Siapa yang tidak ingin diproteksi asuransi jiwa seumur hidup. Tapi, kenapa ini bukan pilihan terbaik untuk Anda.
Saya sering mendapat penawaran asuransi jiwa – asuransi whole life atau unit link – yang dalam polisnya menjanjikan proteksi seumur hidup. Umumnya hingga usia 99 tahun – asumsinya sedikit orang yang sanggup bertahan diatas usia ini.
Contohnya ini, komentar dari salah seorang pengunjung blog:
“salah satu keunggulan asuransi unit link lainnya adalah, nasabah asuransi unit link di proteksi hingga usia 99 tahun,sedangkan pada asuransi term life nasabah hanya di proteksi hingga usia 50 tahun. dan, kalau ingin perpanjang premi nasabah asuransi term life hrs membayar biaya premi yg jauh lebih mahal daripada asuransi unit link”
Koreksi sedikit statemen diatas, asuransi term-life memproteksi hingga usia 70 tahun. Bukan hanya hingga 50 tahun.
Awalnya, buat aku proposal ini sangat menarik alasannya ialah kita sanggup bayangkan betapa lamanya proteksi diberikan. Saya yakin Anda semua niscaya punya kesan yang sama.
Tapi, sehabis dipikir-pikir, kemudian konsultasi dengan beberapa perencana keuangan, pikiran aku berubah.
Tanpa bermaksud ‘menyerang’ asuransi atau distributor yang menjual produk ini, aku akan menjelaskan kenapa proteksi seumur hidup sebetulnya tidak diperlukan.
Tujuan Asuransi Jiwa
Sebelum kesana, kita pahami dulu apa sebetulnya tujuan membeli asuransi jiwa.
Pemahaman ini penting semoga sanggup menjawab dengan benar, apakah membeli produk dengan proteksi seumur hidup itu bermanfaat atau tidak.
Tujuan punya asuransi jiwa ialah memperlihatkan proteksi keuangan kepada keluarga kalau terjadi petaka kepada penghasil nafkah.
Pihak tertanggung, kepala keluarga atau income earner, menghasilkan pendapatan untuk menghidupi keluarganya. Jika pencari nafkah meninggal dunia, keluarga kehilangan sumber pendapatan.
Asuransi jiwa melindungi dari risiko ini dengan memperlihatkan santunan kepada keluarga sebesar uang pertanggungan kalau penghasil nafkah mengalami musibah.
Jadi, dua hal penting yang perlu diingat dari fungsi asuransi jiwa:
- ada orang yang perlu diproteksi alasannya ialah memperlihatkan penghasilan untuk keluarga.
- ada keluarga yang hidupnya tergantung pada orang yang perlu diproteksi tersebut.
Biaya Asuransi Jiwa Seumur Hidup
Apakah proteksi asuransi jiwa hingga usia 99 tahun itu gratis ? Tentu saja tidak.
Jadi, setiap bulan pihak asuransi menagih yang namanya biaya asuransi (cost of insurance). Peserta harus membayar biaya asuransi ini dengan pembayaran premi.
Biaya asuransi ini meningkat setiap tahun alasannya ialah makin bau tanah makin besar kemungkinan orang meninggal dunia.
Yang penting Anda ingat bahwa jika biaya asuransi berhenti dibayar – proteksi asuransi otomatis berhenti.
Tapi bukankah di unit link, penerima bebas tidak bayar premi sehabis 10 tahun.
Pernyataan ini, yang aku yakin sering Anda terima dari distributor penjual, perlu diluruskan sedikit.
Sebenarnya bukannya penerima tidak membayar lagi. Peserta tetap membayar. Sekali lagi, penerima tetap membayar. Caranya saja yang sedikit berbeda.
Saat Anda berhenti bayar premi contohnya di tahun ke 11 (bayar hanya hingga 10 tahun), asuransi sebetulnya tetap menagih biaya asuransi dengan dengan cara memotong nilai investasi Anda.
Jadi, sehabis 10 tahun, Anda memang berhenti bayar premi, tapi biaya asuransi tetap dibayar dengan kantong Anda yang lain, yaitu nilai investasi. Makara sama sekali tidak benar, kalau ada yang menyebut sehabis 10 tahun Anda gratis bayar.
Bagaimana kalau nilai investasi tidak cukup untuk membayar biaya asuransi ?
Anda harus kembali membayar premi lagi dengan melaksanakan top-up. Karena, kalau tidak bayar premi lagi, proteksi asuransi otomatis berhenti alasannya ialah biaya asuransi tidak dibayar.
Apa relevansinya membicarakan ini dengan asuransi seumur hidup?
Dengan punya masa proteksi yang panjang, itu artinya Anda harus membayar lebih lama. Masa proteksi yang panjang itu tidak gratis. Anda bayar.
Dan perlu diingat, pembayaran Anda atau pecahan terhadap investasi Anda meningkat seiring bertambahnya usia seseorang.
Jumlah uang yang harus Anda keluarkan untuk proteksi asuransi jiwa seumur hidup hingga usia 99 tahun terperinci lebih banyak daripada hingga usia 70 tahun.
Karena bayar, tidak gratis, Anda perlu bertanya, “perlu tidak kah aku mempunyai masa proteksi sepanjang itu.”
Di Usia 99 tahun, Apa Keluarga Masih Butuh Proteksi
Ini pertanyaan yang perlu Anda jawab. Karena tujuan membeli asuransi ialah memperlihatkan proteksi kepada keluarga.
Saya langsung beropini di usia 99 tahun, aku sudah tidak perlu lagi proteksi asuransi jiwa. Karena di usia itu, anak – anak sudah dewasa, sudah mandiri, sehingga tidak perlu sokongan finansial dari orang tuanya.
Jika terjadi sesuatu dengan aku di usia itu, anggota keluarga sudah tidak lagi membutuhkan proteksi finansial.
Ambil pola yang agak ekstrim. Punya anak katakan di usia 50 tahun. Anak butuh proteksi hingga usia 21 atau 22 tahun sehabis mereka selesai kuliah.
Dalam perkara ini, proteksi asuransi hanya dibutuhkan hingga usia 70 hingga 72 tahun (usia orang bau tanah 50 tahun plus usia anak 20 tahun). Diatas itu tidak perlu alasannya ialah anak sudah sampaumur dan sanggup mencari penghasilan sendiri.
Apalagi Anda yang punya anak di usia sebelum 50 tahun. Jelas proteksi asuransi jiwa tidak perlu selama itu, mungkin hingga usia 60 tahun saja sudah cukup.
Bagaimana dengan istri ? Anda punya dana pensiun yang akan memperlihatkan penghasilan untuk pasangan seandainya Anda pergi.
Jadi tidak perlu proteksi hingga usia 99 tahun. Cukup hingga 70 tahun saja. Ingat ada biaya asuransi yang harus Anda bayar. There’s no free lunch.
Usia Harapan Hidup Kita
Asuransi jiwa seharusnya melindungi hingga usia impian hidup. Jika terlalu jauh dari impian hidup tentu saja keuntungannya menjadi tidak optimal.
Misalnya, proteksi hanya hingga usia 40 tahun. Tentu saja keuntungannya tidak besar alasannya ialah secara statistik orang di usia tersebut biasanya masih segar. Dan risiko terbesar justru diatas usia tersebut, dimana Anda justru tidak terproteksi alasannya ialah hanya diproteksi hingga usia 40 tahun.
Jika mengambil 99 tahun, itu juga pemborosan. Karena dengan mengambil proteksi hingga 99 tahun, Anda membayar biaya asuransi untuk proteksi selama itu. Sementara, mempertimbangkan impian hidup, Anda sebetulnya butuh cukup hingga usia 70 tahunan.
Menurut data statistik, usia impian hidup insan Indonesia itu sekitar 68 tahun (pria) sd 72 tahun (wanita).
Berapa Usia Perlindungan Ideal
Menurut saya, Anda harus merujuk pada usia impian hidup dan melihat pada usia berapa keluarga tidak perlu pinjaman finansial dari Anda sebagai kepala keluarga.
Saya memperkirakan maksimum usia proteksi sekitar 70 tahun. Bisa lebih rendah kalau memang Anda merasa bahwa anak atau keluarga sudah cukup mandiri.
Anda sanggup menentukan sendiri berapa usia maksimum perlindungan. Menggunakan klarifikasi aku diatas sebagai patokan.
Kesimpulan
Perlindungan asuransi jiwa seumur hidup hingga usia 99 tahun terihat sangat menarik. Tapi, Anda perlu pertimbangkan, apakah perlu ? Saya langsung bilang itu tidak perlu. Ingin tahu lebih jauh soal Bagaimana Memilih Asuransi yang sesuai. Semoga bermanfaat !
Sumber https://duwitmu.com