percobaan spektrum hidrogen didapatkan bahwa elektron mengelilingi inti dalam orbitnya dengan energi yang konstan sehingga tidak jatuh ke inti. Elektron juga sanggup berpindah lintasan dan memancarkan energi.


Selain artikel berjudul teori-teori atom di atas, Anda juga sanggup membaca artikel serupa yang berjudul perkembangan teori atom.


Referensi :

Brady, James E. 1990. General Chemistry, (Principles & Structures). New York: John Wiley and Sons.

Chang, R. 2005. Chemistry. 8th ed. New York: Mc-Graw Hill.

Keenan, Charles E. et. al, – Pudjaatmaka. 1999. Ilmu Kimia Universitas (terjemahan). Jakarta: Erlangga.



Sumber https://www.siswapedia.com