BRACHIDAKTYL
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi Antropologi
Disusun Oleh :
PEPI HARDIYANA PUTERA
4002120132
STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG
Jl Terusan Jakarta No. 71-75 Antapani Bandung
Telp/Fax 022-720 4803
2012
BRACHIDACTYL
1. PENGERTIAN
Istilah brakhidaktili berasal dari bahasa Yunani kuno (brachy-: pendek; dactylos: digit). Hal ini memperlihatkan pemendekan digit lantaran perkembangan asing dari falang, metacarpals, atau keduanya.
Brakhidaktili ("digit short") yakni istilah umum yang mengacu pada jari tangan dan kaki yang tidak proporsional, dan merupakan serpihan dari kelompok malformasi ekstremitas ditandai dengan dysostosis (gangguan osifikasi/pembentukan tulang).
2. ETIOLOGI
Kelainan bawaan akhir dari gangguan pembentukan tulang yang biasanya terjadi pada jari tangan dan/atau jari kaki
3. PEMERIKSAAN DIAGNOSIS
- Antropometri
- Radiologi
4. JENIS-JENIS
1) Brakhidaktili tipe A (BDA)
Pemendekan pada falang tengah. Tergantung pada digit yang terkena dampak, BDA dibagi menjadi:
• Brakhidaktili Jenis A1 (Bda1)
Pada awal 1900-an, Farabee dan Drinkwater menggambarkan sejumlah keluarga dengan BDA1.Pada BDA1, semua digit falang tengah pendek dan jari cenderung besar.
Diagnosis dan metode diagnostic brakhidaktili A1 Type sanggup didiagnosis dengan penilaian klinis, antropometri dan radiologis kedua tangan. X-ray dari tangan postero-anterior (PA) memperlihatkan distribusi selektif hipoplasia dan aplasia dari falang tengah. Studi molekuler
• Brakhidaktili jenis A2 (BDA2)
BDA2 ditandai dengan hipoplasia / aplasia dari falang tengah dari jari telunjuk. Klinis penilaian tangan dan jari telunjuk melengkung terlihat pada sinar-X. Hal ini dipandang sebagai falang tengah segitiga berbentuk jari telunjuk.
Tipe A2 brakhidaktili sanggup disebabkan oleh mutasi pada gen protein morfogenetik tulang reseptor 1B manusia (BMPR1B) pada 4Q kromosom, yang mensugesti pembentukan tulang rawan dengan cara yang dominan-negatif
• Brakhidaktili jenis a3 (bda3)
BDA3 ditandai dengan pendeknya falang tengah jari kelingking. Miring dari permukaan artikular distal, falang tengah mengarah ke defleksi radial dari falang distal.
• brakhidaktili jenis A4 (BDA4)
Temtamy dan McKusick mempelajari falang tengah berbentuk tidak normal yang mengarah ke penyimpangan radial dari falang distal. Kaki juga memperlihatkan adanya falang tengah empat jari kaki lateral.
• brakhidaktili jenis A5 (BDA5)
Ketiadaan falang tengah dan displasia kuku dengan phalanx terminal digandakan jempol
2) Brakhidaktili tipe B (BDB)
Hipoplasia serpihan terminal dari indeks jari-jari kecil dengan tidak adanya kuku lengkap. Pada jempol utuh tetapi sering memperlihatkan duplikasi falang distal.
3) Brakhidaktili tipe C (BDC)
Deformitas tangan ditandai dengan brachymesophalangy indeks, tengah dan jari-jari kecil dengan hyperphalangy dari telunjuk dan jari tengah dan pemendekan metakarpal. Temuan radiografi memperlihatkan adanya gangguan pada chondrification dan pengerasan dengan pengaruh maksimal pada pengembangan epiphyses dan poros tulang tertentu dari digit.
4) Brakhidaktili tipe D (BDD)
Karakteristiknya yakni pendeknya falang distal jempol saja.
5) Brakhidaktili tipe E (BDE)
Pemendekan metacarpals dengan panjang falang kurang dari normal, kadang-kadang, metatarsal juga pendek. Ini hasil dari epiphyses metakarpal hipoplasia dan sebagian menyatu, terlihat pada radiografi. Falang terminal sering pendek.
6) Brachymetatarsus IV
Dijelaskan oleh Ray dan Haldane metatarsi keempat pendek sehingga unilateral atau bilateral jari kaki keempat pendek.
7) Sugarman brakhidaktili
Sugarman menggambarkan bentuk gres brakhidaktili yang mencolok yakni jari tangan atau kaki besar dan mempunyai metacarpals bilateral ganda. Jari-jari mempunyai dua falang, falang proksimal dan distal tidak memperlihatkan fusi tulang.
8) Kirner deformitas
Malformasi jari kelingking pertama kali dijelaskan oleh Kirner tahun 1972. Kirner defomitas terjadi lantaran falang terminal bengkok ke radial, malformasi ini biasanya bilateral.
5. PENANGANAN
- Tindakan pembedahan
- Ergotherapi : pengobatan penggunaan acara fisik dan olahraga dalam pengobatan penyakit. Dengan ekstensi terapi mencakup mekanisme yang meningkatkan suplai darah ke serpihan yang sakit atau terluka, menyerupai pijat atau aneka macam jenis mandi air panas)
- Untuk tindakan perawatan fokus dalam menangani kecemasan klien dengan kondisi kecacatan fisik, menyerupai : memperlihatkan motifasi dan melibatkan keluarga biar klien tidak terisolasi dari lingkkungannya.