Sunday, July 9, 2017

√ Jenis-Jenis Metode Gabungan Pendidikan

JENIS-JENIS METODE CAMPURAN PENDIDIKAN



1.    Rancangan Metode Campuran Paralel Konvergen
Deskripsi rancangan. Pendekatan metode adonan konvergen mungkin yang paling familier dari taktik metode adonan dasar dan tingkat lanjut. Dalam pendekatan ini seorang peneliti mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif, menganalisisnya secara terpisah, dan kemudian membandingkan hasil untuk melihat apakah temuan-temuan saling mengonfirmasi atau tidak.
Pengumpulan data. Data kualitatif sanggup mengasumsikan bentuk-bentuk apapun, menyerupai wawancara, observasi, dokumen, dan catatan. Data kualitatif sanggup menjadi data instrumen. Gagasan utama rancangan ini ialah mengumpulkan kedua bentuk data memakai variabel paralel atau variabel yang sama, konstrak atau konsep. Dengan kata lain apabila konsep harga diri diukur secara kuantitatif, konsep yang sama diminta selama proses pengumpulan data kualitatif menyerupai pada wawancara terbuka. Masalah pengumpulan data ialah ukuran sampel untuk proses pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif.
Analisis data. Kesulitan dalam rancangan metode adonan konvergen ialah bagaimana untuk mengumpulkan atau menggabungkan data. Dari deskripsi rancangan ini kita mengetahui bahwa dua database dianalisis secara terpisah dan kemudian digabungkan. Ada beberapa cara untuk menggabungkan dua database. pendekatan pertama disebut perbandingan berdampingan (side-by-side comparison). Perbandingan ini sanggup dilihat dibagian pembahasan penelitian metode campuran. Para peneliti juga sanggup menggabungkan dua database dengan mengubah instruksi atau tema kualitatif menjadi variabel kuantitatif dan kemudian mengkombinasikan dua database kuantitatif-suatu mekanisme yang disebut transformasi data.
Interprestasi. Interprestasi dalam pendekatan konvergen umumnya dituliskan ke dalam potongan pembahasan penelitian. Sedangkan laporan hasil wacana temuan-temuan dari analisis database kuantitatif dan kualitatif, potongan pembahasan meliputi laporan yang membandingkan hasil-hasil dari dua Database dan mencatat apakah ada konvergensi atau divergensi diantara dua sumber informasi.
Validitas. Validitas yang memakai pendekatan konvergen sebaiknya didasarkan pada penetapan validitas kuantitatif dan validitas kualitatif untuk setiap database.

2.    Rancangan Metode Campuran Sekuensial Eksplanatori
Deskripsi rancangan. Pendekatan metode adonan sekuensial eksplanatori ialah rancangan dalam metode adonan yang menarik untuk individu dengan latar belakang kuantitatif yang besar lengan berkuasa atau dari bidang-bidang yang relatif gres terhadap pendekatan-pendekatan kualitatif. Tujuan rancangan ini secara keseluruan ialah untuk membantu data kualitatif menerangkan secara detail wacana hasil kuantitatif awal.
Pengumpulan data. Pengumpulan data berlangsung dalam dua fase yang berbeda dengan sampling kuantitatif secara teliti pada fase pertama dan sampling tertentu pada fase kedua, yaitu fase kualitatif. Gagasan utamanya ialah pengumpulan data kualitatif pribadi membentuk hasil kuantitatif.
Analisis data. Database kuantitatif dan kualitatif dianalisis secara terpisah dalam pendekatan ini. Hasil-hasil kuantitatif kemudian dipakai untuk merencanakan follow-up kualitatif. Satu bidang yang penting ialah hasil kuantitatif tidak hanya sanggup menginformasikan mekanisme sampling tetapi juga sanggup membuktikan jenis-jenis pertanyaan kualitatif untuk ditanyakan pada partisipan pada fase kedua.
Interprestasi. Interprestasi mengikuti bentuk pelaporan kuantitatif pertama, hasil fase pertama dan kemudian kualitatif, yaitu hasil fase kedua. Namun demikian rancangan ini menerapkan bentuk interprestasi ketiga: bagaimana temuan kualitatif membantu menerangkan hasil kuantitatif. Pendekatan ini mungkin bermanfaat namun tujuan rancangan ialah biar data kualitatif membantu memperlihatkan gagasan yang lebih mendalam dan lebih banyak untuk hasil kuantatif.
Validitas. Seperti pada semua penelitian metode adonan peneliti perlu menentukan validitas skor dari ukuran kuantitatif dan membahas validitas temuan kualitatif. Dalam pendekatan metode adonan sekuensial eksplanatori, validitas pemanis muncul.

3.    Rancangan Metode Campuran Sekuensial Eksploratori
Deskrispi rancangan. Metode adonan sekuensial eksploratori ialah rancangan dimana peneliti terlebih dahulu memulai dengan mengekplorasi data kualitatif dan analisis serta kemudian memakai temuan pada fase kuantitatif kedua. Tujuan taktik ialah untuk membuatkan pengukuran yang lebih baik dengan sampel populasi khusus dan untuk melihat apakah data dari beberapa individu sanggup digeneralisasi dengan sampel populasi yang besar.
Pengumpulan data. Dalam taktik ini data dikumpulkan dalam dua fase, yaitu pengumpulan data kualitatif awal diikuti dengan pengumpulan data kuantitatif kedua. Tantangannya ialah bagaimana memakai gosip dari fase awal pada fase kedua. Analisis data kualitatif akan menghasilkan kutipan, kode, dan tema. Perkembangan instrumen sanggup berlangsung dengan memakai kutipan untuk menuliskan item untuk instrumen, instruksi untuk membuatkan variabel yang mengelompokan item dan tema yang mengelompokan instruksi menjadi skala. Prosedur ini bermanfaat untuk berpindah dari analisis data kualitatif ke perkembangan skala.
Analisis data. Dalam taktik ini peneliti menganalisis dua database secara terpisah dan memakai temuan dari database ekploratori awal untuk membuat ukuran kuantitatif. Hal ini berarti peneliti harus memperhatikan dengan cermat langkah analisis langkah kuantitatif dan menemukan temuan apa yang dibuat.
Interprestasi. Para peneliti menginterprestasikan hasil metode adonan dibagian pembahasan penelitian. Urutan interprestasi ialah terlebih dahulu melaporkan temuan kualitatif, penggunaan hasil kualitatif, (misalnya, perkembangan instrumen, perkembangan ukuran kuantitatif baru) dan kemudian hasil kuantitatif fase final penelitian.
Validitas. Para peniliti yang memakai taktik ini perlu mengecek validitas data kualitatif serta validitas skor kuantitatif. Namun demikian masalah-masalah muncul dalam memakai rancangan ini yang perlu diantisipasi oleh peneliti. Masalah pertama ialah peneliti yang tidak sanggup memakai langakah-langkah sempurna untuk membuatkan instrumen psikometrik yang bagus. Masalah lain ialah peneliti yang mungkin membuatkan suatu instrumen atau ukuran-ukuran yang tidak memperlihatkan laba dari kekayaan temuan kualitatif.

4.    Rancangan-Rancangan Metode Campuran Tingkat Lanjut
Tiga rancangan metode adonan tingkat lanjut menggabungkan elemen-elemen pendekatan konvergen, sekuensial eksplanatori, dan sekuensial eksploratori. Ketika telah mempunyai landasan dari tiga pendekatan dasar, pendekatan tersebut sanggup dimasukkan ke dalam taktik lebih lanjut yang menambahkan elemen ke dalam mekanisme secara keseluruhan (lihat Gambar 2) (lihat juga creswell & Plano Clark, 2011). Rancangan metode adonan embedded (embedded mixed methods) cocok untuk satu bentuk data atau lebih (kuantitatif atau kualitatif atau keduanya) dalam rancangan yang Iebih besar (misalnya, penelitian naratif, etnografi, eksperimen). Contohnya, dalam suatu eksperimen peneliti sanggup mengumpulkan data kualitatif dan mengumpulkannya selama eksperimen (konvergen) atau sebelum eksperimen dimulai (secara sekuensial) atau sehabis eksperimen berakhir (secara sekuensial). Rancangan terkenal dalam bidang ilmu pengetahuan kesehatan dan ketika peneliti menguji intervensi atau jadwal dalam seting terapan (misalnya, di sebuah sekolah). Strategi kedua ialah menggabungkan elemen-elemen pendekatan konvergen, sekuensial eksplanatori, atau pendekatan sekuensial eksploratori dalam kerangka keadilan sosial untuk membantu kelompok yang termarjinalisasi. Rancangan ini disebut rancangan campuran transformatif (transformative mixed method), dan peneliti memakai teori keadilan sosial sebagai kerangka kerja untuk penelitian metode campuran. Teori ini (misalnya, pakar feminis, rasial) membingkai banyak aspek penelitian metode campuran, seperti, rumusan masalah, pertanyaan, pengumpulan dan analisis data, interpretasi, dan panggilan untuk melaksanakan tindakan. Rancangan ini terkenal untuk meneliti kelompok-kelompok yang termarginalisasi di banyak sekali negara, khususnva negara-negara dunia ketiga, di seluruh dunia dan di Amerika Serikat (misalnva, populasi penduduk orisinil kaum perempuan, kelompok ras, kelompok etnis, individu-individu difabel). Akhirnya, rancangan tingkat lanjut lain ialah metode adonan multifase (multiphase mixed methods) di mana peneliti melaksanakan beberapa proyek metode campuran, kadang kala meliputi pendekatan metode adonan konvergen atau sekuensial, kadang kala hanya meliputi penelitian kuantitatif atau kualitatif dalam penelitian longitudinal dengan fokus pada tujuan umum banyak sekali proyek penelitian. Bentuk penelitian ini terkenal untuk bidang-bidang penilaian atau implementasi jadwal di mana banyak sekali fase proyek penelitian membentang setiap saat. Proyek-proyek penelitian ini bisa saja berjalan maju mundur antara penelitian kuantitatif, kualitatif, dan metode campuran, tetapi proyek tersebut saling berkaitan dalam pembentukannya untuk membahas tujuan umum program.


A.    Cara Penulisan Metode Campuran Dengan Gambar
Pada Gambar 1 dan 2, kita melihat cara penulisan dan label-label dipakai untuk memberikan mekanisme dalam taktik metode campuran. Selama bertahun-tahun, label-label steno ini menjadi terkenal dalam bidang penelitian metode campuran. Cara penulisan metode adonan (mixed methods notation) menyajikan label-label steno dan simbol yang menyatakan aspek-aspek penting penelitian metode campuran, dan juga menyajikan cara yang sanggup dengan gampang mengomunikasikan prosedur-prosedur dari peneliti metode campuran. Morse (1991) pertama kali membuatkan cara penulisan, dan cara penulisan ini ditambah oleh para penulis lain menyerupai Tashakkori dan Teddlie (1998) dan Plano Clark (2005) yang menyatakannya sebagai berikut:
·         Pengapitalan “KUAN” dan “KUAL” mengindikasikan pementingan atau prioritas yang diberikan pada data, analisis, dan interpretasi kuantitatif atau kualitatif. Dalam penelitian metode campuran, data kualitatif dan kuantitatif sanggup diprioritaskan secara seimbang, atau salah satu data sanggup diutamakan ketimbang data yang lain. Pengapitalan ini mengindikasikan adanya satu pendekatan atau metode yang lebih diprioritaskan. Huruf kecil memperlihatkan prioritas atau pementingan yang lebih rendah pada metode.
·         “Kuan” dan “Kual” merupakan abreviasi dari kuantitatif dan kualitatif. Keduanya memakai jumlah kata yang sama untuk memperlihatkan keseimbangan antara dua jenis data.
·         Simbol “+” mengindikasikan taktik pengumpulan data secara konvergen, dengan data kualitatif dan kuantitatif yang dikumpulkan sekaligus dalam satu waktu.
·         Simbol """ mengindikasikan taktik pengumpulan data sekuensial, dengan satu jenis data (misalnya, data kualitatif) yang mendukung jenis data yang lain (misalnya, data kuantitatif).
·         Simbol “()” mengindikasikan bahwa satu bentuk pengumpulan data dimasukkan ke dalam rancangan lain atau dimasukkan dalam rancangan yang lebih besar.
·         Simbol “"!” berarti bahwa pedoman aktivitas sanggup berlangsung dua arah.
·         Pada gambar kita juga melihat kotak-kotak yang menyoroti pentingnya komponen utama rancangan-seperti pengumpulan data atau analisis data.
  
B.       Faktor-Faktor Penting dalam menentukan Metode Campuran
Pemilihan rancangan metode adonan tertentu didasarkan pada beberapa faktor yang berafiliasi dengan tujuan mekanisme serta pertimbangan kepraktisan. saya akan memulai dengan alasan prosedural untuk menentukan taktik metode adonan tertentu. Sebaiknya diketahui bahwa ada banyak variasi dalam rancangan metode campurary dan pendekatan tertenfu yang dipertimbangkan peneliti mungkin tidak sempurna sesuai dengan pendekatanpendekatan yang dijelaskan di sini. Namun demikiary rancangan ini memperlihatkan citra dasar umum dari banyak desain, dan, dengan modifikasi, peneliti sanggup menemukan strateginya sendiri. Pertimbangkan banyaknya waktu yang Anda miliki untuk mengumpulkan data. Pendekatan-pendekatan konkuren lebih sedikit memerlukan waktu sebab data kualitatif dan kuantitatif dikumpulkan secara bersamaan dalam satu kunjungan ke lapangan.
a.      Pilihan Berdasar Hasil Akhir yang Diharapkan
Pada potongan sebelumnya, direviu alasan-alasan untuk menentukan penelitian metode campuran. Pada Tabel 2, diulang alasan-alasan tersebut tetapi ketika ini menghubungkannya dengan hasil final yang diharapkan dari penelitian metode adonan dan jenis taktik metode campuran. Pemikiran ini membuat para peneliti menentukan hasil final yang diharapkan di final penelitian metode adonan dan kemudian menghubungkannya dengan jenis-jenis penelitian.
b.      Pilihan Berdasar Bagaimana Data akan Digunakan Secara Bersama (atau Digabungkan)
Untuk menentukan taktik metode adonan selain mempertimbangkan hasil final yang diharapkan, peneliti perlu mempertimbangkan apakah penggabungan dua database metode adonan (mixed methods integration) akan disatukan/dilebur, dihubungkan, atau dimasukkan. Melebur data melibatkan penggabungan data kuantitatif dan kualitatif melalui prosedur-prosedur perbandingan berdampingan, transformasi data, atau penampilan bersama (joint display). Menghubungkan data berarti bahwa analisis satu rangkaian data dipakai untuk mengarahkan atau membangun rangkaian data kedua. Singkatnya, analisis data dari satu rangkaian data menginformasikan pengumpulan dari rangkaian data lain. Dalam perlekatan (embedding), satu rangkaian data-yang melibatkan data kuantitatif, kualitatif, atau kombinasi kedua data tersebut-dilekatkan dalam rancangan yang lebih besar.
Sebagai contoh, dalam rancangan konvergen kedua data dianggap tidak terikat dan pengumpulan serta analisis data berlangsung secara terpisah untuk setiap database. Dalam rancangan eksperimental embedded, data kualitatif dikumpulkan secara bebas dan dipakai untuk mendukung atau menambah rancangan yang lebih besar, yaitu eksperimen. Sebagai alternatifnya, dua database sanggup saling dihubungkan dengan rancangan. Inilah yang disebut jenis rancangan sekuensial (strategi sekuensial eksplanatori atau taktik sekuensial eksploratori), dan satu database harus didukung oleh database lain. Dalam rancangan sekuensial ini, pengumpulan data di fase kedua tidak sanggup dilakukan hingga hasil fase pertama masuk. Singkatnya, pengumpulan data follow-up pribadi membentuk hasil pengumpulan data awal.




Tabel 2 Memilih Metode Campuran, Hasil Akhir yang diharapkan, Jenis Rancangan
Alasan Memilih Metode Campuran
Hasil Akhir Yang Diharapkan
Rancangan Metode Campuran yang Direkomendasikan
Membandingkan perspektif
berbeda yang diambil dari
data kuantitatif dan kualitatif
Menggabungkan dua
database untuk menunjukkan bagaimana data konvergen atau menyimpang
Rancangan metode campuran paralel konvergen

Menerangkan hasil kuantitatif
dengan data kualitatif
Pemahaman hasil kuantitatif
yang lebih mendalam (sering kali hubungan kultural)
Rancangan metode campuran sekuensial eksplanatori

Mengembangkan instrumen
pengukuran yang lebih baik
Tes ukuran yang lebih baik
untuk sampel populasi
Rancangan metode campuran sekuensial eksploratori
Memahami hasil-hasil
eksperimental dengan
memasukkan perspektif
individual
Pemahaman dari pandangan
pandangan partisipan
dalam konteks intervensi
eksperimental
Rancangan metode campuran
embedded

Mengembangkan
pemahaman akan perubahan yang diharapkan untuk
kelompok-kelompok yang
termarjinalisasi
Panggilan untuk melakukan
tindakan

Rancangan metode campuran
transformatif

Pemahaman kebutuhan untuk dampak jadwal intervensi
Evaluasi formatif dan sumatif
Rancangan metode campuran multifase

c.       Pilihan Berdasarkan Timing dan Pengumpulan Data
Faktor yang terkait ialah timing dalam pengumpulan data metode adonan (timing in mixed methods data collection), apakah dua database dikumpulkan secara konkuren, kira-kira pada ketika vang bersamaan, atau dengan berurutan, secara sekuensial. Strategi konvergen umumnya melibatkan pengumpulan data secara konkuren sedangkan taktik sekuensial eksplanatori dan sekuensial eksploratori berarti bahwa data akan dikumpulkan secara berurutan. Kriteria ini kadang kala sulit untuk diidentifikasi dalam penelitian metode adonan yang dipublikasikan, tetapi sebaiknya dipikirkan wacana pemilihan taktik metode campuran.
d.      Pilihan Berdasar Penekanan yang Diberikan pada setiap Database
Seperti timing, penekanan yang diberikan pada setiap database (emphasis placed on each database) dalam penelitian metode adonan juga agak sulit untuk menentukan dan untuk menerapkan pertanyaan pilihan. Penelitian metode adonan sanggup mengilustrasikan pementingan (atau prioritas atau beban) yang sama pada kedua database, atau pementingan yang tidak sama. Misalnya, proyek penelitian metode adonan sanggup menekankan fase kualitatif penelitian dan memberi sedikit perhatian pada fase kuantitatif. Bagaimana cara melakukannya? Kita sanggup memperhatikan jumlah halaman dalam penelitian untuk menentukan penekanan, bagaimana penelitian dimulai (misalnya, dengan orientasi teori kuantitatif yang besar lengan berkuasa atau kisah kualitatif personal), jumlah kedalaman dan kecanggihan yang diberikan untuk pengumpulan dan analisis data kualitatif dan kuantitatif, atau bahkan latar belakang training peneliti. Seperti yang disebutkan sebelumnya dalam potongan cara penulisan, huruf-huruf kapital dipakai pada cara penulisan untuk pementingan yang lebih besar (misalnya, KUAN) dan huruf-huruf kecil untuk pementingan yang lebih sedikit (misalnya, kuan). Penekanan sanggup membantu menentukan pilihan taktik metode campuran, Pada umumnya apabila peneliti berupaya menekankan kedua database, pendekatan konvergen ialah yang paling baik. Apabila pementingan lebih besar lengan berkuasa dicari untuk pendekatan kuantitatif, maka taktik sekuensial eksplanatori dipakai sebab dimulai dengan komponen kuantitatif penelitian. Apabila pendekatan kualitatif akan ditekankan, maka taktik sekuensial eksploratori dipilih. Panduan di atas tidaklah kaku, tetapi mungkin berperan pada pengambilan keputusan secara keseluruhan wacana pilihan strategi.



e.       Pilihan Berdasar Jenis Rancangan yang Paling Cocok Untuk Suatu Bidang
Pada level praktis, pilihan taktik tergantung pada kecenderungan bidang-bidang ke arah rancangan tertentu. Untuk bidang-bidang yang berorientasi kualitatif, pendekatan sekuensial eksplanatori terlihat berjalan dengan baik sebab penelitian dimulai (dan mungkin didorong) oleh fase kuantitatif penelitian. Dalam bidang-bidang yang berorientasi kualitatif, pendekatan sekuensial eksploratori mungkin lebih menarik sebab dimulai dengan eksplorasi yang memakai penelitian kualitatif. Namun demikian, dalam pendekatan ini, hasil final sanggup berupa instrumen pengukuran yang diujikan sehingga hasil akhir, hasil final kuantitatif, lebih penting daripada bagaimana penelitian dimulai. Pada beberapa bidang, pilihan pendekatan mungkin tergantung pada pengumpulan data secara efisien, dan hal ini menentang penelitian metode adonan konvergen di mana data kuantitatif dan kualitatif umumnya dikumpulkan kira-kira pada ketika yang bersamaan ketimbang ketika berlainan yang memerlukan lebih banyak kunjungan ke daerah penelitian.

f.       Pilihan Berdasar Satu Peneliti atau Satu Tim
Alasan mudah lain untuk menentukan taktik tergantung pada apakah seorang peneliti (misalnya, mahasiswa pascasarjana) melaksanakan penelitian atau satu tim peneliti (misalnya, penelitian jangka panjang yang dibiayai). Apabila peneliti ialah peneliti tunggal, taktik sekuensial dari pendekatan sekuensial eksplanatori atau sekuensial eksploratori ialah yang paling baik, sebab penelitian sanggup dibagi menjadi dua kiprah yang sanggup dikelola ketimbang banyak sekali mekanisme pengumpulan dan analisis data. Penelitian sanggup diproyeksikan selama periode waktu tertentu ketimbang mengumpulkan banyak sekali bentuk data pada ketika bersamaan menyerupai pada pendekatan konvergen. Ketika waktu menjadi masalahnya, saya mendorong mahasiswa untuk memikirkan model rancangan embedded. Model ini menekankan penggunaan rancangan penelitian yang sudah dikenal (misalnya, eksperimen), dan memasukkan bentuk pengumpulan data minor dan sekunder (misalnya, sedikit wawancara dengan beberapa partisipan). Kenyataan bahwa kedua bentuk data tidak sama dalam ukuran dan ketelitian memungkinkan penelitian untuk direduksi ruang lingkupnya dan gampang dikelola untuk waktu dan sumber daya yang tersedia. Bagi para mahasiswa, saya merekomendasikan biar mereka mencari artikel jurnal metode adonan yang memakai rancangan mereka dan memperkenalkannya kepada para pembimbing dan dewan fakultas sehingga mereka mempunyai model kerja yang sama untuk memahami rancangan tersebut. Oleh sebab kita berada pada tahap awal penggunaan penelitian metode adonan dalam banyak bidang ilmu, teladan penelitian yang dipublikasikan dalam suatu bidang ilmu akan membantu membuat legitimasi penelitian metode adonan dan gagasan bahwa rancangan metode adonan ini merupakan pendekatan yang gampang dilakukan untuk penelitian para mahasiswa pascasarjana atau pembaca lain. Apabila tim peneliti melaksanakan penelitian, banyak sekali bentuk pengumpulan data pada waktu yang bersamaan atau selama periode waktu tertentu dimungkinkan, menyerupai pada rancangan embedded atau rancangan multifase. Meskipun seorang peneliti sanggup melaksanakan penelitian transformatif, sifat pengumpulan data yang memerlukan banyak tenaga dalam bidang ilmu yang melibatkan partisipan sebagai kolaborator umumnya memperlihatkan lebih banyak pendekatan tim daripada penelitian oleh peneliti tunggal.

C.    Contoh-Contoh Prosedur Metode Campuran
a.      Rancangan Metode Campuran Pararel Konvergen
Classen et al. (2007) meneliti keamanan pengemudi lansia biar sanggup membuatkan intervensi promosi kesehatan berdasar faktor-faktor yang sanggup dimodifikasi yang memengaruhi kecelakaan kendaraan bermotor oleh pengendara lansia (usia 65 tahun ke atas). Tujuan utama penelitian ini dituliskan dalam abstrak:
Penelitian ini menyajikan pandangan sosio-ekologis yang terang yang menerangkan saling keterkaitan faktor-faktor kausatif yang memungkinkan, suatu rangkuman faktor kausatif terpadu, dan panduan empiris untuk membuatkan intervensi kesehatan masyarakat untuk meningkatkan keselamatan pengemudi lansia. Dengan memakai pendekatan metode campuran, kami bisa membandingkan dan memadukan temuan-temuan utama dari data kecelakaan nasional dengan perspektif para pemangku kepentingan.

b.      Rancangan Metode Campuran Sekuensial Eksplanatori
Pada 2007, Banyard dan Williamss melaksanakan penelitian metode adonan sekuensial eksplanatori yang meneliti bagaimana kaum wanita sembuh dari pelecehan secual masa kanak-kanak. Komponen kuantitatif penelitian terdiri dari wawancara terstruktur (dengan 136 anak wanita pada 1990 dan 61 anak wanita pada 1,997) yang memperhatikan kegembiraan anak-anak, mengkorelasikan kegembiraan, setiap ketika selama 7 tahun awal masa dewasanya. Aspek kualitatif terdiri dari wawancara dengan 21 anak wanita wacana peristiwa-peristiwa dalam kehidupannya, mengatasi masalah, recovery dan kegembiraan. Tujuan penelitian metode adonan ialah memakai wawancara kualitatif unfuk "mengeksplorasi dan memaknai" temuan kuantitatif (Creswell, 2017 : 277). Berikut ialah tujuan penelitian:
Berbagai metode dipakai untuk menguji aspek-aspek kegembiraan dan recovery dalam kehidupan survivor wanita terhadap kekerasan secual pada anak (child secual abuse [CSA]) selama 7 tahun masa cukup umur awal. Perubahan kuantitatif pertama pada ukuran kegembiraan diteliti. Sampai sejauh mana kaum wanita tetap sama, meningkat, atau menurun fungsinya dalam banyak sekali aspek selama 7 tahun di awal masa dewasanya? Kemudian, kiprah re-traumatisasi sebagai halangan berlangsungnya, kegembiraan dan hubungan pertumbuhan atau peningkatan kesejahteraan diteliti. Akhirnya, sebab proses kegembiraan pada masa cukup umur belum menjadi fokus banyak penelitian dan memerlukan deskripsi lebih lanjut data kualitatif dari subset partisipan dipakai untuk meneliti kisah dari survivor wacana recovery dan kemudian mempelajari wacana aspek-aspek penting kegembiraan dengan bahasa kaum wanita itu sendiri. (Creswell, 2017 : 278)
c.       Rancangan Metode Campuran Sekuensial Eksplanatori
Contoh penelitian sekuensial eksploratori yang baik dengan hasil final uji eksperimental ditemukan dalam Betancourt et al. (2011). Penelitian ini memakai rancangan metode adonan untuk mengadaptasi dan mengevaluasi sebuah keluarga yang memperkuat intervensi di Rwanda. Para peneliti berusaha menyidik masalah-masalah kesehatan mental yang dihadapi bawah umur penderita HIV di Rwanda. Mereka pertama kali memulai dengan fase pertama wawancara kualitatif eksploratori dengan bawah umur dan para pengasuhnya. Dari analisis data tematik kualitatif, para peneliti kemudian melaksanakan tinjauan pustaka untuk melokalisasi ukuran-ukuran standar yang cocok dengan temuan-temuan kualitatifnya. Mereka menemukan beberapa ukuran dan menambahkan beberapa ukuran gres unfuk membuatkan instrumen survei. Instrumen ini melalui beberapa perbaikan sehabis prosedur-prosedur pengembangan skala instrumen (misalnya, terjemahan dua arah, pembahasan item, reabilitas, dan validitas) untuk membuatkan validitas konstruk yang baik bagi ukuran-ukuran. Ukuran-ukuran ini (misalnya komunikasi keluarga, parenting yang baik dan lainnya) selanjutnya menjadi penilaian pretest dan post-test dalam penelitian eksperimental (intervensi). Untuk intervensi dalam penelitian, para peneliti diarahkan ke jadwal pencegahan berbasis keluarga dan berbasis kekuatan yang dihipotesiskan terkait ukuran-ukuran. Langkah terakhir dalam proses, metode adonan ialah penggunaan ukuran-ukuran yang telah divalidasi dalam jadwal yang menggambarkan jadwal pencegahan. Pada beberapa poin dalam penelitian ini, para peneliti juga berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan untuk membantu membuatkan ukuran-ukuran yang baik. Dengan demikian, penelitian ini menggambarkan proyek penelitian metode adonan yang kompleks dan baik dengan fase kualitatif awal, fase perkembangan instrumen dan fase eksperimental. Penelitian ini juga memperlihatkan bagaimana eksplorasi awal secara kualitatif sanggup dipakai untuk mendukung fase pengujian kuantitatif selanjutnya. Betancourt, dan rekan- rekannya memperlihatkan tujuan penelitiannya sebagai berikut:
Dalam proses multi-langkah yang dipakai dalam penelitian layanan kesehatan mental ini, kami bertujuan untuk (1) secara hati-hati membuka indikator problem kesehatan mental dan sumber daya protektif yang memakai metode kualitatif; (2) menerapkan temuan kualitatif untuk pembiasaan ukuran kesehatan mental dan perkembangan intervensi yang diinformasikan secara lokal; (3) memvalidasi ukuran kesehatan mental tertentu; dan (4) menerapkan ukuran untuk riset penilaian yang teliti wacana efektivitas intervensi yang dipilih melalui proses metode campuran.

d.      Rancangan Transformatif
Contoh terakhir ini ialah penelitian kaum feminis yang memakai penelitian metode adonan sekuensial eksplanatori oleh Hodgkin (2008). Penelitian ini meneliti konsep modal pria dan wanita dalam rumah tangga di daerah perkotaan Australia. Modal sosial mendeskripsikan norma-norrna dan jaringan yang memungkinkan orang untuk bekerja bersama mengatasi dan memecahkan masalah-masalah umum (misalnya, melalui kegiatan-kegiatan sosial, partisipasi komunitas, dan partisipasi masyarakat). Pendekatan metode adonan dasar ialah rancangan sekuensial eksplanatori dengan survei awal sebagai fase kuantitatif diikuti dengan wawancara sebagai fase kualitatif. Seperti yang dinyatakan oleh peneliti, “penelitian kuantitatif memerinci dan memperkuat sebagian hasil dari penelitian kuantitatif” (hlm. 301). Selain itu, penulis menyatakan bahwa inilah penelitian metode adonan kaum feminis. Hal ini berarti bahwa Hodgkin memakai kerangka kerja kaum feminis (lihat Bab 3) untuk menutup proyek penelitian rnetode carnpuran secara keseluruhan. Hodgkin juga mengacu pada paradigma penelitian transformatif dari Merten (Merten, 2007) yang memperlihatkan bunyi kepada kaum perempuan, memakai kisaran metode pengumpulan data, dan menjembatani cara pemahaman subjektif dan objektif Tujuan penelitian ini adalah:
Penulis akan menyajikan contoh-contoh data kuantitatif untuk menujukkan keberadaan profil modal sosial yang berbeda bagi kaum pria dan perempuan. Cerita-cerita juga akan disajikan untuk memperlihatkan citra ketidaksetaraan gender dan ekspektasi. Penulis akan menyimpulkan dengan mengemukakan argumen bahwa di samping keengganan terhadap potongan kaum feminis untuk memakai metode kuantitatif, citra besar yang disertai oleh kisah pribadi sanggup membawa kedalaman dan kualitas suatu penelitian. (Creswell, 2017 : 297)
 Kesimpulan
Penelitian metode adonan (mixed methods) merupakan pendekatan penelitian melibatkan data kuantitatif dan kualitatif, penggabungan dua bentuk data, dan penggunaan rancangan berbeda, yang sanggup melibatkan asumsi-asumsi filosofis dan kerangka kerja teoritis. Dalam merancang prosedur-prosedur untuk pembahasan metode campuran, mulailah dengan mendefinisikan rancangan metode adonan dan karakteristik intinya, secara singkat menyebutkan evolusi historisnya; membahas rancangan metode adonan yang Anda pilih; dan mencatat tantangan-tantangan dalam memakai rancangan. Menyampaikan diagram Prosedur yang berisi catatan cantik untuk membantu pembaca memahami pedoman kegiatan. Ketika Anda membahas rancangan, sampaikan elemen-elemen yang digunakan, menyerupai prosedur-prosedur yang dipakai dalam penelitian metode adonan paralel konvergen, sekuensial eksplanatori, atau sekuensial eksploratori.

E.       Referensi
Creswell, Jhon W. (2009). Research Design (Qualitatitve, Quantitative, and Mixed Methods Approachs). Los Angeles: Sage.
Creswell, Jhon W. (2017). Research Design (Pendekatan Metode Kualitatitf, Kuantitatif, dan Campuran). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung: Alfabeta.

Sumber http://samplingkuliah.blogspot.com