Friday, June 23, 2017

√ Tipologi Dalam Pers

Mengenal Tipologi Dalam Pers


Apakah kalian punya pendapat wacana gambaran pers sampaumur ini ? Ada yang menganggap bahwa gambaran pers kita sudah larut dalam iklim dan irama kapitalisme global. Dalam kapitalisme global, pers tidak berbeda dengan sebuah perusahaan yang senantiasa mengejar laba maksimal dengan investasi minimal.


Dengan logika industri dan perusahaan, apapun akan disajikan oleh pers selama hal itu sanggup dijadikan sebagai komoditas utama. Ada juga yang beropini pers kita sudah berada di luar jalur, atau istilahnya dalam bahasa Jawa disebut pers yang kebablasan.


Demi pers, apapun sanggup ditulis, dilaporkan, diberitakan, dan disebarluaskan. Kemerdekaan pers kesannya berubah drastis dari semula mengundang simpati, tetapi kesannya malah menjadi pemicu gelombang antipati.


Untuk mengetahui lebih jauh problem ini. Kita sanggup menganalisis pers menurut kualitasnya bagaimana.


Apakah kalian punya pendapat wacana gambaran pers sampaumur ini  √ Tipologi Dalam Pers

Gambar. Tampilan media jawapos yang merupakan salah satu media berkualitas yang bangkit semenjak tahun 1949


Klasifikasi Pers Berdasarkan Kualitasnya


Dalam buku berjudul Hukum Komunikasi Jurnalistik karya Djen Amar, pers diklasifikasikan ke dalam dua kelompok besar. Dalam buku tersebut mengklasifikasikan tipologi dalam pers sebagai berikut.


Pers Berkualitas


Penerbitan pers berkualitas menentukan cara penyajian yang etis, moralis, dan intelektual. Pers yang berkualitas benar-benar dikelola secara terkonsep, dan profesional walaupun niat berbisnis tetap ada.


Materi, laporan, ulasan dan goresan pena pers berkualitas termasuk berat. Dalam setiap materi-materi yang disampaikan, para jurnalisnya menghindari penulisan informasi yang provokatif, dan mengaduk-aduk emosi pembacanya.


Pers jenis ini sangat menghargai dua kelompok, atau banyak kelompok dalam satu wadah besar. Kaprikornus dalam setiap muatan-mutan jurnalistiknya. Pers jenis ini bersikap netral.


Pers jenis ini juga mendasari segala produk jurnalisme harus selaras dengan aturan, norma, etika, dan nilai kecerdikan di dalam masyarakat itu sendiri.


Pers Populer


Penerbit pers terkenal menentukan penyajian yang sesuai dengan selera zaman, cepat berubah-ubah, sederhana, tegas-lugas, lezat dikandang, dan sifatnya yang kompromistis terhadap tuntutan pasar.


Pers jenis ini menyukai idiom, atau judul yang diambil dari, dan sedang terkenal digunakan oleh masyarakat banyak. Pers terkenal sangat menekankan nilai serta kepentingan komersial.


Penerbit pers terkenal menentukan cara penyajian dan pendekatan yang kurang etis, emosional (b0mastis), dan kadang kala sadistis. Dalam pandangan pers populer, segala sesuatu sanggup dilakukan atau sanggup diubah demi pemenuhan kebutuhan dan ulasan pers terkenal umumnya bertema ringan.


Pers terkenal lebih banyak dimaksudkan untuk menunjukkan informasi dan rekreasi (hiburan). Sasaran pembaca pers terkenal yaitu kalangan menengah-ke bawah. Baik dilihat dari sisi status sosial, maupun dari sisi kacamata strata intelektual.


Pers Kuning


Disebut sebagai pers kuning, sebab penyajian pers ini banyak mengeksploitasi warna. Segala macam warna ditampilkan untuk mengundang perhatian pembacanya.


Penataan judul sering tak beraturan, dan tumpang tindih. Pilihan kata-kata tak diperlukan, sebab pers kuning tak menganut contoh penulisan judul, dan pemakaian kata yang benar dan baik.


Apapun sanggup dicoba, dan digunakan asalkan kata tersebut sedang viral digunakan oleh masyarakat. Kaprikornus kaidah jurnalistik tidak diperlukan.


Pers kuning memakai pendekatan jurnalistik SCC, yang merupakan kependekan dari sec, conflict, crime (sec, konflik, dan kejahatan).


Berita bertema sec, konflik, dan kejahatan sering mendominasi pada pers kuning. Dalam pandangan seorang budayawan, pers kuning tidak sanggup dipercaya sebab opini dan fakta seiring disatukan, dibaurkan, dikaburkan, bahkan diputar balikan.


Oleh karenanya, pers kuning sering ditunjukkan kepada masyarakat untuk pembaca kelas bawah. Kaprikornus pasarnya tidak seluas tipologi dalam pers lainya. (Baca juga: Macam-Macam Pers Beserta Wilayah Sirkulasinya )


Dengan demikian, jikalau seseorang wartawan menyusun sebuah berita, memuat gambar, foto, maupun memberi komentar. Maka gampang sekali dibedakan, apakah wartawan tersebut termasuk kelompok pers kuning, pers populer, atau pers berkualitas.



Sumber https://www.siswapedia.com